Saat berikutnya, energi dahsyat sontak meledak di sekitar Perusahaan Lokita Samudra. Kemudian, terlihat 10 petarung melompat keluar dari kegelapan dan mengepung Rian.Di antara 10 petarung ini, ada 2 yang telah mencapai tingkat eminen master, 5 yang telah mencapai tingkat elite master, dan 3 yang telah mencapai tingkat semi elite master.Semua orang menghela napas dengan emosional. Menurut mereka, Bahri sangat luar biasa, sampai-sampai membina begitu banyak petarung hebat. Dengan kekuatan tempur sebesar ini, entah mereka bisa menjatuhkan seseorang yang telah mencapai tingkat agung master tidak?Bahri menggertakkan gigi sembari membentak, "Dasar tua bangka, kamu mendesakku menggunakan kartu trufku. Hari ini, hanya kematianmu yang bisa membuat orang-orang puas! Bunuh dia!""Ya!" Sepuluh petarung itu sontak menerjang ke arah Rian. Namun, Rian hanya memasang ekspresi tidak acuh. Dia menghardik, "Dasar sekelompok sampah!"Pertarungan sengit dimulai. Sesudah terdengar suara ledakan yang bert
Rian sungguh terkejut melihat Santi. Dia bertanya, "Santi, kamu nggak mati?"Santi membalas dengan ekspresi bersalah, "Maaf, Ayah. Sebenarnya aku hanya pura-pura mati agar kamu turun tangan melawan Yoga. Jangan salahkan Bahri, semua ini ideku."Faktanya, Santi terus bersembunyi di sebuah rumah kecil gelap. Seluruh Pasukan Naga meledakkan fondasi, sampai-sampai rumah itu roboh. Itu sebabnya, dia terpaksa berlari ke luar.Hingga sekarang, Santi tidak tahu apa yang terjadi. Dia hanya beranggapan bahwa Yoga adalah biang keroknya.Begitu mengetahui putrinya telah menipunya, Rian yang terluka parah akhirnya tidak tahan lagi. Dia sontak memuntahkan darah dan meninggal di tempat."Ayah!" Santi mengeluarkan teriakan yang terdengar sangat menyayat hati. Dia memeluk tubuh Rian yang berangsur mendingin."Berengsek!" Santi melampiaskan seluruh amarahnya kepada Yoga. Dia memekik, "Yoga, kamu telah membunuh ayahku dan melukai suamiku. Aku mau kamu mati!"Yoga terkekeh-kekeh dan menyahut, "Bukan aku y
"Lupakan saja. Daripada menunggu orang tua sepertimu, lebih baik aku menyelidikinya sendiri," ucap Yoga."Memangnya kamu bisa apa? Kalau kamu berani datang ke Kota Terlarang, aku akan mematahkan kakimu," ancam Dirga yang merasa cemas.Provinsi Sadali yang begitu luas menjadi kacau balau dibuat Yoga. Kalau bocah ini datang ke Kota Terlarang, bukankah mereka jadi tidak bisa tidur nyenyak?Yoga mengalihkan topik pembicaraan dengan membalas, "Untuk apa sepanik ini? Aku bukan malaikat pencabut nyawa lho ....""Ya, tapi kamu nggak ada bedanya dengan setan. Sulit sekali untuk menghadapimu," sahut Dirga.Yoga malas berdebat sehingga mengalihkan topik lagi. "Omong-omong, aku punya informasi penting untukmu. Perusahaan Biokimia Naga ternyata didirikan oleh Bahri dan orang Negara Jepana.""Baru-baru ini, mereka sedang mengembangkan virus genetik berdasarkan gen orang Negara Daruna. Virus ini khusus menginfeksi orang Negara Daruna, bahkan sangat mudah menular. Begitu tersebar, Negara Daruna pasti
Hagi seketika tidak bisa berkata-kata. Bocah ini pasti hanya membual, 'kan?Faktanya memang seperti itu. Yoga tidak tahu basis kultivasinya sudah mencapai tingkatan apa, tetapi dia memang bisa membunuh Rian hanya dengan satu serangan. Selain itu, gurunya bukan hanya Hagi seorang. Banyak rahasia yang disembunyikan oleh Yoga.Yoga bertanya, "Ada satu temanku yang mengidap kanker paru-paru, apa kamu punya cara untuk mengobatinya?"Hagi merenung sesaat sebelum menjawab, "Seingatku, ada buku kuno yang mencatat tentang cara mengobati kanker paru-paru. Tapi, bahan obat yang diperlukan setidaknya adalah bahan obat tingkat delapan. Sepertinya nggak ada bahan obat seperti itu di dunia.""Oke, aku akan mencari bahan obatnya, kamu teliti metode pengobatannya," pesan Yoga. Hagi pun menarik napas dalam-dalam mendengarnya, mudah sekali bocah ini berbicara. Meskipun begitu, dia cukup menantikan apakah Yoga akan berhasil menemukannya? Lagi pula, Yoga berhasil mendapatkan bahan obat tingkat enam hanya d
Selesai mengatakan itu, Yoga berbalik dan hendak pergi."Berhenti!" Zahim buru-buru menghentikan. "Biar kutanya, sejak awal kamu sudah tahu Perusahaan Biokimia Naga tersembunyi bukti Panglima Bahri mengkhianati negara. Benar begitu?""Ya." Yoga mengiakan."Dari mana kamu mendapatkan informasi itu?" tanya Zahim."Kenapa aku harus memberitahumu?" tanya Yoga balik."Kamu ...." Zahim tidak bisa berkata-kata. Pada akhirnya, dia menahan amarahnya sembari berucap, "Sudahlah, aku malas meladeni orang picik sepertimu. Ini untukmu."Zahim melemparkan sebuah token perunggu kepada Yoga. Yoga mengamatinya, lalu bertanya, "Apa ini?""Yoga, token itu adalah bukti identitasmu di Organisasi Naga. Pak Zahim ingin merekrutmu menjadi anggota organisasi. Cepat berterima kasih padanya," jelas Wenny."Ingat, aku menerimamu karena Wenny. Mulai sekarang, kamu harus mendengar perintah kami dan siap kapan saja. Paham?" ucap Zahim dengan angkuh.Yoga sungguh tak berdaya dibuat orang-orang ini. Dia jelas-jelas tel
Ucapan Dirga ini bak bom yang meledakkan kepala Zahim. Semua orang yang mendengarnya pun tercengang. Mereka tidak bisa memercayai pendengaran sendiri. Apa yang mereka dengar barusan? Dirga menyerahkan posisi ketua kepada Yoga hanya karena permintaannya?Memangnya siapa Yoga? Apa sebenarnya latar belakang yang dia miliki? Bukannya dia hanya berasal dari keluarga besar yang telah bangkrut? Bagaimana mereka bisa memercayai semua ini?Zahim bertanya dengan suara bergetar, "Yoga ... gimana caramu ... melakukan ini?""Sekarang kamu sudah bisa memberiku token emasmu, 'kan?" tanya Yoga balik."Oh, ya, ya." Zahim menyerahkan tokennya dengan enggan.Setelah menerimanya, Yoga menginstruksi, "Aku mau kalian lanjut selidiki Perusahaan Biokimia Naga. Selain itu, awasi orang bernama Fonda untukku."Fonda adalah bosnya Bagas. Garis keturunan kirin ibunya diberikan oleh Fonda. Pria ini seharusnya tahu keberadaan ibunya sekarang.Setelah berjeda, Yoga berkata lagi, "Oh, aku juga mau kalian mengumpulkan
"Oke, aku akan menyuruh orang mengantarkannya untukmu," balas Yoga. Dia pun memberikan penawar racun itu kepada Wenny, menyuruhnya untuk mengantarkannya kepada Bagas.Semua orang tentu tercengang melihat situasi ini. Ketika Organisasi Naga masih memikirkan cara supaya bisa mendekati Perusahaan Biokimia Naga, Yoga justru telah memasuki bagian internal perusahaan dan mengatur informan di dalam. Keren sekali!Pada saat yang sama, di ladang obat Desa Agam. Daka yang merupakan kepala bank tanah membawa orang-orangnya untuk mengambil alih tanah. Dia pun terlihat mengemudikan ekskavator. Sementara itu, Nadya dan para petani tampak berbaris dengan rapi untuk melindungi ladang obat.Obat-obatan di ladang sudah hampir matang. Jika diratakan begitu saja, para petani akan menderita kerugian besar. Apalagi, obat-obatan ini khusus untuk Grup Magani. Jika tidak diberikan, mereka akan kehabisan obat dan menghadapi krisis. Itu sebabnya, Nadya dan para petani mati-matian melindungi ladang ini, sampai 2
Ketika Nadya hendak melangkah pergi, seorang penduduk tiba-tiba menghentikannya. "Bu, apa nggak bahaya kalau kamu pergi sendirian? Gimana kalau kami menyuruh beberapa orang menemanimu?""Huh!" Daka sontak mendengus dan menegur, "Pak Fonda sudah cukup menghargai kalian, jangan kelewatan! Mobil Pak Fonda diangkut dari Jepana, sangat mahal! Rakyat jelata seperti kalian nggak pantas naik!"Nadya berkata kepada penduduk itu, "Tenang saja, aku akan segera kembali." Dia berjalan ke mobil karavan itu dengan tegas.Begitu masuk, Nadya pun menyapa dengan sopan, "Halo, Pak Fonda. Aku Nadya dari Grup Magani. Bahan obat di ladang ini selalu diberikan kepada perusahaanku."Dengan jarak sedekat ini, Fonda makin berdebar-debar karena pesona Nadya yang makin menawan. Dia menyahut dengan perlahan, "Nadya, senang bertemu denganmu. Katakanlah, kalian punya permintaan apa?""Permintaan kami sederhana saja. Kalau kamu ingin mengembangkan lahan ini, tolong gunakan cara yang sesuai dengan hukum, bukan cara ke