Share

Bab 1075

Tadi Yoga baru selesai memurnikan senjata ajaib. Dia hanya sekadar berteriak karena tubuhnya penuh energi dan terasa nyaman.

Farel memarahinya, "Bocah sialan, sepertinya kamu cari mati ya, berani sekali mempermainkan kami!"

Yoga membalas, "Aku lagi berlatih, jadi saat ini memang masa-masa paling lemah bagiku. Kalau nggak, kamu bunuh saja aku supaya 40 senjata ajaib yang kalian keluarkan tadi jadi sia-sia."

Farel terdiam. Yoga tersenyum meremehkan, matanya menatap Farel dari atas ke bawah dengan penuh ejekan. Apakah Farel benar-benar berani menyerangnya?

Farel gemetaran karena amarah. Matanya memancarkan niat membunuh, tetapi tetap ragu untuk bertindak. Dalam hatinya, dia terus mengingatkan dirinya sendiri bahwa menemukan makam besi hitam adalah prioritas utama.

Keluarga-keluarga lainnya hanya menyaksikan dengan tatapan dingin, melihat Yoga memainkan perannya sendirian.

"Kalau nggak ada yang mau bertindak, aku lanjutkan sekarang ya," tantang Yoga lagi. Begitu ada yang mencoba bergerak,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status