Share

Bab 287

Author: Vodka
Tempat ini adalah kediaman Keluarga Lokita, siapa yang berani bertindak semena-mena? Sesaat kemudian, Yoga akhirnya tiba.

"Ini kediaman Keluarga Lokita? Keren juga," gumam Yoga sambil menghentikan langkah kakinya.

"Berhenti! Ini wilayah pribadi, orang tak berkepentingan dilarang masuk. Siapa pun yang menentang akan dibunuh!" tegur seorang pengawal yang berjaga di depan pintu.

Yoga berpura-pura tidak mendengarnya, terus berjalan tanpa memperlambat langkah kakinya. Ketika melihat ini, pengawal itu berteriak dengan murka, "Sialan! Bunuh dia!"

Detik berikutnya, sekelompok orang menerjang ke depan. Yoga hanya melirik sekilas, mengeluarkan sebilah pisau. Setelah terlihat serangkaian kilatan pedang, para pengawal seketika berjatuhan di atas genangan darah.

Tatapan mereka dipenuhi keterkejutan, ketakutan, dan ketidakpercayaan. Mereka tidak melihat Yoga menyerang, tetapi sudah berakhir begini hanya karena serangkaian kilatan pedang. Benar-benar ahli bela diri yang menakutkan!

Sekujur tubuh Yoga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 288

    Yoga terus membunuh sepanjang perjalanan, melampiaskan seluruh kebenciannya. Akhirnya, dia tiba di aula kediaman Keluarga Lokita.Tanpa diduga, semua anggota inti Keluarga Lokita sedang berada di sini. Aula tampak penuh karena kehadiran mereka. Semuanya menatap Yoga dengan tatapan garang. Jika tatapan bisa membunuh, Yoga pasti sudah mati sejak tadi.Sementara itu, Bahri yang terluka parah tampak duduk di kursi utama. Santi dan Andreas berjaga di sampingnya.Yoga mengamati semua orang di dalam aula, lalu berkata dengan dingin, "Kalian semua di sini, ya? Bagus sekali, kita selesaikan masalah kita hari ini."Sungguh lancang! Seluruh anggota Keluarga Lokita sangat gusar sehingga mulai melontarkan hinaan pedas."Jadi, kamu anak haram jalang itu? Benar-benar nggak sopan! Sepertinya, mengusirmu dari Keluarga Lokita memang pilihan paling tepat!""Semua yang duduk di sini adalah seniormu, mana ada junior yang berbicara seperti itu kepada para senior? Nggak tahu aturan sekali!""Berani sekali ka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 289

    Pasukan Dewa Perang Majid segera mundur. Akan tetapi, Dewa Perang Majid masih berdiam di tempatnya untuk menunggu instruksi dari Yoga.Duar! Situasi ini bak bom yang menghantam kepala seluruh anggota Keluarga Lokita. Tidak ada yang menyangka bahwa Dewa Perang Majid akan mengkhianati mereka dan membelot kepada Yoga.Sialan! Bagaimana cara Yoga memenangkan hati Dewa Perang Majid? Sebenarnya kemampuan apa yang dimiliki anak haram ini?Padahal Dewa Perang Majid adalah kartu truf terakhir mereka, tetapi malah terjadi situasi seperti ini. Bukankah ini berarti Keluarga Lokita hanya bisa menunggu kematian?Ekspresi seluruh anggota Keluarga Lokita berubah drastis. Mereka benar-benar putus asa. Di sisi lain, Yoga menghampiri Bahri selangkah demi selangkah sambil bertanya, "Apa kamu sudah siap untuk mati?"Bahri sontak bergidik ngeri, seluruh hatinya telah diselimuti ketakutan. Dia menyahut, "Yoga, kamu nggak boleh membunuhku.""Beri aku alasan untuk nggak membunuhmu," ujar Yoga.Bahri menginstru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 290

    "Informasi penting tentang anti-gravitasi," ujar Yoga mendadak."Apa?" Sekelompok orang tua itu terkesiap."Aku akan menukarkan informasi penting itu dengan nyawa anggota Keluarga Lokita," jelas Yoga.Begitu mendengarnya, sekelompok orang tua itu langsung dipenuhi semangat. Pemimpin yang bertanggung jawab atas teknologi itu sampai meneteskan air mata saking terharunya.Teknologi anti-gravitasi sedang sangat populer di dunia. Semua negara sedang mengembangkannya, tetapi tidak ada yang mengalami kemajuan, termasuk Negara Miriku.Jika Daruna berhasil menguasai teknologi ini, mereka akan mendominasi di seluruh negara, bahkan berjaya!Orang-orang tua itu segera menyahut, "Ya! Bunuh saja, kamu boleh membunuh anggota Keluarga Lokita sesuka hatimu! Kami nggak akan ikut campur!""Kamu boleh membunuh mereka sesuai keinginanmu, yang penting kamu senang! Gimana kalau aku memberimu meriam untuk meratakan kediaman mereka?"Anggota Keluarga Lokita bak disambar petir. Bagaimana mungkin pecundang ini m

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 291

    Dewa Perang Majid menjawab, "Ini karena Yoga adalah Raja Agoy yang perkasa!"Jawaban ini sontak membuat seluruh anggota Keluarga Lokita mendongak menatap Yoga. Jantung mereka berdetak kencang. Sebagian besar bahkan pipis di celana saking takutnya. Jadi, bau pesing seketika tercium di seluruh aula.Mereka tidak menyangka bahwa Yoga yang dicampakkan ini berhasil mencapai status setinggi itu hanya dalam beberapa tahun. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Ternyata, selama ini mereka bermusuhan dengan Raja Agoy? Konyol sekali!"Hahahaha!" Bahri tertawa terbahak-bahak dan bergumam, "Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan? Ternyata aku mengusir seorang genius dari rumahku! Kalau aku nggak mengusirnya, Keluarga Lokita pasti sudah terkenal secara internasional. Aku pantas mati! Putra Raja Kirin memang hebat!"Seluruh anggota Keluarga Lokita sungguh menyesal sekarang. Mendengar ini, Yoga mengernyit dan bertanya, "Kamu bilang aku putra Raja Kirin? Apa maksudmu?""Baiklah, aku nggak akan merahasiakan apa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 292

    Yoga berjalan keluar selangkah demi selangkah. Ketika melihat wajah asing itu, Rigel pun sangat terkejut. Dia bertanya lagi, "Siapa kamu? Bagaimana kamu bisa masuk kemari?""Aku datang untuk mencabut nyawamu," jawab Yoga dengan tidak acuh."Kamu punya perselisihan denganku?" tanya Rigel sambil mengerutkan dahi."Kamu membunuh ayahku dan melukai ibuku, jadi apa perselisihan kita?" tanya Yoga balik.Rigel bertanya, "Siapa ayahmu?""Raja Kirin," balas Yoga.Rigel makin terkejut. Dia berkata, "Ternyata kamu anak jalang itu, sudah sebesar ini!""Katakan, siapa yang menginstruksimu membunuh ayahku? Di mana ibuku dikurung?" tanya Yoga.Rigel menyahut, "Kamu nggak pantas mengetahui nama majikanku. Jujur saja, aku sangat menyesal karena gagal membunuh ibumu. Hari ini, aku akan menuntaskan semuanya!"Yoga terkekeh-kekeh sinis dan berkata, "Takutnya, kamu nggak punya kemampuan seperti itu!""Sombong sekali!" Rigel sontak mengerahkan tenaga pada kakinya, lalu menerjang ke arah Yoga dan hendak meni

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 293

    Kota Terlarang seketika memasuki status siaga. Sementara itu, Dirga dan lainnya telah mendapat informasi ini. Mereka sungguh tercengang!Menerobos Kota Terlarang untuk membunuh orang, bahkan orang yang dibunuh adalah Rigel yang reputasinya begitu besar? Hal semacam ini tidak pernah terjadi. Siapa yang bernyali begitu besar? Tindakan ini jelas-jelas menantang rezim Daruna!"Selidiki! Sebesar apa pun konsekuensinya, pelaku pembunuhan ini harus ditangkap!" instruksi salah satu petinggi."Nggak perlu diselidiki lagi, hanya ada satu orang dengan keberanian sebesar ini di Daruna," timpal Dirga sambil melambaikan tangannya.Semua orang bertatapan, lalu bertanya dengan serempak, "Maksudmu, Yoga?""Kemungkinan besar begitu." Dirga menganggukkan kepalanya."Berengsek!" Orang-orang sontak berang. "Menerobos Kota Terlarang dan membunuh Rigel? Bocah ini benar-benar nggak menghargai kita dan Pak Karno!""Tenang dulu, aku akan menghubungi Yoga untuk bertanya." Dirga berusaha menenangkan massa. Kemudi

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 294

    Langit mulai terang.Belakangan ini, semua penduduk Negara Daruna dihantui rasa takut. Pertama adalah kejadian pembunuhan terhadap 10 tamu besar dari Negara Jepana, lalu kejadian pembantaian terhadap keluarga Panglima Bahri semalam. Selain itu, ada juga kejadian penyusup yang menyelinap ke Kota Terlarang untuk membunuh Rigel.Hari ini, lagi-lagi muncul berita virus aneh yang menyebar ke setengah Negara Daruna, Semua orang merasakan bahwa akan terjadi perubahan besar-besaran di Negara Daruna ini. Mereka semua menyadari bahwa semua kejadian ini disebabkan oleh seorang pemuda yang mencengangkan.Pagi-pagi sekali, Nadya telah pergi ke Perusahaan Farmasi Sehat Abadi untuk mengantarkan obat untuk Lili dan Ayu. Ini adalah obat protein imun impor yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus.Nadya dan Ayu pernah bertemu beberapa kali. Ayu cukup menyukai Nadya dan mengatakan bahwa dia memperlakukan Nadya sebagai putrinya sendiri. Nadya dan Ayu mem

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 295

    Yoga telah melakukan pengamatan sistematis mengenai virus tersebut. Dia menyadari bahwa virus ini sangat kompleks dan rumit, metode medis yang diterapkan sebelumnya sama sekali tidak cukup untuk mengatasinya. Namun, Yoga yakin bahwa asalkan diberikan sedikit waktu, dia pasti bisa mengembangkan obat penawar.Saat baru saja tiba di rumah, Hagi mendekatinya dengan wajah bersalah, "Yoga, aku bersalah padamu. Aku rela mati untuk menebus kesalahanku."Jantung Yoga langsung berdetak kencang. "Ada apa? Bahan obat tingkat delapan dicuri orang?"Hagi mengangguk. "Ya, bukan hanya obatnya yang dicuri. Ibumu, Lili, dan Nadya juga diculik orang."Setelah itu, Hagi menceritakan semua kejadiannya kepada Yoga. Mendengar cerita tersebut, emosi Yoga langsung meledak. Siapa yang berani-beraninya melakukan hal seperti itu? Tanpa bahan obat tingkat delapan, dia tidak bisa lagi menolong Karina.Kini bahkan Ayu, Lili, dan Nadya juga diculik orang dan nasibnya tidak diketahui sampai sekarang. Keempat wanita in

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1286

    "Dunia bela diri kuno?"Yoga tertawa dan menatap para anggota Keluarga Husin dengan bangga, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Benar, aku memang berasal dari dunia bela diri kuno.""Apa?"Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu langsung menarik napas dalam-dalam dan mulai muncul satu kemungkinan di hati mereka. Melihat pria yang di depan mereka ini begitu sombong, mungkin pria ini benar-benar orang yang ditebak mereka itu."Mirip ... benar-benar mirip!" teriak seseorang dengan mendadak, seolah-olah memecah keheningan dan mulai terdengar semua orang di tempat itu."Siapa namamu?" tanya Alex dengan ekspresi muram dan menatap Yoga dengan tajam."Panggil aku ayah saja," jawab Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar."Berani-beraninya kamu mempermainkanku!" teriak Alex dengan keras dan auranya langsung memancar. Orang ini sudah berani mempermainkannya di depan begitu banyak anggota Keluarga Husin, sama saja dengan meremehkannya."Kenapa kalau aku mempermainkanmu? Hah?" s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1285

    Saat ini, apa pun yang dikatakan oleh Alex adalah ketentuannya, Girbet tahu dia tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya. Sebagai generasi muda di Keluarga Husin, dia tidak memiliki hak untuk berbicara."Ayo jalan. Kita bunuh bocah itu dulu, lalu kita musnahkan para manusia hantu itu," kata Alex sambil tertawa terbahak-bahak dan aura yang mendominasi.Semua orang langsung bangkit dan segera melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi tujuan.Di sisi lain.Selain Keluarga Husin, Keluarga Kusuma, Keluarga Bramasta, dan Keluarga Salim juga bergegas menuju lokasi tempat Yoga berada. Mereka semua berharap bisa merebut Tulang Naga Tunduk itu. Namun, mereka tidak menyangka orang yang berada di tempat itu ternyata adalah Yoga.Pada saat yang bersamaan, Prajna dan para manusia hantu sudah bersembunyi. Mereka bahkan tidak berani bernapas dan tetap bersembunyi di kegelapan. Ini semua adalah perintah dari Yoga agar mereka jangan menunjukkan diri mereka untuk sementara ini. Jika kabar ini tersebar

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1284

    "Paman Alex, ini pasti ulah para manusia hantu itu dan bocah itu pasti bersama mereka. Dia sudah membunuh begitu banyak orang kita, mungkin saja dia sengaja memancing kita ke sana. Kita harus berhati-hati, dia pasti punya rencana lain," kata Girbet yang berdiri di samping Alex dengan ekspresi yang sangat serius, seolah-olah memikirkan kepentingan Keluarga Husin.Namun, sebenarnya Girbet sudah sangat berniat untuk membunuh Yoga. Dia ingin segera bergegas ke sana dan menangkap Yoga.Namun, ekspresi Alex menjadi muram dan menatap Girbet dengan tajam. "Dasar sampah! Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Keluarga Husin. Kalau orang lain tahu hal ini, kamu jangan bilang kamu adalah anggota Keluarga Husin. Melihatmu saja pun sudah membuatku kesal. Kamu malah membiarkan para manusia hantu itu membunuh begitu banyak anggota keluarga kita."Alex benar-benar kecewa terhadap Girbet. Girbet tadinya adalah pemuda yang menjadi harapan Keluarga Husin dan selalu menjadi pusat perhatian. Girbet seharus

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1283

    Bimo berkata, "Sepertinya ada monster mengerikan yang muncul lagi."Yoga bertanya, "Apa benar-benar akan ada Sulur Ular Hijau yang akan muncul lagi?"Bimo menjawab, "Sulur Ular Hijau sudah kami bunuh sampai hampir punah dulu, seharusnya nggak akan muncul lagi."Yoga bertanya lagi, "Bagaimana kalau kita kembali dan memeriksanya?"Bimo langsung menjawab, "Jangan kepo. Kalau itu benar-benar Sulur Ular Hijau yang sudah dewasa, kamu bukan tandingannya."Mendengar perkataan itu, Yoga langsung terdiam. Dia tahu butuh sepuluh petarung tahap kultivator raja untuk menghadapi Sulur Ular Dewasa yang sudah dewasa, dia memang bukan tandingannya. Setelah merenungkannya, dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Bimo."Ayo kita pergi," desak Yoga sambil melambaikan tangannya.Semua orang pun mulai bergerak dan melanjutkan perjalanan mereka. Saat ini matahari sudah terbit dan menyinari mereka, sehingga mereka merasa hangat.Yoga bertanya, "Apa kalian tahu Tulang Naga Tunduk dan Kayu Petir Hijau ini

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1282

    Tubuh Sulur Ular Hijau penuh dengan bekas gigitan. Bahkan, pada tulang-tulangnya terlihat bekas yang sangat jelas. Itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa jijik.Di area terlarang ini, hanya manusia hantu yang melakukan hal menjijikkan seperti ini. Mengonsumsi darah dan daging monster seperti itu sangat bermanfaat bagi mereka."Benar-benar mereka! Mereka sungguh berani datang ke tempat ini!""Hmph! Mereka memang nggak tahu diri. Pasti mereka datang ke sini untuk mencari Bunga Putih!""Tapi, Bunga Putih di sini tampaknya sudah nggak ada. Jangan-jangan, waktu panennya memang sudah lewat?"Saat mereka berbicara, semua mata memandang ke sekitar dengan penuh kecemasan. Wajah-wajah mereka menunjukkan keterkejutan yang mendalam. Rasa gelisah juga makin terlihat.Pada akhirnya, mereka saling memandang dengan tatapan penuh amarah. Beberapa dari mereka menggeram dengan nada penuh kebencian. Mereka akhirnya yakin bahwa manusia hantu telah mengambil Bunga Putih!"Cepat! Temukan jejak mereka s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1281

    Kekuatan petir itu membuat tubuh Sulur Ular Hijau gosong di luar dan matang di dalam. Bahkan, banyak tentakel yang dimilikinya terputus akibat sambaran petir tersebut.Sulur Ular Hijau menggeliat hebat. Tubuhnya kejang-kejang di tanah. Ia berjuang dengan susah payah. Bahkan hingga saat ini, ia masih tidak bisa memahami bagaimana situasi seperti ini bisa terjadi.Selama ini, Sulur Ular Hijau adalah penguasa tak tergoyahkan di area ini. Ia melakukan apa pun yang diinginkannya tanpa ada yang bisa melawannya.Di malam hari, Sulur Ular Hijau hanya perlu melayang di langit untuk menikmati santapan sesuka hati. Namun hari ini, ia bertemu dengan sosok yang begitu menakutkan. Siapa sebenarnya orang ini?"Oh? Masih hidup?" ucap Yoga. Dia terkejut melihat Sulur Ular Hijau yang masih bernapas. Dia menggeleng pelan dan berdecak, seolah tidak percaya.Awalnya, Yoga mengira serangannya yang pertama sudah cukup untuk membunuh makhluk itu. Tanpa ragu, dia kembali mengangkat tangannya dan menjatuhkan s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1280

    Sulur Ular Hijau membuka mulut lebarnya. Ia memperlihatkan deretan gigi putih yang tajam dan rapat, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ngeri. Aura yang mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuhnya.Dalam sekejap, puluhan tentakel menyeruak ke udara, seperti pasukan yang menyerbu dengan gila-gilaan menuju Yoga.Suara gemuruh dan gerakan yang sangat besar membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdegup kencang. Tentakel-tentakel itu meluncur menuju Yoga dengan kecepatan seperti tombak yang menembus udara, lalu langsung mengarah ke tubuhnya.Namun, Yoga berdiri diam di tempat dan tak tergoyahkan sedikit pun. Saat tentakel-tentakel itu mendekat, dia tiba-tiba mengangkat jarinya dan menunjuk ke langit.Suara petir bergemuruh memecah keheningan dan menerangi seluruh langit. Orang-orang dan makhluk di sekitar yang menyaksikan pemandangan ini. Mereka tak kuasa mendongak ke atas.Kegelisahan menyebar di hati setiap orang. Semua yang melihat kejadian itu tertegun, seakan-akan terjebak dal

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1279

    Pada saat berikutnya, Yoga tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengepalkan tinjunya dengan erat. Dalam sekejap, aura yang begitu menakutkan menyebar ke seluruh penjuru.Kekuatan luar biasa meledak dari tinju Yoga, lalu menyerang langsung ke arah langit. Saat keduanya bertabrakan, suara ledakan yang dahsyat bergema.Bak suara petir yang mengguncang langit, suara itu membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman. Mereka semua refleks menutup telinga, tetapi mata mereka tetap terpaku ke langit dan penuh keterkejutan yang luar biasa.Di langit, makhluk raksasa itu terpaksa menarik kembali semua tentakel panjangnya yang seperti akar tanaman. Beberapa di antaranya bahkan robek dan jatuh ke tanah.Tentakel-tentakel yang jatuh menciptakan suara keras saat menyentuh tanah, serta memunculkan debu tebal yang menyebar seperti gelombang.Sementara itu, Yoga berdiri tegak di tempatnya. Dia seperti pohon yang tak tergoyahkan. Pria itu sedikit mendongak, lalu dengan tenang menatap ke arah atas. Ti

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1278

    Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status