Share

10 || Gaya rambut baru

Para pelayan dengan sigap langsung membersihkan meja, merasa malu terpergok majikan, bahwa mereka tengah mengintip. Juga tidak adanya, Grett yang biasa memarahi mereka.

Audrey masih terdiam di tempatnya, mencoba memahami kemarahan Elang yang tiba-tiba meledak. Pikirannya berkecamuk, merasa bingung dan terluka. "Kenapa dia begitu marah hanya karena aku menyiram bunga?" batinnya, berusaha menenangkan diri. Air matanya mulai menetes, namun segera dihapus dengan cepat, tidak ingin terlihat rapuh di hadapan para pelayan.

Setelah meja makan dibersihkan, Audrey berjalan perlahan ke kamarnya, mencoba menenangkan diri dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. “Ada apa dengan taman itu? Apa ada sesuatu yang aku tidak tahu?” pikirnya.

Di dalam kamar, Audrey mencoba menenangkan perasaannya. "Aku harus mencari tahu kenapa dia begitu marah. Aku tidak bisa terus-terusan hidup dalam kebingungan seperti ini." gumamnya pada diri sendiri.

Tiba-tiba saja ketukan di pintu membuat Audrey segera bangkit membuka pintu itu.

Dibalik pintu, Nick tersenyum menyapa Audrey. "Saya ingin menjelaskan secara singkat beberapa aturan yang harus nyonya patuhi ketika tinggal di mansion ini." Jelas pria itu singkat.

Audrey segera mempersilahkan pria itu untuk memasuki kamarnya, menuju sofa. "Silahkan, aku ijin merekamnya. Takutnya lupa." Pinta Audrey dengan tersenyum sebelum Nick membuka suaranya.

"Silahkan, Nyonya." Setelah mendapat persetujuan akhirnya ia mulai merekam pembicaraan mereka.

"Peraturan yang harus Nyonya Audrey patuhi:

1. Tidak boleh menginjakkan kaki di taman mansion.

2. Tidak boleh menyapa Tuan Elang.

3. Tidak boleh memasuki kamar pribadi Tuan Elang tanpa seijinnya.

4. Tidak boleh membawa tamu tanpa seijin Tuan.

5. Tidak boleh mengusik pandangan Tuan Elang.

6. Tidak boleh banyak berbicara, ketika mengobrol dengan Tuan Elang.

7. Harus sigap berakting ketika keluarga Tuan Elang berkunjung.

8. Menuruti keinginan tuan Elang.

9. Wajib melapor pada tuan Elang, bisa juga melalui saya (Nick asisten pribadi beliau)

10. Menghormati tuan Elang, selayaknya Majikan-pelayan." Jelas Nick panjang lebar, yang membuat Audrey tanpa sadar menguap juga beberapa kali memutar bola matanya malas.

Audrey segera merubah ekspresinya saat Nick menatapnya. "Baiklah, aku mengerti Nick. Aku akan mengingat dan mematuhinya."

Nick mengangguk puas. "Baiklah, Nyonya. Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan hubungi saya." Setelah itu, ia bangkit dan berpamitan. Audrey hanya mengangguk dan mengantar pria itu keluar kamar.

Setelah pintu tertutup, Audrey menatap kosong ke arah sofa. "Peraturan? Ini lebih seperti hidup dalam penjara," gumamnya pelan, merasa sesak dengan berbagai aturan yang tak masuk akal baginya. "Bagaimana bisa aku menjalani kehidupan seperti ini selama dua tahun?" pikirnya, merasakan campuran rasa frustasi dan kebingungan.

Audrey menatap jendela kamar yang menghadap ke taman yang tadi pagi ia sirami. Taman yang terlihat begitu indah, namun sekarang terasa terlarang baginya. Perlahan ia merasa semakin terasing di rumah besar ini, meskipun secara resmi kini ia adalah 'Nyonya rumah.'

Ketukan pintu disusul masuknya pelayan membuat lamunan Audrey berhenti. "Maaf nyonya, dibawah ada tamu yang diperintahkan tuan Elang." Jelas pelayan itu.

Audrey mengangguk. "Baiklah, terimakasih." Balasnya lalu segera turun menemui tamu dari Tuan Elang terhormat.

Setelah Audrey turun mengunakan lift, begitu sampai diruang tamu, ia mendapati tiga wanita yang berpenampilan familiar dimatanya. "Permisi, apakah anda benar nyonya Audrey?" Tanya salah satu dari ketiga wanita itu.

Audrey tersenyum lalu mengangguk. "Benar, maaf ada perlu apa ya kemari?" Tanya Audrey lembut

"Kami diutus Tuan Lous untuk memberikan perawatan pada anda, nyonya." Jawab wanita salah satunya yang meredakan rasa penasaran Audrey seraya mengangguk kepalanya saat mengenal brand yang saat itu memberikan perawatannya dipanti asuhan.

Audrey yang masih kebingungan tetap tersenyum, "Baiklah, lakukan tugas kalian." Ucapan itu membuat ketiga wanita tersenyum lega.

Akhirnya mereka mulai melakukan perawatan pada Audrey. Audrey merasa terkejut juga bahagia saat mengetahui dimansion itu, terdapat alat juga tempat spa pribadi dilantai 3.

Setelah kurang lebih tiga jam Audrey habiskan, ia menatap pantulan wajahnya dicermin. Penampilannya benar-benar berbeda dengan dirinya. Walau hanya style rambut dan warna yang diubah.

'So beautiful, very very beautiful.' Gumam Audrey menatap lekat bayangannya dipantulan cermin besar itu, hingga tidak menyadari kepergian ketiga wanita itu.

Audrey terus menatap pantulan dirinya di cermin dengan takjub. Rambut yang kini tertata sempurna, warna yang lebih cerah, serta kulitnya yang tampak bercahaya, membuatnya merasa seolah ia menjadi versi terbaik dari dirinya. "Aku benar-benar terlihat berbeda." gumamnya, masih terpesona dengan perubahan yang ia alami.

Namun, seiring dengan kekagumannya, muncul perasaan aneh yang tidak bisa ia abaikan. Perawatan yang mewah ini terasa sangat jauh dari kehidupannya sebelumnya di panti asuhan. "Apakah ini benar-benar hidupku sekarang?" pikir Audrey, sedikit merasa canggung dengan segala kemewahan yang kini mengelilinginya.

Audrey berbalik dari cermin dan berjalan menuju jendela besar di kamar itu, memandang keluar ke arah taman yang dilarang untuk ia kunjungi. Meski merasa terkurung oleh peraturan di mansion ini, ia berusaha untuk tidak memikirkan hal itu terlalu dalam.

"Harusnya aku bahagia, kan?" bisiknya pada dirinya sendiri, mencoba meyakinkan hatinya. Namun, rasa rindu akan kehidupannya yang sederhana dan penuh kebersamaan di panti asuhan tak bisa sepenuhnya hilang dari benaknya.

Sepertinya semua tempat yang berada didalam mansion itu didesain khusus dengan pemandangan taman bunga itu, Audrey menghela napas, lu segera keluar menuju kamarnya.

Sepanjang perjalanan Audrey menuju kamarnya, ia merasa setiap pelayan yang berpapasan dengannya menatapnya dengan tatapan takut.

Audrey yang merasa heran akhirnya bertanya pada salah satu pelayan. "Ada apa?"

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status