Share

Bab 6. Mengetahui

Keesokan paginya, Naura terbangun dengan suara ketukan pintu.

"Selamat pagi Nyonya," ucap Bi Inah menyapa Naura.

"Iya ada apa Bi," sahut Naura di dalam kamar.

"Sarapan dulu Nyonya, makanannya sudah saya siapkan," ucap Bi Inah.

"Iya Bi," sahut Naura dan langsung bangun dari baringnya dan bergeas pergi mandi, setelah mandi Naura langsung pergi ganti pakai dan berjalan keluar dari kamarnya pergi menuju meja makan. Disana sudah ada Bi Inah sedang berdiri menunggunya, sesampainya Naura langsung menyapa Bi Inah dan langsung duduk di kursi.

Naura langsung menyendok nasi dan mengambil beberapa lauk di meja dan langsung memakanya sambil memikirkan sesuatu dan terus menatap Bi Inah.

"Bi Inah," ucap Naura dengan nada pelan.

"Iya Nyonya ada apa?" tanya Bi Inah.

"Aku boleh tanya seseuatu nggak Bi?" tanya Naura lagi.

"Mau tanya apa Nyonya?" tanya Bi Inah balik.

"Tuan dimana?" tanya Naura membuat Bi Inah sedikit heran dengan pertanyaan Naura.

"Tuan tidak ada disini Nyonya," jawab Bi Inah.

"Terus tuan dimana? bukannya ini rumahnya juga? kenapa dia tidak ada di sini?" tanya Naura terus menerus karena semakin penasaran dengan suaminya itu.

"Sebenarnya," jawab Bi Inah sedikit gugup.

"Sebenarnya apa Bi? katakan saja Bi tidak apa-apa," ucap Naura mencoba meyakinkan Bi Inah agar mengatakannya.

"Sebenarnya Tuan Andrew tidak tinggal di sini dia tinggal di Apartemen, sesekali dia baru datang kesini," ucap Bi Inah menjelaskan.

Mendengar perkataan Bi Inah seperti itu Naura semakin penasaran dan bertanya-tanya dalam hatinya.

"Kenapa dia tidak tinggal di sini Bi? ini kan rumahnya juga? kenapa dia mala tinggal di apartement? terus keluarganya dimana? kenapa tidak tinggal di sini?" tanya Naura begitu banyak pertanyaan membuat Bi Inah bingung mau menjawabnya.

"Saya tidak enak bercerita Nyonya, takut tuan mengetahuinya dan saya pasti akan di pecat," ucap Bi Inah merasa takut jika Andrew sampai mengetahuinya.

"Ceritakan saja Bi, tidak usah takut lagian tuan juga tidak ada disini! bukankah saya berhak tahu karena saya ini istrinya," ucap Naura sedikit memaksa Bi Inah agar bercerita.

"Sebenarnya rumah ini adalah rumah Nenek tuan Andrew, rumah ini diwariskan ke cucunya yaitu tuan Andrew, namun sodara tuan Andrew lainnya tidak setuju dan berselisih akhirnya mereka semua pada pergi dari rumah ini. Walaupun mereka semua punya rumah masing-masing tapi mereka tetap ingin merebut rumah ini, karena terus berselisih dengan keluarganya akhirnya tuan Andrew memilih pindah dari rumah ini dan tinggal diapartemen," ucap Bi Inah menjelaskan.

"Jadi Namanya Andrew," seru Naura dalam hati karena ini pertama kalinya Naura mendengar nama suaminya itu.

"Terus orang tuanya Tuan dimana sekarang Bi?" tanya Naura.

"Mereka tinggal diuar kota, sudah 10 tahun ini mereka tidak pernah kembali mungkin karena mereka fikir jika kembali anaknya hanya mempermasalahkan soal warisan, makanya mereka memilih tinggal di luar kota," seru Bi Inah.

Mendengar perkataan Bi Inah seperti itu perasaan Naura mulai merasa sedikit prihatin dengan kisah suaminya itu.

"Jadi begitu ya ceritanya, pantesan saja dia bersikap sangat dingin teryata dia punya pengalaman keluarga yang begitu tidak menyenangkan di hatinya! tapi aku masi bingung apa salahku kenapa dia begitu sangat marah tadi malam," seru Naura dalam hati.

Tidak lama kemudian Naura sudah selesai sarapan dan langsung berdiri dari duduknya berjalan menuju parkiran mobil disana sudah ada sopir menunggunya, sesampainya Naura langsung masuk kedalam mobil pergi menuju restoran tempat ia bekerja.

Sekitaran 30 menit Naura pun sampai dan langsung turun dari mobil berjalan masuk kedalam restoran tersebut dan betapa kagetnya Naura mendengar keributan di dalam restoran.

Naura yang semakin penasaran langsung pergi menghampiri keributan tersebut dan bertanya kepada sahabatnya Karina yang lebih dulu datang.

"Karina ada apa?" tanya Naura.

"Salah satu rekan kerja kita di pukuli oleh beberapa orang yang tidak di kenal," ucap Karina.

Mendengar perkataan Karina seperti itu Naura langsung kaget.

"Siapa orang yang dipukuli?" tanya Naura Penasaran.

"Doni, kemarin di tengah jalan Doni di hadang beberapa orang dan langsung di pukuli, orang itu mengatakan jangan ganggu istrinya. Doni juga bingung istri siapa yang ia ganggu, padahal kata Doni dia tidak pernah dekat dengan wanita yang sudah bersuami," ucap Karina menjelaskan.

Naura langsung kaget mendengar perkataan sahabatnya itu ia langsung menebak jika orang yang memukuli Doni adalah orang suruhan suaminya.

"Jangan- jangan ini yang membuatnya marah tadi malam, tapi apa hubungannya dengan Doni bukannya mereka tidak saling mengenal," seru Naura dalam hati.

"Tunggu dulu bukanya Karina bilang kalau orang yang memukuli Doni mengatakan jangan ganggu istrinya, siapakah istrinya itu apakah aku?" tanya Naura di dalam hatinya, ia terus berfikir membuat Karina merasa kebingungan melihat sahabatnya itu.

"Naura kenapa melamun?" tanya Karina heran sambil memegang pundak Naura.

Seketika Naura langsung tersadar.

"Haaa, tidak apa- apa kok," ucap Naura sambil tersenyum miring dan berjalan menuju meja, seluruh tubuhnya merasa gemetar, ia tahu bahwa itu pasti adalah suruhan suaminya.

"Apa mungkin ini suruhannya, tapi apa salah Doni bukanya kami tidak memiliki hubungan apa- apa selain hanya rekan kerja? apa mungkin dia tidak suka jika aku dekat dengan pria lain?" seru Naura begitu banyak pertanyaan dalam hatinya.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Imatul
Kesel bacanya tapi seru
goodnovel comment avatar
Chikita Meidy
sukur Naura sudah tahu sifat asli suaminya
goodnovel comment avatar
Chikita Meidy
kelanjutanya mana?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status