Beberapa menit sebelumnya
Ken yang masih hidup merasakan panas pada seluruh tubuhnya yang saat itu sudah kaku dan hangus, dia berhasil selamat berkat skill dan kemampuan yang dia curi dari para monster. Meski dia memiliki dua nyawa sekalipun, tetapi keduanya sudah terpakai saat Ken masih terkena cahaya penghakiman. Ken mencari cara agar dia bisa kabur agar dia bisa bertahan, kondisinya saat itu membuatnya kesulitan untuk memggunakan skillnya.
Dia mencoba untuk berkonsntrasi agar bisa menggunakan skill miliknya, dan ternyata skill dan sihirnya tidak bisa aktif. Ken terus mencobanya berkali-kali untuk menggunakan skillnya agar bisa berteleportasi, namun tetap tidak bisa hingga dia berpikir untuk menggunakan skill pemulihan. Hanya saja menggunakan skill pemulihan pada tempatnya sekarang maka akan disadari oleh Dion dan itu berbahaya baginya. Meski begitu Ken juga tidak bisa memikirkan solusi yang lebih baik lagi, karena dia tidak bisa menggunakan skill teleportasinya.
Mereka berempat mencari jalan untuk menyusup ke dalam istana kerajaan Iblis menggunakan salah satu kemampuan mereka. “Sepertinya kita bisa masuk ke dalam istana tanpa harus sembunyi-sembunyi,” ucap salah satu Pria setelah mengetahui situasi sekitarnya.“Maksudmu kita masuk lewat pintu depan yang dijaga ketat itu?”“Benar, aku merasa bila para penjaga itu hanyalah ilusi belaka.”Karean ketiga rekannya masih ragu, pria tersebut langsung berjalan dengan santainya melewati para Penjaga dan masuk ke dalam istana. Kedua rekannya mematung saat melihat apa yang pria tersebut lakukan, dan satu rekannya sudah berjalan mengikutinya. Kemudian dua rekannya juga mengikutinya, dan mereka melihat bila istana kerajaan Iblis tampak sepi.“Kenapa sama sekali tidak ada Penjaga di dalam istana?”“Seharunya itu pertanyaanku,jing, bukankah kamu yang paling tahu tempat ini?”“Karena aku yang paling t
Saintess tidak tahu detail kejadiannya, dan tidak ada yang mau menceritakan kepadanya hingga dia mendengar sendiri dari Dion bila dia akan menikah dengan Yuna. Dia yang sudah menyelidiki informasi yang Rugard dapat, mulai mengetahui bila Dion bukanlah orang yang baik seperti yang dia perlihatkan kepada semua orang. Saintess mengetahui sendiri bila Dion merupakan Manusia bermuka dua yang sangat pandai bersilat lidah. Dion banyak bisa menyakinkan orang lain meski dia tidak memiliki skill pemikat atau pembujuk.Informasi yang lebih mengejutkan tentang Dion adalah dia suka bermain wanita dan membuag mereka setelah bersenang-senang dengan mereka. Kemudian para korbannya dinyatakan sebagai orang yang kerasukan jiwa Iblis dan kemudian membunuhnya, yang membuat Sintess heran adalah semua orang percaya dengan ucapannya. Kerena itu dia tidak akan membiarkan sahabatnya menjadi salah satu korban Dion, dan saat itu Saintess berusaha untuk menyakinkan Yuna agar mau kabur dengannya.
Semua orang yang ada tiba-tiba dikejutkan dengan Yuna yang berganti menjadi hobgoblin saat akan berciuman dengan Dion. Kemudian mereka benar-benar dibuat jijik saat melihat bagaimana brutalnya Dion berciuman dengan hobgoblin tersebut. Beberapa tamu yang datang sampai muntah melihat hal itu, bahkan ada yang sampai pingsan.Dion sendiri juga memuntahkan semua yang dia makan saat tahu sosok yang dia cium adalah monster yang menjijikan dan bau. Jiwanya dipenuhi dengan amarah sangat ingin memenggal hobgoblin tersebut, tetapi saat Dion melihat sosoknya dia langsung muntah berkali-kali. Emosinya yang semakin hilang kendali langsung menebas tanpa melihat targetnya dan itu membuat Pendeta dan beberapa tamu undangan juga terkena tebasannya. Semuanya langsung panik karena Dion yang menggila akibat apa yang terjadi kepadanya.[Buahahahahaha, Njir, aku gak tahan lagi buat nahan tawa.][An*ok! sudah aku bilang tahan tawamu, jing!][Sialan! itu hal paling menjijikan yang pernah aku lihat.]Mereka se
Kombinasi yang mereka lihat saat itu sangatlah rumit, karena adanya Murka yang merupakan Raja Iblis agung, lau Yuka yang merupakan Pahlawan lagendari dan terakhir Garga. Mereka berempat sudah dinyatakan meninggal di tangan Dion, dengan bukti mayat mereka dan jantung naga milik Garga. Mereka sangat terkejut hingga tidak bisa berkata-kata dan hanya mematung melihat Ken dan yang lain berhasil megalahkan Dion.“Huahahahahaha, akhirnya aku bisa mengalahkan Pahlawan terkuat umat Manusia.”Murka tertawa dengan keras sambil memancarkan kekuatannya yang mengerikan membuat mereka merinding ketakutan, mereka juga berpikir bila Ken dan yang lainnya dikendalikan oleh Murka. Mereka tidak bisa membanyangkan bila Ken, Yuka dan Garga dikendalikan oleh Garga untuk menghancurkan umat Manusia. Hanya Yuna yang merasa ada yang aneh, karena orang yang menyelamatkannya adalah Ken, dan dia berpikir bila tidak mungkin Ken dan Garga akan bisa dikendalikan oleh Murka.Arga dan lainnya tidak bisa bergerak dan tub
“Apa yang anda maksud dengan Dewi palsu? Bukankah anda ini tangan kanan Dewi Aria, apa anda tidak takut dengan hukuman dari Dewi?” Arga bertanya secara beruntun kepada Yuka karena Arga sebagai pengakut ajaran Dewi Aria cukup mengagumi Yuka. “Diam! Kalian semua hanya tidak tahu bila si licik Aria itu sudah membodohi kalian semua selama ribuan tahun,” bentak Yuka yang emosi. “Sebaiknya kalian mendengar sendiri cerita tentang Dewi yang kalian anut dari orang yang dulu adalah rekannya,” ucap Ken dengan tatapan tajam pada Arga dan Yuna. Mereka berdua benar-benar tidak bisa memahami maksud dari ucapan Ken, terutama Arga yang selama ini percaya dan taat pada ajaran Dewi Aria. Karena itu dia tidak bisa mengerti sekaligus heran saat sang Pahlawan lagendaris yang merupakan tangan kanan dari Dewi mencela Dewi Aria. Arga menjadi penasaran dengan apa yang akan Yuka ceritakan tentang dirinya dan Dewi Aria, dan mereka mulai mendengarkan cerita Yuka. *** Tahun sembilan ratus enam kalender dunia,
“Njir, Bukankah sudah jelas, untuk mendengarkan cerita sebenarnya tentang Satan darimu, anjing!” ucap Ken sambil menendang kaki Murka.“Aduh! tidak perlu pakai nendang juga, cuk!” balas Murka kesal.Yuna dan Arga merasa bila Murka benar-benar berbeda sikap dari yang penah mereka tahu dan mereka dengar selama ini. Tingkahnya yang sedikit kocak dan mudah bergaul tanpa adanya wibawa sama sakali membuat mereka merasa bila Murka seperti bukan Raja Iblis yang kejam dan menyeramkan seperti yang mereka dengar. Kini mereka akan mengetahui cerita tentang Satan dan masa lalu Murka yang mungkin ada hubunganya dengan Satan.“Bisakah kami mengetahui cerita tentang Satan, tuan Murka?” tanya Yuna lagi.“Baiklah, sebenarnya Satan sudah dibunuh oleh Pahlawan yang Dewi Aria panggil.”“Siapa pahlawan tersebut?” tanya Arga yang penasaran.Arga sangat terkejut karena dia sama sekali tidak mengetahui tentang sejarah yang sudah Yuka ceritakan dan juga tentang Satan serta Pahlawan yang membunuhnya. Kini pikir
“Cuk! apa yang kamu maksud dengan sudah dipikirkan dan tahap selanjutnya? Bukankah kita sudah membunuh Dion dan memastikan bila dia benar-benar tewas?”“Njir, apa kelamaan hidup di dunia lain bikin otak encermu jadi padat ya?”“Jing, udah jelasin aja, jangan bertele-tele kayak ikan lele, aku pecek juga tau rasa kau.”“Sebaiknya Master jelaskan saja, karena aku juga merasakan ke anehan pada mayat Dion, tetapi aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” pinta Garga.“Oyi-oyi, akan aku jelaskan pada kalian tentang apa yang aku maksud.”Ken mulai menjelaskan tentang keanehan yang dia rasakan saat melawan Dion, Ken yang sangat tahu seperti apa sifat Dion merasa bila dia terlalu aneh untuk membiarkan dirinya terbunuh begitu saja. Ken yakin bila Dion yang dia kenal tidak akan pasrah dan pasti akan melakukan segala cara untuk bertahan meski harus membuag harga dirinya, dan juga melakukan hal licik atau memohon untuk dibiarkan hidup. Karena itu Ken meminta mereka untuk mengurung Dion dalam pe
“Ju*n*ok! apa yang dia pikirkan?” Ken sangat terkejut saat mendapati Murka menyerang mereka di tempat umum yang menarik perhatian semua orang.Ken sempat panik akibat perbuatan Murka dan dia hampir saja ikut serta dalam pertarungan, namun Garga menahannya. “Apa yang kamu lakukan? kita harus menghentikan dia.”“Master, tenangkan diri anda dan coba lihat kembali situasinya,” balas Garga.Ken akhirnya mengamati kembali pada mereka dan dia mendapati Murka yang saat itu berada dalam wujud Iblisnya. Melihat hal itu Ken kembali tenang dan dia malah mendapatkan sebuah ide bagus untuk memanfaatkan situasi tersebut. Ken langsung berbicara kepada Garga tentang idenya dan langsung setuju, lalu mereka menjalankan sesuai ide Ken.Situasinya menjadi kacau saat Murka yang dalam wujud Iblisnya menyerang para wanita yang menjadi target mereka, para penduduk juga lari ketakutan. Ken dan Garga memperhatikan dari dekat bila target mereka tampak seperti wanita biasa yang juga lari dari Murka seperti pendud
Warna rambut pirang yang berkilau seperti emas terurai hingga di bahunya, dan telihat sangat indah dengan wajah manis yang sangat cantik seperti boneka berbie. Bentuk tubuhnya juga aduhai yang membuat semua cowok membuka mulut mereka saat melihatnya berjalan. Kulitnya juga putih mulus yang terlihat sangat cerah terawat dengan baik, dan itu mmebuat semua cewek sangat ingin memiliki kulit sepertinya. Kedatangannya juga membuat suasana kelas menjadi hening karena semua siswa terus terpaku dan menatap kepadanya. “Perkenalkan nama saya Alice de Pendragon, mulai hari ini saya akan belajar di kelas ini.” Semua siswa langsung bersorak setelah mendengar perkenalannya, kecuali Ken yang tahu sosok tersebut sangat mirip dengan Garga. Namanya juga mirip dengan nama yang Ken berikan kepada Garga, hanya beda nama tengahnya saja, tetapi mengucapannya sama. Guru kemudian menjelaskan bila Alice merupakan siswa istimewa dan juga siswa pertukaran dari luar negeri yang akan belajar tentang budaya di Indo
Ken merasa tidak juga harus menggunakan kekuatannya untuk melawan Dion yang kekuatannya juga sudah menyatu sempurna. Ken merasa harus mencari tahu lebih dalam tentang metode yang Dion gunakan untuk menyatukan semua kekuatannya. Ken menggunakan skill overdrive yang membuat tubuhnya memiliki kekuatan dua kali lipat dan bergerak berdasarkan instingnya untuk bertarung menggunakan seluruh kekuatannya. Pergerakan Dion menjadi semakin cepat dan serangannya juga semakin kuat dari sebelumnya, Ken bisa merasakan perbedaannya dari tekanan yang Dion berikan. Beruntung Ken memiliki skill untuk mengimbangi kekuatan Dion dan langsung menggunakannya, jika tidak Ken akan terkena serangan Dion dan berakhir teluka. Ken kini juga kesulitan untuk menghindari serangan Dion dan hanya bisa bertahan, tetapi Dia masih bisa memberikan perlawanan dan serangan balasan dalam kondisinya yang semakin terdesak. Ken mulai kesal karena tidak segera menemukan metode yang Dion gunakan. “Ju*nc*k!” “Kugkk!” Ken bertriak
Ken tidak menyangka bila kejadiannya akan menjadi sangat buruk, karena dia tetap menyimpan kekuatan Dewi yang dia ambil kembali dari Reka. Kini mana, aura, kekuatan kegelapan Garga dan kekuatan Dewi bercampur dalam tubuh Ken dan terus saling bertabrakan. Ken mencoba untuk mengendalikan aliran dari kekuatannya agar bisa berjalan selaras dan menyatu dengan baik. Dia ingat dengan apa yang terjadi pada Dion yang mana kekuatan kegelapan bersatu dengan aura dan kekuatan Dewi menyatu dengan mana.Hanya saja yang membuat Ken merasa aneh adalah keempat kekuatan itu terbagi menjadi dua yang berada pada sisi kanan dan kiri tubuh Dion. Ken yang mencoba mempelajari tentang hal itu saat bertarung dengan Dion akhirnya bisa mengetahui metode yang Dion gunakan. Hanya saja Ken menggunakan metode yang mirip, tetapi metode yeng Ken gunakan lebih sempurna dan bisa menyatukan semua kekuatan itu agar bisa mengalir selaras pada tubuhnya.Semua kekutan itu berjalan bersama mengalir ke seluruh tubuh Ken dan ki
Tubuh Ken tidak bisa bergerak karena tekanan kuat yang dipancarkan oleh Dion, dan perasaan takut saat melihat Dion seakan melihat Dewa kamatian yang akan mencabut nyawanya. Kekuatan Dion yang sudah terlepas seluruhnya di luar perkiraan dan akal sehat yang Ken miliki, dan tanpa Ken sadari Dion sudah ada dihadapannya dan menusuk jantungnya. Kecepatan Dion sudah melebihi apa yang bisa Ken hadapi, bahkan matanya masih belum berkedip dan Dia sudah tertusuk kedua kalinya oleh Dion.Dion benar-benar seperti terlahir kembali, dan dia bisa merasakan sensasi yang sama seperti yang dia rasakan saat dia baru menjadi Dewa. Kini Dion juga sudah berhasil menyingkirkan Ken yang merupakan penghalang utamanya untuk menjadi penguasa mutlak. Meski begitu Dion tidak terbawa suasana dan memastikan Ken benar-benar mati ditangannya sendiri.Melihat Ken yang tidak bisa bereaksi akan serangannya dan hanya menatapnya dengan wajah yang tampak terguncang hingga matanya bergetar, membuat Dion benar-benar puas. Dia
Melihat Garga yang sudah tidak bisa bereaksi dengan semua serangannya yang sudah menargetkan Ken, membuat Dion yakin jika dia benar-benar berhasil. “Duuuaarrrrr!”“Sialan! dia kab--, craassssttttt!” Dion terkejut saat Ken berhasil menebas dirinya.Dion yang sebelumnya penuh percaya diri bila berhasil menyerang Ken jadi terkejut karena keberadaan Ken lenyap sebelum semua sarangan mengenai dirinya. Kini dia juga terkejut karena Ken yang tiba-tiba bisa muncul kembali tanpa luka yang bahkan berhasil menyerangnya. Dion benar-benar tidak tahu trik apa yang Ken gunakan, namun dia merasa bila Ken berpindah ke sebuah dimensi untuk menghindari semua serangannya.Berkat perhitungannya yang matang, Ken berhasil berpidah ke celah antar dimensi pada detik-detik semua serangan Dion akan mengenainya. Ken akan benar-benar mati jika dia tidak berpindah dalam celah ruang dan waktu pada saat itu, namun Ken juga harus kehilangan tempatnya bersembunyi. Karena dia yang berpindah saat ada Dion di dekatanya a
Ken seakan dipaksa harus memilih untuk terus maju, karena Dion juga berhasil merusak diemnsi yang merupakan efek dari setu senjatanya. Sejata itu juga langsung patah saat dimensinya berhasil Dion hancurkan, dan membuat Ken terlempar keluar. Ken memang tidak memiliki waktu lagi, karena Dion benar-benar berniat untuk menyingkirkannya.[Garga, buat dia sibuk saat aku menyiapkan sesuatu untuk melawannya.] ujar Ken dan dia juga memberi beberapa informasi kepada Garga lewat telepati.Dion tersenyum saat dia mendengar perintah Ken yang dia kirim lewat telepati kepada Garga, dengan itu dia tidak perlu lagi membaca maksud dari isyarat yang Ken gunakan. Berkat itu Dion tidak perlu memperdulikan Garga, dan langsung menuju tempat yang akan Ken tuju. Dengan penuh percaya diri Dion melesat dan menunggu kedatangan Ken, namun dia tidak melihat adanya Ken yang datang kearahnya dan Garga juga tidak mengejarnya.Dion terhenti sejenak dan mencerna apa yang sebenarnya terjadi, karen
Semua orang terkejut saat melihat Murka terkena sebuah serangan yang tidak meraka sadari sama sekali, bahkan Ken juga tidak tahu akan serangan tersebut. Serangan itu seperti leser yang sangat cepat mencapai targetnya, bahkan tubuh Murka yang kuat bisa berlubang. Lebih parahnya lagi, Reka yang berusaha dia lindungi juga mengalami luka yang cukup parah.Perasaan Ken yang tidak nyaman saat meninggalkan Dion meski dalam keadaan sekarat, kini membuat sebuah malapetaka bagi semuanya. Emosinya langsung memuncak saat melihat sahabatnya yang terkapar bersimbah darah dengan kondisi tubuh penuh lubang. Murka juga tidak bergerak sama sekali, Ken bergegas mendekat dan merasakan tubuh Murka sudah dingin. Jantung Ken seakan terhenti sebentar setelah mengerti kondisi sahabatnya, namun perasaanya seakan masih tidak bisa terima dan langsung meminta bantuan Garga.“Murka bertahanlah, Garga cepat sembuhkan dia!” teriak Ken yang panik.Garga mendekat pada Murka, namun setelah melihat kondisi Murka, dia ti
Ken dan Garga tidak tahu apa yang sudah Dion lakukan, hingga dia bisa merebut kekuatan dan tubuh Dewi Aria, dan lagi gempa yang terjadi membuat Ken merasa hal buruk akan terjadi. Kekutan yang terus diserap oleh tubuh Dion juga membuat Ken penasaran dengan asalnya, dia merasakan campuran dari aura dan mana. Kondisi mereka berdua juga tidak menguntungkan, karena tidak bisa bergerak dan akan buruk jika Dion menyerang. Akan tetapi, Dion tidak menyerang keduanya dan hanya tertawa saja, mengetahui Dion yang melewatkan kesempatan itu membuat Ken berpikir bila Dion juga dalam kondisi yang sama.Jika apa yang Ken pikirkan memang benar maka dia masih memiliki kesempatan untuk kembali merubah keadaan, namun jika tidak maka situasinya akan buruk bagi mereka. Belum lagi firasat buruk Ken tentang kekuatan yang terus Dion serap dalam tubuhnya, yang membuat Ken berpikir bila Dion bergantung kepada kekuatan itu. Ken juga mencoba untuk terus menggerakkan anggota tubuhnya meski itu sulit dan hanya melak
Ken bisa mendengar jika suara yang keluar dari mulut Dewi Aria bukan suara wanita, melainkan suara pria yang sangat dia kenal. Bahkan ekspresi wajah dan gaya dari sikap sombongnya juga sama persis meski tubuhnya merupakan wanita. Hanya saja Ken tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana cara hal itu bisa terjadi.Pikiran Ken juga dibuat bingung dengan siapa yang saat itu berada dalam tubuh Dewi Aria, apakah Dewi Aria sendiri atau Dion. Karena yang Ken ketahui sebelumya adalah Dion yang sudah tidak sadarkan diri dan sekarat, sedangkan Dewi Aria yang panik dalam keadaan putus asa. Semua itu berubah saat kemunculan Dewi Aria dari portal, tetapi yang paling mungkin adalah Dewi Aria mencoba untuk menyerap kembali kekuatannya dari tubuh Dion.Hanya saja Ken merasa janggal dengan suara dan gaya yang Dewi Aria pelihatkan kepadanya, dan cara bertarungnya juga terasa berbeda. Bila semua itu hanya sekedar efek dari dia menyerap kekuatan Dion, Ken merasa efeknya terlalu tumpang t