Share

Rudolf Hidup Lagi?

Makan siang, yang semula diduga Morgan akan sangat menyenangkan itu, rupanya berakhir dengan tak begitu baik.

Kecemburuan yang menguasai Morgan membuat obrolan mereka di separuh akhir makan siang terasa pahit. Agnes berkali-kali meminta Morgan untuk tak memaksanya menjawab pertanyaan yang tak ingin dia jawab.

Keluar dari kantor pusat Charta Group, perasaan Morgan tidak enak. Kini dia mengemudikan mobilnya di jalan raya yang lumayan padat. Bunyi mesin mobil terdengar asing.

"Siapa si pria berkacamata itu sebenarnya? Cih! Aku lupa. Tadi mestinya aku ke ruangan kerjanya Felisia dulu, menanyakan orang itu padanya," gerutunya.

Morgan memang curiga, dengan si pria berkacamata itulah istrinya tadi teleponan di sela-sela makan siang mereka.

Kembali terbayang wajah istrinya yang berseri-seri. Senyum istrinya itu yang lebar. Apakah obrolan mereka semenyenangkan itu?

Morgan benar-benar dikuasai oleh rasa cemburu. Padahal, belum tentu juga Agnes teleponan dengan pria berkacamata itu. Bisa saja A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status