"Informasi penting tentang anti-gravitasi," ujar Yoga mendadak."Apa?" Sekelompok orang tua itu terkesiap."Aku akan menukarkan informasi penting itu dengan nyawa anggota Keluarga Lokita," jelas Yoga.Begitu mendengarnya, sekelompok orang tua itu langsung dipenuhi semangat. Pemimpin yang bertanggung jawab atas teknologi itu sampai meneteskan air mata saking terharunya.Teknologi anti-gravitasi sedang sangat populer di dunia. Semua negara sedang mengembangkannya, tetapi tidak ada yang mengalami kemajuan, termasuk Negara Miriku.Jika Daruna berhasil menguasai teknologi ini, mereka akan mendominasi di seluruh negara, bahkan berjaya!Orang-orang tua itu segera menyahut, "Ya! Bunuh saja, kamu boleh membunuh anggota Keluarga Lokita sesuka hatimu! Kami nggak akan ikut campur!""Kamu boleh membunuh mereka sesuai keinginanmu, yang penting kamu senang! Gimana kalau aku memberimu meriam untuk meratakan kediaman mereka?"Anggota Keluarga Lokita bak disambar petir. Bagaimana mungkin pecundang ini m
Dewa Perang Majid menjawab, "Ini karena Yoga adalah Raja Agoy yang perkasa!"Jawaban ini sontak membuat seluruh anggota Keluarga Lokita mendongak menatap Yoga. Jantung mereka berdetak kencang. Sebagian besar bahkan pipis di celana saking takutnya. Jadi, bau pesing seketika tercium di seluruh aula.Mereka tidak menyangka bahwa Yoga yang dicampakkan ini berhasil mencapai status setinggi itu hanya dalam beberapa tahun. Apa yang sebenarnya dia lakukan? Ternyata, selama ini mereka bermusuhan dengan Raja Agoy? Konyol sekali!"Hahahaha!" Bahri tertawa terbahak-bahak dan bergumam, "Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan? Ternyata aku mengusir seorang genius dari rumahku! Kalau aku nggak mengusirnya, Keluarga Lokita pasti sudah terkenal secara internasional. Aku pantas mati! Putra Raja Kirin memang hebat!"Seluruh anggota Keluarga Lokita sungguh menyesal sekarang. Mendengar ini, Yoga mengernyit dan bertanya, "Kamu bilang aku putra Raja Kirin? Apa maksudmu?""Baiklah, aku nggak akan merahasiakan apa
Yoga berjalan keluar selangkah demi selangkah. Ketika melihat wajah asing itu, Rigel pun sangat terkejut. Dia bertanya lagi, "Siapa kamu? Bagaimana kamu bisa masuk kemari?""Aku datang untuk mencabut nyawamu," jawab Yoga dengan tidak acuh."Kamu punya perselisihan denganku?" tanya Rigel sambil mengerutkan dahi."Kamu membunuh ayahku dan melukai ibuku, jadi apa perselisihan kita?" tanya Yoga balik.Rigel bertanya, "Siapa ayahmu?""Raja Kirin," balas Yoga.Rigel makin terkejut. Dia berkata, "Ternyata kamu anak jalang itu, sudah sebesar ini!""Katakan, siapa yang menginstruksimu membunuh ayahku? Di mana ibuku dikurung?" tanya Yoga.Rigel menyahut, "Kamu nggak pantas mengetahui nama majikanku. Jujur saja, aku sangat menyesal karena gagal membunuh ibumu. Hari ini, aku akan menuntaskan semuanya!"Yoga terkekeh-kekeh sinis dan berkata, "Takutnya, kamu nggak punya kemampuan seperti itu!""Sombong sekali!" Rigel sontak mengerahkan tenaga pada kakinya, lalu menerjang ke arah Yoga dan hendak meni
Kota Terlarang seketika memasuki status siaga. Sementara itu, Dirga dan lainnya telah mendapat informasi ini. Mereka sungguh tercengang!Menerobos Kota Terlarang untuk membunuh orang, bahkan orang yang dibunuh adalah Rigel yang reputasinya begitu besar? Hal semacam ini tidak pernah terjadi. Siapa yang bernyali begitu besar? Tindakan ini jelas-jelas menantang rezim Daruna!"Selidiki! Sebesar apa pun konsekuensinya, pelaku pembunuhan ini harus ditangkap!" instruksi salah satu petinggi."Nggak perlu diselidiki lagi, hanya ada satu orang dengan keberanian sebesar ini di Daruna," timpal Dirga sambil melambaikan tangannya.Semua orang bertatapan, lalu bertanya dengan serempak, "Maksudmu, Yoga?""Kemungkinan besar begitu." Dirga menganggukkan kepalanya."Berengsek!" Orang-orang sontak berang. "Menerobos Kota Terlarang dan membunuh Rigel? Bocah ini benar-benar nggak menghargai kita dan Pak Karno!""Tenang dulu, aku akan menghubungi Yoga untuk bertanya." Dirga berusaha menenangkan massa. Kemudi
Langit mulai terang.Belakangan ini, semua penduduk Negara Daruna dihantui rasa takut. Pertama adalah kejadian pembunuhan terhadap 10 tamu besar dari Negara Jepana, lalu kejadian pembantaian terhadap keluarga Panglima Bahri semalam. Selain itu, ada juga kejadian penyusup yang menyelinap ke Kota Terlarang untuk membunuh Rigel.Hari ini, lagi-lagi muncul berita virus aneh yang menyebar ke setengah Negara Daruna, Semua orang merasakan bahwa akan terjadi perubahan besar-besaran di Negara Daruna ini. Mereka semua menyadari bahwa semua kejadian ini disebabkan oleh seorang pemuda yang mencengangkan.Pagi-pagi sekali, Nadya telah pergi ke Perusahaan Farmasi Sehat Abadi untuk mengantarkan obat untuk Lili dan Ayu. Ini adalah obat protein imun impor yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus.Nadya dan Ayu pernah bertemu beberapa kali. Ayu cukup menyukai Nadya dan mengatakan bahwa dia memperlakukan Nadya sebagai putrinya sendiri. Nadya dan Ayu mem
Yoga telah melakukan pengamatan sistematis mengenai virus tersebut. Dia menyadari bahwa virus ini sangat kompleks dan rumit, metode medis yang diterapkan sebelumnya sama sekali tidak cukup untuk mengatasinya. Namun, Yoga yakin bahwa asalkan diberikan sedikit waktu, dia pasti bisa mengembangkan obat penawar.Saat baru saja tiba di rumah, Hagi mendekatinya dengan wajah bersalah, "Yoga, aku bersalah padamu. Aku rela mati untuk menebus kesalahanku."Jantung Yoga langsung berdetak kencang. "Ada apa? Bahan obat tingkat delapan dicuri orang?"Hagi mengangguk. "Ya, bukan hanya obatnya yang dicuri. Ibumu, Lili, dan Nadya juga diculik orang."Setelah itu, Hagi menceritakan semua kejadiannya kepada Yoga. Mendengar cerita tersebut, emosi Yoga langsung meledak. Siapa yang berani-beraninya melakukan hal seperti itu? Tanpa bahan obat tingkat delapan, dia tidak bisa lagi menolong Karina.Kini bahkan Ayu, Lili, dan Nadya juga diculik orang dan nasibnya tidak diketahui sampai sekarang. Keempat wanita in
Semua anggota Sekte Hagisana juga bersiap untuk bertempur. Hanya menunggu perintah dari Yoga, mereka akan langsung bertarung hingga titik darah penghabisan. Di tengah suasana yang bersitegang ini, tiba-tiba muncul seorang utusan dari gunung. "Apakah kamu adalah Yoga dari Kota Pawana?"Yoga menjawab, "Benar."Utusan itu menimpali, "Ketua sekte kami mempersilakanmu masuk.""Pimpin jalannya!" Yoga dan Hagi mengikuti utusan tersebut naik ke gunung. Sekte Dokter Sakti adalah sekte yang mempelajari bela diri dan ilmu medis. Di sepanjang perjalanan, mereka bisa melihat ada banyak sekali bahan obat yang langka dan berharga. Hagi sampai kebingungan melihat obat sebanyak ini. Cocok sekali jika menggunakan tempat ini sebagai markas besar Sekte Hagisana.Tak lama kemudian, mereka telah sampai di aula besar di puncak gunung. Di dalam aula itu diliputi wangi obat yang pekat dan membuat orang merasa rileks.Para tetua, pengawas, serta anggota inti Sekte Dokter Sakti duduk di kedua sisi. Ketua Sekte D
'Berani-beraninya dia mengungkit masalah ini!' batin Yoga. Emosinya semakin meledak, "Kalau begitu, hari ini kita perhitungkan semua dendam kita di masa lalu dan sekarang!" Yoga tidak bisa menahan diri lagi, dia berjalan selangkah demi selangkah mendekati Gilang.Gilang tertawa mengejek, "Orang tua kandungmu saja bukan lawanku, apalagi kamu. Aku sudah buat perangkap di tempat ini, kamu nggak akan bisa kabur lagi hari ini.""Maju!" perintah Gilang. Begitu perintah itu dilontarkan, terdengar suara gemuruh dari bawah gunung. Yoga melihat situasi di bawah gunung melalui jendela. Muncul sekelompok pasukan dari belakang Sekte Hagisana yang menyerbu mereka. Dari bendera yang mereka bawa, kelihatannya pasukan itu berasal dari Sekte Sembilan Aliran.Ternyata kedua sekte ini bergabung untuk menyerangnya. Pada saat ini, Sekte Dokter Sakti juga mulai menyerbu bersama Sekte Sembilan Aliran. Yoga tidak terlalu memperhatikan pertempuran di bawah gunung. Tentu saja akan lebih baik jika Sekte Hagisana
"Dunia bela diri kuno?"Yoga tertawa dan menatap para anggota Keluarga Husin dengan bangga, lalu berkata sambil tersenyum dingin, "Benar, aku memang berasal dari dunia bela diri kuno.""Apa?"Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu langsung menarik napas dalam-dalam dan mulai muncul satu kemungkinan di hati mereka. Melihat pria yang di depan mereka ini begitu sombong, mungkin pria ini benar-benar orang yang ditebak mereka itu."Mirip ... benar-benar mirip!" teriak seseorang dengan mendadak, seolah-olah memecah keheningan dan mulai terdengar semua orang di tempat itu."Siapa namamu?" tanya Alex dengan ekspresi muram dan menatap Yoga dengan tajam."Panggil aku ayah saja," jawab Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar."Berani-beraninya kamu mempermainkanku!" teriak Alex dengan keras dan auranya langsung memancar. Orang ini sudah berani mempermainkannya di depan begitu banyak anggota Keluarga Husin, sama saja dengan meremehkannya."Kenapa kalau aku mempermainkanmu? Hah?" s
Saat ini, apa pun yang dikatakan oleh Alex adalah ketentuannya, Girbet tahu dia tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya. Sebagai generasi muda di Keluarga Husin, dia tidak memiliki hak untuk berbicara."Ayo jalan. Kita bunuh bocah itu dulu, lalu kita musnahkan para manusia hantu itu," kata Alex sambil tertawa terbahak-bahak dan aura yang mendominasi.Semua orang langsung bangkit dan segera melanjutkan perjalanan mereka menuju lokasi tujuan.Di sisi lain.Selain Keluarga Husin, Keluarga Kusuma, Keluarga Bramasta, dan Keluarga Salim juga bergegas menuju lokasi tempat Yoga berada. Mereka semua berharap bisa merebut Tulang Naga Tunduk itu. Namun, mereka tidak menyangka orang yang berada di tempat itu ternyata adalah Yoga.Pada saat yang bersamaan, Prajna dan para manusia hantu sudah bersembunyi. Mereka bahkan tidak berani bernapas dan tetap bersembunyi di kegelapan. Ini semua adalah perintah dari Yoga agar mereka jangan menunjukkan diri mereka untuk sementara ini. Jika kabar ini tersebar
"Paman Alex, ini pasti ulah para manusia hantu itu dan bocah itu pasti bersama mereka. Dia sudah membunuh begitu banyak orang kita, mungkin saja dia sengaja memancing kita ke sana. Kita harus berhati-hati, dia pasti punya rencana lain," kata Girbet yang berdiri di samping Alex dengan ekspresi yang sangat serius, seolah-olah memikirkan kepentingan Keluarga Husin.Namun, sebenarnya Girbet sudah sangat berniat untuk membunuh Yoga. Dia ingin segera bergegas ke sana dan menangkap Yoga.Namun, ekspresi Alex menjadi muram dan menatap Girbet dengan tajam. "Dasar sampah! Kamu benar-benar mempermalukan seluruh Keluarga Husin. Kalau orang lain tahu hal ini, kamu jangan bilang kamu adalah anggota Keluarga Husin. Melihatmu saja pun sudah membuatku kesal. Kamu malah membiarkan para manusia hantu itu membunuh begitu banyak anggota keluarga kita."Alex benar-benar kecewa terhadap Girbet. Girbet tadinya adalah pemuda yang menjadi harapan Keluarga Husin dan selalu menjadi pusat perhatian. Girbet seharus
Bimo berkata, "Sepertinya ada monster mengerikan yang muncul lagi."Yoga bertanya, "Apa benar-benar akan ada Sulur Ular Hijau yang akan muncul lagi?"Bimo menjawab, "Sulur Ular Hijau sudah kami bunuh sampai hampir punah dulu, seharusnya nggak akan muncul lagi."Yoga bertanya lagi, "Bagaimana kalau kita kembali dan memeriksanya?"Bimo langsung menjawab, "Jangan kepo. Kalau itu benar-benar Sulur Ular Hijau yang sudah dewasa, kamu bukan tandingannya."Mendengar perkataan itu, Yoga langsung terdiam. Dia tahu butuh sepuluh petarung tahap kultivator raja untuk menghadapi Sulur Ular Dewasa yang sudah dewasa, dia memang bukan tandingannya. Setelah merenungkannya, dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran Bimo."Ayo kita pergi," desak Yoga sambil melambaikan tangannya.Semua orang pun mulai bergerak dan melanjutkan perjalanan mereka. Saat ini matahari sudah terbit dan menyinari mereka, sehingga mereka merasa hangat.Yoga bertanya, "Apa kalian tahu Tulang Naga Tunduk dan Kayu Petir Hijau ini
Tubuh Sulur Ular Hijau penuh dengan bekas gigitan. Bahkan, pada tulang-tulangnya terlihat bekas yang sangat jelas. Itu membuat siapa pun yang melihatnya merasa jijik.Di area terlarang ini, hanya manusia hantu yang melakukan hal menjijikkan seperti ini. Mengonsumsi darah dan daging monster seperti itu sangat bermanfaat bagi mereka."Benar-benar mereka! Mereka sungguh berani datang ke tempat ini!""Hmph! Mereka memang nggak tahu diri. Pasti mereka datang ke sini untuk mencari Bunga Putih!""Tapi, Bunga Putih di sini tampaknya sudah nggak ada. Jangan-jangan, waktu panennya memang sudah lewat?"Saat mereka berbicara, semua mata memandang ke sekitar dengan penuh kecemasan. Wajah-wajah mereka menunjukkan keterkejutan yang mendalam. Rasa gelisah juga makin terlihat.Pada akhirnya, mereka saling memandang dengan tatapan penuh amarah. Beberapa dari mereka menggeram dengan nada penuh kebencian. Mereka akhirnya yakin bahwa manusia hantu telah mengambil Bunga Putih!"Cepat! Temukan jejak mereka s
Kekuatan petir itu membuat tubuh Sulur Ular Hijau gosong di luar dan matang di dalam. Bahkan, banyak tentakel yang dimilikinya terputus akibat sambaran petir tersebut.Sulur Ular Hijau menggeliat hebat. Tubuhnya kejang-kejang di tanah. Ia berjuang dengan susah payah. Bahkan hingga saat ini, ia masih tidak bisa memahami bagaimana situasi seperti ini bisa terjadi.Selama ini, Sulur Ular Hijau adalah penguasa tak tergoyahkan di area ini. Ia melakukan apa pun yang diinginkannya tanpa ada yang bisa melawannya.Di malam hari, Sulur Ular Hijau hanya perlu melayang di langit untuk menikmati santapan sesuka hati. Namun hari ini, ia bertemu dengan sosok yang begitu menakutkan. Siapa sebenarnya orang ini?"Oh? Masih hidup?" ucap Yoga. Dia terkejut melihat Sulur Ular Hijau yang masih bernapas. Dia menggeleng pelan dan berdecak, seolah tidak percaya.Awalnya, Yoga mengira serangannya yang pertama sudah cukup untuk membunuh makhluk itu. Tanpa ragu, dia kembali mengangkat tangannya dan menjatuhkan s
Sulur Ular Hijau membuka mulut lebarnya. Ia memperlihatkan deretan gigi putih yang tajam dan rapat, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ngeri. Aura yang mengerikan tiba-tiba meledak dari tubuhnya.Dalam sekejap, puluhan tentakel menyeruak ke udara, seperti pasukan yang menyerbu dengan gila-gilaan menuju Yoga.Suara gemuruh dan gerakan yang sangat besar membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdegup kencang. Tentakel-tentakel itu meluncur menuju Yoga dengan kecepatan seperti tombak yang menembus udara, lalu langsung mengarah ke tubuhnya.Namun, Yoga berdiri diam di tempat dan tak tergoyahkan sedikit pun. Saat tentakel-tentakel itu mendekat, dia tiba-tiba mengangkat jarinya dan menunjuk ke langit.Suara petir bergemuruh memecah keheningan dan menerangi seluruh langit. Orang-orang dan makhluk di sekitar yang menyaksikan pemandangan ini. Mereka tak kuasa mendongak ke atas.Kegelisahan menyebar di hati setiap orang. Semua yang melihat kejadian itu tertegun, seakan-akan terjebak dal
Pada saat berikutnya, Yoga tiba-tiba mengangkat tangannya dan mengepalkan tinjunya dengan erat. Dalam sekejap, aura yang begitu menakutkan menyebar ke seluruh penjuru.Kekuatan luar biasa meledak dari tinju Yoga, lalu menyerang langsung ke arah langit. Saat keduanya bertabrakan, suara ledakan yang dahsyat bergema.Bak suara petir yang mengguncang langit, suara itu membuat orang-orang di sekitar merasa tidak nyaman. Mereka semua refleks menutup telinga, tetapi mata mereka tetap terpaku ke langit dan penuh keterkejutan yang luar biasa.Di langit, makhluk raksasa itu terpaksa menarik kembali semua tentakel panjangnya yang seperti akar tanaman. Beberapa di antaranya bahkan robek dan jatuh ke tanah.Tentakel-tentakel yang jatuh menciptakan suara keras saat menyentuh tanah, serta memunculkan debu tebal yang menyebar seperti gelombang.Sementara itu, Yoga berdiri tegak di tempatnya. Dia seperti pohon yang tak tergoyahkan. Pria itu sedikit mendongak, lalu dengan tenang menatap ke arah atas. Ti
Seiring terdengarnya suara Yoga, mata hijau besar di langit tiba-tiba meledakkan cahaya yang luar biasa terang. Cahaya hijau yang menyilaukan langsung menerangi seluruh langit, lalu menciptakan suasana yang terasa sangat aneh dan menakutkan.Prajna dan yang lainnya terdiam di tempat. Mereka menatap kosong ke arah langit. Ekspresi mereka dipenuhi keterkejutan yang tidak bisa disembunyikan."Apa yang terjadi? Apakah makhluk ini benar-benar akan menunjukkan kekuatannya?""Ya ampun! Gimana dia bisa memancarkan cahaya sekuat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?""Mengerikan, benar-benar terlalu mengerikan! Apa ini berarti wujud aslinya akan segera muncul?"Dalam sekejap, hati mereka semua dipenuhi kecemasan yang mendalam. Pikiran mereka kacau. Semuanya saling bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, Yoga tetap berdiri di tempatnya dengan tenang. Tatapannya dingin dan penuh keyakinan saat memandang ke arah langit.Yoga sudah lama menyadari bahwa mata hijau di atas sana b