Share

Bab 256

"Aku ...." Pada akhirnya, Panglima Bahri terpaksa menyetujui keinginan Andreas karena melihatnya yang begitu menderita. "Sesuai senioritas, Yoga memang termasuk kakakmu. Nggak memalukan kalau kamu berlutut padanya."

Dengan bantuan dari para pelayan, Andreas akhirnya berlutut dengan susah payah pada Yoga. "Yoga ... sekarang kamu ... sudah bisa menolongku?"

Yoga menggeleng, "Kamu salah paham. Maksudku adalah Panglima Bahri yang berlutut dan minta maaf padaku dan buku."

Panglima Bahri langsung menghancurkan meja kayu cendana saking marahnya. "Kamu mimpi saja! Nggak mungkin! Aku ini adalah panglima Negara Daruna, mana mungkin aku akan berlutut pada anak haram sepertimu! Kalau kamu nggak mengobati anakku, aku akan membunuhmu sekarang juga."

Di saat Panglima Bahri baru saja hendak turun tangan, Andreas tiba-tiba berteriak sambil memegang dadanya, "Jantungku, hatiku, paru-paruku ... sakit sekali ...."

"Ayah ... aku nggak bisa bernapas lagi. Cepat ... tolong aku .... Huf ... huf ... huf ....
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status