Hagi seketika tidak bisa berkata-kata. Bocah ini pasti hanya membual, 'kan?Faktanya memang seperti itu. Yoga tidak tahu basis kultivasinya sudah mencapai tingkatan apa, tetapi dia memang bisa membunuh Rian hanya dengan satu serangan. Selain itu, gurunya bukan hanya Hagi seorang. Banyak rahasia yang disembunyikan oleh Yoga.Yoga bertanya, "Ada satu temanku yang mengidap kanker paru-paru, apa kamu punya cara untuk mengobatinya?"Hagi merenung sesaat sebelum menjawab, "Seingatku, ada buku kuno yang mencatat tentang cara mengobati kanker paru-paru. Tapi, bahan obat yang diperlukan setidaknya adalah bahan obat tingkat delapan. Sepertinya nggak ada bahan obat seperti itu di dunia.""Oke, aku akan mencari bahan obatnya, kamu teliti metode pengobatannya," pesan Yoga. Hagi pun menarik napas dalam-dalam mendengarnya, mudah sekali bocah ini berbicara. Meskipun begitu, dia cukup menantikan apakah Yoga akan berhasil menemukannya? Lagi pula, Yoga berhasil mendapatkan bahan obat tingkat enam hanya d
Selesai mengatakan itu, Yoga berbalik dan hendak pergi."Berhenti!" Zahim buru-buru menghentikan. "Biar kutanya, sejak awal kamu sudah tahu Perusahaan Biokimia Naga tersembunyi bukti Panglima Bahri mengkhianati negara. Benar begitu?""Ya." Yoga mengiakan."Dari mana kamu mendapatkan informasi itu?" tanya Zahim."Kenapa aku harus memberitahumu?" tanya Yoga balik."Kamu ...." Zahim tidak bisa berkata-kata. Pada akhirnya, dia menahan amarahnya sembari berucap, "Sudahlah, aku malas meladeni orang picik sepertimu. Ini untukmu."Zahim melemparkan sebuah token perunggu kepada Yoga. Yoga mengamatinya, lalu bertanya, "Apa ini?""Yoga, token itu adalah bukti identitasmu di Organisasi Naga. Pak Zahim ingin merekrutmu menjadi anggota organisasi. Cepat berterima kasih padanya," jelas Wenny."Ingat, aku menerimamu karena Wenny. Mulai sekarang, kamu harus mendengar perintah kami dan siap kapan saja. Paham?" ucap Zahim dengan angkuh.Yoga sungguh tak berdaya dibuat orang-orang ini. Dia jelas-jelas tel
Ucapan Dirga ini bak bom yang meledakkan kepala Zahim. Semua orang yang mendengarnya pun tercengang. Mereka tidak bisa memercayai pendengaran sendiri. Apa yang mereka dengar barusan? Dirga menyerahkan posisi ketua kepada Yoga hanya karena permintaannya?Memangnya siapa Yoga? Apa sebenarnya latar belakang yang dia miliki? Bukannya dia hanya berasal dari keluarga besar yang telah bangkrut? Bagaimana mereka bisa memercayai semua ini?Zahim bertanya dengan suara bergetar, "Yoga ... gimana caramu ... melakukan ini?""Sekarang kamu sudah bisa memberiku token emasmu, 'kan?" tanya Yoga balik."Oh, ya, ya." Zahim menyerahkan tokennya dengan enggan.Setelah menerimanya, Yoga menginstruksi, "Aku mau kalian lanjut selidiki Perusahaan Biokimia Naga. Selain itu, awasi orang bernama Fonda untukku."Fonda adalah bosnya Bagas. Garis keturunan kirin ibunya diberikan oleh Fonda. Pria ini seharusnya tahu keberadaan ibunya sekarang.Setelah berjeda, Yoga berkata lagi, "Oh, aku juga mau kalian mengumpulkan
"Oke, aku akan menyuruh orang mengantarkannya untukmu," balas Yoga. Dia pun memberikan penawar racun itu kepada Wenny, menyuruhnya untuk mengantarkannya kepada Bagas.Semua orang tentu tercengang melihat situasi ini. Ketika Organisasi Naga masih memikirkan cara supaya bisa mendekati Perusahaan Biokimia Naga, Yoga justru telah memasuki bagian internal perusahaan dan mengatur informan di dalam. Keren sekali!Pada saat yang sama, di ladang obat Desa Agam. Daka yang merupakan kepala bank tanah membawa orang-orangnya untuk mengambil alih tanah. Dia pun terlihat mengemudikan ekskavator. Sementara itu, Nadya dan para petani tampak berbaris dengan rapi untuk melindungi ladang obat.Obat-obatan di ladang sudah hampir matang. Jika diratakan begitu saja, para petani akan menderita kerugian besar. Apalagi, obat-obatan ini khusus untuk Grup Magani. Jika tidak diberikan, mereka akan kehabisan obat dan menghadapi krisis. Itu sebabnya, Nadya dan para petani mati-matian melindungi ladang ini, sampai 2
Ketika Nadya hendak melangkah pergi, seorang penduduk tiba-tiba menghentikannya. "Bu, apa nggak bahaya kalau kamu pergi sendirian? Gimana kalau kami menyuruh beberapa orang menemanimu?""Huh!" Daka sontak mendengus dan menegur, "Pak Fonda sudah cukup menghargai kalian, jangan kelewatan! Mobil Pak Fonda diangkut dari Jepana, sangat mahal! Rakyat jelata seperti kalian nggak pantas naik!"Nadya berkata kepada penduduk itu, "Tenang saja, aku akan segera kembali." Dia berjalan ke mobil karavan itu dengan tegas.Begitu masuk, Nadya pun menyapa dengan sopan, "Halo, Pak Fonda. Aku Nadya dari Grup Magani. Bahan obat di ladang ini selalu diberikan kepada perusahaanku."Dengan jarak sedekat ini, Fonda makin berdebar-debar karena pesona Nadya yang makin menawan. Dia menyahut dengan perlahan, "Nadya, senang bertemu denganmu. Katakanlah, kalian punya permintaan apa?""Permintaan kami sederhana saja. Kalau kamu ingin mengembangkan lahan ini, tolong gunakan cara yang sesuai dengan hukum, bukan cara ke
Daka sangat kesal melihat gadis itu. Dia mencengkeram leher gadis itu, lalu melemparkannya ke depan truk konstruksi dan menghardik, "Beraninya kamu memakiku! Mati saja kamu!"Pada saat yang sama, Yoga dan Hagi tiba di tempat kejadian. Kini, kekuatan Hagi telah pulih sampai tingkat eminen master. Dia ingin sekali bertarung sehingga mengikuti Yoga kemari.Dari kejauhan, mereka sudah bisa merasakan aura nadi obat. Hal ini pun membuat mereka dipenuhi antusiasme. Nadi obat ini memiliki kualitas tinggi, tetapi terkubur puluhan meter di bawah tanah sehingga tidak mudah untuk ditemukan.Keduanya pun mempercepat langkah kaki mereka. Ketika mendekat, mereka malah melihat situasi kacau ini dan memaki, "Benar-benar nggak berperikemanusiaan!"Saat ini, tatapan Yoga tertuju pada gadis yang terbaring di depan truk konstruksi. Sudut bibir si gadis tampak berdarah. Yang paling parah adalah truk akan segera melindasnya."Berengsek!" Yoga sontak berkelebat dan muncul di hadapan gadis itu. Dia menggendong
Yoga tersenyum, lalu bertanya, "Ini anak siapa? Cepat bawa anakmu pergi dari sini."Kemudian, seorang wanita paruh baya pun menggendong gadis itu dan memperingatkan, "Dik, sebaiknya kamu cepat kabur dari sini. Orang ini nggak bisa diusik oleh kita."Yoga menyahut, "Tenang saja, aku akan menanggung semuanya sekalipun langit runtuh."Daka mundur agak jauh untuk menjaga jarak dari Yoga. Dia berteriak, "Semuanya, kemari!"Saat berikutnya, terlihat 8 pria bertubuh kekar dan berwajah galak berdiri di sisi Daka. Sesudahnya, Daka memerintahkan, "Bunuh bocah itu untukku! Kalau berhasil, aku akan mentraktir kalian makan dan minum sepuasnya!""Baik!" Para pria bertubuh kekar itu segera menghampiri Yoga. Menurut mereka, mudah saja untuk membunuh seorang pemuda, apalagi jumlah mereka lebih banyak.Para petani yang melihat ini pun buru-buru berdiri di belakang Yoga dan berucap, "Dik, hari ini kami akan bertarung mati-matian bersamamu!""Aku bisa melawan mereka sendiri, tenang saja!" timpal Yoga. Dia
Para petani obat juga menasihati Yoga, "Nak, sebaiknya kamu cepat pergi. Mereka sekeluarga adalah pejabat, orang biasa seperti kita nggak bisa menyinggung mereka.""Benar. Baik di kota ataupun di provinsi, mereka punya banyak koneksi. Kalau mereka mau menghabisi kita, pasti semudah membalikkan telapak tangan."Yoga hanya tersenyum menanggapi niat baik dari warga. Para petani obat tersenyum getir melihat Yoga. Mereka merasa Yoga masih tidak tahu apa-apa karena masih muda. Kasarnya, mereka menganggap Yoga masih tidak tahu diri.Tak lama kemudian, beberapa mobil dinas melaju datang dan berhenti di dekat sana. Melihat orang yang turun dari mobil, semua orang langsung tercengang. Ternyata orang yang datang adalah Danesh dan para ketua lainnya. Semua orang bertanya-tanya, mengapa para ketua ini bisa datang ke tempat kecil seperti ini? Kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya.Daka berlari pelan menyambut Danesh dan yang lainnya. Tentu saja mereka semua mengira Danesh adalah bala bantuan
Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel
"Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas
"Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan
"Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent
Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje
"Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata
"Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata
Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga
Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D