Share

89. Bagai buah simalakama

Perdebatan sengit!

Safira memanjangkan lehernya dan melepas kacamata yang bertengger di hidungnya yang mancung. Dia berupaya mengamati dengan seksama apa yang dilihat. Benar, tak diragukan lagi. Safira melihat dengan jelas gadis yang baru saja keluar dari kamar itu adalah gadis yang paling dia benci.

Dengan jumawa dia mengayunkan kakinya lalu mencegat langkah gadis berhijab berwarna biru tersebut.

“Apa yang sedang kau lakukan di sini gadis buta?”

Tanpa aba-aba, Safira menarik tangan Zaara dengan kasar hingga pergelangan tangannya memerah.

Zaara berusaha mengenali gadis yang baru saja memperlakukan kasar padanya. Dia tak mengenali aromanya. Bahkan mungkin baru pertama kali bertemu dengannya.

“Maaf, lepaskan tangan saya!” sahut Zaara yang bisa merasakan aura tak menyenangkan yang menguar dari tubuhnya.

Safira menarik Zaara ke tempat yang sepi.

“Mungkin kau masih belum mengenali saya. Tapi saya mengenalimu. Kau gadis yang sok polos dan suci, memanfaatkan kecantikan dan kekuranganmu un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status