Kira-kira setengah jam kemudian, Johnny dan Nelson pun kembali bersama seorang dokter yang berusia sekitar 60-an tahun. Rambutnya sudah beruban dan tubuhnya memancarkan aura yang mengesankan. Pria tua ini merupakan seorang dokter yang sangat terkenal di wilayah ini, juga menguasai pengobatan tradisional dan pengobatan modern.Di belakang dokter itu, berdiri asistennya yang muda dan terlihat profesional. Dia sedang menjinjing sebuah kotak obat.Begitu mereka masuk ke ruang tamu, Sasa juga langsung menyambut mereka.“Nona Sasa, di mana Tuan Archie? Dia adalah Pak Enry, dokter yang kami cari untuk mengobati Tuan Archie,” kata Johnny dan Nelson dengan hormat.Mereka tahu bahwa Sasa adalah pacar baru Archie. Di hadapan Sasa, mereka tentu saja tidak berani bersikap tidak sopan.“Oh, Archie kelelahan dan sedang beristirahat di kamar. Mari kuantar kalian masuk supaya Pak Enry bisa mengobatinya,” jawab Sasa. Kemudian, dia pun membawa kelompok Johnny ke kamar di lantai dasar itu.Di dalam kamar.
“Pak Enry, kenapa Tuan Archie bisa tiba-tiba meninggal? Ada apa ini sebenarnya?” tanya Johnny dengan panik sambil memegang lengan Enry.“Menurut hasil pemeriksaanku, bagian vital dada Tuan Archie terkena hantaman yang kuat sehingga jantungnya terluka dan akhirnya menyebabkannya meninggal,” jelas Enry secara singkat.Berhubung Nolan menggunakan tenaga dalam untuk memutuskan pembuluh darah jantung Archie, Enry tidak tahu bahwa Archie tewas karena serangan kedua yang mematikan. Dia mengira Archie meninggal karena luka di dadanya menyebar hingga ke jantungnya.“Jangan-jangan ... ini akibat serangan Owen yang terlalu kuat tadi?” ujar Sasa. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalahkan Owen atas kematian Archie.“Benar! Pasti begitu! Owen sudah mencelakai Tuan Archie!” seru Johnny dan Nelson setelah tersadar dari keterkejutan mereka.Sebelumnya, Owen telah melukai Archie. Ditambah dengan diagnosis Enry dan fitnahan Sasa, mereka langsung merasa yakin bahwa Archie meninggal akibat luka par
“Hormat, Pak Kartha, Pak Dirga, Pak Darwin ...,” sapa Johnny dan Nelson.Orang yang datang kali ini bukan hanya Kartha, tetapi juga Dirga, Maggie, dan Darwin.“Johnny, Nelson, di mana Archie? Cepat suruh dia keluar untuk menemuiku!” seru Kartha dengan marah.“Pak Kartha, Tuan Archie ... sudah meninggal ...,” jawab Johnny dan Nelson dengan tampang sedih.“Apa?” Begitu mendengar informasi itu, semua orang langsung tercengang.“Apa katamu?” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Kartha langsung meraih kerah baju Johnny, lalu menyeretnya mendekat dan bertanya dengan marah, “Johnny, coba katakan sekali lagi. Apa yang sudah terjadi pada Archie?”“Pak Kartha, Tuan Archie sudah meninggal,” jawab Johnny dengan kesulitan.“Ng ... nggak mungkin! Kenapa Archie bisa tiba-tiba meninggal? Mu ... mustahil!” seru Darwin sebelum Kartha sempat berbicara. Dia tidak dapat menerima kenyataan yang kejam ini.“Pak Darwin, yang dibilang Johnny benar. Mayat Tuan Archie ada di dalam kamar ...,” jawab Nelson samb
“Apa?”Begitu mendengar jawaban itu, Dirga dan Maggie langsung tercengang. Terutama Maggie. Saat Owen dan Archie bertarung, dia juga berada di lokasi. Jadi, tidak ada yang tahu paling jelas mengenai situasi itu selain dirinya.Pada saat itu, Owen hanya mematahkan sebelah lengan Archie. Selain itu, Archie juga masih baik-baik saja saat meninggalkan Grup Ratu Kosmetik. Namun, Johnny dan Nelson malah mengatakan bahwa Owen yang mencelakai Archie. Maggie tentu saja tidak percaya bahwa Owen yang telah melakukannya.“Nggak mungkin! Kak Owen memang mematahkan sebelah lengan Kak Archie, tapi dia nggak membuat Kak Archie terluka parah! Nggak mungkin dia yang mencelakai Kak Archie!” bantah Maggie tanpa berpikir panjang.“Benar! Om, Owen punya hubungan yang baik dengan Keluarga Lisano. Dia nggak mungkin membunuh Archie,” tambah Dirga.Meskipun tidak langsung menyaksikan pertarungan Archie dengan Owen, Dirga percaya bahwa Owen tidak mungkin membunuh Archie. Bagaimanapun juga, Owen memiliki hubungan
“Ayah, kematian Archie sangat tragis. Kamu harus membalaskan dendamnya!” seru Darwin sambil memeluk mayat Archie. Ekspresinya terlihat sangat sedih dan putus asa.“Aku tahu. Aku nggak akan membiarkan Archie mati sia-sia! Aku akan pergi membalaskan dendam ini pada Owen sekarang juga!” seru Kartha dengan marah. Kemudian, dia menahan rasa sedihnya dan memberi perintah, “Johnny, Nelson, bawalah dulu mayat Archie kembali ke rumah. Setelah membunuh Owen, aku akan memakamkan Archie.”“Baik!” jawab Johnny dan Nelson.Darwin menyerahkan mayat Archie kepada Johnny dan Nelson, lalu menemani Kartha berjalan keluar dengan ekspresi penuh kebencian. Dia harus membalaskan dendam ini pada Owen.“Gawat ....” Begitu melihat situasi ini, hati Maggie langsung tenggelam. Dia tahu jelas mengenai pertarungan di antara Owen dan Archie. Sampai sekarang, dia masih kurang percaya bahwa Owen yang membunuh Archie. Selanjutnya, dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Owen agar bisa memperingatinya. Namun, D
“Apa?” Begitu mendengar ucapan Rendy, Owen langsung tercengang.Meskipun bisa menebak maksud kedatangan Kartha dan sekelompok anggota Keluarga Lisano, Owen tahu bahwa Kartha adalah orang yang cukup bijaksana dan adil. Selain itu, Dirga sekeluarga juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengannya.Kali ini, Archie yang datang untuk berbuat onar. Meskipun Owen melukai Archie, itu adalah hukuman yang pantas diterima Archie. Berdasarkan pemahamannya terhadap Kartha dan Dirga, mereka seharusnya tidak akan menyalahkannya. Tak disangka, pemikirannya itu ternyata salah.Demi melindungi Archie, Kartha bahkan memimpin sekelompok orang untuk menerobos masuk ke Grup Ratu Kosmetik dan juga mengucapkan kata-kata yang tidak bersahabat, seolah-olah dia memang datang untuk menghukum Owen. Hal ini benar-benar berada di luar dugaan Owen.“Ayo kita pergi lihat apa sebenarnya yang sudah terjadi!” ujar Owen sambil berjalan ke luar.Di sisi lain, Theresa dan Rosa juga mengikuti Owen karena merasa agak khawa
“Kenapa Tuan Archie bisa meninggal? Siapa yang membunuhnya?” tanya Owen dengan heran setelah tersadar dari keterkejutannya. Dia tidak bisa menebak apa yang sudah terjadi.“Siapa lagi kalau bukan kamu! Dasar bajingan! Sudah membunuh putraku, masih berani sok suci lagi! Aku akan membalaskan dendam putraku agar dia bisa beristirahat dengan tenang di alam baka!” seru Darwin yang berada di samping Kartha dengan marah.“Kamu bilang aku yang membunuh Archie? A ... apa hubungannya hal itu denganku?” tanya Owen dengan kebingungan.Sekarang, Owen akhirnya mengerti kenapa Kartha membawa begitu banyak anggota Keluarga Lisano datang kemari. Ternyata mereka mengira dirinya yang membunuh Archie.Bum! Saat Owen sedang terkejut, Darwin memanfaatkan kecepatannya yang tinggi untuk menyerang ke arah kepala Owen. Berhubung serangan ini terlalu mendadak, Owen sama sekali tidak sempat mengerahkan serangan balik. Jika serangan Darwin itu mengenainya, apalagi kepalanya juga tidak dilindungi Pelindung Kaisar, d
“Pak Vince, ka ... kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Owen dengan terkejut setelah melihat Vince terluka akibat serangan Kartha. Dia buru-buru melangkah maju untuk memapahnya berdiri.“Aku nggak apa-apa ...,” jawab Vince sambil menutupi dadanya yang sakit.“Baguslah kalau begitu.” Setelah mengetahui Vince baik-baik saja, Owen pun menjadi jauh lebih tenang. Kemudian, dia mengeluarkan sebutir pil pelancar darah yang bisa mengobati luka dalam dan menyuruh Vince mengonsumsinya.“Owen, serahkanlah nyawamu!” seru Darwin. Kemudian, dia hendak menyerang Owen lagi untuk membalaskan dendam Archie.“Tunggu! Ada yang mau kukatakan!” seru Owen dengan buru-buru.Kali ini, Kartha dan anggota Keluarga Lisano bukan hanya memaksa untuk menerobos masuk ke Grup Ratu Kosmetik, tetapi juga melukai Vince tanpa menyelidiki dengan jelas dulu mengenai masalahnya. Hal ini sedikit banyaknya sudah membuat Owen marah.Namun, Owen tahu bahwa kelompok Kartha mengira Owen yang telah membunuh Archie. Oleh karena itu, mer