Share

Bab 289

Author: Vodka
last update Last Updated: 2024-04-03 14:03:46
Pasukan Dewa Perang Majid segera mundur. Akan tetapi, Dewa Perang Majid masih berdiam di tempatnya untuk menunggu instruksi dari Yoga.

Duar! Situasi ini bak bom yang menghantam kepala seluruh anggota Keluarga Lokita. Tidak ada yang menyangka bahwa Dewa Perang Majid akan mengkhianati mereka dan membelot kepada Yoga.

Sialan! Bagaimana cara Yoga memenangkan hati Dewa Perang Majid? Sebenarnya kemampuan apa yang dimiliki anak haram ini?

Padahal Dewa Perang Majid adalah kartu truf terakhir mereka, tetapi malah terjadi situasi seperti ini. Bukankah ini berarti Keluarga Lokita hanya bisa menunggu kematian?

Ekspresi seluruh anggota Keluarga Lokita berubah drastis. Mereka benar-benar putus asa. Di sisi lain, Yoga menghampiri Bahri selangkah demi selangkah sambil bertanya, "Apa kamu sudah siap untuk mati?"

Bahri sontak bergidik ngeri, seluruh hatinya telah diselimuti ketakutan. Dia menyahut, "Yoga, kamu nggak boleh membunuhku."

"Beri aku alasan untuk nggak membunuhmu," ujar Yoga.

Bahri menginstru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 290

    "Informasi penting tentang anti-gravitasi," ujar Yoga mendadak."Apa?" Sekelompok orang tua itu terkesiap."Aku akan menukarkan informasi penting itu dengan nyawa anggota Keluarga Lokita," jelas Yoga.Begitu mendengarnya, sekelompok orang tua itu langsung dipenuhi semangat. Pemimpin yang bertanggung jawab atas teknologi itu sampai meneteskan air mata saking terharunya.Teknologi anti-gravitasi sedang sangat populer di dunia. Semua negara sedang mengembangkannya, tetapi tidak ada yang mengalami kemajuan, termasuk Negara Miriku.Jika Daruna berhasil menguasai teknologi ini, mereka akan mendominasi di seluruh negara, bahkan berjaya!Orang-orang tua itu segera menyahut, "Ya! Bunuh saja, kamu boleh membunuh anggota Keluarga Lokita sesuka hatimu! Kami nggak akan ikut campur!""Kamu boleh membunuh mereka sesuai keinginanmu, yang penting kamu senang! Gimana kalau aku memberimu meriam untuk meratakan kediaman mereka?"Anggota Keluarga Lokita bak disambar petir. Bagaimana mungkin pecundang ini m

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 291

    Dewa Perang Majid menjawab, "Ini karena Yoga adalah Raja Agoy yang perkasa!"Jawaban ini sontak membuat seluruh anggota Keluarga Lokita mendongak menatap Yoga. Jantung mereka berdetak kencang. Sebagian besar bahkan pipis di celana saking takutnya. Jadi, bau pesing seketika tercium di seluruh aula.Mereka tidak menyangka bahwa Yoga yang dicampakkan ini berhasil mencapai status setinggi itu hanya dalam beberapa tahun. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Ternyata, selama ini mereka bermusuhan dengan Raja Agoy? Konyol sekali!"Hahahaha!" Bahri tertawa terbahak-bahak dan bergumam, "Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan? Ternyata aku mengusir seorang genius dari rumahku! Kalau aku nggak mengusirnya, Keluarga Lokita pasti sudah terkenal secara internasional. Aku pantas mati! Putra Raja Kirin memang hebat!"Seluruh anggota Keluarga Lokita sungguh menyesal sekarang. Mendengar ini, Yoga mengernyit dan bertanya, "Kamu bilang aku putra Raja Kirin? Apa maksudmu?""Baiklah, aku nggak akan merahasiakan apa

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 292

    Yoga berjalan keluar selangkah demi selangkah. Ketika melihat wajah asing itu, Rigel pun sangat terkejut. Dia bertanya lagi, "Siapa kamu? Bagaimana kamu bisa masuk kemari?""Aku datang untuk mencabut nyawamu," jawab Yoga dengan tidak acuh."Kamu punya perselisihan denganku?" tanya Rigel sambil mengerutkan dahi."Kamu membunuh ayahku dan melukai ibuku, jadi apa perselisihan kita?" tanya Yoga balik.Rigel bertanya, "Siapa ayahmu?""Raja Kirin," balas Yoga.Rigel makin terkejut. Dia berkata, "Ternyata kamu anak jalang itu, sudah sebesar ini!""Katakan, siapa yang menginstruksimu membunuh ayahku? Di mana ibuku dikurung?" tanya Yoga.Rigel menyahut, "Kamu nggak pantas mengetahui nama majikanku. Jujur saja, aku sangat menyesal karena gagal membunuh ibumu. Hari ini, aku akan menuntaskan semuanya!"Yoga terkekeh-kekeh sinis dan berkata, "Takutnya, kamu nggak punya kemampuan seperti itu!""Sombong sekali!" Rigel sontak mengerahkan tenaga pada kakinya, lalu menerjang ke arah Yoga dan hendak meni

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 293

    Kota Terlarang seketika memasuki status siaga. Sementara itu, Dirga dan lainnya telah mendapat informasi ini. Mereka sungguh tercengang!Menerobos Kota Terlarang untuk membunuh orang, bahkan orang yang dibunuh adalah Rigel yang reputasinya begitu besar? Hal semacam ini tidak pernah terjadi. Siapa yang bernyali begitu besar? Tindakan ini jelas-jelas menantang rezim Daruna!"Selidiki! Sebesar apa pun konsekuensinya, pelaku pembunuhan ini harus ditangkap!" instruksi salah satu petinggi."Nggak perlu diselidiki lagi, hanya ada satu orang dengan keberanian sebesar ini di Daruna," timpal Dirga sambil melambaikan tangannya.Semua orang bertatapan, lalu bertanya dengan serempak, "Maksudmu, Yoga?""Kemungkinan besar begitu." Dirga menganggukkan kepalanya."Berengsek!" Orang-orang sontak berang. "Menerobos Kota Terlarang dan membunuh Rigel? Bocah ini benar-benar nggak menghargai kita dan Pak Karno!""Tenang dulu, aku akan menghubungi Yoga untuk bertanya." Dirga berusaha menenangkan massa. Kemudi

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 294

    Langit mulai terang.Belakangan ini, semua penduduk Negara Daruna dihantui rasa takut. Pertama adalah kejadian pembunuhan terhadap 10 tamu besar dari Negara Jepana, lalu kejadian pembantaian terhadap keluarga Panglima Bahri semalam. Selain itu, ada juga kejadian penyusup yang menyelinap ke Kota Terlarang untuk membunuh Rigel.Hari ini, lagi-lagi muncul berita virus aneh yang menyebar ke setengah Negara Daruna, Semua orang merasakan bahwa akan terjadi perubahan besar-besaran di Negara Daruna ini. Mereka semua menyadari bahwa semua kejadian ini disebabkan oleh seorang pemuda yang mencengangkan.Pagi-pagi sekali, Nadya telah pergi ke Perusahaan Farmasi Sehat Abadi untuk mengantarkan obat untuk Lili dan Ayu. Ini adalah obat protein imun impor yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus.Nadya dan Ayu pernah bertemu beberapa kali. Ayu cukup menyukai Nadya dan mengatakan bahwa dia memperlakukan Nadya sebagai putrinya sendiri. Nadya dan Ayu mem

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 295

    Yoga telah melakukan pengamatan sistematis mengenai virus tersebut. Dia menyadari bahwa virus ini sangat kompleks dan rumit, metode medis yang diterapkan sebelumnya sama sekali tidak cukup untuk mengatasinya. Namun, Yoga yakin bahwa asalkan diberikan sedikit waktu, dia pasti bisa mengembangkan obat penawar.Saat baru saja tiba di rumah, Hagi mendekatinya dengan wajah bersalah, "Yoga, aku bersalah padamu. Aku rela mati untuk menebus kesalahanku."Jantung Yoga langsung berdetak kencang. "Ada apa? Bahan obat tingkat delapan dicuri orang?"Hagi mengangguk. "Ya, bukan hanya obatnya yang dicuri. Ibumu, Lili, dan Nadya juga diculik orang."Setelah itu, Hagi menceritakan semua kejadiannya kepada Yoga. Mendengar cerita tersebut, emosi Yoga langsung meledak. Siapa yang berani-beraninya melakukan hal seperti itu? Tanpa bahan obat tingkat delapan, dia tidak bisa lagi menolong Karina.Kini bahkan Ayu, Lili, dan Nadya juga diculik orang dan nasibnya tidak diketahui sampai sekarang. Keempat wanita in

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 296

    Semua anggota Sekte Hagisana juga bersiap untuk bertempur. Hanya menunggu perintah dari Yoga, mereka akan langsung bertarung hingga titik darah penghabisan. Di tengah suasana yang bersitegang ini, tiba-tiba muncul seorang utusan dari gunung. "Apakah kamu adalah Yoga dari Kota Pawana?"Yoga menjawab, "Benar."Utusan itu menimpali, "Ketua sekte kami mempersilakanmu masuk.""Pimpin jalannya!" Yoga dan Hagi mengikuti utusan tersebut naik ke gunung. Sekte Dokter Sakti adalah sekte yang mempelajari bela diri dan ilmu medis. Di sepanjang perjalanan, mereka bisa melihat ada banyak sekali bahan obat yang langka dan berharga. Hagi sampai kebingungan melihat obat sebanyak ini. Cocok sekali jika menggunakan tempat ini sebagai markas besar Sekte Hagisana.Tak lama kemudian, mereka telah sampai di aula besar di puncak gunung. Di dalam aula itu diliputi wangi obat yang pekat dan membuat orang merasa rileks.Para tetua, pengawas, serta anggota inti Sekte Dokter Sakti duduk di kedua sisi. Ketua Sekte D

    Last Updated : 2024-04-03
  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 297

    'Berani-beraninya dia mengungkit masalah ini!' batin Yoga. Emosinya semakin meledak, "Kalau begitu, hari ini kita perhitungkan semua dendam kita di masa lalu dan sekarang!" Yoga tidak bisa menahan diri lagi, dia berjalan selangkah demi selangkah mendekati Gilang.Gilang tertawa mengejek, "Orang tua kandungmu saja bukan lawanku, apalagi kamu. Aku sudah buat perangkap di tempat ini, kamu nggak akan bisa kabur lagi hari ini.""Maju!" perintah Gilang. Begitu perintah itu dilontarkan, terdengar suara gemuruh dari bawah gunung. Yoga melihat situasi di bawah gunung melalui jendela. Muncul sekelompok pasukan dari belakang Sekte Hagisana yang menyerbu mereka. Dari bendera yang mereka bawa, kelihatannya pasukan itu berasal dari Sekte Sembilan Aliran.Ternyata kedua sekte ini bergabung untuk menyerangnya. Pada saat ini, Sekte Dokter Sakti juga mulai menyerbu bersama Sekte Sembilan Aliran. Yoga tidak terlalu memperhatikan pertempuran di bawah gunung. Tentu saja akan lebih baik jika Sekte Hagisana

    Last Updated : 2024-04-03

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1219

    Dalam sekejap, suasana di medan perang makin tegang. Rasa gelisah makin menjalar di antara semua orang. Bagaimanapun juga, tidak ada yang ingin mati.Mereka datang ke sini hanya untuk membantu Bimo membasmi para Pelindung Kebenaran. Namun sekarang, mereka justru dihadapkan pada situasi yang begitu mencekam."Bunuh!" Para Pelindung Kebenaran makin bersemangat bertarung. Semangat juang mereka sudah makin membara. Pada saat itu, hampir semua orang bisa melihat betapa brutal dan nekatnya para Pelindung Kebenaran.Yoga memandang semua itu dengan tenang. Dia menyaksikan perubahan di medan perang. Tatapannya tajam, tetapi sikapnya tetap acuh tak acuh."Bimo, kamu mulai takut, 'kan? Ini adalah Formasi Domain Darah!""Begitu formasi ini diaktifkan, bahkan kamu yang legendaris 1.000 tahun lalu pun nggak akan mampu mengatasinya!""Formasi kuno ini diciptakan khusus untuk melawan para ahli hebat seperti dirimu. Kamu nggak akan punya peluang kali ini!"Kelima jenderal itu berbicara dengan sombong.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1218

    "Ini ... sebenarnya kekuatan tingkat apa?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin! Apa dia benar-benar sudah melampaui tingkat kultivator jenderal?""Mana mungkin Bimo punya kekuatan seperti ini? Ini sungguh nggak masuk akal!"Kelima jenderal itu tergeletak di tanah. Mereka memandang ke atas dan menatap siluet Yoga. Tatapan mereka penuh dengan keterkejutan dan ketidakpercayaan. Namun, kenyataan yang ada tidak bisa dibantah. Dengan hanya satu serangan, Yoga telah menjatuhkan mereka semua ke tanah.Yoga perlahan mengangkat tangannya. Sambil menatap mereka dengan tatapan dingin yang menusuk, dia berseru, "Sekarang, kalau kalian nggak punya strategi cadangan, bersiaplah untuk mati!"Pada saat itu, hawa dingin perlahan menyebar ke sekeliling dan membuat suasana menjadi makin mencekam. Kelima jenderal itu menggigil hebat di tempat mereka berdiri. Aura mengerikan yang terpancar dari Yoga membuat mereka kehilangan ketenangan. Rasanya benar-benar menakutkan!Salah satu dari mereka berbicara dengan s

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1217

    Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1216

    Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1215

    Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1214

    Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1213

    Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1212

    Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1211

    Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend

DMCA.com Protection Status