Tak butuh waktu lama, mobil mewah Andrew tiba di restoran tempat Naura bekerja.
Ya, Naura tak tahu jika tempat Naura bekerja adalah salah satu restoran miliknya.
Andrew melangkahkan kakinya pasti. Hanya saja, seseorang yang datang menghampirinya, manajer restoran.
Melihat bos besarnya datang, sang manajer langsung mempersilahkan Andrew masuk kedalam restoran dan akan melayaninya.
Namun, Andrew menolak karena tidak mau menimbulkan kecurigaan kepada istrinya. Dia tau jika gerak geriknya akan diketahui oleh istrinya walaupun mereka berdua belum pernah bertatapan secara langsung.
Oleh karena itu, Andrew terus berjalan menuju kursi paling pojok dan langsung duduk di kursi strategis itu.
Diam-diam, ia sambil mencari-cari Naura.
Ternyata, istrinya sedang melayani tamu yang lainnya, sehingga Andrew hanya bisa melihatnya dari kejauhan.
Naura begitu sangat giat bekerja, dia juga terlihat ramah melayani tamu- tamu yang datang membuat Andrew sedikit kesal melihat istrinya itu selalu tersenyum dengan pria lain.
"Berani- beraninya dia tersenyum di depan pria lain, apa dia tidak sadar kalau dia sudah menikah," seru Andrew dalam hati sambil menatap ke arah Naura namun Naura sama sekali tidak mengetahui kalau suaminya dari tadi memperhatikannya.
Tiba-tiba pelayanan restoran datang menghampirinya sambil membawa begitu banyak makanan padahal dirinya belum memesan makanan apapun.
"Permisi Pak," ucap salah satu pelayanan dan langsung menaruh makanan tersebut di atas meja.
Namun Andrew tidak terlalu memperdulikannya dia hanya fokus menatap ke arah Naura yang sedang melayani tamu- tamu yang datang.
Setelah selesai melayani tamu- tamunya Naura langsung pergi menghampiri para teman- temannya yang lebih dulu selesai melayani tamu.
"Tumben hari ini banyak tamu," seru Karina sahabat Naura.
"Justru baguskan kalau banyak tamu dari pada sepi," jawab Naura.
"Iya sih, tapi melelahkan juga," seru Karina dengan wajah mengkerut.
"Sudah- sudah tidak usah mengeluh," ucap Doni mendengar percakapan keduanya Doni terus mendekat sambil mengangkat kedua tanganya memegang pundak Naura dan Karina sambil menyemangatinya.
Pemandangan itu pun di lihat oleh Andrew membuat Andrew begitu sangat emosi melihat istrinya itu di sentuh oleh pria lain, emosi Andrew seakan memuncak ingin pergi menghampiri Naura yang sedang tersenyum kepada pria lain membuat Andrew terbakar api cemburu melihat kedekatan Naura dengan pria itu.
Andrew tidak dapat menahan emosinya lagi dan ia merasa sudah tidak tahan melihat kedekatan Naura dengan pria itu, Andrew langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju parkiran mobil ia begitu sangat emosi kepada Naura dan pria itu.
Di dalam mobil Andrew langsung menelfon seseorang dan menyuruh melakukan sesuatu, setelah selesai menelfon Andrew langsung pergi dari restoran tersebut pergi menuju kantornya. Perasaannya sudah tidak karuan dia begitu sangat kesal kepada Naura dan pria itu.
Sekitaran 30 menit akhirnya Andrew pun sampai di kantornya dan langsung masuk kedalam ruanganya sambil membuka jasnya dan melemparnya di atas kursi, dia begitu sangat emosi mukanya memerah badannya langsung berkeringat padahal dia berada di dalam ruangan Ac yang dingin.
Di dalam ruangan Andrew terus mondar mandir sambil melihat HP-nya, dia menunggu kabar dari seseorang yang akan menelfonya. Namun belum ada kabar dari seseorang yang ia suruh tadi membuatnya semakin kesal.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk ruangan Andrew dan langsung masuk kedalam ruangan menghampiri Andrew.
"Permisi Pak, klien kita sudah dari tadi menunggu," ucap seseorang dan ternyata itu adalah Sekretarisnya yang bernama David.
"Batalkan saja," sahut Andrew dengan nada keras.
Mendengar perkataan Andrew seperti itu Davit langsung kaget karena selama ini Andrew tidak pernah membatalkan klien mana pun dia selalu fokus dalam bekerja.
"Maaf Pak, klien kali ini sangat berpengaruh dengan bisnis kita, jika bapak membatalkan pertemuan ini perusahaan mungkin akan mengalami kerugian," ucap David mencoba menjelaskan.
"Aku tidak takut mengalami kerugian dan aku juga tidak akan bangkrut jika membatalkan kerja sama dengan satu perusahaan," jawab Andrew begitu sangat emosi.
"Aku tau Pak, tapi jika bapak membatalkan kerja sama dengan klien kali ini, salah satu saingan perusahaan kita akan kerja sama dengan mereka dan tentunya mereka akan mencoba menjatuhkan nama baik perusahaan kita," ucap David menjelaskan dan meyakinkan Andrew agar menemui kliennya itu.
Mendengar perkataan David, Andrew langsung terdiam.
Sejenak berpikir, apa yang dikatan David memang ada benarya.
Andrew lantas mencoba meredahkan emosinya. Setelah beberapa menit Andrew pun memutuskan untuk menemui kliennya bersama David.
Untungnya, Klien Andrew tak marah.
Ia begitu senang karena bisa bekerja sama dengan perusahaan Andrew.
Ya, siapa yang tak mau bekerja sama dengan perusahaan terbaik di negara ini, kan?
Hanya saja, itu semua berbanding terbalik dengan Andrew.
Pria itu sama sekali tidak merasa senang, meski kliennya kali ini sangat berpengaruh dalam bisnisnya.
Di dalam hati, Andrew hanya memikirkan kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya.
Dia masih kesal kala mengingat Naura yang tebar pesona kepada pria lain.
Andrew juga begitu sangat emosi melihat kedekatan Naura dengan rekan kerjanya itu.Rasanya, Andrew sudah tidak sabar ingin segera pergi, namun kliennya belum pergi sehingga Andrew mencoba menahan dirinya namun dia merasakan sedikit kesal kepada sekretarisnya itu yang mencoba menahanya.
'Sial! Akan kubuat perhitungan denganmu nanti, istriku!' janji Andrew dalam hati.
Tidak terasa waktu terus berputar, klien Andrew pun pamit dan langsung pergi dari kantor. Sementara itu, Andrew langsung memanggil David ke ruanganya dan mereka berdua berjalan menuju ruangannya."Aku ingin kamu yang mengurus kerja sama kita kali ini," ucap Andrew begitu duduk di kursi kebanggaannya.Mendengar perkataan Andrew, David kembali kaget dia sama sekali tidak mengerti dengan sikap atasnya itu yang tiba-tiba berubah. Karena yang David ketahui, Andrew adalah orang yang pekerja keras dan tidak pernah menyerah dalam bekerja. Dia selalu fokus bekerja dan tidak pernah menolak klien manapun.Dan dia juga yang selalu mengerjakan setiap proyek dan tidak pernah memberikan pekerjaannya ke orang lain, karena dia lebih suka mengerjakannya sendiri tapi kali ini malah menyuruh orang lain yang mengerjakannya membuat David merasa heran."Tapi Pak, saya tidak bisa menentukan secara sepihak tanpa memberitahukan kepada bapak lebih dulu," jawab David merasa heran dengan sikap atasnya itu."Ap
"Maafkan saya Tuan jika saya salah, saya sama sekali tidak mengerti maksud tuan yang sebenarnya," ucap Naura meminta maaf."Kamu dengar saya sudah berbaik hati mengijinkan kamu bekerja agar kamu bisa membayar hutang-hutang ayahmu, namun kamu malah bertingkah," tegas Andrew dan langsung meramasnya mulut Naura lama kelamaan semakin kuat membuat Naura semakin kesakitan."Tolong maafkan aku Tuan, aku sama sekali tidak mengerti maksud tuan," ucap Naura sambil menahan rasa sakit di mulutnya dan mencoba untuk melepaskan tangan suaminya itu."Dasar wanita tak tau diri," jawab Andrew dan langsung mencium bibir Naura begitu sangat kuat dan memaksa Naura untuk membuka mulutnya agar dirinya bisa leluasa mencium bibirnya, namun Naura mencoba menahan mulutnya agar tidak membukanya namun karena suaminya itu terus menerus mencium bibir Naura begitu sangat kuat sehingga Naura hanya bisa pasrah, Andrew merasa Naura sudah kelelahan Andrew langsung memasukan lidanya kedalam rongga mulut Naura dan memain
Keesokan paginya, Naura terbangun dengan suara ketukan pintu."Selamat pagi Nyonya," ucap Bi Inah menyapa Naura."Iya ada apa Bi," sahut Naura di dalam kamar."Sarapan dulu Nyonya, makanannya sudah saya siapkan," ucap Bi Inah."Iya Bi," sahut Naura dan langsung bangun dari baringnya dan bergeas pergi mandi, setelah mandi Naura langsung pergi ganti pakai dan berjalan keluar dari kamarnya pergi menuju meja makan. Disana sudah ada Bi Inah sedang berdiri menunggunya, sesampainya Naura langsung menyapa Bi Inah dan langsung duduk di kursi.Naura langsung menyendok nasi dan mengambil beberapa lauk di meja dan langsung memakanya sambil memikirkan sesuatu dan terus menatap Bi Inah."Bi Inah," ucap Naura dengan nada pelan."Iya Nyonya ada apa?" tanya Bi Inah."Aku boleh tanya seseuatu nggak Bi?" tanya Naura lagi."Mau tanya apa Nyonya?" tanya Bi Inah balik."Tuan dimana?" tanya Naura membuat Bi Inah sedikit heran dengan pertanyaan Naura."Tuan tidak ada disini Nyonya," jawab Bi Inah."Terus tua
" Kalau memang dia tidak suka aku dekat dengan pria lain kenapa dia tidak mengatakannya? Aku benar-benar bingung dengan sikap suamiku ini, tapi setidaknya aku sudah tahu jika dia tidak suka kalau aku dekat dengan pria manapun," seru Naura terus berfikir. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Naura seketika Naura langsung kaget dan menoleh dan melihat siapa orang yang menepuk pundaknya itu. " Karina," ucap Naura menarik nafas dalam-dalam. " Kamu kenapa dari tadi melamun?" tanya Karina heran. " Tidak ada apa-apa, sudah kerja sana," ucap Naura mengusir sahabatnya itu sedangkan dirinya langsung membersihkan meja di hadapannya. Setelah semua pekerjaan Naura selesai tamu pun mulai datang satu persatu dan Naura langsung melayani pelangganya. Disisi lain Andrew sudah sampai di restoran dan langsung berjalan masuk kedalam restoran dan melihat Naura dari kejauhan sedang melayani tamu-tamunya namun kali ini ia melihat Naura sudah tidak seperti kemarin yang selalu terbar senyum k
"Aku tidak boleh terburu- melakukanya, aku akan mencoba untuk menahanya samapai dia benar-benar mau melayaniku, biarkan saja dia sendiri yang melayaniku tanpa ada paksaan, karena aku yakin dia pasti akan melayaniku," seru Andrew sambil tersenyum. Andrew pun melihat istirahat yang sudah tertidur lelap langsung mendekatinya dan mengusap rambutnya. "Gadis ini sebenarnya terlihat baik, namun sayang dia masi tetap pada pendiriannya, andaikan dia mau melayaniku aku pasti tidak akan mempermasalahkan masalah hutang ayahnya, tapi karena dia sendiri yang meminta aku terpaksa menurutinya, tapi aku ingin melihat sampai di mana kemampuanmu membayar hutang ayahmu," seru Andrew dan langsung mencium kening istrinya. Naura sama sekali tidak merasakan kehadiran Andrew bahkan Naura tidak merasakan ciuman dari Andrew dia tertidur begitu sangat lelap. Andrew terus menatap Naura yang tertidur lelap dan merasa sedikit kasihan melihat wajah polos istrinya, Andrew pun langsung mengambil kursi yang tida
"Awalnya memang itu alasanku menikahinya hanya untuk menghindari perjodohanku, tetapi setelah aku melihat wajah gadis itu? Aku mulai merasa ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu dan lama kelamaan aku mulai menyukainya," sahut Andrew. "Apa gadis itu tahu kalau Bapak mulai suka dengannya?" tanya David lagi. " Soal itu aku tidak tahu, tapi hari ini gadis itu membuatkan kue kesukaanku, dia diberitahukan oleh Bi Inah, entah apa tujuannya tapi aku merasa dia mulai perhatian kepadaku," seri Andrew. " Apa mungkin dia mulai suka dengan bapak?" tanya David terus menerus. " Sudahlah tidak usah bahas itu terus, pergi sana keruanganmu, aku mau fokus bekerja," ucap Andrew mengusir David. " Permisi Pak," ucap David sambil melirik kue di meja Andrew. " Saya boleh minta sedikit Pak?" tanya David sambil mencoba untuk mengambil kue tersebut dia hanya mengoda Andrew. "Sudah pergi sana," ucap Andrew terus mengusir David. "Cuman minta sedikit saja," ucap David memaksa. " Boleh asal gajim
"Bibir gadis ini sungguh sangat manis, membuat aku begitu sangat tergoda," seru Andrew dalam hati dan terus mencium bibir Naura dan memaksa Naura untuk membuka mulutnya.Namun Naura terus menolaknya dan menutup rapat-rapat mulutnya sehingga Andrew mengigit bibir tipis Naura agar Naura membuka mulutnya, dan benar saja Naura merasa sedikit kesakitan di bibirnya sehingga ia langsung membuka mulutnya. Kesempatan itu pun di manfaatkan oleh Andrew, ia langsung memasukan lidahnya kedalam rongga mulut Naura dan langsung memainkannya di dalam mulut Naura.Namun sayang Naura sama sekali tidak membalas permainan Andrew itu, ia malah berusaha untuk melepaskan dirinya, namun ia kala kekuatan tubuh Andrew yang berotot dan berisi tidak dapat bergerak sedikit pun sehingga badan Naura mulai melemas.Andrew pun melihat Naura sudah tidak melawan lagi kembali melakukan aksinya mencium bibir Naura dan terus mencium bibir Naura secara perlahan namun lama kelamaan semakin kuat dan kadang Andrew mengigit bi
Naura pun mendengar perkataan Andrew seperti itu pun langsung berfikir panjang ia tidak mau sampai salah dalam mengambil tindakan karena ia menyadari tidak mungkin dirinya melayani pria yang tidak ia kenal, dan tiba-tiba menjadi suaminya, bahkan dirinya tidak pernah melihat wajah suaminya secara langsung.Naura merasa heran dengan sikap suaminya itu kenapa jika dirinya ingin menemuinya lampu kamar selalu di matikan."Apa mungkin aku melayani pria seperti ini? Mana mungkin aku melayani pria yang sama sekali tidak pernah aku lihat wajannya," Seru Naura dalam hati sambil bertanya-tanya dia begitu sangat heran dengan wajah suaminya itu.Andrew pun melihat Naura tidak menjawab pertanyaannya pun langsung mendekatkan dirinya."Kenapa kamu diam? Apa kamu sudah memikirkannya secara baik, jika kamu sudah menetukan pilihanmu, makan kapan saja aku minta untuk melayaniku maka segera layaniku, mengerti," ucap Andrew dan langsung melepaskan tangan Naura yang masi memegang lenganya." Sekarang kita s