“Darwin, seret Maggie ke samping. Jangan biarkan dia lanjut berulah!” perintah Kartha sambil menahan amarahnya.“Maggie, cepat kemari!” Begitu mendengar perintah Kartha, Darwin langsung mengulurkan tangannya untuk meraih Maggie.“Tunggu dulu!” Tepat pada saat ini, Dirga tiba-tiba melangkah keluar. Sepertinya, dia sudah memutuskan sesuatu. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan energi sejati yang kuat pun memelesat ke arah Darwin.“Kak, apa maksudmu ini?” tanya Darwin dengan ekspresi tidak senang setelah Dirga mencegahnya menyeret Maggie ke samping.“Darwin, Om Kartha, aku rasa apa yang dikatakan Maggie masuk akal. Ada terlalu banyak kejanggalan dalam hal ini. Kayaknya, kita nggak boleh asal menuduh Tuan Owen. Tindakan ini terlalu gegabah,” jawab Dirga dengan suara berat.Pemikirannya kurang lebih sama dengan Maggie. Dia juga merasa ada terlalu banyak keanehan dari kematian Archie. Selain itu, dia juga sangat memahami karakter Owen. Setelah memikirkannya matang-matang, dia akhirnya mem
“Kak, kamu nggak usah meyakinkanku lagi. Yang mati itu bukan putramu, kamu tentu saja nggak merasa kenapa-napa. Kalau yang mati hari ini adalah Morgan, apa kamu masih bisa mengatakan hal yang sama?” cibir Darwin.“Ini ....” Dirga pun tidak bisa membantah.“Dirga, yang dibilang Darwin benar. Saksi dan buktinya sudah terpampang di depan mata. Nggak ada lagi yang harus diselidiki. Sekarang, kamu dan Maggie sudah boleh menyingkir! Aku mau membunuh Owen dengan tanganku sendiri supaya bisa membalaskan dendam Archie!” ujar Kartha dengan dingin.Kartha sebenarnya adalah orang yang lumayan bijaksana. Namun, cucu satu-satunya sudah dibunuh orang. Saat ini, kebencian sudah membutakan matanya sehingga dia tidak lagi bisa berpikir rasional. Selain itu, semua bukti sudah menunjukkan bahwa pelakunya adalah Owen. Jadi, dia juga menganggap Owen sebagai orang yang membunuh Archie.Hari ini, Kartha harus membunuh Owen tidak peduli apa pun yang harus dilakukannya agar bisa membalaskan dendam Archie. Dia t
“Dirga, aku sudah memberimu kesempatan. Kamu pilih saja saja sendiri mau bagaimana!” ujar Kartha dengan dingin. Dia hendak membuat Dirga mundur dengan mengancam untuk mengusirnya dari Keluarga Lisano.“Om, meskipun kamu mengusirku dari Keluarga Lisano, aku juga nggak akan menyingkir!” jawab Dirga dengan tegas.Saat ini, Dirga bisa menebak bahwa Owen seharusnya difitnah. Oleh karena itu, dia tentu saja tidak akan membiarkan Kartha membunuh Owen yang berjasa begitu besar bagi keluarga mereka. Meskipun harus mempertaruhkan segalanya, dia harus melindungi Owen.Dirga tahu bahwa Kartha sedang emosi dan hanya berpikiran untuk membalaskan dendam Archie. Setelah dirinya dan Owen menyelidiki kebenaran hal ini, dia yakin salah paham di antara kedua belah pihak juga akan berakhir. Pada saat itu, Kartha pasti membiarkannya kembali ke Keluarga Lisano. Jadi, dia sama sekali tidak khawatir.“Dirga, ini pilihanmu sendiri, ya! Berhubung kamu begitu keras kepala, mulai sekarang, kamu resmi diusir dari K
“Om Dirga, terima kasih atas bantuanmu dan Maggie hari ini,” ujar Owen setelah kelompok Kartha pergi.“Tuan Owen, kamu nggak usah sungkan. Dulu, kamu sudah sering menolong keluarga kami. Ini adalah hal yang sudah seharusnya aku dan Maggie lakukan. Saat ini, Om Kartha dan Darwin sedang dibutakan amarah, makanya mereka baru menuduhmu tanpa alasan. Aku harap kamu memakluminya ...,” jawab Dirga sambil tersenyum. Dia juga tidak lupa mewakili Kartha dan Darwin untuk meminta maaf pada Owen.“Nggak masalah kok. Aku bisa memahami perasaan mereka. Tapi, aku malah membuatmu diusir dari keluarga. Hal ini mungkin akan jadi agak merepotkan ...,” desah Owen.Demi melindungi Owen, Dirga memberanikan diri untuk melawan Kartha dan akhirnya diusir dari Keluarga Lisano. Owen merasa sangat terharu, tetapi juga khawatir Keluarga Lisano akan hancur karena perpecahan ini. Hal ini akan sangat merugikan Keluarga Lisano.“Kamu nggak usah khawatir. Om Kartha hanya lagi emosi sesaat, lalu membuat keputusan yang sa
“Belum tentu! Meskipun nggak mampu membunuh Tuan Archie, mungkin saja Sasa berkomplot dengan orang lain untuk melakukannya,” ujar Owen setelah memikirkannya.“Hmm ... masuk akal. Kemungkinan ini juga nggak bisa diabaikan,” jawab Dirga. Dia juga langsung tersadar. Sebelumnya, dia tidak mencurigai Sasa karena mengira Sasa tidak berkemampuan untuk membunuh Archie. Namun, setelah mendengar ucapan Owen, dia menyadari bahwa pemikirannya kurang menyeluruh. Mungkin saja Sasa memiliki komplotan.Akan tetapi, ini tetap hanyalah tebakan Dirga dan Owen. Mereka juga tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Selain itu, Sasa adalah pacarnya Archie. Jika dinilai dari permukaan, Sasa tidak memiliki motif untuk membunuh Archie. Hal itu tidak akan menguntungkan Sasa. Jadi, mereka tidak mungkin menuduh Sasa membunuh Archie tanpa bukti.“Tuan Owen, bagaimana ini sekarang?” tanya Dirga. Dia memang berencana untuk membantu Owen menyelidiki kebenaran masalah ini. Namun, berhubung kematian Archie terlalu tidak
Di kediaman Keluarga Lisano.Setelah kembali ke rumah, Kartha dan Darwin menahan rasa sedih mereka sambil mempersiapkan segala sesuatu untuk pemakaman Archie. Berhubung belum membunuh Owen yang mereka percaya adalah “pembunuh” Archie, mereka akan memakamkan Archie 3 hari lagi. Apabila Owen dan Dirga masih belum menemukan bukti apa pun setelah 3 hari, mereka akan membunuh Owen agar bisa membalaskan dendam Archie....Seiring dengan waktu yang berlalu, seluruh tempat tinggal keluarganya Kartha pun ditutupi dengan kain putih. Aula utama mereka juga ditaruh altar dan sebagainya. Dalam sekejap, seluruh suasana di kediaman Keluarga Lisano menjadi sangat kelam. Seluruh keluarganya Kartha tenggelam dalam kesedihan yang mendalam.Tap! Tap! Tap! Tepat pada saat ini, terdengar langkah kaki seseorang yang terburu-buru. Kemudian, seorang keturunan Keluarga Lisano yang berlari masuk ke aula utama pun mengejutkan Kartha dan Darwin.“Pak Kartha, Pak Darwin, ada 3 orang dari Organisasi Dragmar yang dat
“Pak Kartha, mari kuperkenalkan. Dia adalah Pak Gustari, seorang Prajurit Naga Hitam Organisasi Dragmar Tonham Selatan,” jawab Hector.Saat pergi ke Tonham Barat untuk menjatuhkan Tangan Beracun sebelumnya, Owen sengaja mengenakan topeng emas ini dan menggunakan nama Gustari untuk menyembunyikan identitasnya. Jadi, Hector yang juga mengetahui hal ini pun menggunakan nama samaran itu untuk memperkenalkan Owen.“Prajurit Naga Hitam? Tak disangka Pak Gustari yang masih begitu muda ternyata adalah seorang Prajurit Naga Hitam! Senang berkenalan denganmu ...,” sahut Kartha.Meskipun Owen mengenakan topeng sehingga parasnya tidak terlihat, Kartha bisa menebak dari bentuk tubuhnya bahwa Owen masih muda dan seharusnya tidak melampaui 30 tahun. Di sisi lain, Prajurit Naga Hitam merupakan posisi yang sangat tinggi di Organisasi Dragmar Tonham Selatan. Biasanya, hanya orang yang basis kultivasinya sudah mencapai Alam Tigana yang layak menempati posisi itu.Kartha pun menebak bahwa Owen memiliki ba
“Nggak sih,” jawab Darwin sambil menggeleng.“Nggak? Pak Darwin, berhubung bukan kamu sendiri yang melihat Owen membunuh Tuan Archie, tolong jangan sembarangan menarik kesimpulan,” ujar Owen dengan acuh tak acuh.“Tapi ....” Darwin hendak membantah, tetapi malah langsung disela oleh Owen sebelum sempat melakukannya.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Pak Darwin, apa kamu meragukan informasi dan kemampuan Organisasi Dragmar Tonham Selatan?” tanya Owen dengan tidak senang.“Aku .... Bukan begitu maksudku,” jawab Darwin dengan terburu-buru.Keluarga Lisano memang pemimpin keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan yang kekuatan dan latar belakangnya tidak bisa dikalahkan orang lain. Namun, Organisasi Dragmar Tonham Selatan adalah organisasi khusus yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas dunia bela diri. Kekuatan mereka jauh lebih kuat daripada Keluarga Lisano.Selain itu, Owen merupakan Prajurit Naga Hitam yang posisinya sangat tinggi dan dapat mewakili seluruh Organisasi Dragmar Tonham