“Tuan Aaron, Archie sudah mati!” kata Nolan setelah memeriksa detak jantung Archie untuk memastikan Archie sudah benar-benar tewas.“Bagus! Nolan, kamu nggak meninggalkan jejak apa pun, ‘kan?” tanya Aaron.“Nggak! Tuan Aaron, jangan khawatir. Tadi, aku menggunakan tenaga dalam untuk memutuskan pembuluh darah jantungnya. Meskipun Keluarga Lisano mencari dokter spesialis untuk melakukan autopsi, mereka juga nggak akan menemukan kejanggalan apa pun!” jawab Nolan dengan yakin.“Baguslah kalau begitu. Kali ini, yang mati adalah Archie. Selanjutnya adalah giliran Owen!” seru Aaron sambil tertawa gembira.Selain Aaron, Austin juga merasa sangat gembira. Mereka berdua memiliki dendam yang mendalam dengan Owen dan sangat ingin menghabisi Owen. Sekarang, kesempatan mereka akhirnya tiba juga.Begitu mengetahui bahwa Owen yang telah “membunuh” Archie, Keluarga Lisano pasti akan membunuh Owen untuk membalaskan dendam Archie. Dengan begitu, Keluarga Yukari dan Keluarga Stewart bukan hanya tidak perl
Kira-kira setengah jam kemudian, Johnny dan Nelson pun kembali bersama seorang dokter yang berusia sekitar 60-an tahun. Rambutnya sudah beruban dan tubuhnya memancarkan aura yang mengesankan. Pria tua ini merupakan seorang dokter yang sangat terkenal di wilayah ini, juga menguasai pengobatan tradisional dan pengobatan modern.Di belakang dokter itu, berdiri asistennya yang muda dan terlihat profesional. Dia sedang menjinjing sebuah kotak obat.Begitu mereka masuk ke ruang tamu, Sasa juga langsung menyambut mereka.“Nona Sasa, di mana Tuan Archie? Dia adalah Pak Enry, dokter yang kami cari untuk mengobati Tuan Archie,” kata Johnny dan Nelson dengan hormat.Mereka tahu bahwa Sasa adalah pacar baru Archie. Di hadapan Sasa, mereka tentu saja tidak berani bersikap tidak sopan.“Oh, Archie kelelahan dan sedang beristirahat di kamar. Mari kuantar kalian masuk supaya Pak Enry bisa mengobatinya,” jawab Sasa. Kemudian, dia pun membawa kelompok Johnny ke kamar di lantai dasar itu.Di dalam kamar.
“Pak Enry, kenapa Tuan Archie bisa tiba-tiba meninggal? Ada apa ini sebenarnya?” tanya Johnny dengan panik sambil memegang lengan Enry.“Menurut hasil pemeriksaanku, bagian vital dada Tuan Archie terkena hantaman yang kuat sehingga jantungnya terluka dan akhirnya menyebabkannya meninggal,” jelas Enry secara singkat.Berhubung Nolan menggunakan tenaga dalam untuk memutuskan pembuluh darah jantung Archie, Enry tidak tahu bahwa Archie tewas karena serangan kedua yang mematikan. Dia mengira Archie meninggal karena luka di dadanya menyebar hingga ke jantungnya.“Jangan-jangan ... ini akibat serangan Owen yang terlalu kuat tadi?” ujar Sasa. Dia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyalahkan Owen atas kematian Archie.“Benar! Pasti begitu! Owen sudah mencelakai Tuan Archie!” seru Johnny dan Nelson setelah tersadar dari keterkejutan mereka.Sebelumnya, Owen telah melukai Archie. Ditambah dengan diagnosis Enry dan fitnahan Sasa, mereka langsung merasa yakin bahwa Archie meninggal akibat luka par
“Hormat, Pak Kartha, Pak Dirga, Pak Darwin ...,” sapa Johnny dan Nelson.Orang yang datang kali ini bukan hanya Kartha, tetapi juga Dirga, Maggie, dan Darwin.“Johnny, Nelson, di mana Archie? Cepat suruh dia keluar untuk menemuiku!” seru Kartha dengan marah.“Pak Kartha, Tuan Archie ... sudah meninggal ...,” jawab Johnny dan Nelson dengan tampang sedih.“Apa?” Begitu mendengar informasi itu, semua orang langsung tercengang.“Apa katamu?” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Kartha langsung meraih kerah baju Johnny, lalu menyeretnya mendekat dan bertanya dengan marah, “Johnny, coba katakan sekali lagi. Apa yang sudah terjadi pada Archie?”“Pak Kartha, Tuan Archie sudah meninggal,” jawab Johnny dengan kesulitan.“Ng ... nggak mungkin! Kenapa Archie bisa tiba-tiba meninggal? Mu ... mustahil!” seru Darwin sebelum Kartha sempat berbicara. Dia tidak dapat menerima kenyataan yang kejam ini.“Pak Darwin, yang dibilang Johnny benar. Mayat Tuan Archie ada di dalam kamar ...,” jawab Nelson samb
“Apa?”Begitu mendengar jawaban itu, Dirga dan Maggie langsung tercengang. Terutama Maggie. Saat Owen dan Archie bertarung, dia juga berada di lokasi. Jadi, tidak ada yang tahu paling jelas mengenai situasi itu selain dirinya.Pada saat itu, Owen hanya mematahkan sebelah lengan Archie. Selain itu, Archie juga masih baik-baik saja saat meninggalkan Grup Ratu Kosmetik. Namun, Johnny dan Nelson malah mengatakan bahwa Owen yang mencelakai Archie. Maggie tentu saja tidak percaya bahwa Owen yang telah melakukannya.“Nggak mungkin! Kak Owen memang mematahkan sebelah lengan Kak Archie, tapi dia nggak membuat Kak Archie terluka parah! Nggak mungkin dia yang mencelakai Kak Archie!” bantah Maggie tanpa berpikir panjang.“Benar! Om, Owen punya hubungan yang baik dengan Keluarga Lisano. Dia nggak mungkin membunuh Archie,” tambah Dirga.Meskipun tidak langsung menyaksikan pertarungan Archie dengan Owen, Dirga percaya bahwa Owen tidak mungkin membunuh Archie. Bagaimanapun juga, Owen memiliki hubungan
“Ayah, kematian Archie sangat tragis. Kamu harus membalaskan dendamnya!” seru Darwin sambil memeluk mayat Archie. Ekspresinya terlihat sangat sedih dan putus asa.“Aku tahu. Aku nggak akan membiarkan Archie mati sia-sia! Aku akan pergi membalaskan dendam ini pada Owen sekarang juga!” seru Kartha dengan marah. Kemudian, dia menahan rasa sedihnya dan memberi perintah, “Johnny, Nelson, bawalah dulu mayat Archie kembali ke rumah. Setelah membunuh Owen, aku akan memakamkan Archie.”“Baik!” jawab Johnny dan Nelson.Darwin menyerahkan mayat Archie kepada Johnny dan Nelson, lalu menemani Kartha berjalan keluar dengan ekspresi penuh kebencian. Dia harus membalaskan dendam ini pada Owen.“Gawat ....” Begitu melihat situasi ini, hati Maggie langsung tenggelam. Dia tahu jelas mengenai pertarungan di antara Owen dan Archie. Sampai sekarang, dia masih kurang percaya bahwa Owen yang membunuh Archie. Selanjutnya, dia pun mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Owen agar bisa memperingatinya. Namun, D
“Apa?” Begitu mendengar ucapan Rendy, Owen langsung tercengang.Meskipun bisa menebak maksud kedatangan Kartha dan sekelompok anggota Keluarga Lisano, Owen tahu bahwa Kartha adalah orang yang cukup bijaksana dan adil. Selain itu, Dirga sekeluarga juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengannya.Kali ini, Archie yang datang untuk berbuat onar. Meskipun Owen melukai Archie, itu adalah hukuman yang pantas diterima Archie. Berdasarkan pemahamannya terhadap Kartha dan Dirga, mereka seharusnya tidak akan menyalahkannya. Tak disangka, pemikirannya itu ternyata salah.Demi melindungi Archie, Kartha bahkan memimpin sekelompok orang untuk menerobos masuk ke Grup Ratu Kosmetik dan juga mengucapkan kata-kata yang tidak bersahabat, seolah-olah dia memang datang untuk menghukum Owen. Hal ini benar-benar berada di luar dugaan Owen.“Ayo kita pergi lihat apa sebenarnya yang sudah terjadi!” ujar Owen sambil berjalan ke luar.Di sisi lain, Theresa dan Rosa juga mengikuti Owen karena merasa agak khawa
“Kenapa Tuan Archie bisa meninggal? Siapa yang membunuhnya?” tanya Owen dengan heran setelah tersadar dari keterkejutannya. Dia tidak bisa menebak apa yang sudah terjadi.“Siapa lagi kalau bukan kamu! Dasar bajingan! Sudah membunuh putraku, masih berani sok suci lagi! Aku akan membalaskan dendam putraku agar dia bisa beristirahat dengan tenang di alam baka!” seru Darwin yang berada di samping Kartha dengan marah.“Kamu bilang aku yang membunuh Archie? A ... apa hubungannya hal itu denganku?” tanya Owen dengan kebingungan.Sekarang, Owen akhirnya mengerti kenapa Kartha membawa begitu banyak anggota Keluarga Lisano datang kemari. Ternyata mereka mengira dirinya yang membunuh Archie.Bum! Saat Owen sedang terkejut, Darwin memanfaatkan kecepatannya yang tinggi untuk menyerang ke arah kepala Owen. Berhubung serangan ini terlalu mendadak, Owen sama sekali tidak sempat mengerahkan serangan balik. Jika serangan Darwin itu mengenainya, apalagi kepalanya juga tidak dilindungi Pelindung Kaisar, d
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero