Mereka berempat mencari jalan untuk menyusup ke dalam istana kerajaan Iblis menggunakan salah satu kemampuan mereka. “Sepertinya kita bisa masuk ke dalam istana tanpa harus sembunyi-sembunyi,” ucap salah satu Pria setelah mengetahui situasi sekitarnya.
“Maksudmu kita masuk lewat pintu depan yang dijaga ketat itu?”
“Benar, aku merasa bila para penjaga itu hanyalah ilusi belaka.”
Karean ketiga rekannya masih ragu, pria tersebut langsung berjalan dengan santainya melewati para Penjaga dan masuk ke dalam istana. Kedua rekannya mematung saat melihat apa yang pria tersebut lakukan, dan satu rekannya sudah berjalan mengikutinya. Kemudian dua rekannya juga mengikutinya, dan mereka melihat bila istana kerajaan Iblis tampak sepi.
“Kenapa sama sekali tidak ada Penjaga di dalam istana?”
“Seharunya itu pertanyaanku,jing, bukankah kamu yang paling tahu tempat ini?”
“Karena aku yang paling t
Saintess tidak tahu detail kejadiannya, dan tidak ada yang mau menceritakan kepadanya hingga dia mendengar sendiri dari Dion bila dia akan menikah dengan Yuna. Dia yang sudah menyelidiki informasi yang Rugard dapat, mulai mengetahui bila Dion bukanlah orang yang baik seperti yang dia perlihatkan kepada semua orang. Saintess mengetahui sendiri bila Dion merupakan Manusia bermuka dua yang sangat pandai bersilat lidah. Dion banyak bisa menyakinkan orang lain meski dia tidak memiliki skill pemikat atau pembujuk.Informasi yang lebih mengejutkan tentang Dion adalah dia suka bermain wanita dan membuag mereka setelah bersenang-senang dengan mereka. Kemudian para korbannya dinyatakan sebagai orang yang kerasukan jiwa Iblis dan kemudian membunuhnya, yang membuat Sintess heran adalah semua orang percaya dengan ucapannya. Kerena itu dia tidak akan membiarkan sahabatnya menjadi salah satu korban Dion, dan saat itu Saintess berusaha untuk menyakinkan Yuna agar mau kabur dengannya.
Semua orang yang ada tiba-tiba dikejutkan dengan Yuna yang berganti menjadi hobgoblin saat akan berciuman dengan Dion. Kemudian mereka benar-benar dibuat jijik saat melihat bagaimana brutalnya Dion berciuman dengan hobgoblin tersebut. Beberapa tamu yang datang sampai muntah melihat hal itu, bahkan ada yang sampai pingsan.Dion sendiri juga memuntahkan semua yang dia makan saat tahu sosok yang dia cium adalah monster yang menjijikan dan bau. Jiwanya dipenuhi dengan amarah sangat ingin memenggal hobgoblin tersebut, tetapi saat Dion melihat sosoknya dia langsung muntah berkali-kali. Emosinya yang semakin hilang kendali langsung menebas tanpa melihat targetnya dan itu membuat Pendeta dan beberapa tamu undangan juga terkena tebasannya. Semuanya langsung panik karena Dion yang menggila akibat apa yang terjadi kepadanya.[Buahahahahaha, Njir, aku gak tahan lagi buat nahan tawa.][An*ok! sudah aku bilang tahan tawamu, jing!][Sialan! itu hal paling menjijikan yang pernah aku lihat.]Mereka se
Kombinasi yang mereka lihat saat itu sangatlah rumit, karena adanya Murka yang merupakan Raja Iblis agung, lau Yuka yang merupakan Pahlawan lagendari dan terakhir Garga. Mereka berempat sudah dinyatakan meninggal di tangan Dion, dengan bukti mayat mereka dan jantung naga milik Garga. Mereka sangat terkejut hingga tidak bisa berkata-kata dan hanya mematung melihat Ken dan yang lain berhasil megalahkan Dion.“Huahahahahaha, akhirnya aku bisa mengalahkan Pahlawan terkuat umat Manusia.”Murka tertawa dengan keras sambil memancarkan kekuatannya yang mengerikan membuat mereka merinding ketakutan, mereka juga berpikir bila Ken dan yang lainnya dikendalikan oleh Murka. Mereka tidak bisa membanyangkan bila Ken, Yuka dan Garga dikendalikan oleh Garga untuk menghancurkan umat Manusia. Hanya Yuna yang merasa ada yang aneh, karena orang yang menyelamatkannya adalah Ken, dan dia berpikir bila tidak mungkin Ken dan Garga akan bisa dikendalikan oleh Murka.Arga dan lainnya tidak bisa bergerak dan tub
“Apa yang anda maksud dengan Dewi palsu? Bukankah anda ini tangan kanan Dewi Aria, apa anda tidak takut dengan hukuman dari Dewi?” Arga bertanya secara beruntun kepada Yuka karena Arga sebagai pengakut ajaran Dewi Aria cukup mengagumi Yuka. “Diam! Kalian semua hanya tidak tahu bila si licik Aria itu sudah membodohi kalian semua selama ribuan tahun,” bentak Yuka yang emosi. “Sebaiknya kalian mendengar sendiri cerita tentang Dewi yang kalian anut dari orang yang dulu adalah rekannya,” ucap Ken dengan tatapan tajam pada Arga dan Yuna. Mereka berdua benar-benar tidak bisa memahami maksud dari ucapan Ken, terutama Arga yang selama ini percaya dan taat pada ajaran Dewi Aria. Karena itu dia tidak bisa mengerti sekaligus heran saat sang Pahlawan lagendaris yang merupakan tangan kanan dari Dewi mencela Dewi Aria. Arga menjadi penasaran dengan apa yang akan Yuka ceritakan tentang dirinya dan Dewi Aria, dan mereka mulai mendengarkan cerita Yuka. *** Tahun sembilan ratus enam kalender dunia,
“Njir, Bukankah sudah jelas, untuk mendengarkan cerita sebenarnya tentang Satan darimu, anjing!” ucap Ken sambil menendang kaki Murka.“Aduh! tidak perlu pakai nendang juga, cuk!” balas Murka kesal.Yuna dan Arga merasa bila Murka benar-benar berbeda sikap dari yang penah mereka tahu dan mereka dengar selama ini. Tingkahnya yang sedikit kocak dan mudah bergaul tanpa adanya wibawa sama sakali membuat mereka merasa bila Murka seperti bukan Raja Iblis yang kejam dan menyeramkan seperti yang mereka dengar. Kini mereka akan mengetahui cerita tentang Satan dan masa lalu Murka yang mungkin ada hubunganya dengan Satan.“Bisakah kami mengetahui cerita tentang Satan, tuan Murka?” tanya Yuna lagi.“Baiklah, sebenarnya Satan sudah dibunuh oleh Pahlawan yang Dewi Aria panggil.”“Siapa pahlawan tersebut?” tanya Arga yang penasaran.Arga sangat terkejut karena dia sama sekali tidak mengetahui tentang sejarah yang sudah Yuka ceritakan dan juga tentang Satan serta Pahlawan yang membunuhnya. Kini pikir
“Cuk! apa yang kamu maksud dengan sudah dipikirkan dan tahap selanjutnya? Bukankah kita sudah membunuh Dion dan memastikan bila dia benar-benar tewas?”“Njir, apa kelamaan hidup di dunia lain bikin otak encermu jadi padat ya?”“Jing, udah jelasin aja, jangan bertele-tele kayak ikan lele, aku pecek juga tau rasa kau.”“Sebaiknya Master jelaskan saja, karena aku juga merasakan ke anehan pada mayat Dion, tetapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” pinta Garga.“Oyi-oyi, akan aku jelaskan pada kalian tentang apa yang aku maksud.”Ken mulai menjelaskan tentang keanehan yang dia rasakan saat melawan Dion, Ken yang sangat tahu seperti apa sifat Dion merasa bila dia terlalu aneh untuk membiarkan dirinya terbunuh begitu saja. Ken yakin bila Dion yang dia kenal tidak akan pasrah dan pasti akan melakukan segala cara untuk bertahan meski harus membuag harga dirinya, dan juga melakukan hal licik atau memohon untuk dibiarkan hidup. Karena itu Ken meminta mereka untuk mengurung Dion dalam pe
“Ju*n*ok! apa yang dia pikirkan?” Ken sangat terkejut saat mendapati Murka menyerang mereka di tempat umum yang menarik perhatian semua orang.Ken sempat panik akibat perbuatan Murka dan dia hampir saja ikut serta dalam pertarungan, namun Garga menahannya. “Apa yang kamu lakukan? kita harus menghentikan dia.”“Master, tenangkan diri anda dan coba lihat kembali situasinya,” balas Garga.Ken akhirnya mengamati kembali pada mereka dan dia mendapati Murka yang saat itu berada dalam wujud Iblisnya. Melihat hal itu Ken kembali tenang dan dia malah mendapatkan sebuah ide bagus untuk memanfaatkan situasi tersebut. Ken langsung berbicara kepada Garga tentang idenya dan langsung setuju, lalu mereka menjalankan sesuai ide Ken.Situasinya menjadi kacau saat Murka yang dalam wujud Iblisnya menyerang para wanita yang menjadi target mereka, para penduduk juga lari ketakutan. Ken dan Garga memperhatikan dari dekat bila target mereka tampak seperti wanita biasa yang juga lari dari Murka seperti pendud
[Master, sepertinya ada tumbal yang masih hidup,] jelas Garga lewat telepati.[Apa? aku yakin bila sudah membunuh tum--,” Ken kembali berpikir, dan dia ingat bila Murka mengurus salah satu tumbal yang jauh dari tempatnya berada.“Sialan, apa dia benar-benar mengasihani tumbal yang bahkan tidak punya hak atas hidupnya sendiri,” gumam Ken yang kesal saat dia berpikir tentang Murka.Rasa kesalnya kepada Dion masih belum tersalurkan dan kini Murka juga membuat Ken jadi kesal. Ken tidak bisa menahan rasa kesalnya yang sudah hampir meladak dan dia tiba-tiba mendapatkan sebuah ide yang bagus. Ken berpikir bila keberuntungannya bekerja disaat yang sangat tepat, kemudian dia langsung menggunakan kekuatannya sambil berteleportasi.“Boooommm!” Murka dan Dion terkejut dengan sebuah ledakan yang tiba-tiba terjadi.Mereka juga melihat sosok dari balik kepulan debu yang langsung melesat kepada Dion. “Mati kau sekarang, An*ok!” teriak Ken saat menyerang Dion.“Baagggkkk!” tiba-tiba Murka menahan puku