Share

Akhir Hidup Rudolf

“Ayo, kemarilah, Dewa Perang!!” Rudolf berteriak lantang.

Di belakangnya, Agnes terlempar dari tebing dan terjatuh. Di depannya, Morgan berlari dengan ke arahnya dengan sorot mata yang memerah darah.

‘Ini adalah momen yang kutunggu-tunggu! Aku melewatkan bertahun-tahun untuk momen ini!’ pikir Rudolf.

Dipasangnya kuda-kuda yang kokoh. Dikeluarkannya auranya yang gelap dan busuk itu.

Dalam bayangannya, Morgan akan menerjangnya dengan sangat kuat. Dia sudah siap dan akan langsung menyerang balik Morgan dengan kekuatan penuh.

Akan tetapi, bukan itu yang terjadi…

Saat jarak mereka tinggal beberapa meter lagi, Morgan tiba-tiba menguatkan pijakan kakinya dan sekejap kemudian dia melompat. Tinggi sekali dia melompat.

Rudolf tercengang dan hanya memandangi Morgan yang melewatinya dalam gerakan parabola.

Sejenak kemudian Morgan mendarat di ujung tebing, persis di ujungnya, dan dia terjun begitu saja seperti seorang perenang yang akan beraksi.

Rudolf masih tercengang dan bergeming di tempatnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status