Share

Bab 5. Tangisan Naura

"Maafkan saya Tuan jika saya salah, saya sama sekali tidak mengerti maksud tuan yang sebenarnya," ucap Naura meminta maaf.

"Kamu dengar saya sudah berbaik hati mengijinkan kamu bekerja agar kamu bisa membayar hutang-hutang ayahmu, namun kamu malah bertingkah," tegas Andrew dan langsung  meramasnya mulut Naura lama kelamaan semakin kuat membuat Naura semakin kesakitan.

"Tolong maafkan aku Tuan, aku sama sekali tidak mengerti maksud tuan," ucap Naura sambil menahan rasa sakit di mulutnya dan mencoba untuk melepaskan tangan suaminya itu.

"Dasar wanita tak tau diri," jawab Andrew dan langsung mencium bibir Naura begitu sangat kuat dan memaksa Naura untuk membuka mulutnya agar dirinya bisa leluasa mencium bibirnya, namun Naura mencoba menahan mulutnya agar tidak membukanya namun karena suaminya itu terus menerus mencium bibir Naura begitu sangat kuat sehingga Naura hanya bisa pasrah, Andrew merasa Naura sudah kelelahan Andrew langsung memasukan lidanya kedalam rongga mulut Naura dan memainkannya.

Seketika Naura langsung mengumpulkan semua tenaganya dan mendorong tubuh Andrew sekuat tenaganya dia merasa jijik dengan prilaku suaminya itu kepadanya.

Melihat prilaku istrinya seperti itu Andrew merasa bahwa istrinya sudah begitu sangat berani kepadanya, emosi Andrew langsung memuncak karena baru kali ini ada seseorang wanita yang berani mendorongnya. Seketika Andrew langsung menarik handuk Naura sehingga Naura tidak memakai sehelai benang pun membuat Naura merasa sangat ketakutan dan langsung duduk di lantai sambil mengangkat kedua lututnya menutupi seluruh badanya, air mata Naura sudah tak tertahankan lagi, Naura langsung menangis sekuat kuatnya.

Hanya saja, tangisan Naura yang begitu kuat, membuat hati Andrew menjadi luluh.

Dia tahu jika ini adalah kecemburuannya kepada pria itu sehingga memperlakukan istrinya seperti itu.

Andrew langsung menutupi kembali tubuh Naura dengan handuk dan membantu Naura untuk berdiri.

"Jangan pernah kamu coba lakukan lagi, sekarang kamu harus sadar kalau kamu itu sudah menjadi seorang istri, aku akan mengijinkanmu kembali bekerja seperti biasa tapi ingat jangan coba-coba menghianatiku, jika kamu berani melakukannya kamu tanggung sendiri akibatnya," ucap Andrew dan langsung keluar dari kamar.

Air mata Naura terus menetes ia sama sekali tidak mengerti kenapa hidupnya seperti ini, dia mengira setelah menikah kehidupannya akan menjadi lebih baik namun sebaliknya dia malah merasa hidupnya tidak ada artinya.

Tiba-tiba ada cahaya sedikit dari luar masuk kedalam kamar, seketika Naura langsung berlari ke arah jendela melihat di keluar, teryata lampu di luar tetap menyalahkan hanya saja di kamarnya yang mati membuat Naura bertanya-tanya.

Seketika Naura langsung tersadar jika suaminya ingin menemuinya lampu kamarnya pasti akan di matikan.

Setelah beberapa menit lampu di dalam kamar Naura langsung menyala membuat Naura menangis histeris, dia sama sekali tidak mengerti apa kesalahannya. Kenapa suaminya begitu sangat emosi kepadanya sedangkan dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun, namun kenapa sikap suaminya begitu sangat kasar kepadanya.

"Apa salahku? kenapa setiap ingin menemuiku lampu kamar akan di matikan, apakah wajahku terlalu jelek sehingga dia tidak mau melihatku," seru Naura sambil menangis.

"Siapakah sebenarnya suamiku ini? sepertinya dia memiliki sifat yang tidak bisa di tebak di dalam dirinya? tapi aku masih merasa bingung dimana letak kesalahanku, sampai aku di perlakukan seperti ini? kenapa dia begitu sangat marah kepadaku? seingatku aku tidak melakukan apapun, tapi kenapa perlakuannya begitu sangat kasar," seruh Naura begitu banyak pertayaan di dalam hatinya.

Malam pun semakin larut Naura langsung bergegas memakai baju karena memang dirinya dari tadi belum memakai baju, setelah memakai baju Naura langsung berbaring di atas tempat tidur sambil berfikir.

"Aku harus tau lebih banyak seperti apa suamiku ini? apa yang di suka dan apa yang tidak di sukai supaya aku tidak mengalami perlakuan kasar lagi darinya," seru Naura sambil menutup matanya.

Disisi lain Andrew begitu sangat kesal kepada Naura karena tidak mau mengakui kesalahannya karena telah membuatnya cemburu dengan kedekatannya dengan rekan kerja itu.

"Dasar gadis tidak tau diri, saya sudah berusaha baik dan memberikan waktu untuk membayar semua hutang-hutang ayahnya malah begini balasanmu kepadaku," seru Andrew sambil mengepalakan tanganya.

Karena sudah tidak bisa menahan emosinya lagi Andrew langsung memukul dinding dan tanganya langsung berdarah namun Andrew tidak memperdulikannya.

"Dasar gadis sialan, berani-beraninya kamu mempermainkan aku seperti ini, tunggu saja apa yang akan aku lakukan jika kamu terus memperlakukan aku seperti ini," seru Andrew sambil mengelap bibirnya dan melihat tanganya.

"Bibir gadis ini begitu sangat manis membuat aku tidak bisa menahan hasratku jika aku menatapnya, bagaiamana caranya agar aku bisa mendapatkannya," seru Andrew sambil berfikir.

Tiba-tiba dia menyadari sesuatu dan memiliki rencana.

"Aku ingin melihat sampai di mana dia mampu membayar hutang-hutang ayahnya itu, jika dia tidak mampu untuk membayarnya pastinya dia akan melayaniku, sampai kapan kamu bisa membayarnya percuma kamu kerja mati-matian jika nantinya kamu juga tidak akan mampu membayarnya," seru Andrew sambil tersenyum miring.

Seketika Andrew langsung mengambil HP-nya yang berada diatas meja dan langsung mengirim pesan kepada seseorang, setelah mengirim pesan tersebut Andrew langsung tertawa. Malam pun semakin larut Andrew sama sekali tidak bisa tidur, namun berbeda dengan Naura dia merasa kelelahan karena terus menangis lama kelamaan membuatnya mengantuk dan menutup matanya.

*

*

*

*

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sari Langoti
andrew bikin emosi
goodnovel comment avatar
Chikita Meidy
andre benar2 suami kejam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status