āļŦāđ‰āļ­āļ‡āļŠāļĄāļļāļ”
āļ„āđ‰āļ™āļŦāļē

āđāļŠāļĢāđŒ

Bab 9

āļœāļđāđ‰āđ€āļ‚āļĩāļĒāļ™: Danira Widia
Janice meninggalkan kantor itu tanpa menoleh sama sekali. Setelah kekacauan yang terjadi di Keluarga Karim, Janice tahu bahwa dia harus selalu waspada terhadap Vania. Begitu mendengar Vania menelepon Jason sambil menangis dan mengatakan bahwa ada yang memfitnahnya, Janice langsung tahu bahwa Vania dan Malia telah mulai bertindak.

Malia tahu terlalu banyak tentang Janice, termasuk tentang buku hariannya. Setelah menghabiskan malam bersama Jason, tak lama kemudian muncul postingan di internet yang menuduhnya memberi obat perangsang pada Jason.

Janice tahu, semua itu pasti adalah ulah Malia. Oleh karena itu, Janice sudah lebih dulu mengganti buku hariannya secara diam-diam.

Saat Janice masih sedang merenung, tiba-tiba muncul sebuah bayangan yang mendekat dari belakangnya. Orang itu adalah Malia.

Sepanjang perjalanan, Malia tampak ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya diam-diam mengamati Janice. Namun, Janice tetap tenang. Dia tidak menunjukkan reaksi baru saja mengalami pengkhia
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āđ€āļĨāđˆāļĄāļ™āļĩāđ‰āļ•āđˆāļ­āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āđāļ­āļ›
āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāļ–āļđāļāļĨāđ‡āļ­āļ
āļ„āļ§āļēāļĄāļ„āļīāļ”āđ€āļŦāđ‡āļ™ (6)
goodnovel comment avatar
Ireyn Maste
kenapa Harus hidup harus hidup kembali kalo ujungÂēnya masih sama? ngapain coba buat judul balas dendam tapi ceritanya ga sesuai. apaan dahh
goodnovel comment avatar
Boki Cim keliobas
Lanjut dong
goodnovel comment avatar
Boki Cim keliobas
ceritanya sangat menarik
āļ”āļđāļ„āļ§āļēāļĄāļ„āļīāļ”āđ€āļŦāđ‡āļ™āļ—āļąāđ‰āļ‡āļŦāļĄāļ”

āļšāļ—āļ—āļĩāđˆāđ€āļāļĩāđˆāļĒāļ§āļ‚āđ‰āļ­āļ‡

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 10

    Di saat Janice hendak keluar, Jason menolehkan wajahnya melihat pasangan di belakang pohon. "Ada masalah?" tanyanya. Nada bicaranya yang dingin terkesan tidak sabar.Begitu melihat orang itu adalah Jason, pasangan itu langsung menundukkan kepala dengan hormat. "Maaf, Pak Jason. Kami pergi dulu." Pasangan itu langsung bergegas pergi dari tempat itu.Mendengar langkah kaki mereka yang menjauh, Janice baru menghela napas lega. Dia berusaha untuk mendorong Jason, tetapi pergelangan tangannya malah dicengkeram erat."Beres-beres barangmu, aku suruh Norman untuk menunggumu di parkiran. Dia akan antarkan kamu ke apartemen," ucap Jason dengan nada memerintah tanpa menanyakan pendapat Janice sama sekali.Tubuh Janice menjadi kaku dan matanya mengerjap untuk berusaha meredam gejolak dalam hatinya. Bagi Jason, Janice bukanlah seorang manusia. Dia hanya sebuah boneka yang patuh dan bisa dipermainkan serta dicampakkan setiap saat. Janice menggertakkan giginya untuk berusaha melepaskan diri."Nggak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 11

    Merasakan tatapan itu, Janice menoleh ke arahnya. Orang itu adalah Jason. Dia mengenakan jas hitam yang rapi, jari-jarinya yang panjang bersandar di pelipisnya, dan cincin merah di jarinya berkilauan di bawah sinar matahari.Di sampingnya berdiri Vania yang terlihat sedang mengatakan sesuatu. Mereka berdiri sangat dekat dan wajah Jason terlihat lebih lembut dari biasanya. Janice menarik kembali pandangannya, lalu melepas tangannya sambil berpura-pura tenang."Terima kasih," ucap Janice."Sama-sama." Pria itu menoleh ke arah pandangannya. "Itu Pak Jason, 'kan? Dia sayang sekali sama tunangannya ya, sampai antar jemput dia sendiri."Ya, semua orang bisa melihat dengan jelas betapa Jason mencintai Vania. Di kehidupan sebelumnya, hanya Janice sendiri yang masih mencintai dan menunggunya seperti orang bodoh. Baru saja Janice hendak mengangguk, Ivy malah langsung menariknya."Karena sudah kebetulan ketemu, ayo cepat sapa pamanmu.""Nggak," tolak Janice sambil menepis tangannya dan hendak per

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 12

    Janice ditarik Calvin ke belakang. Saat pandangannya mulai kabur, Janice mengepalkan tangannya dengan erat. Janice baru tersadar ketika merasa kesakitan. Dia harus menyelamatkan diri sendiri!Janice meraih gagang pintu untuk menstabilkan tubuhnya. Dia terus mencari barang yang bisa menyelamatkannya. Pajangan kristal di bagian tengah mobil memberi Janice kesempatan.Namun, tangan Janice tidak mampu meraih pajangan kristal itu. Dia berusaha keras untuk melawan Calvin sambil meraih pajangan kristal.Setelah berhasil mencabut pajangan itu dari alas antiselip, Janice menghantam kepala Calvin. Alhasil, Calvin yang kesakitan melepaskan Janice.Janice memanfaatkan kesempatan ini untuk membuka pintu mobil dan buru-buru keluar. Angin malam di musim gugur berembus. Janice merasa kedinginan.Janice berjuang sekuat tenaga untuk kabur, tetapi Calvin mencekik lehernya. Janice berusaha melawan. Hanya saja, Calvin menjambak rambut Janice dan menghempasnya ke pintu mobil.Janice merasa pusing, lalu tumb

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 13

    Saat Janice bangun, dia melihat seorang polisi wanita duduk di samping tempat tidur. Polisi itu tersenyum sehingga membuat Janice tenang."Kamu sudah bangun? Mau minum, nggak?" tanya polisi itu. Dia berdiri, lalu menuang segelas air untuk Janice dan berucap, "Kamu hanya mengalami luka lecet, nggak parah.""Terima kasih," timpal Janice. Dia berusaha duduk dan mengambil gelas air. Sampai sekarang, Janice masih gemetaran saking takutnya.Polisi wanita tersebut mengamati Janice dan tidak langsung mengajukan pertanyaan. Setelah Janice tenang, dia baru mulai bertanya, "Calvin juga baik-baik saja, tapi pengakuan kalian berbeda. Jadi, aku butuh pengakuanmu."Janice tertegun sejenak, lalu bertanya, "Pengakuan kami berbeda? Apa maksudnya?"Kejadiannya sudah begitu jelas, kenapa polisi mengatakan pengakuan mereka berbeda? Polisi menjelaskan, "Calvin bilang dia tiba-tiba menjadi temperamental karena mabuk. Dia juga menunjukkan laporan pemeriksaan mentalnya dari luar negeri."Polisi melanjutkan, "C

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 14

    Anwar makin kesal saat melihat putranya yang tidak berguna. Dia menepuk kepala Zachary dan membentak, "Kenapa aku bisa punya anak yang nggak berguna sepertimu? Kamu benar-benar bodoh sampai-sampai bisa dikendalikan oleh seorang wanita!"Anwar menambahkan, "Kalau kamu punya sedikit kepintaran Jason, masalah hari ini nggak mungkin terjadi!"Ekspresi Zachary sangat masam. Janice melepaskan gagang pintu. Zachary pasti akan merasa malu jika Janice keluar sekarang.Selama ini, Zachary memperlakukan Janice dengan baik. Jadi, Janice tidak tega mempermalukan Zachary.Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria. Jason menghampiri Anwar dengan tenang dan berbicara dengan dingin, "Ayah, Calvin baik-baik saja. Nggak ada gunanya kamu memarahi Kak Zachary."Anwar menimpali, "Aku juga nggak ingin memarahinya, tapi sekarang Keluarga Santoso meminta penjelasan. Kalau masalah yang memalukan ini tersebar, reputasi Keluarga Karim pasti rusak."Anwar meneruskan, "Seharusnya aku nggak boleh izinkan orang nggak j

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 15

    Pihak kepolisian bekerja dengan cepat. Begitu Janice setuju berdamai, mereka langsung datang dengan membawa surat perjanjian damai.Polisi wanita yang meminta pengakuan Janice sebelumnya juga datang. Dia berbaik hati mengingatkan Janice, "Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu?"Tangan Janice yang memegang pena gemetaran. Dia tersenyum getir dan menyahut, "Sudah. Akhiri saja masalah ini."Apa daya, sekarang Janice sangat lemah. Dia segera menandatangani surat perjanjian damai itu agar tidak menyesal. Polisi wanita itu menghela napas, lalu pergi dengan membawa surat perjanjian damai tersebut.Kemudian, Ivy masuk dengan membawa kotak makanan. Mata Ivy memerah saat bertatapan dengan Janice. Ivy berucap, "Janice ...."Janice bertanya, "Aku sudah tahu. Paman Zachary nggak apa-apa, 'kan?"Ivy menyeka air matanya, lalu menuang bubur ke mangkuk dan mendesah. Dia menjawab, "Nggak apa-apa, dia hanya dimarahi. Kamu juga tahu sifat Anwar. Semua ini salah Calvin, dasar pria berengsek!"Ivy menamba

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 16

    Pada pagi hari, di depan pintu kampus tidak terlalu ramai. Janice yang merasa lelah ditarik Jason masuk ke dalam mobil. Meskipun sudah berusaha memberontak, Janice tetap tidak mampu melawan Jason.Janice memandang Jason. Dia baru menyadari Jason melihatnya dengan sinis, seperti menganggap dia memberontak hanya untuk menarik perhatian Jason.Janice benar-benar lelah dan tangannya terkulai. Jason menarik Janice, lalu mengangkat dagunya dan membelai dahinya yang membengkak.Jason berujar, "Sepertinya kamu belum jera. Kenapa kamu keluar dari rumah sakit?"Jason berbicara dengan santai, seolah-olah orang yang menyuruh Janice berdamai bukan dia. Janice memandangi Jason. Dia benar-benar tidak memahami pria ini.Melihat Janice tidak berbicara, Jason menjepit dagu Janice dengan kuat. Janice seperti mainan Jason yang bisa dikendalikannya sesuka hati.Janice yang merasa dipermalukan memukul tangan Jason dengan kuat. Suasana di dalam mobil menjadi hening. Punggung tangan Jason memerah.Janice pani

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 17

    Janice dipaksa mengikuti Jason ke apartemen Vania. Begitu keluar dari lift, dia langsung melihat jejak darah di lantai dan cat merah di pintu. Semuanya sangat mencolok dan mengerikan.Belum sempat Janice bereaksi, Jason sudah bergegas masuk ke apartemen. Dia disambut oleh teriakan kesakitan seorang pria dan tangisan Vania.Vania berujar, "Jason, aku takut banget! Aku takut ...."Suara tangisannya menyadarkan Janice. Dia pun segera masuk ke dalam apartemen. Pemandangan yang Janice lihat adalah seorang pria tergeletak di lantai dengan wajah garang. Mulutnya penuh darah dan tangannya masih mencengkeram pisau.Di seberangnya, Vania memegang lengannya yang berdarah. Dia terlihat lemah di pelukan Jason. Wajahnya yang cantik sangat sedih.Pria itu terus menghina Vania, "Dasar wanita murahan! Kamu jago di ranjang, kenapa nggak biarkan aku menikmatinya juga? Padahal kamu memang wanita seperti itu!"Vania menangis dengan sedih. Dia membalas, "Nggak, bukan seperti itu. Aku bukan ...."Pria itu te

āļšāļ—āļĨāđˆāļēāļŠāļļāļ”

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 689

    Kristin mengangguk, memanggul tas perlengkapan bayi di punggung, dan menggendong anaknya pergi ke toilet.Janice menoleh ke arah tiga wanita lainnya dan menjelaskan, "Investasi bukan hal sepele, menurutku harus dipertimbangkan matang-matang. Lagi pula, ibuku juga kurang paham. Gimana kalau besok ibuku ajak Bibi Fenny buat jelasin semuanya?""Boleh juga."Janice dan Ivy langsung menghela napas lega.Selesai mengganti popok, Kristin keluar dari toilet. Dia beberapa kali mencoba membahas topik soal investasi, tetapi selalu berhasil dialihkan oleh Janice.Akhirnya, pertemuan itu bubar dengan suasana tak menyenangkan.Dalam perjalanan pulang, Ivy menggertakkan gigi. "Aku anggap dia teman baik, makanya cerita soal aku untung dari investasi. Apa maksud dia tadi?""Ibu, orang bisa berubah. Tadi Ibu juga lihat sendiri keadaannya. Kalau suaminya sayang dia, mana mungkin biarin dia bolak-balik ke dokter belasan tahun cuma buat punya anak laki-laki?""Hais ...." Ivy hanya bisa menghela napas panja

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 688

    Program hamil? Tangan Janice yang sedang memegang cangkir teh langsung kaku. Dari sudut matanya, dia melihat Rachel juga melirik ke arahnya."Ya, baru nikah soalnya. Suamiku suka banget sama anak kecil, katanya mau anak perempuan dulu. Bahkan, kita sudah siapin namanya," kata Rachel dengan tenang."Jason ini buru-buru banget ya, nama saja sudah disiapin. Namanya siapa?" tanya Elaine dengan penasaran."Vega," jawab Rachel perlahan.Duk! Cangkir teh di tangan Janice jatuh ke atas meja."Namanya siapa?" Suara Janice gemetar."Vega, itu nama yang Jason pilih sendiri." Rachel menekankan kata-katanya.Amarah dalam diri Janice langsung berkobar. Itu nama anak perempuannya! Apa hak Jason menggunakan nama itu?Elaine menatap Janice yang kehilangan kendali, lalu tertawa. "Eh, kenapa, Janice? Kita lagi bahas ibumu dan Rachel soal punya anak, tapi ekspresimu kayak kamu yang mau punya anak saja."Janice tersadar, semua orang menatapnya dengan ekspresi aneh. Dia mengepalkan tangannya, lalu mengambil

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 687

    Janice tampak sangat terkejut. Dia masih ingat waktu kecil, Kristin sering menggendongnya sambil mengatakan dia suka anak perempuan.Tak disangka, demi punya anak laki-laki, dia sampai berobat bertahun-tahun.Janice menoleh ke Ivy, lalu bertanya, "Bu, apa hubungannya denganmu?"Sebelum Ivy sempat menjelaskan, Kristin dan tiga temannya sudah menghampiri bersama."Ivy, lama nggak ketemu, kamu kelihatan makin muda saja ya."Siapa yang tidak suka dipuji? Ivy pun tersenyum, lalu menyentuh wajahnya. Kebetulan sekali, memperlihatkan cincin permata hadiah peringatan pernikahan dari Zachary."Ah, nggak juga. Aku cuma lebih santai saja belakangan ini.""Ya ampun, cincinnya cantik banget! Hadiah dari suamimu ya? Kalian sudah nikah lama, tapi masih seromantis ini.""Iya, iya." Ivy mengangguk. Yang sebenarnya dia banggakan bukanlah cincinnya, melainkan cinta suaminya padanya.Sementara itu, Janice menyadari wajah Kristin tampak kurang senang. Dia menarik lengan Ivy. "Bu, Bibi Kristin lagi gendong b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 686

    Setelah sesi mencicipi makanan selesai, Zion masuk dan melaporkan bahwa ada rapat dengan perwakilan dari kantor pusat.Akhir-akhir ini Landon memang terus berada di Kota Pakisa, sementara pekerjaan di kantor pusat Kota Heco sudah menumpuk.Melihat betapa sibuknya Landon, Janice langsung berkata, "Kamu urus saja urusanmu, aku dan Ibu bisa pulang sendiri kok."Landon melihat jamnya. "Kalau ada apa-apa, telepon aku."Setelah melihatnya pergi, Ivy pun merasa puas sampai terus tersenyum. "Pak Landon sesibuk itu, tapi masih mau temani kamu pilih restoran dan cicip makanan. Calon menantuku ini memang luar biasa.""Ibu, kami belum nikah, jangan panggil dia menantu terus, nanti ada yang salah paham."Ivy memang agak polos, makanya ucapannya sering kali menimbulkan masalah. Namun, kali ini menyangkut pernikahan Janice, jadi Ivy langsung menutup mulut dan lebih berhati-hati.Janice tersenyum, menggandeng lengan ibunya. "Ayo, aku antar Ibu pulang.""Nggak usah, aku sudah janjian sama teman lama bu

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 685

    Ivy segera menyela, "Jangan membahasnya lagi, hanya dengan mendengarnya saja pun aku sudah merasa jijik. Kamu memang suka makan itu saat masih SMA, tapi suatu hari perutmu sakit karena makan kebanyakan dan besoknya muncul beberapa jerawat besar.""Kamu sampai percaya kata-kata di internet bahwa jahe bisa menghilangkan jerawat besar, jadi tengah malam diam-diam pergi ke dapur dan akhirnya bertemu dengan ...."Setelah mengatakan itu, Ivy menggigit bibirnya dan segera mengganti kata-katanya. "Jahenya terlalu pedas sampai jerawatmu jadi mereka dan besoknya bengkak. Sangat lucu sekali."Mendengar cerita itu, Landon langsung menutup mulutnya karena menahan tawa.Sementara itu, Janice terus meminum air karena merasa malu. Pada saat itu, dia baru saja menempelkan jahe di wajahnya, tetapi malah bertemu dengan Jason yang baru pulang dari acara makan malam. Dia yang diam-diam menyukai Jason tentu saja tidak ingin terlihat memalukan di depan orang yang disukainya, sehingga dia berusaha lari sambil

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 684

    Suara yang familier itu langsung membuat Janice merasa terkejut. Saat melihat mengikuti jari-jari putih itu, dia melihat pria itu ternyata adalah Jason yang sudah tidak terlihat selam sebulan lebih.Jason terlihat lebih kurus dan wajahnya makin tajam serta berbahaya. Bahkan tatapannya terlihat sangat hampa dan terus bergerak. Hanya dengan melihat sekilas, sudah membuat orang merasa sangat dingin.Setelah tertegun sejenak, Janice menyadari dia sudah menatap Jason terlalu lama. Dia segera tersadar kembali dan memalingkan tubuhnya. "Nggak perlu."Saat Janice berjalan melewatinya, Jason langsung menggenggam pergelangan tangan Janice dengan erat. Dia menatap wajah Janice yang rahangnya tegang dan kedua matanya memancarkan emosi yang mendalam. Pada detik berikutnya, dia langsung menutup pintu dan memaksa Janice untuk kembali masuk ke dalam toilet.Janice langsung mundur beberapa langkah sampai menabrak meja rias dan kepalanya menyentuh cermin yang dingin. Saat Jason mendekatinya dan mengamat

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 683

    Ivy jelas tidak peduli dengan hal itu karena itu memang uang pribadinya dan tidak ada hubungannya dengan Keluarga Karim. Jika nanti ada keuntungan, dia akan menyerahkannya pada Zachary. Namun, jika rugi, dia juga tidak akan mengganggu Zachary dengan masalah kecil seperti itu.Namun, Janice tetap merasa khawatir karena Fenny sudah tidak kembali ke Kota Pakisa selama bertahun-tahun dan selama ini hanya mengirim ucapan selamat pada hari perayaan. Mengapa Fenny bisa tiba-tiba memperkenalkan proyek besar pada Ivy? Yang lebih pentingnya lagi, dia tidak mendengar ada proyek besar apa pun pada saat itu dan bahkan di kehidupan sebelumnya.Saat Janice hendak bertanya lebih lanjut lagi, Landon meneleponnya. "Janice, siang ini kita ada janji untuk melihat restoran. Aku sudah sampai di kompleks perumahanmu, kamu bisa turun sekarang.""Baiklah, tapi ibuku ada di sini. Bagaimana kalau kita pergi bersama?" tanya Janice sambil melihat tatapan Ivy yang penuh dengan harapan.Hubungan Janice dengan Ivy sa

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 682

    Setelah menerima lamaran dari Landon, Janice awalnya berpikir untuk mengadakan makan bersama orang tua dari kedua belah pihak saja. Namun, Landon tetap ingin memberikannya upacara pertunangan yang layak, dia pun tidak bisa membantah Landon. Dia terpaksa setuju karena berpikir itu hanya upacara kecil, Keluarga Luthan tidak akan mengundang tokoh besar dari kalangan mereka.Sebenarnya, Janice khawatir statusnya akan membuat Landon kesulitan. Setelah mengetahui alasannya, Landon pun setuju. Setelah semuanya dipastikan dan melewati hari tenang selama dua hari, dia akhirnya memberi tahu Ivy tentang acara pertunangan ini.Keesokan harinya, Ivy langsung datang menemui Janice pagi-pagi sekali. Begitu masuk, dia menatap kiri dan kanan dari wajah Ivy dan berkata dengan kesal, "Kenapa kulitmu agak kering?"Janice meraba pipinya dan berkata, "Mungkin karena pergantian cuaca."Ivy langsung menyodorkan sebuah kartu salon kecantikan ke tangan Janice. "Aku sudah mengisi saldonya untukmu, ingat untuk me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 681

    Setelah mengatakan itu, Zion langsung pergi.Seperti gadis lainnya, Janice hanya menundukkan kepala dan melihat cincin itu. "Berlian ini terlalu besar, aku nggak berani memakainya keluar.""Besar ya? Aku sebenarnya ingin membeli yang 20 karat, tapi aku tahu kamu nggak suka yang terlalu mencolok. Jadi, aku memilih yang lebih kecil," jelas Landon.Janice terdiam saat mendengar berlian yang begitu besar seperti telur merpati masih dibilang kecil.....Di pulau.Norman masuk ke dalam kamar sambil membawa sarapan. "Pak Jason, saatnya makan."Mendengar itu, Jason yang duduk di ujung tempat tidur bergerak. Saat perlahan-lahan mengangkat kepalanya, keringat sudah mengalir melewati otot-otot tubuhnya yang tegang dan tatapannya terlihat hampa. Dia berkata dengan suara yang serak, "Letakkan saja."Norman meletakkan sarapannya dan segera menyerahkan handuk, lalu melanjutkan, "Fiona langsung dibawa pergi orang asing begitu pesawatnya mendarat, bahkan keluarganya pun nggak tahu dia ada di mana. Kala

āļŠāļģāļĢāļ§āļˆāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩ
āđ€āļ‚āđ‰āļēāļ–āļķāļ‡āļ™āļ§āļ™āļīāļĒāļēāļĒāļ”āļĩāđ† āļˆāļģāļ™āļ§āļ™āļĄāļēāļāđ„āļ”āđ‰āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ› GoodNovel āļ”āļēāļ§āļ™āđŒāđ‚āļŦāļĨāļ”āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļ—āļĩāđˆāļ„āļļāļ“āļŠāļ­āļšāđāļĨāļ°āļ­āđˆāļēāļ™āđ„āļ”āđ‰āļ—āļļāļāļ—āļĩāđˆāļ—āļļāļāđ€āļ§āļĨāļē
āļ­āđˆāļēāļ™āļŦāļ™āļąāļ‡āļŠāļ·āļ­āļŸāļĢāļĩāļšāļ™āđāļ­āļ›
āļŠāđāļāļ™āļĢāļŦāļąāļŠāđ€āļžāļ·āđˆāļ­āļ­āđˆāļēāļ™āļšāļ™āđāļ­āļ›
DMCA.com Protection Status