“Pak Vince, ka ... kamu nggak apa-apa, ‘kan?” tanya Owen dengan terkejut setelah melihat Vince terluka akibat serangan Kartha. Dia buru-buru melangkah maju untuk memapahnya berdiri.“Aku nggak apa-apa ...,” jawab Vince sambil menutupi dadanya yang sakit.“Baguslah kalau begitu.” Setelah mengetahui Vince baik-baik saja, Owen pun menjadi jauh lebih tenang. Kemudian, dia mengeluarkan sebutir pil pelancar darah yang bisa mengobati luka dalam dan menyuruh Vince mengonsumsinya.“Owen, serahkanlah nyawamu!” seru Darwin. Kemudian, dia hendak menyerang Owen lagi untuk membalaskan dendam Archie.“Tunggu! Ada yang mau kukatakan!” seru Owen dengan buru-buru.Kali ini, Kartha dan anggota Keluarga Lisano bukan hanya memaksa untuk menerobos masuk ke Grup Ratu Kosmetik, tetapi juga melukai Vince tanpa menyelidiki dengan jelas dulu mengenai masalahnya. Hal ini sedikit banyaknya sudah membuat Owen marah.Namun, Owen tahu bahwa kelompok Kartha mengira Owen yang telah membunuh Archie. Oleh karena itu, mer
“Owen, aku memberimu kesempatan untuk menyampaikan kata-kata terakhirmu, bukan untuk berdalih!” bentak Kartha dengan tatapan membunuh.“Aku nggak berdalih! Yang kukatakan itu kenyataan!” jawab Owen dengan tegas.“Baiklah. Aku sudah memberimu kesempatan. Berhubung kamu nggak menghargainya, jangan salahkan aku lagi. Sekarang, aku akan menghabisimu untuk membalaskan dendam Archie!” seru Kartha dengan marah. Kemudian, dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar.“Sial!” Ekspresi Owen terlihat sangat suram. Dia tahu basis kultivasi Kartha sangat mendalam dan dirinya bukanlah tandingan Kartha. Oleh karena itu, dia segera mengerahkan Langkah Bayangan Spiritual untuk menghindari serangan Kartha.“Mau menghindar? Memangnya bisa? Terima lagi seranganku!” dengus Kartha. Kemudian, dia segera mengganti arah serangannya dan mengerahkan kekuatan yang sangat dahsyat untuk menyerang Owen lagi. Kekuatan ini memelesat ke arah Owen dan terasa bagaikan angin puyuh yang menyerang d
“Pak Kartha, aku akan mengatakan untuk yang terakhir kalinya. Bukan aku yang membunuh Archie. Kalau kalian masih memfitnahku tanpa menyelidiki masalah ini dengan jelas dulu, jangan salahkan aku melawan kalian!” jawab Owen dengan marah.Owen berulang kali mengalah bukan karena takut pada Kartha. Meskipun basis kultivasi Kartha sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana yang jauh lebih tinggi daripada basis kultivasi Owen, Owen memiliki banyak cara untuk melindungi diri. Salah satunya adalah ranah pedang tak terkalahkan yang diberikan Wulio kepadanya.Dengan kekuatan ranah pedang yang luar biasa itu, Kartha belum tentu mampu melawan Owen. Apabila Kartha masih keras kepala, dia hanya bisa menggunakan ranah pedang itu untuk melindungi dirinya.“Mau melawanku? Owen, kamu masih muda, tapi malah begitu arogan! Aku mau tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk melawanku! Terima lagi seranganku!” seru Kartha dengan marah. Kemudian, dia menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang luar biasa besar. Dia h
“Darwin, seret Maggie ke samping. Jangan biarkan dia lanjut berulah!” perintah Kartha sambil menahan amarahnya.“Maggie, cepat kemari!” Begitu mendengar perintah Kartha, Darwin langsung mengulurkan tangannya untuk meraih Maggie.“Tunggu dulu!” Tepat pada saat ini, Dirga tiba-tiba melangkah keluar. Sepertinya, dia sudah memutuskan sesuatu. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan energi sejati yang kuat pun memelesat ke arah Darwin.“Kak, apa maksudmu ini?” tanya Darwin dengan ekspresi tidak senang setelah Dirga mencegahnya menyeret Maggie ke samping.“Darwin, Om Kartha, aku rasa apa yang dikatakan Maggie masuk akal. Ada terlalu banyak kejanggalan dalam hal ini. Kayaknya, kita nggak boleh asal menuduh Tuan Owen. Tindakan ini terlalu gegabah,” jawab Dirga dengan suara berat.Pemikirannya kurang lebih sama dengan Maggie. Dia juga merasa ada terlalu banyak keanehan dari kematian Archie. Selain itu, dia juga sangat memahami karakter Owen. Setelah memikirkannya matang-matang, dia akhirnya mem
“Kak, kamu nggak usah meyakinkanku lagi. Yang mati itu bukan putramu, kamu tentu saja nggak merasa kenapa-napa. Kalau yang mati hari ini adalah Morgan, apa kamu masih bisa mengatakan hal yang sama?” cibir Darwin.“Ini ....” Dirga pun tidak bisa membantah.“Dirga, yang dibilang Darwin benar. Saksi dan buktinya sudah terpampang di depan mata. Nggak ada lagi yang harus diselidiki. Sekarang, kamu dan Maggie sudah boleh menyingkir! Aku mau membunuh Owen dengan tanganku sendiri supaya bisa membalaskan dendam Archie!” ujar Kartha dengan dingin.Kartha sebenarnya adalah orang yang lumayan bijaksana. Namun, cucu satu-satunya sudah dibunuh orang. Saat ini, kebencian sudah membutakan matanya sehingga dia tidak lagi bisa berpikir rasional. Selain itu, semua bukti sudah menunjukkan bahwa pelakunya adalah Owen. Jadi, dia juga menganggap Owen sebagai orang yang membunuh Archie.Hari ini, Kartha harus membunuh Owen tidak peduli apa pun yang harus dilakukannya agar bisa membalaskan dendam Archie. Dia t
“Dirga, aku sudah memberimu kesempatan. Kamu pilih saja saja sendiri mau bagaimana!” ujar Kartha dengan dingin. Dia hendak membuat Dirga mundur dengan mengancam untuk mengusirnya dari Keluarga Lisano.“Om, meskipun kamu mengusirku dari Keluarga Lisano, aku juga nggak akan menyingkir!” jawab Dirga dengan tegas.Saat ini, Dirga bisa menebak bahwa Owen seharusnya difitnah. Oleh karena itu, dia tentu saja tidak akan membiarkan Kartha membunuh Owen yang berjasa begitu besar bagi keluarga mereka. Meskipun harus mempertaruhkan segalanya, dia harus melindungi Owen.Dirga tahu bahwa Kartha sedang emosi dan hanya berpikiran untuk membalaskan dendam Archie. Setelah dirinya dan Owen menyelidiki kebenaran hal ini, dia yakin salah paham di antara kedua belah pihak juga akan berakhir. Pada saat itu, Kartha pasti membiarkannya kembali ke Keluarga Lisano. Jadi, dia sama sekali tidak khawatir.“Dirga, ini pilihanmu sendiri, ya! Berhubung kamu begitu keras kepala, mulai sekarang, kamu resmi diusir dari K
“Om Dirga, terima kasih atas bantuanmu dan Maggie hari ini,” ujar Owen setelah kelompok Kartha pergi.“Tuan Owen, kamu nggak usah sungkan. Dulu, kamu sudah sering menolong keluarga kami. Ini adalah hal yang sudah seharusnya aku dan Maggie lakukan. Saat ini, Om Kartha dan Darwin sedang dibutakan amarah, makanya mereka baru menuduhmu tanpa alasan. Aku harap kamu memakluminya ...,” jawab Dirga sambil tersenyum. Dia juga tidak lupa mewakili Kartha dan Darwin untuk meminta maaf pada Owen.“Nggak masalah kok. Aku bisa memahami perasaan mereka. Tapi, aku malah membuatmu diusir dari keluarga. Hal ini mungkin akan jadi agak merepotkan ...,” desah Owen.Demi melindungi Owen, Dirga memberanikan diri untuk melawan Kartha dan akhirnya diusir dari Keluarga Lisano. Owen merasa sangat terharu, tetapi juga khawatir Keluarga Lisano akan hancur karena perpecahan ini. Hal ini akan sangat merugikan Keluarga Lisano.“Kamu nggak usah khawatir. Om Kartha hanya lagi emosi sesaat, lalu membuat keputusan yang sa
“Belum tentu! Meskipun nggak mampu membunuh Tuan Archie, mungkin saja Sasa berkomplot dengan orang lain untuk melakukannya,” ujar Owen setelah memikirkannya.“Hmm ... masuk akal. Kemungkinan ini juga nggak bisa diabaikan,” jawab Dirga. Dia juga langsung tersadar. Sebelumnya, dia tidak mencurigai Sasa karena mengira Sasa tidak berkemampuan untuk membunuh Archie. Namun, setelah mendengar ucapan Owen, dia menyadari bahwa pemikirannya kurang menyeluruh. Mungkin saja Sasa memiliki komplotan.Akan tetapi, ini tetap hanyalah tebakan Dirga dan Owen. Mereka juga tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Selain itu, Sasa adalah pacarnya Archie. Jika dinilai dari permukaan, Sasa tidak memiliki motif untuk membunuh Archie. Hal itu tidak akan menguntungkan Sasa. Jadi, mereka tidak mungkin menuduh Sasa membunuh Archie tanpa bukti.“Tuan Owen, bagaimana ini sekarang?” tanya Dirga. Dia memang berencana untuk membantu Owen menyelidiki kebenaran masalah ini. Namun, berhubung kematian Archie terlalu tidak