Share

Bab 46. Jujur

"Ka_kamu?"

Pria itu tersenyum lebar seraya mengangkat kantong kresek berisi martabak.

"Martabak?"

Langit mengangguk.

Vivi yang mendengar kata martabak, langsung bangkit dan berlari ke depan pintu. "Mana kang martabaknya?" tanyanya dengan antusias.

Saat Vivi menoleh, ia langsung kicep, mundur selangkah. Ternyata kang martabak yang dimaksud Senja adalah_

"Pak Langit," Vivi tergagap. Saat sadar, ia langsung mengangguk hormat dengan senyuman paksa.

"Mampus aku! Salah lagi!!" rutuk Vivi dalam hati. Jangan sampai sikap kurang ajarnya ini bisa mempengaruhi kinerjanya di hotel. Bisa-bisa ia dipecat.

Sedangkan saat Vivi mengatakan kang martabak, Langit menatapnya datar sehingga membuat Vivi sungkan.

"Mari, Pak. Silahkan masuk!!"

Ketika Vivi hendak membuka lebar pintunya, dengan cepat Senja menahannya.

"Eh, kamu mau apa, Vi?"

"Pak Langit tamu, Nja. Sudah kewajiban kita untuk menyuruh pak Langit masuk."

"Hey, kamu mau digrebek warga di sini karena memasukkan seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status