Share

Pembalasan Dendam Istri CEO
Pembalasan Dendam Istri CEO
Penulis: Daffa Alfa Risky

bab 1. Pak Sentosa

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-08 16:14:17

BAB I

[Mas, aku pengen makan mangga malam ini juga. Maklum, bawaan bayi]

[Kamu ke sini ya mas, aku kangen kamu]

[Kenapa belum dibalas juga sih mas]

Aku membuka handphone Mas Dimas yang sedari tadi berdering tiada henti, dan betapa terkejutnya aku mendapati SMS yang datang dari nomor kontak Pak Sentosa itu.

‘Mana mungkin pria bisa mengirim SMS seperti ini kepada suamiku? Lagipula kenapa tengah malam begini? Apa jangan-jangan Mas Dimas….’ pikirku sambil menatap nanar saat memandangi wajah suamiku yang sudah empat tahun ini berjuang bersamaku.

"Itu sms dari siapa sayang?" ujarnya, suaranya yang menanyakan tentang dering telpon tadi mengagetkanku. Ku lihat mata Mas Dimas masih terpejam, dan aku pun buru-buru untuk menutupnya.

"Tidak tahu mas, mungkin dari orang iseng" kataku berbohong.

Ku lihat Mas Dimas sudah terlelap kembali, aku pun segera membuka handphone Mas Dimas lagi dan mencatat nomor telepon Pak Sentosa di handphone ku.

Hatiku bergeming, takut dugaanku ini benar adanya. Namun cepat atau lambat apapun kenyataannya harus aku terima walaupun itu pahit. Pikiranku melayang kemana-mana, mata ini tak mampu menahan butiran bening air mata yang mengalir begitu saja. Aku mencoba untuk kuat dan bertahan demi janin yang kini sudah mulai tumbuh didalam rahimku.

****

"Mas, temenin aku pergi kontrol kehamilan dong. Aku kan sudah mau masuk tri semester kedua dan lagian obatku sudah habis semua." pintaku lirih kepada Mas Dimas yang hendak pergi ke kantor.

Kulihat mata Mas Dimas memperhatikan perut buncitku yang kini sudah mulai membesar. Ia terdiam sejenak lalu berkata sambil mengelus-elus perutku, "Maafin papa ya dek. Papa nggak bisa temenin mama sama kamu untuk kontrol kehamilan"

"Memangnya kenapa mas? Apa kamu udah nggak sayang lagi sama aku dan anak kita?!" ujarku sambil terisak, dadaku bergemuruh saat mengucapkan kata-kata yang sudah aku tahan sejak tadi malam.

"Maksud kamu apa Sein? Kamu dan juga calon anak kita tetap nomor satu dihidup mas." ucap Mas Dimas, wajahnya memerah karena ia menahan amarah yang ada didirinya.

‘Kalau begitu, siapa Pak Sentosa? Mengapa dia juga ngidam mangga? Dan mengapa juga ada kata-kata bawaan bayi? Kamu tidak mau menemaniku ke dokter pagi ini karena itu kan, Mas!’ batinku, aku ingin sekali mengucapkan semua itu sejak tadi, tapi masih saja aku tahan karena aku takut Mas Dimas akan marah, sedangkan aku sekarang sedang mengandung buah cinta kita yang sudah kita nanti-nantikan kehadirannya selama empat tahun lamanya.

"Jadi kenapa kamu nggak bisa nemenin aku mas?" ujarku sambil mencibir. Aku tahu Mas Dimas tidak akan membiarkan aku menjadi sedih seperti ini. Mas Dimas sangat mencintaiku dan juga menyayangiku sehingga Mas Dimas selalu memberi perhatiannya kepadaku.

"Aku ada meeting mendadak dengan klien pagi ini, aku harap kamu mengerti. Bagaimana jika kamu perginya dengan ibumu saja? Mas akan telepon ibumu ya" ucap Mas Dimas mencoba memberikan opsi kepadaku.

"Tapi aku cuma mau perginya sama kamu mas, lagian ini calon anak kita yang sudah kita tunggu-tunggu selama empat tahun kehadirannya. Dimana tanggung jawab kamu mas?" ujarku sambil menangis sesenggukan dihadapan Mas Dimas. Aku berharap Mas Dimas akan tersentuh karena selama ini Mas Dimas tidak pernah menolak permintaanku.

"Sudahlah Sein. Kenapa kamu terus memaksa, Mas? Mas sudah bilang nggak bisa ya nggak bisa, kamu ngerti nggak sih! Jngan terus-terusan menghukum mas dengan kata-katamu itu!" ujarnya dengan keras, hatiku merasa ngilu saat mendengar ucapan Mas Dimas yang memakiku. Aku tidak pernah membayangkan Mas Dimas akan kasar seperti ini, apalagi sekarang aku sedang hamil buah cinta kami yang sudah lama dinanti.

"Tapi mas…" ujarku sambil memegangi tangan Mas Dimas yang hendak keluar dari rumah.

Mas Dimas menyentakkan genggaman tanganku dan berlalu pergi meninggalkan aku yang berurai air mata menangisi sikap Mas Dimas yang sudah mulai kasar kepadaku.

***

"Aku tidak boleh lemah seperti ini! Aku harus bisa mandiri dan akan membuktikan pengkhianatanmu mas." Ujarku sambil segera bangkit dari posisiku yang semula berada di lantai.

Aku segera bangkit dan pergi ke kamar untuk mengambil tas kesayanganku, aku meraih handphoneku dan mencari kontak Ibuku.

"Halo, Seina. Kamu apa kabar sekarang sayang? Ibu kangen" ujarnya sambil terisak menahan rasa rindunya terhadapku yang sudah selama empat bulan ini tak pernah aku temui.

"Baik Bu, Ibu apa kabar sekarang?" ucapku sambil menyeka air mataku yang menetes mendengar suara lembut dari orang yang melahirkanku itu.

"Baik sayang, kapan kamu ke sini?, Ibu sudah rindu sekali nak"

"Iya, Bu. Seina akan ke sana sekarang. Ibu dirumah saja kan tidak kemana-mana?” tanyaku lagi kepada Ibu.

"Ibu tidak kemana-mana, nak. Tapi bapak tadi pergi ngurut orang. Sedangkan adikmu sudah pergi kerja."

"Oke Bu, Seina akan ke sana sekarang" ujarku dan segera memutus panggilan telepon itu.

***

Aku mengemudikan mobil kesayanganku menuju ke rumah Ibuku. Mobil yang diberikan oleh Mas Dimas sebagai hadiah pernikahanku dan mobil yang menemani kemana-mana perjalananku.

Sambil menghilangkan rasa suntuk sebelum sampai dirumah Ibu, aku menghidupkan musik di dalam mobil, namun suara panggilan dari handphoneku menghentikan konsentrasi ku pada lagu tadi. Aku pun segera menggangkat panggilan itu.

[Seina, apa Mas Dimas lagi bersama kamu?]

Ternyata itu adalah panggilan dari sahabatnya Mas Dimas yang sekarang lagi menjalin hubungan kerja sama dalam pekerjaan.

[Hmm, emang kenapa?] ujarku sengaja berpura-pura seolah Mas Dimas sekarang lagi bersamaku.

[Lho kok gitu? Tolong bilangin sama dia, aku udah dari tadi nungguin dia di ruang kantornya dia dan kita ada acara meeting pagi ini]

Kalau Mas Dimas nggak ada dikantor, terus dimana dia sekarang? Dadaku kembali bergejolak memikirkan kemungkinan yang tidak-tidak tentang Mas Dimas.

[Ya, nanti aku kasih tahu Mas Dimas. Kamu tunggu aja di sana ya] ucapku terus berbohong soal Mas Dimas sekarang ada bersamaku dan sahabat Mas Dimas pun segera menutup teleponnya, seperti ia pun kesal dengan perlakuan Mas Dimas padanya.

Jika dia tidak mau menemaniku pergi ke dokter, dan dia juga tidak ada dikantor? Apa jangan-jangan Mas Dimas sekarang…

~~~•|•~~~

Bersambung

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
klu pada dasarnya tolol dan dungu tetap aja tolol dan dungu biarpun udah punya suami kaya. udah dikasih petunjuk ada sesuatu hal yg janggal,bukannya diklarifikasi malahan berdrama ria. siap2 aja otw menuju janda. apalagi bukan berasal dari keluarga kaya juga, jadi kamu bisa apa sekain menangis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 2. Menjemput Celine

    "Kemana kamu sebenarnya mas?, apa yang sudah kamu lakukan dibelakang aku?" Pertanyaan itu selalu saja berputar-putar dikepalaku disepanjang perjalanan menuju kerumah Ibu."Awwwhh" aku ternyata hampir saja menabrak pedagang bakso yang sedang melintas didepanku."Mbak, punya mata nggak sih mbak? Kalau nyetir itu lihat-lihat nggak ngelamun kayak gitu!" Abang-abang bakso itu memakiku tiada henti."Maaf mas, maaf. Saya ceroboh. Saya akan ganti semua kerusakannya mas. Apa ada yang rusak nggak mas?" aku segera turun dari mobil segera memandangi gerobak Abang bakso itu."Ya nggak ada luka atau rusak sih mbak, tapi tetap aja sih mbak. Mbaknya yang kira-kira dong kalau nyetir jangan sampai membahayakan pengguna jalan seperti saya" "Iya maaf mas maaf. Ini saya kasih uang sebagai kompensasi. Tidak banyak sih mas, anggap saja sebagai ungkapan permintaan maaf saya" saya memberikan uang dengan nominal Lima ratus ribu kepada pedagang itu."Wah, ini kebanyakan sih mbak""Iya nggak apa-apa kok mas, an

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 3. Pingsan

    "Celine, aku nggak salah lihat itu beneran Celine kan?" aku mengusap-usap mataku seolah mencari pembenaran tentang orang yang baru saja aku lihat."Kenapa Seina?, siapa yang kamu lihat?" Ibu menghentikan langkahnya dan menanyaiku yang sedang fokus memperhatikan seseorang."Benar, aku tidak mungkin salah. Itu beneran Celine. Syukurlah dia sekarang sudah hamil". Aku mengira Celine sudah menikah dan hidup bahagia dengan kekasihnya dulu, setidaknya ia tak lagi mengejar-ngejar mas Dimas, suamiku."Itu Bu, Celine teman kuliah aku dulu yang sering aku ceritain. Ibu masih ingat nggak?" kulihat Ibu seolah membuka memori lamanya tentang Celine."Oh, Celine. teman yang sering memanfaatkan mu itu kan nak?, wah dia sudah hamil besar sekarang. Dia sudah menikah Sein?" Ibuku balik menanyaiku tentang Celine."Ibu, kok ngomongnya gitu sih Bu, Seina nggak apa-apa kok Bu. Selagi dia masih mau berteman dengan Seina" aku memang orang yang pemalu sehingga temanku tidak begitu banyak. Masih syukur Celine ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 4. Pertemuan pertama

    "Selamat siang buk, apa pak Dimas Adityanya ada?, apa saya bisa bertemu dengan pak Dimas Aditya?".Seina bertanya kepada Dinda staf resepsionis di perusahaan milik Dimas."Tunggu sebentar ya buk, dengan ibu siapa namanya?""Saya Seina Amora manager dari supermarket Chunky Mart".Seina menunjukkan kokarde tanda manager supermarket Chunky Mart kepada resepsionis itu."Tunggu sebentar dulu ya mbak Seina saya telepon pak Dimas dulu"."Selamat siang pak Dimas, ada manager dari Chunky Mart ingin bertemu dengan bapak, apa boleh dipersilahkan masuk?"."Ya silahkan sudah saya tunggu dari tadi".Seina tidak dapat mendengar percakapan mereka dengan jelas, ia hanya terpaku beberapa saat."Mbak Seina?""Eh iya?" perkataan Dinda menghentikan lamunan Seina."Kata pak Dimas anda sudah boleh masuk karena sudah ditunggu sejak tadi".Dinda mempersilahkan Seina masuk kedalam ruang Dimas."Ya, terima kasih". Seina berlalu pergi menuju keruangan Direktur utama perusahan Bright Group. perusahaan 'Bright gr

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 5. PeDeKaTe

    PEJUANG GARIS DUA YANG DIKHIANATI[hai Sein, 👋] ada sebuah pesan WA di handphone Seina. Seina buru-buru membukanya. Seina lalu melihat fhoto profil si pengirim WA tersebut. Rupanya pesan dari Dimas Aditya, Direktur perusahaan besar yang baru Seina temui tadi pagi."jadi, ini WAnya pak Dimas, eh mas Dimas maksudnya" Seina baru menyadari bahwa Dimas tadi melarang Seina untuk memanggil Pak, melainkan harus memanggil mas Dimas.[Hay juga mas 😀] Seina membalas dengan emoji tertawa.***Dimas yang menerima balasan pesan dari Seina, senyum-senyum sendiri jadinya efek tandanya gayung bersambut.Dimas sepertinya sudah menaruh hati kepada Seina sejak perjumpaannya yang pertama.[Kamu lagi apa Sein], Dimas memulai pedekatenya kepada Seina.[Ini sudah mau tidur mas,🥱🥱🥱] Seina menambahkan emoji menguapnya.[Oh ya sudah, kamu bobok yang nyenyak ya, nice dream 👋] Kali ini Dimas mencoba memberi perhatian kepada Seina." ya sudahlah, mending gue juga tidur juga. Besok gue mau ajak Seina makan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 6 Misi Celine

    PEJUANG GARIS DUA YANG DIKHIANATI💓💓💓Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 Wib. Dimas telah sampai di kantornya. begitu juga dengan Celine sekretaris pribadi Dimas. "Celine" Dimas menunjuk kearah Celine dan menyuruhnya untuk menghadap kepadanya."Ya mas Dimas?" Celine segera menghadap Dimas dengan langkah keayuan yang dibuat-buat."Tolong bikinkan saya kopi dan bawa kesini!", ternyata Dimas hanya meminta dibuatkan kopi tidak sesuai dengan yang Celine pikirkan."Kirain mau bilang apa", gerutu Celine yang sedikit masih bisa didengar oleh Dimas."Maksud kamu apa Cel?", Dimas ternyata tidak mendengarnya dengan begitu jelas."Oh, nggak ada apa-apa kok mas" Celine buru-buru pergi meninggalkan Dimas yang masih dipenuhi dengan tanda tanya.***Setelah selesai membuatkan kopi untuk bosnya itu, Celine buru-buru kembali keruangan Dimas dan segera menyuguhkan kopi itu Diatas meja."Ini kopi spesial pesanan Mas Dimas", Celine dengan sengaja memberikan kopi itu disebelah Dimas dengan sedikit menu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 7. Gombalan

    PEJUANG GARIS DUA YANG DIKHIANATIPOV SeinaAku membantu mas Dimas untuk bisa berdiri. Kakinya mungkin masih sakit meski telah aku coba untuk mengurutnya."Gimana mas, kamu kuat nggak berdirinya?" aku mencoba untuk mengangkat mas Dimas." Hhhmm, aku coba dulu ya Sein mudah-mudahan bisa" mas Dimas mencoba bangkit dari lantai dan aku ikut untuk mengangkatnya."Bisa nih Luna, meski dengan bantuan dari kamu juga, hehe" aku mencubit pinggang mas Dimas karena kesal kepadanya yang meski dalam situasi terjepit seperti ini masih bisa bercanda."Aduh, aduh, ini baru beneran sakit, mas jadi semakin nggak kuat sekarang""Nggak kuat apa maksud mas?" aku balik bertanya dengan pernyataan mas Dimas tadi."Makin nggak kuat kalau mas nggak godain kamu" kemudian mas Dimas tertawa cengengesan didepanku yang sukses membuat pipiku seperti kepiting rebus saat ini."Udah ah mas, becanda mulu dari tadi, kapan mau jalannya nih?" aku mulai berdecak kesal dengan jurus gombalan dari Dimas yang selalu membuat pipi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 8. Perasaan

    PEJUANG GARIS DUA YANG DIKHIANATI💓💓💓POV. Dimas***"Apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama?, masa ia masih ada istilah seperti itu di zaman serba online seperti sekarang. Saya seorang direktur perusahaan ternama yang sedang menjalin hubungan kerja sama dengan sebuah supermarket yang cukup maju menurut saya.saya ingin sekali bertemu dengan manager dari supermarket itu yang menurut desas-desus yang beredar ia adalah seorang wanita yang masih single dan juga jujur dalam bekerja. Di usianya yang terbilang masih muda ia sudah dipercaya untuk memimpin supermarket Chunky Mart yang sudah memiliki sepuluh cabang di kota Jakarta belum lagi yang berada di kota besar lainnya.pertemuan pertama saya dengan Seina manager dari supermarket Chunky Mart membuat saya merasakan debaran aneh disekitar dada saya. Bukankah cinta itu juga datang karena terbiasa?" Ah itu hanyalah istilah lain dari definisi jatuh cinta yang datangnya tanpa bisa tolak dan kepergiannya pun tidak bisa kita taha

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab 9. Ngedate

    PEJUANG GARIS DUA YANG DIKHIAANATI💓💓💓~Seina~Aku merasa bersalah kepada mas Dimas yang telah menyebabkan dirinya celaka. Untuk mengurangi rasa bersalahku kepada mas Dimas akhirnya aku menerima ajakannya untuk makan siang bersamanya.Mas Dimas mengajakku ke sebuah rumah makan mewah yang ia sukai. Rumah makan Pagi Sore. Kelihatannya rumah makan ini adalah rumah makan favoritnya mas Dimas. Oh, ya mas Dimas juga sangat menyukai rendang, katanya itu adalah menu favoritnya ketika ia makan disini.Mas Dimas juga menanyaiku apakah aku menyukai rendang atau tidak. Aku tidak begitu menyukai rendang, bukan karena rasanya, namun kan selera orang beda-beda. Aku lebih menyukai Dendeng balado ketimbang rendang. Menu favorit keluarga kami apabila aku gajian.Aku selalu mampir untuk membelikan anggota keluargaku nasi bungkus rumah makan Padang dekat rumahku. sesuatu yang hanya kami nikmati bersama-sama hanya pada saat aku gajian saja. yang artinya hanya satu kali dalam sebulan."Kamu suka rendang

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10

Bab terbaru

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. menyamar

    "Zain. Sayang. Maaf Ibu mengganggu waktumu sebentar nak. Ibu mau bicara sama kamu" Ibunya Zein memanggil putra satu-satunya itu dalam sambungan telepon. Setidaknya Ibunya juga sedikit berpanas sekarang seiring pembebasannya Zein."Ya Buk. Maaf Buk. Zein lagi sibuk. Lagi bicara sama klien tentang proposal bisnisnya Zein. Nanti saja ibuk televonnya"Tuuut.Tuuut. Tuuut. Lansung saja panggilan itu diputus paksa oleh anaknya sendiri.'Zein. Padahal Ibu pengen ngomong kalau Ibu butuh sedikit uang untuk makan sehari-hari dari hasil penjualan sawah kemaren' gumam Bu Siti dalam tangis direlungnya."Oke. Kalau gitu gue setuju. Ini sepuluh juta buat depenya. Tapi Lo harus ingat. Jangan pernah bawa-bawa gue jika kalian gagal dalam tugas ini." Amplop besar dilempar begitu saja oleh Zein. Seperti tidak ada harganya ketimbang misinya saat ini."Lakukan sesuai perintah gue. Buat Lusi menderita dengan kehilangan bayinya. Dan juga pastikan pernikahannya gagal dengan laki-laki brengsek itu. Buang dia se

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. Hari Bahagia

    "Aku bahagia mas karena ada kamu disamping aku. Kamu datang disaat aku butuh sandaran mas. Kamu seperti air di gurun oase yang begitu terik. Kamu memberiku kesejukan akan dahagaku yang terhempas oleh bayang masa laluku. Dan aku juga sangat terharu akhirnya Lusi akan segera melepas masa lajangnya. Dan itu semua juga berkat dirimu mas" aku menenggelamkan wajahku dalam pelukan laki-laki yang saat ini menjadi junjunganku.Tiada niat sedikitpun aku untuk berpaling darinya. Hati ini sepertinya juga sudah dipenjara dan diborgol erat oleh mas William."Seina. Sayang. Sudah. Kamu jangan mellow lagi. Hari ini adalah hari bahagia di keluarga kamu dan keluarga kita. Hari ini adalah pesta pernikahan adik kamu satu-satunya. Dan juga sekaligus perayaan tujih bulanan kamu bukan?. Hari ini tidak boleh air mata yang terbit dari sudut mata indah kamu ini. Jika pun masih terbit. Itu haruslah air mata kebahagiaan. Bukan duka sayang. Saya mencintai kamu. Mencintai ketulusan dan keikhlasan hatimu. Saya berj

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab.Salah paham

    "Nak Gery. Kenapa malam-malam datang ke sini? Apa Lusi yang menyuruhmu untuk buru-buru datang kesini?" Bu Ningsih tampak begitu khawatir mengetahui laki-laki yang sebentar lagi resmi mempersunting putrinya itu sedari tadi memencet bel tanpa ada seorang pun yang mendengar kecuali dirinya."I-Ibu. Maafkan saya Bu. Sudah datang selarut ini. I-Ini Bu." Gery menyodorkan kresek hitam ke hadapan Bu Ningsih yang membuat Bu Ningsih semakin bingung."Apa ini Gery?" Bu Ningsih mengerutkan dahinya. Ia sama sekali tidak tahu apa sebenarnya yang ada didalam kantong kresek itu.Perlahan tanganny mulai membuka buhul itu. Betapa kagetnya Bu Ningsih dengan pemandangan yang ada di depannya saat ini. Emosinya pun memuncak seolah tidak tertahankan lagi."Mangga muda? Gery! Apa maksud semua ini? Kenapa kamu malam-malam mengantar mangga muda kesini? Apa ini untuk Lusi? Apa kamu juga sudah melakukan itu kepada Lusi. Kurang aj*r kamu!'Plaaaakk' Bu Ningsih menamoar punya Gery yang membuat laki-laki kekar itu

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. Mangga Muda

    "Aku saja yang menyetir Mas. Aku takutnya dengan kondisi kamu yang seperti sekarang kita akan nabrak dan bisa berabe nantinya""Uuuweekk..uuweeekkk ." Mas William terus saja mual dan hendak muntah namun kembali sama kali tidak mengeluarkan apapun. Hanya beberapa air yang ia muntahkan." Iya Seina. Mas setuju kamu aja yang nyetir. Lagian mas sepertinya ingin muntah terus tidak tertahankan seperti ini. Mas takut tidak konsentrasi nanti kalau menyetir." Mau bagaimana lagi kalau melihat kondisi mas William saat ini memang sangat tidak memungkinkan kalau dia yang menyetir. Jadi terpaksa aku yang ambil alih kemudinya.**" Mas ingin sekali makan mangga muda, tolong belikan Mas sayang" " Yang benar saja kamu Mas, masa tengah malam kayak gini kamu minta mangga muda. Kemana aku harus carikan Mas?" lagi-lagi aku mengerutkan dahiku melihat tingkah aneh mas William saat ini.Masa jam 02.00 pagi kayak gini Mas William meminta aku untuk mencarikannya mangga muda. Bukannya mangga muda yang nanti ak

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. Kamu ngidam

    "Iya Bu Seina, ada dua embrio yang berhasil dibuahi. Itunya artinya Ibu Seina sekarang tengah hamil bayi kembar. Sekali lagi saya ucapkan selamat ya Bu Pak"Mendengar ucapan dokter barusan mendadak mataku berkaca-kaca. Sungguh indah rupanya rencana Tuhan untukku atas semua duka yang selama ini aku alami. Tuhan bahkan menitipkan dua calon bayi kembar di dalam rahimku sebagai teman dari anakku Rindu nantinya.'Alhamdulillahirobbilalamin" tiada henti-hentinya lidah ini mengucapkan syukur itu kepada Ilahi yang begitu adil terhadap hambanya.Aku masih ingat saat itu betapa putus asanya aku dalam berjuang untuk mendapatkan seorang anak dari pernikahanku sebelumnya. Namun kali ini setelah aku menikah dengan mas William tak butuh waktu lama untuk aku mendapatkan karunia itu.'Sungguh nikmat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan?'2 bulan setelah menikah aku langsung dikaruniai buah cinta kami yang tiada bandingannya di dunia. Harta yang paling mahal telah engkau berikan kepadaku Tuhan. Mud

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. Periksa

    "Kamu tidak marah kan mas?" Ujarku kemudian yang dibalas oleh kekehan mas Wiliam."Ya. Saya marah. Dan akan lebih marah lagi jika sesuatu yang buruk menimpa calon anak kita" ujarnya kemudian yang membuatku sangat kaget mendengar jawabannya. Aku takut jika Mas William tidak setuju dan marah atas keinginanku itu.Rupanya mas William berpikir positif dan menghargai keputusanku. Iya kemudian memmemelukku dan memberikan kecupan di dahiku. Rasanya sangat nyaman dan tenang sekali mempunyai suami pengertian dan baik seperti Mas William." Terima kasih Mas kamu sudah mau mengerti sama keputusanku""Iya sayang tidak apa-apa. Besok kita ke dokter kandungan Ya. Kita akan cek kondisi janin kamu dan juga Mas mau lihat apakah janinnya sudah kelihatan apa belum" mendengar ucapannya yang sangat perhatian membuat hatiku nyaman. Rasanya hati ini banyak ditumbuhi bunga-bunga indah bermekaran.Aku masih ingat ketika aku hamil Rindu dulu. Aku bahkan memohon dan mengiba kepada mas Dimas supaya mau menemanik

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. Minta itu

    Cepat kamu Jelaskan kepada saya Kenapa bocah tengil ini memanggil papa kepada Dimas?" Bu Siska kembali mendekati aku. Masih dengan tatapan penuh kebencian. Sampai bola matanya hendak keluar dari sarangnya.Aku memang tak pernah benar dihadapannya. Ia begitu membenciku mengingat status keluarga kami yang jauh berbeda dulu."Maaf Bu Siska. Kalau ibu bertanya pada orang, bisa nggak sih kalau bicara yang sopan. Nggak ngegas kayak gini!" Sejak tadi aku mendiami wanita ini. Namun rupanya Bu Siska malah semakin melunjak saja melihatku. Memang benar kata orang dulu. Musuh tidak dicari. Jika bertemu pantang dielakkan."Baik. Saya akan jawab pertanyaannya Siska. Jika ibu penasaran silahkan nanti bertanya kepada Dimas anak Ibu. Itupun jika Dimas maish diberi waktu oleh Tuhan untuk bertaubat dan memperbaiki dirinya. Rindu. Mas. Ayo kita segera pulang. Hawa disini mulai nggak enak." Aku sengaja tidak memberitahu Bu Siska yang sebenarnya. Biar saja wanita bermulut besar itu mati penasaran. Lagi p

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   Bab. Papa?

    "Anda sama sekali tidak mempunyai hak untuk melukai calon ibu dari anak saya. Dia adlah istri sekaligus belahan jiwa saya" mendengar ucapan William membuat Siska tertegun. Matanya masih melotot tajam. Aku masih memegangi pipiku yang memanas oleh gamparannya. Sedangkan tanganku yang lain memegangi perutku.Aku juga takut ini akan berefek pada calon anakku yang masih berbentuk gumpalan darah itu. Aku positif hamil dan usianya masih lima Minggu. Usia yang masih rentan akan segala sesuatunya."Mama. Mama. Mama nggak apa-apa kan ma?" Tanya Rindu yang lansung menempeliku."Kamu siapa mau jadi pahlawan kesiangan mantan menantu sial*n saya ini?bisanya cuma memeras dan meloroti uang suaminya." Bu Siska bertambah melunjak melihat aku diam. Ia pun hendak menarik jilbabku dan mungkin akan menghempas tubuhku ke lantai.Namun tidak. Kamu telah salah dalam bertingkah Bu Siska. Laki-laki dihadapan kamu ini adalah suamiku. Dia akan melindungiku dari makhluk astral yang brutal seperti kamu."Saya ucapk

  • Pembalasan Dendam Istri CEO   bab. Wanita perampok

    Iya selamat siang saya dengan berbicara dengan siapa ini tanya wanita di dalam gawai itu dengan nada yang cukup Ketus membuat jantungku kembali deg-degan mendengar kosa kata yang baru keluar sedikit dari rongga mulutnya." Maaf mengganggu Bu saya Sena Saya ingin mengabarkan kalau...." ucapanku lalu ia potong dengan rancauan yang cukup menyakitkan dadaku." Hah? Apa saya tidak salah dengar? Seina? apa saya tidak salah dengar?. Kamu Seina si pencuri dan perampok itu? mau apa kamu sekarang? kamu mau merampok apalagi dari saya setelah kamu menguras habis semua harta anak saya!" kicauannya cukup membuat telingaku sakit namun aku harus bisa bertahan mendengar ocehannya yang menyakitiku sampai ke relung hati yang paling dalam ia menuduhku pencuri dan perampok Padahal aku hanya mengambil hakku dan juga hak anakku.Lagi pula Mas Dimas itu memang menceraikanku karena perselingkuhannya bukan karena kesalahanku. Ya sudahlah. Untuk apa membicarakan hal yang telah berlalu. Aku harus menyampaikan be

DMCA.com Protection Status