Share

Bab 164

Author: Vodka
Nadya benar-benar hampir menangis saking marahnya. Memangnya tidak ada hal lain lagi yang penting bagi orang tuanya selain uang dan kekuasaan? Mereka bahkan rela mengorbankan kebahagiaan seumur hidup Nadya demi uang dan kekuasaan. Mana ada orang tua seperti ini di dunia ini?

Nadya juga mengancam, “Pokoknya, aku nggak akan menikah dengan Andreas biarpun harus mati!”

“Kamu ... kamu ....” Jafar dan Yuli merasa sangat marah hingga seluruh tubuh mereka bergetar.

Tepat pada saat ini, pintu rumah mereka tiba-tiba dibuka secara paksa. Kemudian, Andreas menerjang masuk bersama 9 ahli bela diri yang memiliki aura mengesankan. Dia bertanya, “Nadya, acara pembukaannya akan segera dimulai. Kenapa kalian masih belum berangkat? Apa aku harus mengantarkan kalian ke sana secara pribadi?”

Begitu melihat Andreas, Nadya sekeluarga langsung terkejut. Bukankah Andreas sudah ditangkap? Kenapa dia bisa muncul di sini?

Jafar dan Yuli buru-buru menyambutnya dan berkata dengan ramah, “Andreas, silakan masuk. Kam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 165

    Yoga pun menelepon Nadya. Namun, Nadya jelas tidak bisa menerima telepon Yoga. Dia pun memutuskan sambungan telepon itu, lalu mengirim pesan lagi.[ Yoga, aku akan menunggumu di Danau Jarandi. Jangan telepon aku lagi ya, aku lagi nggak bisa terima telepon. ]Yoga ragu sejenak, lalu hanya membalas dengan sepatah kata “oke”. Dia sudah menyadari ada sesuatu yang mencurigakan. Jadi, dia pun menyuruh Raja Kegelapan untuk segera melacak keberadaan Nadya.Tidak lama kemudian, Raja Kegelapan segera memberikan tanggapan, “Nona Nadya sedang mengikuti orang tuanya pergi ke acara pembukaan perusahaan cabang Perusahaan Lokita Samudra. Andreas dan 9 ahli bela diri tingkat epik master juga sedang bersama mereka.”Andreas? Lagi-lagi dia! Yoga bisa menebak apa rencana Andreas. Sementara itu, Nadya menyuruhnya pergi ke Danau Jarandi agar dirinya tidak mengambil risiko untuk pergi ke acara pembukaan itu. Dasar gadis bodoh!Yoga bertanya pada Raja Kegelapan, “Apa kamu sudah menyiapkan ‘hadiah’ yang kupesa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 166

    Andreas berkata, “Dia adalah tunanganku, Nadya Wibowo.”Setelah itu, semua tamu buru-buru melangkah maju untuk memberi selamat pada mereka.Di antara semua orang di lokasi, status Jafar dan Yuli adalah yang paling rendah. Dulu, mereka tidak berhenti menyanjung tokoh-tokoh hebat ini. Sekarang, malah tokoh-tokoh ini yang menyanjung mereka. Hal ini tentu saja membuat mereka merasa sangat gembira.Namun, Nadya malah tetap menunjukkan ekspresi dingin. Dia bahkan juga terlihat berlinang air mata. Hal ini membuat Bahri merasa sangat tidak puas. Dia berjalan mendekat, lalu bertanya, “Kenapa? Kamu nggak senang karena harus menikah dengan putraku?”“Senang kok,” jawab Nadya dengan acuh tak acuh.“Kalau senang, cepat senyum!” perintah Bahri.Nadya pun memaksakan seulas senyum yang terlihat agak menyedihkan.Plak! Tak disangka, Bahri malah langsung menamparnya dan berseru, “Tampangmu saat tersenyum malah lebih jelek dari tampang menangis!”Begitu melihat situasi ini, semua orang langsung terdiam.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 167

    Di Daruna, memberikan hadiah lonceng memiliki arti mengantarkan kepergian orang yang sudah meninggal. Siapa yang begitu berani mengirimkan “hadiah” ini ke tempat ini?Bahri pun berseru dengan ekspresi suram, “Siapa? Cepat keluar!”“Aku, Yoga Kusuma. Aku sengaja datang untuk mengantarkan kepergian Panglima Bahri!” jawab Yoga dengan suara lantang. Kemudian, dia berjalan keluar dari belakang lonceng tembaga itu.“Ternyata kamu! Sebelumnya, aku sempat khawatir kamu nggak berani datang!” ujar Bahri sambil tersenyum sinis.Begitu melihat keadaan Nadya yang mengenaskan, hati Yoga langsung hancur. Apa yang sudah dialami Nadya?Yoga berjalan menghampiri Nadya, tetapi Nadya malah menggeleng pada Yoga dan mengisyaratkannya untuk pergi dengan ekspresi kesakitan. Bagaimanapun juga, ada 9 ahli bela diri tingkat epik master yang tersembunyi di tempat ini. Seberapa kuat pun Yoga, dia tidak mungkin mampu mengalahkan mereka sendirian.Andreas mengulurkan tangannya untuk menghentikan Yoga sambil berkata,

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 168

    Semua orang tahu bahwa guru yang dimaksud Andreas adalah petarung tingkat epik master dari militer. Jika kesembilan petarung tingkat epik master itu menyerang Yoga secara bersamaan, Yoga juga seharusnya merasa terhormat meskipun harus mati. Namun, setelah menunggu sesaat, kesembilan petarung tingkat epik master itu masih belum menunjukkan diri.Ada apa ini? Andreas segera berlari ke lokasi persembunyian kesembilan petarung tingkat epik master itu untuk memeriksanya. Namun, kesembilan orang itu telah menghilang. Andreas pun memaki dalam hati, ‘Sialan! Mereka pasti sudah kabur!’Saat di militer, kesembilan orang itu memang kurang disiplin. Akan tetapi, peraturan militer sangat ketat dan mereka tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Sekarang, mereka sudah dibawa keluar dari markas militer dan pasti memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri.‘Dasar sekelompok orang nggak tahu berterima kasih!’ maki Andreas dengan marah.Sebenarnya, kesembilan orang itu tidak melarikan diri.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 169

    Kenapa Raja Kegelapan mengatakan bahwa mereka tidak menyambut Raja Agoy yang Perkasa? Sialan! Pasti Raja Agoy yang Perkasa sudah melihat Yoga membuat onar di lokasi dan salah paham bahwa Bahri tidak menghormatinya sehingga langsung pergi.“Dasar anak durhaka! Beraninya kamu merusak hal baikku! Aku nggak akan mengampunimu!” maki Bahri. Di sisi lain, Andreas juga ikut menyumpahi Yoga.“Kamu pulang saja dulu dan carilah dokter negara untuk memeriksamu. Semoga yang dikatakan anak durhaka itu nggak benar,” ujar Bahri.Andreas juga merasa sangat gelisah dan buru-buru pergi mencari dokter negara untuk memeriksanya. Bagi seorang playboy sepertinya, dia lebih memilih untuk langsung mati daripada tidak bisa menggunakan alat vitalnya lagi.Berhubung Perusahaan Farmasi Avanti berada tepat di sebelah Perusahaan Lokita Samudra, Yoga langsung membawa Nadya pergi ke sana. Saat melihat Yoga menggendong Nadya, Karina awalnya merasa agak cemburu. Namun, begitu mengetahui bahwa Nadya terluka parah, selur

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 170

    Johny, paman kedua Karina itu sedang duduk bersama Yanti dan Hendrik dengan tampang marah. Ambar sedang berada di tengah-tengah mereka dan terlihat seperti seorang anak kecil yang sudah berbuat kesalahan.Karina berjalan mendekat, lalu bertanya, “Paman Johny, Bibi Yanti, ada apa ini?”“Huh! Jangan panggil aku paman! Aku nggak punya keponakan sepertimu!” bentak Johny. Kemudian, dia bertanya, “Apa kamu yang menyebabkan Hendrik kehilangan pekerjaannya dan bahkan diboikot di industri ini?”“Benar,” jawab Karina sambil mengangguk.Johny pun menjadi semakin marah dan berseru, “Karina, kenapa kamu bisa melakukan tindakan yang begitu keterlaluan? Hendrik itu adik sepupumu loh! Kok kamu kejam banget? Apa hati nuranimu sudah hilang?”“Paman Johny, apa kamu nggak mau bertanya alasan aku melakukan hal ini?” tanya Karina.“Aku nggak peduli pada alasannya! Intinya, tindakanmu sangat kejam dan nggak seharusnya dilakukan!” seru Johny.Ambar buru-buru berlari ke sisi Karina dan bertanya, “Karina, ada a

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 171

    Karina pun tidak bisa berkata-kata. Dia tahu bahwa Johny memang selalu lebih menghargai laki-laki daripada perempuan. Hanya saja, dia tidak menyangka diskriminasinya sudah mencapai tingkat separah ini.Gatot masih berusaha berargumen, “Aku juga adalah laki-laki dan membutuhkan 10 miliar ini ....”“Diam! Kamu hanya tahu bermalas-malasan setiap harinya, sedangkan Hendrik jauh lebih berprestasi dari kamu. Jadi, jangan membanding-bandingkan dirimu dengan Hendrik!” tegur Johny “Ibu, coba katakan sesuatu!” seru Gatot dengan marah.“Pokoknya, kami cuma bisa kasih 2 miliar. Kalau kalian nggak terima, nggak usah banyak omong lagi,” ucap Ambar.Johny pun menggebrak meja sambil membentak, “Anak perempuan yang sudah menikah memang nggak berguna! Kalau kamu nggak serahkan 10 miliar itu, aku akan putus hubungan denganmu. Kelak, kamu nggak boleh balik ke rumah keluarga kita lagi. Kalau kamu berani datang, aku akan patahkan kakimu!”“Apa?” Begitu mendengar tentang putus hubungan dan tidak diperbolehk

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 172

    Yanti langsung berkata, “Oh iya, aku lupa menghitung kerugian yang aku alami juga. Uang 10 miliar itu hanya cukup untuk membayar kerugian Keluarga Wanto. Tapi, kalian masih harus ganti rugi 200 miliar untuk aku.”Johny juga langsung tersadar dan berkata, “Kalian juga harus membayarku biaya sebagai penengah kalian. Lagian, kalau bukan berkat aku, kalian juga nggak akan menyadari ada tambahan 2 triliun yang tersimpan di dalam kartu ini. Ingat! Kalian nggak boleh memberiku kurang dari 200 miliar!”Dasar perampok! Karina tentu saja tidak akan memenuhi permintaan mereka. Dia berkata, “Sebelum menyelidiki dengan jelas dari mana datangnya uang ini, siapa pun nggak boleh menyentuhnya!”“Kalau kamu nggak kasih aku uangnya, aku akan langsung putus hubungan dengan kalian!” ancam Johny.Karina malas meladeni Johny dan langsung menelepon Yoga. Firasatnya mengatakan bahwa uang ini pasti berkaitan dengan Yoga. Begitu teleponnya tersambung, Karina bertanya, “Yoga, apa kamu lagi senggang? Bisa datang k

Latest chapter

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1305

    Yoga merasa sangat puas. Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama kemudian, dia menemui Sutrisno dan memintanya untuk mengatur penjemputan Ayu serta yang lainnya.Sebagai salah satu dari empat keluarga besar, Keluarga Salim seharusnya tidak kesulitan untuk menjemput orang dari dunia bela diri kuno. Apalagi, para penjaga gerbang yang sebelumnya menghalangi jalan telah dibunuh oleh Yoga. Kini, tak ada lagi yang berani menghalangi jalannya.Yang lebih penting adalah pertempuran hari ini telah mengguncang seluruh dunia kultivator kuno. Nama Yoga langsung menyebar luas. Semua orang tak henti-hentinya membicarakan betapa kuatnya dia.Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma benar-benar tercengang saat mendengar hasil pertempuran. Entah bagaimana memikirkannya, tidak ada yang menyangka bahwa Yoga mampu menekan empat kultivator raja sekaligus seorang diri.Dalam sekejap, banyak orang gelisah dan ketakutan. Mereka mulai berpikir, apakah mereka pernah menyinggung Yoga sebel

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1304

    "Dia ... berhasil menahannya?" Leluhur dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin luar biasa terkejut. Jantung mereka berdebar kencang, bahkan sulit untuk menyembunyikan rasa gugup.Mereka sama-sama berada di tingkat kultivator raja, tetapi kenapa pemuda ini bisa sekuat itu? Ini sungguh di luar nalar"Barang bagus." Tepat pada saat itu, Yoga mengerahkan energi sejatinya dan menyelimuti dua harta pusaka yang sebelumnya digunakan lawan.Pada saat yang sama, petir dari langit tiba-tiba menyambar turun. Dalam sekejap, sambaran petir itu langsung memutuskan hubungan antara dua harta pusaka itu dengan pemiliknya."Pfft!" Dua kultivator raja itu muntah darah di tempat. Energi mereka terguncang hebat. Mereka bahkan nyaris kehilangan keseimbangan. Serangan balik dari harta pusaka itu menghantam mereka keras. Sungguh mengerikan."Mana mungkin begini? Bahkan, Jam Penciptaan pun nggak bisa menghadapinya? Dia ini ... sebenarnya berada di tingkat apa?""Seorang kultivator raja sekuat ini? Ini nggak mas

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1303

    "Matilah!" Empat kultivator raja mengerahkan senjata ajaib mereka dan langsung melancarkan serangan.Dalam sekejap, langit seakan-akan runtuh. Bumi bergetar dan suasana menjadi mengerikan. Udara di sekitar dipenuhi dengan tekanan yang menyesakkan.Meskipun orang-orang di sekitar berdiri cukup jauh, mereka tetap bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Tatapan mereka penuh keterkejutan. Mereka hanya bisa terpaku menyaksikan pertempuran yang belum pernah mereka lihat seumur hidup."Meskipun Yoga berbakat luar biasa, dia pasti nggak punya harapan untuk bertahan hidup kali ini!" Begitulah yang ada di benak semua orang. Mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Hanya saja pada saat ini, terdengar suara keras. Tiba-tiba, kilatan petir muncul dan menyelimuti tubuh Yoga. Cahaya petir itu berkilauan luar biasa dan terlihat seperti zirah yang menyala dengan sinar terang."Ini ... apa sebenarnya yang terjadi?""Petir bisa digunakan seperti ini? Mustahil!""Apa yang dia latih? Kenapa kekuatan

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1302

    "Ternyata kamu seorang kultivator raja juga?" tanya keempat kultivator raja itu dengan ekspresi yang berubah dan tatapan yang aneh. Dengan kekuatan yang begitu luar biasa, Yoga sudah bisa berjalan dengan bebas di dunia kultivator kuno. Apalagi orang ini memiliki hubungan darah dengan mereka, ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi keluarga mereka."Bukankah kalian ingin membunuhku? Ayo maju," teriak Yoga dengan petir yang menyambar-nyambar dan aura yang kuat memenuhi ruangan itu."Yoga, kamu adalah keturunan dai Keluarga Kusuma. Kalau sekarang kamu berlutut untuk minta maaf dan menyerah, aku akan menerimamu kembali ke Keluarga Kusuma," kata salah satu kultivator raja Keluarga Kusuma dengan dingin."Ibumu adalah anggota Keluarga Husin. Asalkan kamu bersedia mengabdi pada Keluarga Husin, aku akan menerimamu dan ibumu kembali ke Keluarga Husin," teriak salah satu kultivator raja Keluarga Husin dengan lantang.Saat ini, kedua keluarga itu sudah bisa melihat kekuatan Yoga, mereka tent

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1301

    Yoga memegang kepala Samsul dan Timothy dengan kedua tangannya, lalu menghantamkannya ke lantai dengan keras.Bang!Samsul dan Timothy tergeletak di lantai dengan tubuh yang berlumuran darah dan tulang patah. Mereka memang masih hidup, tetapi hanya bisa bernapas saja. Mereka menatap Yoga dengan tatapan yang terkejut dan tidak percaya karena mereka benar-benar tidak menyangka Yoga akan begitu kuat. Hanya dalam beberapa saat saja, Yoga sudah berhasil mengalahkan mereka."Kalian masih belum cukup layak melawanku," kata Yoga dengan nada dan tatapan yang dingin. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu perlahan-lahan berbalik dan pergi.Saat sudah berada di luar pintu, Yoga melihat ke sekeliling yang sudah dipenuhi dengan orang-orang. Sebagian orang itu berasal dari Keluarga Kusuma dan Keluarga Husin, sedangkan sisanya adalah orang yang datang ke sana untuk menyaksikan pertempuran itu."Karena kalian sudah datang, keluarlah," teriak Yoga dengan lantang.Kerumunan orang itu langsung tertegun seje

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1300

    "Omong kosong. Sejak kapan kami bersekongkol dengan manusia hantu? Selain itu, kamu bilang dia ini Yoga?" tanya Samsul dengan ekspresi terkejut dan menatap Yoga dengan bengong.Suasana hati orang-orang dari Keluarga Kusuma menjadi rumit dan tatapan mereka menjadi makin tajam. Bagaimanapun juga, Yoga adalah sosok yang sudah membuat Keluarga Kusuma di dunia bela diri kuno rugi besar. Namun, sekarang orang ini ternyata berdiri di depan mereka dalam keadaan hidup."Huh! Nggak perlu banyak omong kosong. Serahkan Yoga atau kalian akan menjadi musuh Keluarga Husin," teriak Timothy dengan dingin."Kamu berani mengancamku? Keluarga Husin ternyata makin berani," kata Samsul dengan ekspresi dingin dan menggertakkan giginya. Sebagai sesama salah satu dari empat keluarga besar, dia tidak menerima Keluarga Husin berani mengancam Keluarga Kusuma.Saat ini, ekspresi semua orang yang berada di sana terlihat tegang dan suasana itu terasa makin panas.Tepat pada saat itu, Yoga kembali berulah dan berkata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1299

    "Apa?" Semua orang yang berada di tempat itu terkejut dan ekspresi mereka terlihat sangat muram."Siapa mereka?" tanya Samsul dengan nada dingin."Mereka ... adalah orang-orang dari Keluarga Husin," jawab bawahan itu.Dalam sekejap, ekspresi semua orang menjadi muram. Mereka saling memandang dengan mengernyitkan alis karena merasa gelisah."Ini .... Kamu orang dari Keluarga Husin ya?" tanya Samsul yang tiba-tiba menoleh dan menatap Yoga dengan mata yang bersinar.Pada saat itu, Yoga baru perlahan-lahan berdiri dengan ekspresi bangga, lalu tersenyum dingin dan berkata dengan tenang, "Aku rasa aku nggak perlu menyembunyikan identitasku lagi, aku adalah Olga Husin.""Dasar bajingan! Jadi kamu ini orang dari Keluarga Husin, ternyata semua ini adalah konspirasi dari Keluarga Husin," teriak Samsul dengan marah."Benar. Sekarang kalian sudah tahu pun nggak ada gunanya lagi, nggak ada yang bisa menyelamatkan kalian. Bersiaplah untuk mati," teriak Yoga dengan lantang dan aura yang menekan.Kata

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1298

    Di bawah arahan pemimpin pengawal itu, Yoga dibawa ke sebuah tempat yang terbuka. Sudah ada tiga puluhan ahli yang berdiri tegak di sana dan menatap Yoga dengan ekspresi serius. Sementara itu, seorang paruh baya sedang duduk di kursi dan menunggu dengan tenang."Aku Samsul dari Keluarga Kusuma. Kamu orang dari Rumah Lelang Diseto yang menjual besi hitam?" tanya Samsul sambil mengamati Yoga dari atas ke bawah dengan tatapan yang tajam karena dia merasa ada yang tidak beres dengan pria yang seluruh tubuhnya tertutup ini. Aura di tubuh pria ini tidak terasa seperti orang tua, melainkan seorang pemuda.Sementara itu, tatapan Samsul yang tajam membuat Yoga merasa tidak nyaman.Yoga menjawab, "Benar, aku orangnya."Samsul berkata, "Barang yang kamu inginkan sudah siap. Kalau sudah setuju, kita bisa mulai bertransaksi sekarang."Yoga berkata, "Baiklah, tapi aku harus memeriksa barangnya dulu."Samsul pun menganggukkan kepala sebagai isyarat pada bawahannya.Tak lama kemudian, anggota Keluarga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1297

    Yoga berdiri tegak dengan aura penuh wibawa. Ekspresinya serius saat berbicara demikian. Kata-katanya langsung membuat Sutrisno tertegun.Ini ... ini pasti hanya bercanda, 'kan? Sutrisno bahkan merasa seperti sedang berkhayal. Seandainya orang lain yang mengatakan hal itu, dia pasti sudah marah. Namun sayangnya, orang yang mengatakannya adalah Yoga.Dalam suasana tegang ini, sebuah suara jernih tiba-tiba terdengar. "Kalau begitu, aku besok bisa melakukan apa?" Suara itu berasal dari seorang wanita yang melangkah masuk dari pintu. Sosoknya anggun dan menawan. Itu adalah Winola.Sutrisno langsung tersentak. Matanya membelalak tak percaya ketika bertanya, "Kamu ... sudah dengar semuanya?""Ya." Winola tidak berniat menyangkalnya. Dia pun mengangguk ringan. Dia telah mendengar cukup banyak, bahkan bisa menebak bahwa Yoga pasti sedang merencanakan sesuatu untuk besok.Terutama saat mendengar rencana Yoga untuk mengguncang dunia kultivator kuno. Di dalam hatinya, semangatnya menggebu-gebu. D

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status