Di kamar tidur.Setelah memapah Archie untuk berbaring di tempat tidur, Sasa pun menyelimutinya, lalu memberinya segelas air. Dia menjaga Archie dengan penuh perhatian.‘Nikmatnya ....’ Saat menatap sosok Sasa yang sibuk mengurusnya, hati Archie pun terasa hangat. Dia pada dasarnya memang sudah terpikat pada Sasa. Setelah melihat tampang Sasa yang lembut dan perhatian, dia pun semakin terpikat lagi.Namun, Archie tidak tahu bahwa di balik kelembutan Sasa, dia sebenarnya sudah diam-diam melaporkan semua yang terjadi hari ini kepada Aaron. Seiring dengan waktu yang berlalu, Archie pun mulai mengantuk.Drap! Drap! Drap!Tepat pada saat Archie hampir tertidur, terdengar derap langkah kaki yang makin mendekat.“Sasa, apa Johnny dan Nelson sudah pulang?” tanya Archie. Dia mengira Johnny dan Nelson sudah kembali bersama dokter. Oleh karena itu, dia pun bangkit dan duduk di tempat tidur.“Emm, mungkin saja,” jawab Sasa tanpa berani menatap mata Archie.Krek! Tepat pada saat ini, pintu kamar d
“Archie, untung kamu nggak terlalu bodoh. Tebakanmu benar, Sasa juga sekomplot dengan kami!” aku Aaron sambil tersenyum mengejek.Tap! Tap! Tap!Berhubung Aaron sudah mengekspos semuanya, Sasa tahu tugasnya kali ini sudah selesai. Oleh karena itu, dia tidak lagi bersandiwara dan berjalan ke hadapan Aaron dengan cepat.“Hormat, Tuan Aaron ...,” sapa Sasa dengan lembut setelah tiba di hadapan Aaron.“Kalian ....” Begitu melihat situasi ini, Archie langsung tercengang. Dia memang bukanlah orang yang luar biasa pintar. Namun, masalahnya sudah mencapai titik ini. Tidak peduli seberapa bodoh pun dia, dia bisa menebak bahwa insiden semalam adalah sandiwara yang direncanakan Austin, Aaron, dan Sasa.“Ternyata kalian bertiga berkomplot untuk mempermainkanku!” seru Archie dengan marah.“Memangnya kenapa kalau iya? Salahkan saja dirimu yang terlalu bodoh!” ejek Aaron.“Kamu ....” Ekspresi Archie sangat suram, tetapi dia tidak bisa membantah. Bagaimanapun juga, yang dikatakan Aaron memang kenyataa
“Menjalankan tugas?” Archie pun tertawa saking marahnya, tetapi juga tidak berdaya.“Archie, apa omong kosongmu sudah selesai? Kalau masih ada kata-kata terakhir yang mau kamu sampaikan, sampaikanlah sekarang juga. Kalau nggak, kamu nggak akan punya kesempatan lagi!” ejek Aaron.“Aaron, apa mau kalian sebenarnya?” tanya Archie sambil menekan amarahnya. Dia tidak bisa menebak alasan kenapa Aaron dan Austin membongkar kedok mereka di hadapannya.“Sasa bilang, kamu sudah dilukai Owen. Aku sengaja datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu ...,” jawab Aaron sambil tersenyum sinis.“Mengucapkan selamat tinggal padaku? Apa maksudnya itu?” tanya Archie dengan heran“Maksud Tuan Aaron adalah kami akan segera mengirimmu ke neraka!” tambah Austin dengan ekspresi mengejek.“Apa?” Begitu mendengar ucapan Austin, Archie langsung tercengang. Selanjutnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera kembali tenang.“Aaron, Austin, kalian nggak usah menakut-nakuti aku. Aku ini keluarga inti Keluar
“Apa? Ternyata kalian mau memfitnah Owen!” seru Archie dengan terkejut setelah mendengar rencana Aaron.Sekarang, Archie akhirnya sadar bahwa Aaron dan Austin bukan hanya sekadar menakut-nakutinya, tetapi memang serius ingin membunuhnya. Selain itu, mereka juga telah memikirkan cara untuk melepaskan diri dari tindakan mereka ini dengan memfitnah Owen. Harus diakui bahwa rencana mereka ini memang sangat sempurna. Begitu memikirkan hal ini, Archie langsung panik.“Archie, meskipun aku memberitahumu tentang rencanaku, kamu juga nggak akan bisa mengeksposnya setelah mati. Sekarang, kamu sudah bisa pergi ke alam baka dengan tenang,” ujar Aaron sambil tersenyum licik. Matanya juga dipenuhi dengan niat membunuh yang kental.Sekarang, Aaron telah puas mempermainkan Archie. Selanjutnya, dia pun berencana untuk langsung menghabisi Archie agar bisa menghindari masalah yang tak diinginkan.“Jangan .... Pengawal! Cepat tolong aku!” teriak Archie. Ini adalah pertama kalinya dia merasa begitu takut p
“Tuan Aaron, Archie sudah mati!” kata Nolan setelah memeriksa detak jantung Archie untuk memastikan Archie sudah benar-benar tewas.“Bagus! Nolan, kamu nggak meninggalkan jejak apa pun, ‘kan?” tanya Aaron.“Nggak! Tuan Aaron, jangan khawatir. Tadi, aku menggunakan tenaga dalam untuk memutuskan pembuluh darah jantungnya. Meskipun Keluarga Lisano mencari dokter spesialis untuk melakukan autopsi, mereka juga nggak akan menemukan kejanggalan apa pun!” jawab Nolan dengan yakin.“Baguslah kalau begitu. Kali ini, yang mati adalah Archie. Selanjutnya adalah giliran Owen!” seru Aaron sambil tertawa gembira.Selain Aaron, Austin juga merasa sangat gembira. Mereka berdua memiliki dendam yang mendalam dengan Owen dan sangat ingin menghabisi Owen. Sekarang, kesempatan mereka akhirnya tiba juga.Begitu mengetahui bahwa Owen yang telah “membunuh” Archie, Keluarga Lisano pasti akan membunuh Owen untuk membalaskan dendam Archie. Dengan begitu, Keluarga Yukari dan Keluarga Stewart bukan hanya tidak perl
Kira-kira setengah jam kemudian, Johnny dan Nelson pun kembali bersama seorang dokter yang berusia sekitar 60-an tahun. Rambutnya sudah beruban dan tubuhnya memancarkan aura yang mengesankan. Pria tua ini merupakan seorang dokter yang sangat terkenal di wilayah ini, juga menguasai pengobatan tradisional dan pengobatan modern.Di belakang dokter itu, berdiri asistennya yang muda dan terlihat profesional. Dia sedang menjinjing sebuah kotak obat.Begitu mereka masuk ke ruang tamu, Sasa juga langsung menyambut mereka.“Nona Sasa, di mana Tuan Archie? Dia adalah Pak Enry, dokter yang kami cari untuk mengobati Tuan Archie,” kata Johnny dan Nelson dengan hormat.Mereka tahu bahwa Sasa adalah pacar baru Archie. Di hadapan Sasa, mereka tentu saja tidak berani bersikap tidak sopan.“Oh, Archie kelelahan dan sedang beristirahat di kamar. Mari kuantar kalian masuk supaya Pak Enry bisa mengobatinya,” jawab Sasa. Kemudian, dia pun membawa kelompok Johnny ke kamar di lantai dasar itu.Di dalam kamar.
“Pak Enry, kenapa Tuan Archie bisa tiba-tiba meninggal? Ada apa ini sebenarnya?” tanya Johnny dengan panik sambil memegang lengan Enry.“Menurut hasil pemeriksaanku, bagian vital dada Tuan Archie terkena hantaman yang kuat sehingga jantungnya terluka dan akhirnya menyebabkannya meninggal,” jelas Enry secara singkat.Berhubung Nolan menggunakan tenaga dalam untuk memutuskan pembuluh darah jantung Archie, Enry tidak tahu bahwa Archie tewas karena serangan kedua yang mematikan. Dia mengira Archie meninggal karena luka di dadanya menyebar hingga ke jantungnya.“Jangan-jangan ... ini akibat serangan Owen yang terlalu kuat tadi?” ujar Sasa. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalahkan Owen atas kematian Archie.“Benar! Pasti begitu! Owen sudah mencelakai Tuan Archie!” seru Johnny dan Nelson setelah tersadar dari keterkejutan mereka.Sebelumnya, Owen telah melukai Archie. Ditambah dengan diagnosis Enry dan fitnahan Sasa, mereka langsung merasa yakin bahwa Archie meninggal akibat luka par
“Hormat, Pak Kartha, Pak Dirga, Pak Darwin ...,” sapa Johnny dan Nelson.Orang yang datang kali ini bukan hanya Kartha, tetapi juga Dirga, Maggie, dan Darwin.“Johnny, Nelson, di mana Archie? Cepat suruh dia keluar untuk menemuiku!” seru Kartha dengan marah.“Pak Kartha, Tuan Archie ... sudah meninggal ...,” jawab Johnny dan Nelson dengan tampang sedih.“Apa?” Begitu mendengar informasi itu, semua orang langsung tercengang.“Apa katamu?” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Kartha langsung meraih kerah baju Johnny, lalu menyeretnya mendekat dan bertanya dengan marah, “Johnny, coba katakan sekali lagi. Apa yang sudah terjadi pada Archie?”“Pak Kartha, Tuan Archie sudah meninggal,” jawab Johnny dengan kesulitan.“Ng ... nggak mungkin! Kenapa Archie bisa tiba-tiba meninggal? Mu ... mustahil!” seru Darwin sebelum Kartha sempat berbicara. Dia tidak dapat menerima kenyataan yang kejam ini.“Pak Darwin, yang dibilang Johnny benar. Mayat Tuan Archie ada di dalam kamar ...,” jawab Nelson samb