Ling Wen cukup senang menghabiskan waktunya bersama Xiang Fan meskipun sebenarnya hanya dia saja yang merasakan itu. Xiang Fan sendiri cukup menikmati waktu santai ini. Sama sekali tidak buruk, setidaknya itulah yang ia pikirkan.Saat Ling Wen mengungkapkan kalau dirinya tidak akan bertemu dengan Xiang Fan lagi, pemuda itu menduga kalau Ling Wen memiliki identitas yang tidak biasa.Mungkin saja gadis itu memiliki pengaruh di pusat Paviliun Naga Emas. Tapi seharusnya lebih dari itu kan? Mengingat Ling Wen mengetahui bagaimana potensi Xiang Fan yang bisa menjadi kultivator kuat di Benua ini, seharusnya ada kemungkinan mereka bisa bertemu lagi.Tapi gadis itu membuat seolah hampir tidak mungkin untuk bertemu lagi. Karena itulah dia mengajak Xiang Fan berkencan untuk menjadi pertemuan terakhir mereka.Jadi apakah sebenarnya identitas Ling Wen lebih dari sekedar itu? Entahlah, Xiang Fan tidak berniat memikirkannya terlalu jauh karena dirinya tidak memiliki hubungan khusus dengan Ling Wen.
Xiang Fan dapat lolos di setiap uji coba dengan sangat mudah. Semua penguji kagum karena Xiang Fan menunjukkan sesuatu yang melebihi standar jadi pemuda itu bisa langsung di terima sebagai prajurit.Meskipun kultivasi Xiang Fan terbilang lumayan tinggi, tapi tetap ia adalah prajurit yang baru masuk, masih perlu belajar lebih banyak mengenai peraturan serta membuat kontribusi agar bisa naik pangkat.Minggu pertama Xiang Fan bekerja sebagai prajurit, ia di tugaskan untuk berjaga di tembok ibu kota bersama banyak prajurit lainnya. Tugas ini sangat membosankan karena harus terus berdiri di atas tembok sambil mengawasi area sekitar.Tiak ada yang cukup bodoh menyerang ibu kota Kekaisaran jadi pekerjaan ini terbilang ringan dan membosankan. Akhirnya di minggu kedua, Xiang Fan dipindahtugaskan untuk menjadi penjaga di sebuah kota sebelah utara bernama Kota Semanggi Hitam. Ini lebih cepat dari perkiraan Xiang Fan. Mungkin karena sekarang kekaisaran sedang waspada pada sekte iblis jadi mereka
Chi Sung sudah mendapatkan kabar kalau ada serangan dari para bandit gunung. Ia langsung memerintahkan semua pasukan untuk bersiap menghadang para bandit tersebut.“Fan Shui, untuk mu akan berjaga di sebelah selatan, bawa masih ada belasan prajurit di sana jadi kau jaga area selatan jika saja ada musuh yang datang!”Chi Sung mengantisipasi jika saja serangan ini hanya untuk memancing pasukan penjaga untuk terpusat di satu tempat, jika serangan lainnya datang dari arah yang berlawanan maka musuh akan bisa dengan mudah menerobos masuk ke dalam kota.Sebenarnya bukan hanya itu tujuan Chi Sung, ia tidak ingin Xiang Fan memberikan kontribusi yang bisa mengancam posisinya di kota ini.Chi Sung sudah bertahun-tahun tertahan di Alam Master tingkat 9, sama sekali tidak menerobos ke Alam Spiritual. Akhirnya Chi Sung banyak menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dan jarang berlatih. Itu membuat kekuatannya melemah.Chi Sung sudah mendengar tentang Fan Shui dan bagaimana prestasi pemuda itu
“Baiklah, berikutnya aku tinggal melanjutkan skenario yang sudah di atur.” Kang Yiji melompat naik ke atas tembok bersama semua pasukannya.Di tengah malam yang di terbagi cahaya bulan, Kang Yiji dan para bawahannya berdiri di atas tembok kota, menatap para prajurit penjaga kota yang berjarak sekitar 100 meter jauhnya.Karena posisi mereka yang lebih tinggi karena berada di atas tembok, mereka bersikap seolah seperti dewa yang menatap para makhluk rendahan.“Kalian para bandit beraninya menyerang kota kami! Kalian sepertinya sudah bosan hidup.” Chi Sung mengacungkan pedangnya.“Hah? Kalian mengatakan sesuatu?” Kang Yiji mengorek telinganya, sama sekali tidak peduli dengan ancaman Chi Sung. “Kalian orang munafik yang selalu mengatasnamakan keadilan dalam melakukan sesuatu, sekarang aku ingin melihat apakah keadilan yang kalian sebutkan itu bisa mengalahkan kami!”Kang Yiji dan para pasukannya mengeluarkan senjata masing-masing. Melihat itu membuat Chi Sung dan para pasukannya juga bers
Xiang Fan masih berada di tempatnya berjaga sesuai perintah Chi Sung. Ia bersama 5 orang lainnya di sana, berdiri di atas tembok, mengawasi area sekitar tapi tidak terlihat adanya musuh yang datang.Tidak berselang lama, seseorang mendatangi mereka dengan terburu-buru.“Senior Fan Shui, para bandit yang menyerang ternyata lebih kuat dari perkiraan, pasukan sedang terdesak kita membutuhkan bantuan segera!”“Apa? Memangnya berapa jumlah mereka hingga membuat pasukan penjaga terdesak? Bukankah di sana juga ada senior Chi Sung?” Xiang Fan mengerutkan keningnya, berpura-pura tidak tau yang terjadi.“Jumlah mereka ada sekitar 200 bandit, tapi karena strategi bertarung mereka sangat teratur hingga kami bisa terdesak.”“Kalau jumlah mereka begitu banyak, bukankah sebaiknya kita meminta bantuan dari kita sekitar?” Ucap salah satu prajurit yang bersama Xiang Fan.“Itu jelas hanya akan menjadi percuma, pergi meminta bantuan akan membuang banyak waktu, situasi sudah memburuk saat kita akan kembal
*Wosss! Wosss! Wosss! "Kejar dia! Jangan biarkan dia melarikan diri!" Di sebuah hutan dengan pepohonan tinggi dan lebat, terlihat belasan orang sedang mengejar seorang pemuda. Mereka melompat dari satu pohon ke pohon lainnya dengan kecepatan konstan. "Kekaisaran Jin sialan!" Pemuda bernama Xiang Fan itu mengumpat marah. Ia melompat jauh ke depan lalu berbalik, menciptakan belasan pedang energi kemudian di lemparkan. "Padahal dia sudah terluka tapi masih bisa mengeluarkan kekuatan seperti ini." Salah satu dari belasan pria pengejar menangkis semua pedang energi tersebut. Semua pedang energi terlempar ke berbagai arah, menancap di pepohonan dan tanah. *Booom! Booom! Booom! Semua pedang energi itu meledak, menumbangkan beberapa pohon besar. "Teknik ledakan energi pedang Keluarga Xiang memang mengerikan. Sekali terkena mungkin tubuh bisa hancur." gumam salam satu pengejar. "Cih, karena tubuh ku terluka dan energi ku terkuras banyak, aku tidak bisa memanipulasi jangka ledakannya."
Xiang Fan membuka matanya, ia melihat sekitar. Ingatannya masih terasa kabur. Hingga beberapa saat kemudian, ia pun mengingat apa yang terjadi yang membuatnya memeriksa seluruh tubuhnya.Ia terdiam saat menyadari seluruh luka di tubuhnya telah sembuh tanpa sisa. Padahal ia sudah terluka parah, darahnya juga terus mengalir keluar dari lukanya, tapi sekarang ia merasa tubuhnya sangat segar seolah ia tidak pernah terluka sebelumnya.“Kultivasi ku.. menerobos ke Alam Master tingkat 3, bagaimana bisa?” Xiang Fan mengerutkan keningnya.Sesaat kemudian, Xiang Fan menyadari Kubus Asura di tangannya menghilang. Itu membuatnya panik sejenak, mencari ke sekitarnya, mencoba merasakan mungkin ada yang pernah datang lalu mengambil kubus tersebut.Namun tidak ada. Ia tidak menemukan Kubus Asura maupun aura dari orang yang mungkin pernah datang ke gua ini sebelumnya.“Ke mana kubus itu hilang? Seharusnya aku masih berada di tangan ku. Tidak mungkin kubus itu tumbuh kaki kemudian berlari sendiri.” Xia
Xiang Fan menggunakan tanaman-tanaman obat yang ia temukan dalam perjalanan ke Hutan Iblis untuk merawat luka pria yang terluka itu.“Kenapa aku merasa sangat terbiasa dengan membuat obat ya?” Xiang Fan bergumam saat selesai menumbuk tanaman obat hingga halus.Padahal ia sebelumnya tidak pernah benar-benar mempelajari cara membuat obat-obatan, hanya pernah membaca artikel tentang tanaman obat dan manfaatnya saja. Tapi sekarang ia seolah sudah terbiasa dengan meracik obat.Xiang Fan tidak memikirkannya lebih jauh, ia mengoles obat yang sudah ia buat itu di luka-luka pria itu.Dalam belasan menit, Xiang Fan selesai mengobati dan sekarang ia hanya perlu menunggu saja.Matahari mulai terlihat dari timur, pria itu mulai membuka mata. Saat ia menyadari sesuatu, ia buru-buru melihat sekitar. Merasa aman, pria itu menghela nafas.“Apa ini? Ada seseorang yang mengobati ku?” pria itu mengerutkan keningnya.“Akhirnya kau sudah bangun, aku cukup bosan menunggu.”Pria itu menoleh ke atas, melihat