Share

85. Kencan pertama

Kondisi Zaara pada saat itu mirip seekor kerbau yang dicocok hidungnya. Mau menjawab tidak, kenyataan dirinya memang jatuh hati pada Haikal.

“Ish, Mas Haikal tak seperti itu!” sahut Zaara masih berusaha mengelak. Jika situasinya tak sesukar itu, mungkin Zaara langsung mengiyakannya. Namun kekhawatiran Zaara ialah Safira. Hingga detik itu Zaara takut jika Safira melukai orang-orang terdekatnya. Mungkin pada mulanya melukai dirinya lalu bapak angkatnya dan kemungkinan lainnya sahabatnya Embun ataupun Mae.

Zaara membuang nafas kasar. Jika dirinya memilih egois, dia takkan memperdulikan itu semua. Sayang, Zaara Nadira bukan seorang yang egois dan peduli dengan orang lain.

“Sudah, Zaara, aku tak mau lagi mendengar jawabanmu. Aku benar-benar yakin seratus persen … bukan … seribu persen, kau memiliki perasaan yang sama denganku. Intinya kita saling mencintai! Kini kau tak perlu risau akan apapun,”

Haikal begitu mudah berkata-kata. Dan, Zaara hanya menggeleng dan mendesah pelan.

“Kita ke pasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status