Akhirnya, Bahri mulai panik juga. Dia tidak pernah menduga bahwa ada hari di mana anak yang ditelantarkannya itu bisa menggertaknya hingga mencapai titik ini. Demi melindungi Andreas, Bahri hanya bisa mengalah dan berkata dengan kesal, “Yoga, sebutkanlah syaratmu.”Berhubung Yoga memberi mereka waktu untuk berpikir dan tidak langsung membeberkan rekaman CCTV itu, Yoga pasti ingin mengeluarkan syarat.“Syaratku gampang banget kok. Aku sudah bilang, Andreas pasti akan berlutut padaku dan memohonku untuk keluar dari tempat ini,” jawab Yoga sambil tersenyum.“Tutup mulutmu! Biarpun harus mati, aku juga nggak akan berlutut di hadapan seorang pecundang sepertimu!” seru Andreas dengan marah.“Berlutut!” bentak Bahri dengan marah.Andreas pun menolak dengan tegas, “Nggak bisa! Aku ini putranya Panglima Bahri yang terhormat. Mana mungkin aku berlutut pada seorang anak yang sudah ditelantarkan. Aku nggak akan menurunkan harga diriku!”“Aku menyuruhmu untuk berlutut! Ini adalah perintah!” seru Ba
Yoga tentu saja mengerti maksud Karina. Dia pun tersenyum getir dan menjawab, “Jangan khawatir, aku dan dia adalah orang dari dunia yang berbeda. Kami nggak mungkin bisa bersama. Aku sudah mengoyak kontrak nikah itu dari awal.”“Sayang sekali!” ucap Karina dengan ekspresi menyesal. Namun, dia sebenarnya merasa sangat gembira.“Apa kamu nggak mau tanya soal hubunganku dengan Panglima Bahri?” tanya Yoga.“Mau, tapi itu adalah rahasiamu. Kalau kamu nggak mau mengatakannya, aku juga nggak akan bertanya. Aku cuma mau kamu tahu, aku akan selalu mendukungmu,” jawab Karina.“Sebenarnya, dia itu ayah kandungku ....” Kemudian, Yoga pun menceritakan semuanya pada Karina.Begitu selesai mendengar cerita Yoga, Karina langsung tercengang. Ternyata Bahri, panglima tertinggi Daruna itu adalah ayah kandung Yoga. Selain menelantarkan Yoga, dia juga membunuh seluruh anggota Keluarga Kusuma dan hendak membunuh Yoga.Sekejam apa pun seekor binatang buas, ia juga tidak akan memakan anaknya sendiri. Bahri be
Nadya benar-benar hampir menangis saking marahnya. Memangnya tidak ada hal lain lagi yang penting bagi orang tuanya selain uang dan kekuasaan? Mereka bahkan rela mengorbankan kebahagiaan seumur hidup Nadya demi uang dan kekuasaan. Mana ada orang tua seperti ini di dunia ini?Nadya juga mengancam, “Pokoknya, aku nggak akan menikah dengan Andreas biarpun harus mati!”“Kamu ... kamu ....” Jafar dan Yuli merasa sangat marah hingga seluruh tubuh mereka bergetar.Tepat pada saat ini, pintu rumah mereka tiba-tiba dibuka secara paksa. Kemudian, Andreas menerjang masuk bersama 9 ahli bela diri yang memiliki aura mengesankan. Dia bertanya, “Nadya, acara pembukaannya akan segera dimulai. Kenapa kalian masih belum berangkat? Apa aku harus mengantarkan kalian ke sana secara pribadi?”Begitu melihat Andreas, Nadya sekeluarga langsung terkejut. Bukankah Andreas sudah ditangkap? Kenapa dia bisa muncul di sini?Jafar dan Yuli buru-buru menyambutnya dan berkata dengan ramah, “Andreas, silakan masuk. Kam
Yoga pun menelepon Nadya. Namun, Nadya jelas tidak bisa menerima telepon Yoga. Dia pun memutuskan sambungan telepon itu, lalu mengirim pesan lagi.[ Yoga, aku akan menunggumu di Danau Jarandi. Jangan telepon aku lagi ya, aku lagi nggak bisa terima telepon. ]Yoga ragu sejenak, lalu hanya membalas dengan sepatah kata “oke”. Dia sudah menyadari ada sesuatu yang mencurigakan. Jadi, dia pun menyuruh Raja Kegelapan untuk segera melacak keberadaan Nadya.Tidak lama kemudian, Raja Kegelapan segera memberikan tanggapan, “Nona Nadya sedang mengikuti orang tuanya pergi ke acara pembukaan perusahaan cabang Perusahaan Lokita Samudra. Andreas dan 9 ahli bela diri tingkat epik master juga sedang bersama mereka.”Andreas? Lagi-lagi dia! Yoga bisa menebak apa rencana Andreas. Sementara itu, Nadya menyuruhnya pergi ke Danau Jarandi agar dirinya tidak mengambil risiko untuk pergi ke acara pembukaan itu. Dasar gadis bodoh!Yoga bertanya pada Raja Kegelapan, “Apa kamu sudah menyiapkan ‘hadiah’ yang kupesa
Andreas berkata, “Dia adalah tunanganku, Nadya Wibowo.”Setelah itu, semua tamu buru-buru melangkah maju untuk memberi selamat pada mereka.Di antara semua orang di lokasi, status Jafar dan Yuli adalah yang paling rendah. Dulu, mereka tidak berhenti menyanjung tokoh-tokoh hebat ini. Sekarang, malah tokoh-tokoh ini yang menyanjung mereka. Hal ini tentu saja membuat mereka merasa sangat gembira.Namun, Nadya malah tetap menunjukkan ekspresi dingin. Dia bahkan juga terlihat berlinang air mata. Hal ini membuat Bahri merasa sangat tidak puas. Dia berjalan mendekat, lalu bertanya, “Kenapa? Kamu nggak senang karena harus menikah dengan putraku?”“Senang kok,” jawab Nadya dengan acuh tak acuh.“Kalau senang, cepat senyum!” perintah Bahri.Nadya pun memaksakan seulas senyum yang terlihat agak menyedihkan.Plak! Tak disangka, Bahri malah langsung menamparnya dan berseru, “Tampangmu saat tersenyum malah lebih jelek dari tampang menangis!”Begitu melihat situasi ini, semua orang langsung terdiam.
Di Daruna, memberikan hadiah lonceng memiliki arti mengantarkan kepergian orang yang sudah meninggal. Siapa yang begitu berani mengirimkan “hadiah” ini ke tempat ini?Bahri pun berseru dengan ekspresi suram, “Siapa? Cepat keluar!”“Aku, Yoga Kusuma. Aku sengaja datang untuk mengantarkan kepergian Panglima Bahri!” jawab Yoga dengan suara lantang. Kemudian, dia berjalan keluar dari belakang lonceng tembaga itu.“Ternyata kamu! Sebelumnya, aku sempat khawatir kamu nggak berani datang!” ujar Bahri sambil tersenyum sinis.Begitu melihat keadaan Nadya yang mengenaskan, hati Yoga langsung hancur. Apa yang sudah dialami Nadya?Yoga berjalan menghampiri Nadya, tetapi Nadya malah menggeleng pada Yoga dan mengisyaratkannya untuk pergi dengan ekspresi kesakitan. Bagaimanapun juga, ada 9 ahli bela diri tingkat epik master yang tersembunyi di tempat ini. Seberapa kuat pun Yoga, dia tidak mungkin mampu mengalahkan mereka sendirian.Andreas mengulurkan tangannya untuk menghentikan Yoga sambil berkata,
Semua orang tahu bahwa guru yang dimaksud Andreas adalah petarung tingkat epik master dari militer. Jika kesembilan petarung tingkat epik master itu menyerang Yoga secara bersamaan, Yoga juga seharusnya merasa terhormat meskipun harus mati. Namun, setelah menunggu sesaat, kesembilan petarung tingkat epik master itu masih belum menunjukkan diri.Ada apa ini? Andreas segera berlari ke lokasi persembunyian kesembilan petarung tingkat epik master itu untuk memeriksanya. Namun, kesembilan orang itu telah menghilang. Andreas pun memaki dalam hati, ‘Sialan! Mereka pasti sudah kabur!’Saat di militer, kesembilan orang itu memang kurang disiplin. Akan tetapi, peraturan militer sangat ketat dan mereka tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Sekarang, mereka sudah dibawa keluar dari markas militer dan pasti memanfaatkan kesempatan ini untuk melarikan diri.‘Dasar sekelompok orang nggak tahu berterima kasih!’ maki Andreas dengan marah.Sebenarnya, kesembilan orang itu tidak melarikan diri.
Kenapa Raja Kegelapan mengatakan bahwa mereka tidak menyambut Raja Agoy yang Perkasa? Sialan! Pasti Raja Agoy yang Perkasa sudah melihat Yoga membuat onar di lokasi dan salah paham bahwa Bahri tidak menghormatinya sehingga langsung pergi.“Dasar anak durhaka! Beraninya kamu merusak hal baikku! Aku nggak akan mengampunimu!” maki Bahri. Di sisi lain, Andreas juga ikut menyumpahi Yoga.“Kamu pulang saja dulu dan carilah dokter negara untuk memeriksamu. Semoga yang dikatakan anak durhaka itu nggak benar,” ujar Bahri.Andreas juga merasa sangat gelisah dan buru-buru pergi mencari dokter negara untuk memeriksanya. Bagi seorang playboy sepertinya, dia lebih memilih untuk langsung mati daripada tidak bisa menggunakan alat vitalnya lagi.Berhubung Perusahaan Farmasi Avanti berada tepat di sebelah Perusahaan Lokita Samudra, Yoga langsung membawa Nadya pergi ke sana. Saat melihat Yoga menggendong Nadya, Karina awalnya merasa agak cemburu. Namun, begitu mengetahui bahwa Nadya terluka parah, selur
Tampaknya dalam sekejap, Yoga akan tercabik-cabik oleh kekuatan dahsyat itu. Namun saat berikutnya, dia perlahan mengangkat tangan.Dengan gerakan yang terlihat seperti membelah ombak, Yoga melambaikan tangannya secara vertikal. Seketika, kekuatan dahsyat keluar dari tubuhnya dan langsung merobek segala sesuatu.Formasi besar yang digunakan untuk menyerangnya sontak menjadi tidak berguna dan hancur total. Kekuatan Yoga telah mencapai tingkatan semi kultivator raja. Formasi ini sama sekali bukan ancaman baginya.Yoga membiarkan kelima jenderal itu tetap hidup hanya karena satu alasan. Dia ingin melihat apakah di sekitar mereka masih ada sisa-sisa Pelindung Kebenaran yang bersembunyi."Apa? Formasi ini bisa dihancurkan?""Nggak mungkin! Kenapa dia bisa sekuat ini?""Bimo sebelumnya nggak begitu ahli dalam menghadapi formasi. Gimana dia bisa menghancurkannya secepat ini?"Kelima jenderal itu melongo. Wajah mereka penuh keterkejutan dan rasa tidak percaya. Tatapan mereka bahkan terlihat sa
Saat ini, Yoga berdiri dengan penuh wibawa. Suaranya menggema di seluruh area. Pada saat ini, bahkan orang-orang dari empat keluarga besar di sekitarnya ikut merasakan kegembiraan yang membara. Setiap orang begitu bersemangat. Satu per satu dari mereka berteriak dengan lantang."Luar biasa. Hahaha! Para Pelindung Kebenaran ternyata nggak sekuat itu!""Tuan Bimo memang perkasa dan penuh wibawa! Inilah sosok seorang yang benar-benar kuat!""Orang-orang payah ini sungguh nggak tahu diri!"Orang-orang mengejek para Pelindung Kebenaran dengan gembira, tanpa sedikit pun rasa takut. Mereka sangat yakin bahwa dengan Bimo turun tangan, semua Pelindung Kebenaran pasti akan dilenyapkan."Ini nggak mungkin! Apa Bimo sudah memulihkan kekuatannya ke puncak kejayaan?" tanya seorang jenderal sambil mengernyit. Ekspresinya menjadi makin dingin. Dengan penuh ketegangan, dia terus menatap Yoga tanpa berkedip.Yoga mencibir dan berucap dengan suara dingin, "Puncak kejayaan? Apa kamu benar-benar pernah mel
Ekspresi pria itu terlihat ganas dan satu tangannya langsung menyerang Yoga. Jari-jarinya langsung berubah menjadi cakar elang. Melihat Yoga yang saat ini sudah terkepung, mereka tahu Bimo pasti akan mati.Namun, pada detik berikutnya, Yoga tiba-tiba melepaskan aura yang sangat kuat.Boom!Yoga tiba-tiba maju dan langsung meninju cakar elang pria itu.Krak!Hanya dengan satu pukulan, Yoga berhasil menghancurkan cakar itu sepenuhnya. Bukan hanya telapak tangan, bahkan lengan pria itu juga ikut hancur."Argh!" Pria itu langsung terjatuh ke tanah dan terus merintih, lalu berguling-guling dengan tangan yang sudah cacat total.Ekspresi keempat jenderal besar di sekeliling juga terlihat terkejut. Mereka segera mundur dan takut mendekat dengan Yoga."Hanya dengan satu pukulan? Bimo tadi hanya menggunakan satu pukulan saja?""Nggak mungkin, Bimo nggak sekuat ini.""Ada yang nggak beres, dia nggak mungkin punya kekuatan seperti ini."Dalam sekejap, semua orang yang berada di tempat itu terlihat
Yoga menyamar sebagai Bimo dan berusaha melepaskan aura yang sangat kuat. Saat ini, semua mata tertuju padanya. Mereka terkejut saat merasakan kekuatan dari Bimo, tetapi itu sebenarnya adalah Yoga."Semuanya cepat bersujud dan bersiap untuk mati," kata Yoga dengan nada yang dingin aura yang mengesankan.Setelah merasakan aura yang begitu kuat, orang-orang dari empat keluarga besar tidak bisa menahan diri mereka dan bersorak."Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!""Tuan Bimo sangat perkasa!"Suara-suara itu bergema di langit, menunjukkan betapa hormatnya orang-orang dari empat keluarga besar ini pada Bimo. Mereka sangat bersemangat dan ingin bertempur bersamanya. Yoga berhasil mengubah suasana di lokasi menjadi makin panas dengan kekuatannya sendiri sampai semangat bertempur mereka bangkit dan menatap musuh mereka dengan tajam.Ekspresi Yoga terlihat dingin dan menatap para Pelindung Kebenaran itu dengan tajam. Dia mengangkat tangannya perlahan-lahan dan menunjuk ke dep
Yoga berkata, "Waktunya sudah hampir tiba, Pelindung Kebenaran itu akan datang."Prajna menjawab, "Jadi, apa yang harus kita lakukan?"Yoga menjelaskan, "Kalian hanya perlu menjaga di luar. Usahakan untuk mengepung para Pelindung Kebenaran itu, jangan biarkan mereka melarikan diri."Ekspresi Prajna terlihat terkejut dan menatap Yoga dengan bingung. Dia tersenyum pahit dan berkata dengan ragu, "Bos, kamu nggak sedang bercanda, 'kan? Apa kita sanggup bertahan?"Yoga membalas, "Aku akan berusaha sebisa mungkin agar para Pelindung Kebenaran yang ingin melarikan diri itu yang lemah atau yang sudah terluka parah."Prajna dan yang lainnya saling memandang dengan ekspresi bingung, lalu pada akhirnya menganggukkan kepala dan menyetujuinya. "Baiklah."Setelah mendapatkan jawaban, Yoga pun kembali ke puncak gunung. Dia melihat ke sekeliling dengan ekspresi yang makin serius. Aura dari Pelindung Kebenaran di sekitarnya mulai terasa sangat kuat dan formasi yang sangat berbahaya juga mulai terbentuk
Pelindung Kebenaran mempersiapkan formasi ini khusus untuk menghadapi empat keluarga besar. Sejak meninggalkan Kota Pawana, empat keluarga besar itu sudah diawasi mereka.Sosok-sosok itu terus bergerak dengan cepat di kegelapan malam. Tujuan mereka adalah untuk membunuh seluruh empat keluarga besar itu.Seiring dengan pergerakan Pelindung Kebenaran ini, sebuah formasi pun perlahan-lahan muncul. Mereka bergerak menggunakan aura Bimo sebagai pusat dan terus memperkecil jaraknya, sehingga formasinya makin solid.Pada saat yang bersamaan, Yoga yang sedang berada di puncak gunung sengaja melepaskan semua aura BimoSaat itu, tiba-tiba terdengar suara Bimo. "Mereka sudah datang."Yoga membuka matanya dan melihat ke sekeliling sambil mengernyitkan alis. Dia bisa merasakan sesuatu yang aneh. Dia pun berkata, "Sepertinya jumlah mereka cukup banyak."Bimo berkata, "Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan semuanya. Sepertinya kali ini mereka bertekad untuk membunuhmu."Yoga menegaskan, "Bukan
Semua orang dari empat keluarga besar tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa menyetujuinya karena perintah sudah disampaikan dengan jelas."Kalau semuanya sudah berkumpul, bersiaplah untuk berangkat," kata Yoga dengan tenang dan ekspresi yang datar. Dia tidak yakin apakah orang-orang dari empat keluarga besar akan bekerja dengan sepenuh hati. Namun, para manusia hantu ini pasti akan patuh karena Prajna dan yang lainnya masih berada di bawah pengaruh racun.Oleh karena itu, semua orang berangkat bersama-sama di bawah komando Yoga."Tuan Bimo nggak ikut kita berangkat?" tanya Sutrisno dengan hati-hati setelah mendekat. Dia sudah melihat ke sekeliling, tetapi tidak menemukan keberadaan Bimo.Orang-orang lainnya juga menatap Yoga karena ingin tahu jawabannya. Bagaimanapun juga, hingga saat ini, belum ada seorang pun yang pernah bertemu dengan Bimo secara langsung."Tuan Bimo sudah berangkat, kita harus segera menyusulnya," teriak Yoga dengan lantang.Semua orang merasa kecewa saat mend
Setelah masuk, Sutrisno menelepon Yoga. Tak lama kemudian, Yoga pun datang.Sutrisno berkata, "Barangnya sudah dipersiapkan semuanya, sekarang hanya tinggal menunggu perintah dari Tuan Bimo."Yoga membalas, "Tuan Bimo bilang tunggu sebentar lagi."Sutrisno bertanya, "Tunggu? Tunggu apa?"Dia berpikir sudah di saat seperti ini, mengapa harus menunggu lagi?Yoga menjawab, "Kamu tunggu saja. Kenapa begitu terburu-buru?"Sutrisno hanya bisa menggelengkan kepala dengan tak berdaya. Dia juga tidak tahu apa lagi yang ditunggu Bimo sekarang, bukankah lebih baik langsung bergerak saja? Dengan perasaan yang enggan, dia pun menyampaikan pesan itu pada yang lainnya.Ekspresi semua orang terlihat bingung dan merasa sangat curiga. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sebenarnya mereka tunggu.Satu jam kemudian, akhirnya ada beberapa orang lagi yang datang.Saat melihat orang yang datang, ekspresi semua orang dari empat keluarga besar terlihat kesal dan tatapan mereka menjadi makin serius.Yang d
Tidak ada satu pun yang boleh bertindak sewenang-wenang. Jika tidak, orang itu akan menerima sanksi dan dibunuh yang lainnya. Inilah alasannya mengapa organisasi Pelindung Kebenaran bisa bertahan selama ribuan tahun."Tuan Jordi, kamu juga nggak tahan lagi dan ingin membunuh orang itu ya?""Jangan ragu lagi. Orang ini sudah bersekongkol dengan Farel untuk mendapatkan harta karun itu, dia sudah mengkhianati kepercayaan dan kita semua.""Segera lakukan perhitungannya sekarang, selidiki masalah ini. Kita pasti bisa segera menemukan kebenarannya."Semua orang mulai mendesak dengan cemas. Mereka tahu betul harta karun itu baru bisa ditemukan jika kebenarannya terungkap."Harta karun Pil Ketenangan Jiwa ini mungkin benar-benar bisa membuat kita jadi lebih kuat dan bisa membunuh Bimo. Tapi, nggak ada tahu harta yang bisa menyatukan dunia ini sebenarnya apa, semuanya hanya bisa terus membahasnya saja. Apa kalian pernah berpikir mungkin saja ini taktik dari empat keluarga besar untuk memecah be