Tidak terasa waktu terus berputar, klien Andrew pun pamit dan langsung pergi dari kantor.
Sementara itu, Andrew langsung memanggil David ke ruanganya dan mereka berdua berjalan menuju ruangannya.
"Aku ingin kamu yang mengurus kerja sama kita kali ini," ucap Andrew begitu duduk di kursi kebanggaannya.
Mendengar perkataan Andrew, David kembali kaget dia sama sekali tidak mengerti dengan sikap atasnya itu yang tiba-tiba berubah.
Karena yang David ketahui, Andrew adalah orang yang pekerja keras dan tidak pernah menyerah dalam bekerja.
Dia selalu fokus bekerja dan tidak pernah menolak klien manapun.
Dan dia juga yang selalu mengerjakan setiap proyek dan tidak pernah memberikan pekerjaannya ke orang lain, karena dia lebih suka mengerjakannya sendiri tapi kali ini malah menyuruh orang lain yang mengerjakannya membuat David merasa heran.
"Tapi Pak, saya tidak bisa menentukan secara sepihak tanpa memberitahukan kepada bapak lebih dulu," jawab David merasa heran dengan sikap atasnya itu.
"Apa kamu lupa sudah berapa lama kamu menjadi sekretarisku? kenapa kali ini kamu tidak percaya diri, aku tidak mau tau kamu harus mengurusnya sendiri," ucap Andrew kembali kesal kepada sekertarisnya itu.
Tiba-tiba HP Andrew berdering dan langsung buru- mengambil HP-nya dan menyuruh sekretarisnya itu keluar dari ruanganya.
"Hallo," ucap seseorang di telfon.
"Apakah kamu sudah melaksanakan tugas yang saya suruh?" tanya Andrew.
"Belum Pak, orang itu belum keluar dari restoran kami masi menunggunya, bapak tidak usah khawatir kami akan mengerjakan sesuai perintah bapak. Setelah pekerjaan kami selesai kami akan segera menghubungi bapak," jawab seseorang di telfon.
"Aku tidak mau kalian sampai gagal, aku hanya ingin memberikan pelajaran kepada orang itu, setelah tugas kalian selesai segera hubungiku kembali mengerti," ucap Andrew dan langsung mematikan telfonnya dan menunggu orang suruhannya itu kembali menelfonya.
Waktu terus berputar dan sudah pergantian shift Naura beserta sahabat dan rekan kerjanya yang lain bergegas pulang, mereka pun berpisah di depan restoran.
Naura terus berjalan sedikit menjauh dari restoran dan menunggu sopir yang akan jemputnya, karena sebelumnya Naura sudah mengatakan kepada sopirnya itu, akan menjemputnya di tempat yang sudah ditentukanya.
Tidak lama kemudian sopir yang akan menjemput Naura pun tiba dan Naura langsung masuk kedalam mobil pergi menuju rumahnya.
Sedangkan Andrew masi di kantor menunggu kabar dari orang suruhannya itu.
Setelah 1 jam menunggu orang suruhan Andrew pun menelfon, Andrew langsung buru- buru mengangkatnya.
"Kami sudah memberikan pelajaran kepada orang yang bernama Doni itu, dia adalah salah satu karyawan terlama di restoran, kami sudah menghubungi Manajer restoran dan menejer telah mengirimkan CCTV kepada kami tentang perilakunya kepada kedua rekan kerjanya itu yang bernama Karina dan Naura," ucap orang suruhan Andrew.
"Bagus, kerja kalian sangat bagus, tapi tidak ada satu orang yang melihat tindakan kalian kan? Aku tidak mau berurusan dengan hukum," jawab Andrew tegas.
"Bapak tidak usah hawatir, pekerjaan kami sangat rapih dan tidak ada satu orang yang melihat atau pun mengenali kami," ucap orang suruhan Andrew.
Mendengar perkataan orang suruhan Andrew seperti itu Andrew langsung mematikan Hpnya didalam hatinya merasa sedikit puas karena sudah memberikan pelajaran kepada pria yang sudah menyakitinya itu.
"Sekarang giliran kamu," seru Andrew dan langsung berdiri dari duduknya dan langsung keluar dari ruanganya pergi menuju mobilnya sesampainya Andrew langsung masukan kedalam mobil pergi menuju rumahnya.
Di dalam hati Andrew merasa sangat kesal kepada istrinya jika mengingat istrinya tebar senyuman kepada semua orang, Andrew begitu sangat tidak suka melihat pemandangan tadi dia sudah tidak sabar ingin segera menemui istrinya.
Tidak lama kemudian Andrew pun samapai di depan rumahnya dan langsung menelfon pelayan di rumahnya dan menanyakan keberadaan Naura.
Pelayan mengatakan kalau Naura sedang berada di kamarnya, mendengar perkataan pelayanya seperti itu Andrew langsung bergegas masuk kedalam rumah dan menyuruh supir pribadi Naura untuk mematikan lampu di kamar Naura.
Mendengar perkataan Andrew seperti itu sopir pribadi Naura merasa heran dengan sikap tuanya itu, setiap ingin bertemu istrinya lampu kamar harus di matikan. Namun ia sadar jika dirinya hanyalah pekerja di rumahnya dan hanya bisa pasrah dan menuruti perintah tuanya.
Lampu di kamar Naura pun di matikan membuat Naura kaget setengah mati karena dirinya sedang berada di dalam kamar mandi dalam keadaan mandi, seketika Naura langsung meraba-raba dinding kamar mandi sambil mencari handuknya dan langsung menarik handuk yang tidak jauh dari jangkauannya dan langsung memakainya.
Naura langsung keluar dari kamar mandi sambil memegan handuknya berjalan secara perlahan menuju tempat tidur ingin mencari Hpnya, kebetulan Hpnya ia taro di atas tempat tidur.
Tiba-tiba terdengar suara langka kaki yang menuju arah Naura membuat Naura ketakutan karena dirinya dalam keadaan tidak memakai pakaian hanya di baluri handuk.
"Apa yang telah kamu perbuat hari ini?" tanya Andrew dengan nada begitu sangat keras membuat Naura ketakutan dan tidak mengerti apa maksud dari suaminya itu.
"Maksud Tuan, apa?" tanya Naura balik karena tidak mengerti maksud dari suaminya itu.
"Kamu tidak usah pura-pura tidak tahu, apa kamu memang sengaja mempermalukan aku?" jawab Andrew begitu sangat emosi.
Mendengar perkataan suaminya, Naura semakin kebingungan.
Dia sungguh tidak mengerti apa yang telah ia perbuat sehingga membuat suaminya begitu sangat marah kepadanya.
*
*
*
*
"Maafkan saya Tuan jika saya salah, saya sama sekali tidak mengerti maksud tuan yang sebenarnya," ucap Naura meminta maaf."Kamu dengar saya sudah berbaik hati mengijinkan kamu bekerja agar kamu bisa membayar hutang-hutang ayahmu, namun kamu malah bertingkah," tegas Andrew dan langsung meramasnya mulut Naura lama kelamaan semakin kuat membuat Naura semakin kesakitan."Tolong maafkan aku Tuan, aku sama sekali tidak mengerti maksud tuan," ucap Naura sambil menahan rasa sakit di mulutnya dan mencoba untuk melepaskan tangan suaminya itu."Dasar wanita tak tau diri," jawab Andrew dan langsung mencium bibir Naura begitu sangat kuat dan memaksa Naura untuk membuka mulutnya agar dirinya bisa leluasa mencium bibirnya, namun Naura mencoba menahan mulutnya agar tidak membukanya namun karena suaminya itu terus menerus mencium bibir Naura begitu sangat kuat sehingga Naura hanya bisa pasrah, Andrew merasa Naura sudah kelelahan Andrew langsung memasukan lidanya kedalam rongga mulut Naura dan memain
Keesokan paginya, Naura terbangun dengan suara ketukan pintu."Selamat pagi Nyonya," ucap Bi Inah menyapa Naura."Iya ada apa Bi," sahut Naura di dalam kamar."Sarapan dulu Nyonya, makanannya sudah saya siapkan," ucap Bi Inah."Iya Bi," sahut Naura dan langsung bangun dari baringnya dan bergeas pergi mandi, setelah mandi Naura langsung pergi ganti pakai dan berjalan keluar dari kamarnya pergi menuju meja makan. Disana sudah ada Bi Inah sedang berdiri menunggunya, sesampainya Naura langsung menyapa Bi Inah dan langsung duduk di kursi.Naura langsung menyendok nasi dan mengambil beberapa lauk di meja dan langsung memakanya sambil memikirkan sesuatu dan terus menatap Bi Inah."Bi Inah," ucap Naura dengan nada pelan."Iya Nyonya ada apa?" tanya Bi Inah."Aku boleh tanya seseuatu nggak Bi?" tanya Naura lagi."Mau tanya apa Nyonya?" tanya Bi Inah balik."Tuan dimana?" tanya Naura membuat Bi Inah sedikit heran dengan pertanyaan Naura."Tuan tidak ada disini Nyonya," jawab Bi Inah."Terus tua
" Kalau memang dia tidak suka aku dekat dengan pria lain kenapa dia tidak mengatakannya? Aku benar-benar bingung dengan sikap suamiku ini, tapi setidaknya aku sudah tahu jika dia tidak suka kalau aku dekat dengan pria manapun," seru Naura terus berfikir. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Naura seketika Naura langsung kaget dan menoleh dan melihat siapa orang yang menepuk pundaknya itu. " Karina," ucap Naura menarik nafas dalam-dalam. " Kamu kenapa dari tadi melamun?" tanya Karina heran. " Tidak ada apa-apa, sudah kerja sana," ucap Naura mengusir sahabatnya itu sedangkan dirinya langsung membersihkan meja di hadapannya. Setelah semua pekerjaan Naura selesai tamu pun mulai datang satu persatu dan Naura langsung melayani pelangganya. Disisi lain Andrew sudah sampai di restoran dan langsung berjalan masuk kedalam restoran dan melihat Naura dari kejauhan sedang melayani tamu-tamunya namun kali ini ia melihat Naura sudah tidak seperti kemarin yang selalu terbar senyum k
"Aku tidak boleh terburu- melakukanya, aku akan mencoba untuk menahanya samapai dia benar-benar mau melayaniku, biarkan saja dia sendiri yang melayaniku tanpa ada paksaan, karena aku yakin dia pasti akan melayaniku," seru Andrew sambil tersenyum. Andrew pun melihat istirahat yang sudah tertidur lelap langsung mendekatinya dan mengusap rambutnya. "Gadis ini sebenarnya terlihat baik, namun sayang dia masi tetap pada pendiriannya, andaikan dia mau melayaniku aku pasti tidak akan mempermasalahkan masalah hutang ayahnya, tapi karena dia sendiri yang meminta aku terpaksa menurutinya, tapi aku ingin melihat sampai di mana kemampuanmu membayar hutang ayahmu," seru Andrew dan langsung mencium kening istrinya. Naura sama sekali tidak merasakan kehadiran Andrew bahkan Naura tidak merasakan ciuman dari Andrew dia tertidur begitu sangat lelap. Andrew terus menatap Naura yang tertidur lelap dan merasa sedikit kasihan melihat wajah polos istrinya, Andrew pun langsung mengambil kursi yang tida
"Awalnya memang itu alasanku menikahinya hanya untuk menghindari perjodohanku, tetapi setelah aku melihat wajah gadis itu? Aku mulai merasa ada sesuatu yang berbeda dari gadis itu dan lama kelamaan aku mulai menyukainya," sahut Andrew. "Apa gadis itu tahu kalau Bapak mulai suka dengannya?" tanya David lagi. " Soal itu aku tidak tahu, tapi hari ini gadis itu membuatkan kue kesukaanku, dia diberitahukan oleh Bi Inah, entah apa tujuannya tapi aku merasa dia mulai perhatian kepadaku," seri Andrew. " Apa mungkin dia mulai suka dengan bapak?" tanya David terus menerus. " Sudahlah tidak usah bahas itu terus, pergi sana keruanganmu, aku mau fokus bekerja," ucap Andrew mengusir David. " Permisi Pak," ucap David sambil melirik kue di meja Andrew. " Saya boleh minta sedikit Pak?" tanya David sambil mencoba untuk mengambil kue tersebut dia hanya mengoda Andrew. "Sudah pergi sana," ucap Andrew terus mengusir David. "Cuman minta sedikit saja," ucap David memaksa. " Boleh asal gajim
"Bibir gadis ini sungguh sangat manis, membuat aku begitu sangat tergoda," seru Andrew dalam hati dan terus mencium bibir Naura dan memaksa Naura untuk membuka mulutnya.Namun Naura terus menolaknya dan menutup rapat-rapat mulutnya sehingga Andrew mengigit bibir tipis Naura agar Naura membuka mulutnya, dan benar saja Naura merasa sedikit kesakitan di bibirnya sehingga ia langsung membuka mulutnya. Kesempatan itu pun di manfaatkan oleh Andrew, ia langsung memasukan lidahnya kedalam rongga mulut Naura dan langsung memainkannya di dalam mulut Naura.Namun sayang Naura sama sekali tidak membalas permainan Andrew itu, ia malah berusaha untuk melepaskan dirinya, namun ia kala kekuatan tubuh Andrew yang berotot dan berisi tidak dapat bergerak sedikit pun sehingga badan Naura mulai melemas.Andrew pun melihat Naura sudah tidak melawan lagi kembali melakukan aksinya mencium bibir Naura dan terus mencium bibir Naura secara perlahan namun lama kelamaan semakin kuat dan kadang Andrew mengigit bi
Naura pun mendengar perkataan Andrew seperti itu pun langsung berfikir panjang ia tidak mau sampai salah dalam mengambil tindakan karena ia menyadari tidak mungkin dirinya melayani pria yang tidak ia kenal, dan tiba-tiba menjadi suaminya, bahkan dirinya tidak pernah melihat wajah suaminya secara langsung.Naura merasa heran dengan sikap suaminya itu kenapa jika dirinya ingin menemuinya lampu kamar selalu di matikan."Apa mungkin aku melayani pria seperti ini? Mana mungkin aku melayani pria yang sama sekali tidak pernah aku lihat wajannya," Seru Naura dalam hati sambil bertanya-tanya dia begitu sangat heran dengan wajah suaminya itu.Andrew pun melihat Naura tidak menjawab pertanyaannya pun langsung mendekatkan dirinya."Kenapa kamu diam? Apa kamu sudah memikirkannya secara baik, jika kamu sudah menetukan pilihanmu, makan kapan saja aku minta untuk melayaniku maka segera layaniku, mengerti," ucap Andrew dan langsung melepaskan tangan Naura yang masi memegang lenganya." Sekarang kita s
"Pasti ada yang tidak beres, aku harus kekantor sekarang," ucap Andrew dan langsung berdiri dari duduknya pergi mandi, setelah mandi Andrew pun langsung bergegas ganti baju dan berjalan keluar dari kamarnya pergi menghampiri David yang sudah menunggunya. Di dalam hati Andrew merasa ada sesuatu yang pasti terjadi di kantornya karena tidak mungkin ayahnya ikut campur dalam urusan kantornya karena ia mengetahui bahwa ayahnya juga memiliki perusahaan sendiri namun kenapa ia malah memecat karyawannya, ia pun semakin penasaran ingin segera sampai di kantornya. Tidak lama kemudian sekitaran 15 menit Andrew pun sampai di kantornya dan langsung turun dari mobil berjalan menuju ruangannya bersama David, sesampainya Andre pun langsung menelfon resepsionis dan meminta manajer untuk menemuinya, namun resepsionis mengatakan bahwa manajernya sudah pergi. Mendengar perkataan resepsionis seperti itu Andrew pun langsung kaget! Bagaimana tidak? Ia merasa sangat heran kenapa manajernya pergi tanpa m