Share

Part 21

"Hai Nur, kok masam kali wajahmu." Maya menepuk pundak Nur yang sedari tadi memperhatikan wanita yang dalam dua hari lagi akan menjabat sebagai supervisor.

"Nur, Fitri sedang sakit, dia keguguran."

"Haiiss, dia lagi … dia lagi, sudah dipenjarapun masih saja bikin muak ya, kehamilannya saja masih diragukan, sekarang malah keguguran, dasar ratu drama."

"Nanti, kita sempatkan yuk May, jenguk si Maya, mau ga?"

"Sebenarnya aku males Nur, cuma penasaran aku sama drama si kuntilanak itu."

"Sama, aku pun May."

"Pagi Nur," ucap seseorang, Nur dan Maya melihat ke arah sumber suara yang menyapa mereka, ternyata Rizki yang menyapa dengan membawa dua cup kopi dari brand ternama.

"Assalamualaikum," ucap Nur sambil memutar kedua bola matanya.

"Eh iya Assalamualaikum," ucap Rizki lagi dengan cengengesan, Nur dan Maya menjawab 'walaikum salam' dengan serentak.

"Nur, ini ada abang bawakan kopi, oiya ini buat kakak juga, maaf, namanya siapa, kak?" tanya Rizki sambil meletakkan cup kopi di atas mej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status