Share

Bab 725

Author: Danira Widia
Dia bahkan menirukan suara perempuan itu. "Kak Norman, maaf, aku salah kirim, jangan dilihat ya ...."

Norman dan Arya langsung merinding.

"Kak Norman, ajarin dong, gimana caranya bikin cewek kirim uang dalam satu menit?" Usai berbicara, Zion meninju ringan dada Norman.

Norman menahan napas. Apa Zion tidak tahu betapa keras pukulannya? "Dasar gila."

Norman menerima uang itu, lalu langsung menghapus kontak si perempuan. Tindakannya sangat cepat dan tegas.

Arya bengong. "Hah? Kamu langsung hapus? Kamu nggak rugi sama sekali lho! Sudah liat fotonya, dapat duit pula!"

"Mau direkomendasikan ke kamu?"

"Eh, jangan! Aku nggak sanggup. Mending kasih ke Zion saja, dua-duanya genit, pasti cocok." Arya menunjuk Zion.

Zion menikmati teh sambil selonjoran. "Aku sukanya yang tinggi semampai kayak aku."

"Gila." Norman menjelaskan, "Pak Jason sempat bilang bakal ada yang hubungin aku buat balikin uang. Sepertinya dia orangnya."

Ketiganya sedang asik minum teh saat seorang pengawal tiba-tiba masuk dan me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Matahari Alaska
iya plis pngen bgt pak tua dibuat lumpuh tp drama china dg kekeluargaan tradisional tekanan jason bukan cman dr anwar mngkin.
goodnovel comment avatar
Matahari Alaska
iya sampe ngerancang diri lupa ingatan dg kcelakaan mobil. sesakit itu dia mencoba lepas tapi tetap aj diburu. sampe segitu berusahanya dia ttp aja dibilang bego. andaikan dia kaya andaikan punya bapak dn kakak kandung kyk rachel ap ga dr dulu udh prgi dn gabisa dilacak karim(anwar/jason) lagi
goodnovel comment avatar
Paviah 'Fairish' Kanna
apa ANWAR ga bisa dibunuh jason saja.,jika terlalu extrem takut dibilang durhaka minimal buat lumpuh stroke ja biar jgn merepotkan, setuju ga?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 1

    Sesuai aturan, krematorium tidak mengizinkan keluarga untuk menyaksikan proses kremasi. Namun, Janice Sinclair membayar sejumlah uang agar bisa masuk ke ruang pembakaran. Dengan langkah goyah, dia menopang tubuhnya yang lemah di samping ranjang besi yang dingin.Udara di dalam ruangan terasa panas, dengan abu yang beterbangan di bawah cahaya matahari. Mungkin itu adalah sisa-sisa tulang yang sudah terbakar.Tak lama lagi, putri kesayangannya, Vega, juga akan berubah menjadi abu yang sama.Janice mengenakan gaun hitam panjang. Meski sudah memakai ukuran terkecil, gaun itu tetap tak bisa menyembunyikan tubuhnya yang kurus dan ringkih. Matanya yang sembap dan merah karena terlalu banyak menangis, kini terlihat begitu tenang seolah-olah air mata itu telah mengering.Dengan perlahan, dia menyentuh tangan kecil Vega yang kaku dan pucat di bawah kain putih itu. Di telapak tangan putrinya, Janice meletakkan dua bintang kertas berwarna merah muda yang dia buat sendiri."Vega, tunggu Mama, ya."

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 2

    Dia telah kembali! Janice telah kembali ke masa lalu!Tanpa memedulikan ekspresi terkejut dari orang-orang di sekelilingnya, Janice mencubit dirinya sendiri dengan keras. Rasa sakit itu langsung menjalar ke seluruh tubuhnya dan air matanya menggenang di matanya."Apa yang kamu tangisi! Memangnya keluarga kami yang buat salah sama kamu?" Terdengar suara yang penuh wibawa dari kursi utama.Janice tersadar dan segera mendongak. Dia berhadapan dengan tatapan kesal dari Tuan Anwar yang sedang duduk di sana. Janice segera menundukkan kepala dan bersikap rendah diri seperti biasanya. Meski demikian, tubuhnya gemetaran karena menahan kegembiraan yang meluap.Terdengar bisikan yang mencemooh dari orang-orang di sekelilingnya."Masih muda begini sudah nggak tahu malu. Berani-beraninya dia racuni Jason dan menidurinya. Sekarang sudah jadi skandal heboh di kota ini. Dia itu jelas-jelas mau maksa Jason bertanggung jawab, tapi malah nggak berani ngaku. Entah gimana didikannya selama ini.""Bukan ora

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 3

    Vania adalah putri keluarga kaya yang telah terpuruk. Tiga tahun lalu, Jason mengumumkan hubungannya dengan Vania kepada publik. Bahkan, dia mengadakan acara pertunangan tanpa menghiraukan pertentangan dari Anwar.Seketika, Vania menjadi wanita yang paling membuat orang iri di seluruh kota. Orang luar menganggapnya berpenampilan cantik, berhati baik, dan memiliki kepribadian yang anggun. Hanya Janice yang mengetahui sosok asli Vania yang sebenarnya.Jika tidak menjadi desainer, Vania mungkin bisa jadi aktris!Dengan kecerdikan dan kelicikannya, Vania tentu memahami maksud dari tuduhan Janice. Pernikahannya dengan Jason sudah tertunda selama tiga tahun dan dia sudah tak sabar untuk menjadi bagian dari Keluarga Karim.Sesuai dugaan ....Vania segera melangkah maju, lalu bersujud dengan tulus di tempat Janice berlutut sebelumnya."Ini salahku! Postur tubuhku hampir mirip sama Janice dan wajah kami juga agak mirip. Karena itulah, orang luar jadi salah paham."Namun, seseorang di samping me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 4

    Di bawah tatapan dingin Jason, Janice mencoba menenangkan diri dan menggigit bibirnya erat-erat. Namun, kenangan delapan tahun penderitaan dari kehidupan sebelumnya membuat ujung jari-jarinya bergetar dan dia tak bisa menahan diri untuk memalingkan wajahnya.Jason tak lagi melihat ke arahnya. Dia berkata dengan nada mengejek, "Mau hamil diam-diam?"Janice mengerutkan alisnya, lalu melirik sekilas ke arah Ivy. Obat itu dibeli oleh Ivy, tapi apakah Ivy belum juga mengurungkan niatnya untuk membuat Janice menikah dengan Jason?Namun, saat Janice melihat Ivy gemetar ketakutan di bawah tatapan dingin Jason, dia sadar bahwa ibunya tak mungkin berani berbuat apa pun di hadapan Jason. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?Janice mendongak dan melihat tatapan semua orang mengarah padanya. Di antara semua tatapan itu, ada satu yang paling mencolok, yaitu Vania. Senyuman di sudut bibir Vania terlihat seperti sedang mengejeknya, mengingatkan Janice pada mimpi buruk dari masa lalu.Benar saja, detik b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 5

    Ruang aula begitu luas, tetapi suasana di sekitar Jason terasa mencekam. Udara seolah-olah membeku dan menekan semua orang hingga sulit bernapas. Dia tetap diam, tapi semua orang tahu dia sedang marah.Jason mengeluarkan kotak rokok, lalu mengambil sebatang dan menyalakannya. Asap putih yang dihembuskannya menyelimuti wajahnya dan dia menatap Janice melalui kabut tipis itu dengan pandangan yang sulit diartikan."Pergi," katanya dengan dingin.Anwar yang juga tampak tidak senang, melambaikan tangannya dengan isyarat yang sama.Ivy segera membantu Janice berdiri.Namun, Janice menarik tangannya dan berdiri tegap di tengah aula. Dengan suara yang lantang, dia berkata, "Kalau keberadaanku di sini membuat semua orang nggak nyaman, aku akan segera pindah. Terima kasih atas perawatan Anda selama bertahun-tahun, Pak Anwar."Janice ingin pergi dengan bermartabat dan tanpa keraguan sedikit pun. Dia tidak lagi takut dan berhati-hati seperti di kehidupan sebelumnya. Setelah menyampaikan kata-katan

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 6

    Tadi malam? Janice memang mengatakan banyak hal. Dia tidak tahan melihat penderitaan Jason, sehingga dia terpaksa menuruti keinginan pria itu. Saat suasana semakin memanas, dia menahan penyiksaan dari Jason sambil mengungkapkan isi hatinya dengan serius.Saat itu, dia berpikir bahwa mungkin besok Jason akan melupakan semuanya. Namun, dia akan selalu mengingat momen ini. Setidaknya, dia pernah berada sangat dekat dengan Jason."Jason, aku menyukaimu. Aku sudah lama menyukaimu, sejak aku masuk ke Keluarga Karim dan kamu membantuku mengatasi kesulitan. Aku tahu kamu nggak akan peduli padaku, tapi aku ... sungguh ....""Mencintaimu."Janice pertama kali masuk ke Keluarga Karim ketika dia berusia 16 tahun. Ivy mendandaninya seperti boneka yang siap untuk dipersembahkan. Pada saat itu, Ivy tidak memahami gaya berpakaian minimalis para wanita sosialita. Dia hanya ingin putrinya terlihat secantik mungkin ketika memasuki Keluarga Karim.Namun, hal itu malah membuatnya menjadi bahan ejekan bagi

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 7

    Janice muntah di atas setelan baru Jason, sehingga membuat Jason mengerutkan alisnya. Setelah muntah hingga hanya tersisa cairan asam, tubuh Janice yang lemas bersandar pada mobil.Norman segera mendekat dan berkata, "Pak Jason, biar kubantu Bu Janice."Namun, Jason melepas jasnya dan berkata dengan tegas, "Nggak usah." Dia memandang Janice dengan tatapan penuh rasa jijik, tetapi tetap menggendongnya masuk ke rumah.Janice langsung dibawa ke kamar mandi. Begitu didudukkan di atas meja wastafel, Jason mulai melucuti pakaian Janice yang kotor karena muntahan itu tanpa ragu-ragu."Jangan!" teriak Janice dengan panik dan mencoba untuk melawan. Namun, tubuhnya yang lemah tidak mampu menghalangi Jason.Wajah Jason tetap tampak datar saat melepaskan pakaian Janice. Cahaya lampu kamar mandi memperlihatkan bekas-bekas dari kejadian semalam yang masih tersisa di tubuhnya sehingga membuat Janice benar-benar merasa malu. Dia mencoba melindungi dirinya sendiri, tetapi Jason segera menangkap tangann

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 8

    Janice baru saja tiba di depan asrama ketika seseorang menepuk bahunya dari belakang. Saat berbalik, seorang teman sekelas menunjuk ke arah gedung pengajar dengan napas tersengal-sengal."Janice, Pak Handoko suruh kamu ke kantor kepala jurusan sekarang juga.""Oke," jawab Janice, lalu berbalik dan berjalan menuju ke gedung pengajar. Di sepanjang jalan, banyak orang memandangnya dengan tatapan penuh sindiran sambil berbisik-bisik. Tatapan mereka penuh dengan kebencian.Sepertinya ini akan menjadi pertemuan yang tidak menyenangkan.....Di kantor kepala jurusan.Begitu Janice masuk, dia melihat di dalam ruangan itu bukan hanya ada Handoko. Jason dan Vania juga turut hadir.Saat bertukar pandang dengan Jason, sorot mata Jason terlihat bagaikan ular kobra yang mematikan, seakan-akan bisa membunuhnya dalam sekejap. Napas Janice tertahan sejenak, lalu dia mengepalkan tangannya dengan erat untuk menenangkan diri.Namun, tatapan Jason terus melekat padanya, seolah-olah tidak mau membiarkan dia

Latest chapter

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 725

    Dia bahkan menirukan suara perempuan itu. "Kak Norman, maaf, aku salah kirim, jangan dilihat ya ...."Norman dan Arya langsung merinding."Kak Norman, ajarin dong, gimana caranya bikin cewek kirim uang dalam satu menit?" Usai berbicara, Zion meninju ringan dada Norman.Norman menahan napas. Apa Zion tidak tahu betapa keras pukulannya? "Dasar gila."Norman menerima uang itu, lalu langsung menghapus kontak si perempuan. Tindakannya sangat cepat dan tegas.Arya bengong. "Hah? Kamu langsung hapus? Kamu nggak rugi sama sekali lho! Sudah liat fotonya, dapat duit pula!""Mau direkomendasikan ke kamu?""Eh, jangan! Aku nggak sanggup. Mending kasih ke Zion saja, dua-duanya genit, pasti cocok." Arya menunjuk Zion.Zion menikmati teh sambil selonjoran. "Aku sukanya yang tinggi semampai kayak aku.""Gila." Norman menjelaskan, "Pak Jason sempat bilang bakal ada yang hubungin aku buat balikin uang. Sepertinya dia orangnya."Ketiganya sedang asik minum teh saat seorang pengawal tiba-tiba masuk dan me

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 724

    Di rumah sakit, Arya keluar dari ruang UGD, melepaskan masker, lalu menatap Jason dan Landon dengan ekspresi yang sangat serius.Ketiganya masuk ke ruang kerja Arya. Mereka berbicara cukup lama sampai lebih dari satu jam."Untuk sementara, nyawanya nggak dalam bahaya. Tapi, ini gagal hati yang disebabkan oleh sistem imun sendiri. Pengobatan terbaik adalah transplantasi hati.""Meskipun kecocokan transplantasi hati nggak terlalu ketat, tetap saja mencari orang yang punya golongan darah sama dan bersedia menyumbangkan sebagian hatinya nggak mudah."Apalagi, Rachel memiliki golongan darah yang berbeda dengan keluarga sedarahnya. Kalau sama, tentu tak perlu serumit ini.Landon langsung berkata, "Berapa pun biayanya, aku siap bayar."Arya menghela napas tanpa daya. "Sebaiknya kamu coba tanya dulu ke kerabat lain. Mungkin bisa lebih cepat.""Ya."Selesai berbicara, seorang perawat masuk dan memberi tahu bahwa Rachel telah dipindahkan kembali ke ruang rawat.Landon berucap, "Ayahku sudah di b

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 723

    Zachary tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia menatap tajam ke arah Elaine dan balik bertanya, "Kenapa kamu bisa tahu sedetail itu tentang masalah Ivy?"Elaine menggigit bibir, diam tanpa sepatah kata pun."Sebaiknya kamu nggak terlibat dalam hal ini. Silakan pergi, aku nggak akan antar." Zachary berbalik dan berjalan pergi.Riasan sempurna Elaine mulai hancur. Dia menahan Zachary dengan enggan. "Maaf ... sudah cukup, 'kan?"Zachary hanya mencibir dingin, merasa tak ada gunanya berbicara lagi. Dia berjalan melewati Elaine dan pergi.Elaine yang selalu bermartabat tak pernah sekali pun merendah pada pria mana pun. Dengan marah, dia berteriak, "Kamu nggak akan bisa menyelamatkannya!"Zachary hendak membalas, tetapi tiba-tiba seekor kucing liar melompat keluar dan menerjang ke arah Janice.Janice terkejut dan refleks menghindar, membuat keberadaannya langsung ketahuan. Melihat itu, Zachary segera maju dan mengusir kucing itu."Janice, kamu nggak apa-apa?""Nggak." Janice menggeleng.Be

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 722

    Janice tiba-tiba terdiam. Dia memandangi sekeliling dengan tatapan kosong, semuanya tampak asing dan tidak nyata. Kenapa semuanya bisa berubah menjadi palsu hanya dalam sekejap?Landon terdiam untuk waktu yang lama.Janice mengangkat wajah pucatnya, matanya berkaca-kaca. "Kamu mendekatiku untuk menyingkirkan penghalang demi adikmu? Atau kamu kasihan padaku? Atau kamu merasa bersalah dan ingin menebusnya? Besar juga pengorbananmu, Pak Landon."Tak heran Landon selalu menoleransinya."Bukan begitu! Aku nggak menyangkal ada rasa bersalah, tapi saat pertama kali kita bertemu, aku sama sekali nggak tahu siapa kamu. Keinginanku untuk tunangan dan menikahimu, semua itu tulus karena aku menyukaimu." Landon menjawab dengan sungguh-sungguh.Janice hanya tersenyum pahit. Pada titik ini, sudah tidak penting lagi mana yang benar dan bohong.Dia benar-benar sudah kehabisan tenaga. Meskipun Landon sudah mengakui semuanya, apa yang bisa diubah?Dia perlahan berbalik. "Sudah cukup.""Janice, aku nggak

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 721

    Saat itu, Landon menggenggam erat tangan Janice. Dia seperti sedang menenangkan, tetapi juga seperti sedang mempersiapkan diri untuk mengatakan sesuatu."Janice, bukti dari gadis itu paling jauh hanya bisa membuktikan kalau ibu dan beberapa orang lain itu berinvestasi secara sukarela, bukan karena ibumu menipu. Tapi, di luar sana masih banyak orang yang merasa tertipu dan beberapa di antaranya bukan orang biasa.""Maksudmu apa?" Janice menatap Landon dengan curiga."Aku suruh Zion menyelidiki para korban. Mereka bilang Fenny sangat profesional saat bicara, nggak seperti orang awam. Itu artinya, dia bukan hanya mengerti dunia para orang kaya, tapi juga ada yang memberinya pelatihan. Jelas bukan ibumu, tapi orang-orang nggak percaya. Mereka mungkin nggak bakal tinggal diam.""Maksudmu, ada yang sengaja melatih Fenny untuk mendekati orang kaya? Setelah dia menyerahkan diri dan menuduh ibuku, para orang kaya yang malu akan bersatu menyerang ibuku? Dibandingkan orang biasa seperti Kristin,

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 720

    Janice tiba di tempat tujuan, langsung menuju ke ruang kerja sementara Landon. Saat sampai di depan pintu, sebelum sempat mendorongnya, suara Landon dan Ibrahim terdengar dari dalam.Nada suara Ibrahim terdengar serius. "Kamu mau menghabiskan begitu banyak uang hanya demi Janice? Kamu harus pikir matang-matang."Landon menjawab dengan tegas, "Aku sudah memikirkannya. Keadaan sudah sampai sejauh ini, menyelesaikan masalah lewat jalan damai adalah langkah mundur yang masih masuk akal. Uang masih bisa dicari. Tapi, aku nggak akan pernah membiarkan Janice kembali padanya."Padanya? Siapa?Janice menurunkan tangannya yang sempat ingin mendorong pintu, hatinya seperti diremas.Setelah hening sejenak, terdengar helaan napas dari Ibrahim. "Hubungan Janice dan dia terlalu rumit. Bagi masa depanmu ....""Setelah tunangan, aku akan menemani Janice kuliah di luar negeri. Kami juga akan nikah di sana. Kami akan berusaha sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan dia," jawab Landon."Kapan kamu jad

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 719

    "Janice ...."Di hadapannya hanya ada lantai kosong, Janice sudah pergi.Begitu turun dari lantai atas, dua pengawal langsung menghampirinya."Bu Janice, maafkan kami. Kami tadi diarahkan ke tempat lain. Kamu baik-baik saja?""Aku baik-baik saja. Ayo pergi."Janice berjalan ke depan, tetapi para pengawal mengadangnya."Bu Janice, Pak Landon memerintahkan kami untuk memastikan keselamatanmu. Kalau kamu hilang lagi, kami nggak bisa kasih penjelasan apa-apa. Mobil sudah menunggu di luar."Melihat wajah mereka yang panik, Janice tidak ingin menyulitkan mereka. Dia pun mengangguk dan masuk ke mobil bersama mereka.Di luar gerbang sekolah, orang-orang sudah mulai berkurang. Saat mobil mulai melaju, Jason muncul dan mengejarnya. Tatapannya tajam tertuju pada Janice.Janice hanya menoleh dengan dingin, memandang lurus ke depan tanpa ekspresi. Di tengah perjalanan pulang, salah satu pengawal menerima telepon. Ekspresinya berubah tegang saat menoleh ke arah Janice."Bu Janice, Pak Landon bilang

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 718

    Kristin menegakkan punggung dan berkata dengan kesal, "Tentu saja aku tahu! Ivy paling dekat sama Fenny dulu, tapi tetap nggak mau ajak kita gabung. Itu tandanya dia meremehkan kita.""Dia sekarang sudah jadi menantu Keluarga Karim. Uang puluhan miliar pasti kecil buat dia. Tapi, kalau dikasih ke kita ...."Begitu mendengar puluhan miliar, para wanita itu mulai berkhayal dan tergoda.Saat mereka hendak bersuara, salah satu wanita berujar, "Kayaknya nggak semudah itu. Anak Ivy yang lugu itu sekarang sangat pintar. Waktu itu acara teh sore, dia sengaja nolak tawaran kita buat investasi. Ivy paling nurut sama anaknya, pasti dia juga nggak bakal ajak kita."Kristin tertawa kecil. "Dia memang nurut sama anaknya. Tapi ke kita, dia pasti nggak enak hati buat nolak.""Kamu punya cara?""Kita kasih langsung uangnya ke dia, suruh dia urus sendiri. Mau untung atau rugi, tinggal tagih ke dia. Beres.""Kalau dia nggak mau ganti rugi?""Kita laporin saja dia menipu kita. Dia 'kan menantu Keluarga Ka

  • Pembalasan sang Istri Tertindas   Bab 717

    Janice terus memanggil nama Yuri berulang kali.Yuri menutup telinganya dengan frustrasi, nyaris meledak, "Berhenti! Jangan panggil lagi! Aku paling benci namaku!"Setelah masuk sekolah, dia baru menyadari bahwa sejak lahir dia sudah punya seorang adik laki-laki yang tidak terlihat.Janice menatap gadis kecil yang menangis tersedu-sedu itu dan menyerahkan selembar tisu. "Nggak ada yang salah dengan namamu. Kamu adalah kamu. Aku tahu kamu punya banyak impian, jadi jangan biarkan siapamu mengekangmu."Yuri menutupi matanya dengan tisu dan akhirnya menangis keras. Setelah lelah, dia menatap Janice dengan mata yang bengkak dan merah. "Kak, maaf."Janice tersenyum lembut, mengelus kepalanya. Ternyata Yuri masih mengingatnya.Segalanya seperti kembali ke masa lalu. Mereka duduk di bangku taman sambil makan es krim. Saat itu Yuri masih kecil, duduk di samping Janice sambil memanggilnya "kakak".Di kehidupan sebelumnya, setelah Ivy meninggal, Janice benar-benar putus kontak dengan para bibi it

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status