Share

Ketua adalah Tumbal

Dengan terburu-buru JD merebut botol kecil tersebut dan pergi meninggalkan Clara setelah sebelumnya meminta ijin. Clara menatap punggung JD yang langsung menghilang. Bodyguard-nya itu memang terkesan misterius, tetapi sikap JD kali ini membuatnya bertanya-tanya.

Di luar toilet, JD mendesah lega. Ia menyimpan botol ke dalam lipatan dress bagian perut dan berjalan menuju meja khusus minuman. Namun langkahnya nyaris terhenti karena melihat Daniel yang mendekat.

"JD, kau-"

Tanpa basa-basi, JD berputar haluan. Mencari spot lain untuk berdiam. Mulutnya sudah ingin mengutuk, kesal pada keadaan yang seakan tidak membiarkannya tenang.

Di saat yang sama, berjarak lebih dari tiga puluh kilometer. Empat pria duduk berkumpul di ruangan dengan lampu temaram. Semua mata tertuju pada layar televisi dua puluh dua inci yang menyuguhkan berita kematian pemilik perusahaan nikel sekaligus donatur terbesar rumah sakit khusus kanker.

"Ck, ck, ck, kematiannya cukup tragis. Siapa yang merencanakan semua i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status