Beranda / Fantasi / Patriark Sekte Abadi Kuno / Bab 2: Misi Sampingan Dua

Share

Bab 2: Misi Sampingan Dua

Penulis: Mu_Yan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-13 06:19:48

Sungai jernih mengalir di sepanjang jalur sungai yang terdapat banyak bebatuan. Airnya cukup deras dan itu bertabrakan dengan batu, menyebabkan air memercik ke udara.

Yang Wei masih mengenakan pakaiannya dari dunia Modern, celana panjang dan kaos berlengan panjang. Saat ini sedang menyeberangi sungai.

Setelah berhasil dan berdiri di sisi lain sungai, ia mendengar suara pembicaraan tidak jauh dari sana. Walaupun bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut sangat asing, tetapi dia masih pergi mencari tahu.

Dibalik pohon besar, salah satu pembicara meringis kesakitan. Yang Wei merasa cemas dan mempercepat langkah kakinya. Segera dia menemukan dua gadis kecil berusia 10 tahunan berada di balik pohon dan semak-semak.

Seorang gadis memiliki kaki hampir putus, air mata berlinang diwajahnya yang kotor dan rambutnya yang hitam lurus, lengket oleh keringat.

Gadis yang sehat tengah merawat gadis terluka. Begitu Yang Wei muncul, dia melompat kaget dan langsung mengangkat balok kayu di sampingnya. Menggunakan benda tersebut memukul kepala Yang Wei sekuat tenaga.

"Pung!"

Suara seperti memukul tong kosong terdengar. Sementara balok kayu terlempar dari tangan gadis itu.

Selama ini Yang Wei hanya membiarkan gadis itu memukul. Karena, pertahanannya sudah tak terkalahkan di peringkat manusia fana.

Gadis yang sehat menangis tersedu menyadari orang asing itu baik-baik saja setelah di pukul olehnya, dan tangannya sendiri malah terasa seakan mau pecah. Itu akibat dampak dari serangannya sendiri.

Yang Wei mendekat sambil tersenyum, tidak mencoba berbicara.

"#####&&&##!" Gadis yang sehat berkata dalam bahasa asing sambil terus melempari Yang Wei dengan apapun yang dapat dia raih, ia juga beringsut ke sisi gadis terluka untuk melindunginya.

Meskipun Gadis tersebut berani, tubuhnya terlihat bergetar. Apakah karena dia takut, kelelahan, atau rasa sakit ditangannya? Hanya dia yang tahu.

Sementara itu, lonceng berbunyi dalam benak Yang Wei.

[Install Kamus besar bahasa Benua Origin berhasil!]

"Orang jahat! Pergi! Pergi! Jangan menyakiti kakak lagi! Tinggalkan kami sendiri!" kata Gadis yang sehat.

Setelah memahami bahasa asing, Yang Wei berlutut di tanah dan menurunkan badannya sambil berkata lembut, "Jangan takut. Aku bukan penjahat."

Tindakan Yang Wei membuahkan hasil. Gadis yang sehat berhenti melemparinya. Meski demikian, sang Gadis tetap menjaga kewaspadaan penuh.

"Namaku adalah Yang Wei, Patriark Sekte Abadi Kuno," kata Yang Wei memperkenalkan diri dengan harapan kepercayaan.

"Apa!" Gadis itu berseru takjub dalam hati," Jadi Kau memiliki sekte!? tidak heran sangat kuat. Ternyata seorang ahli."

Segera harapan muncul di hatinya yang rapuh. Dia berlutut di depan Yang Wei, bersujud ketanah dan memohon, "Tuan Yang Wei, tolong tunjukkan kemurahan hati mu. Saudariku, dia terluka oleh orang jahat. Tolong selamatkan Saudariku Tuan. Sebagai imbalannya Ak– aku akan melakukan apapun."

"Baiklah, Baiklah, tarik nafas perlahan." Yang Wei berjalan menuju Gadis itu dan membantunya bangun. Namun, sang Gadis menolak bantuan.

Hati Yang Wei sakit melihat keadaan memprihatinkan Gadis kecil itu.

Tekad gadis tersebut seolah berkata, "Aku tidak akan bangun sebelum Tuan membantu menyelamatkan adikku!"

Menyadari hal ini, Yang Wei hanya bisa mengelus rambut kepalanya dengan kasih sayang.

Kemudian melirik gadis yang bersandar di pohon itu, ternyata dia sudah pingsan karena rasa sakit.

Yang Wei berkata, "Aku bisa menolong kamu, tapi ada syaratnya."

"Katakanlah! Aku siap melakukan apapun!?"

Gadis yang sehat sambil mendongak dengan air mata mengalir di pipinya yang memerah.

"Jadilah murid sekteku," kata Yang Wei.

Bahkan tanpa berpikir panjang, Gadis sehat itu langsung membenturkan kepalanya ketanah tiga kali.

Setelah itu dia berkata dengan sungguh-sungguh, "Murid ini memberi hormat kepada Tuanku."

"Sistem!"

[Ding! Misi Sampingan selesai. Hadiah secara otomatis di ambil.]

[Ding! Fitur Toko telah dibuka.]

"Buka Toko Sistem," perintah Yang Wei.

Layar biru tembus pandang muncul.

Toko dibagi menjadi jadi tiga peringkat, Toko tingkat rendah, menengah dan tinggi. Saat ini poin kontribusi hanya mencukupi untuk membeli item di Toko tingkat rendah.

Yang Wei langsung menuju Toko tingkat rendah, dimana banyak item muncul. Salah satunya ada item yang dia inginkan, pil penyembuh LV 1.

Klik informasi pil.

[Pil Penyembuh: Penyembuhan total semua luka dalam waktu singkat. Hanya berlaku untuk basis budidaya tahap pengumpulan Qi dan lebih rendah. Harga 1 poin kontribusi.]

"Beli!"

Sebutir mutiara bening dengan urat hijau muncul, dan melayang didepan gadis yang sehat.

Yang Wei berkata, "Ambil itu dan beri makan pada saudarimu."

Gadis yang sehat buru-buru mengambil dan memberikannya kepada gadis yang terluka.

Saat Pil memasuki mulut kecil gadis yang terluka, itu langsung meleleh seperti air. Dan mengalir ke tenggorokan sampai memasuki pencernaan. Segera tubuhnya menyerap energi vitalitas yang terkandung dalam Pil Healing.

Cahaya samar warna hijau muncul di kakinya yang hampir putus, dan secara ajaib membuat darah yang mengalir itu berhenti. Kulitnya yang terkoyak, terkelupas lalu diganti dengan yang baru, daging yang terpotong dan tulang patah itu menyatu kembali. Sementara tulang yang patah bergabung dalam keharmonisan.

"Wah Saudari!" Gadis yang sehat memeluk gadis yang sudah sembuh erat-erat sambil melontarkan pertanyaan. "Bagaimana keadaan mu? Apa masih sakit? Apa kamu merasa tidak enak?"

"Saudari aku baik-baik saja, terimakasih," kata yang sudah sembuh sambil membuka matanya perlahan.

Sebelumnya dia pingsan karena sakit, tapi kemudian tertidur setelah lukanya sembuh. Sayang sekali dia dibangunkan oleh keributan yang disebabkan oleh gadis yang sehat.

"Uhuk." Yang Wei terbatuk-batuk.

Gadis yang sehat meminta maaf karena mengabaikan sang master. Lalu buru-buru memperkenalkan dirinya dan saudarinya.

Yang sehat bernama Zi Yue sementara Saudari yang sudah sembuh adalah Zi Lan. Mereka berasal dari pemukiman di luar kota Qiyang dan merupakan anak yatim-piatu yang hidup mengandalkan belas kasih penduduk setempat.

Kedua gadis kecil itu di buru oleh seorang bangsawan karena mereka memakan makanan sisa yang sudah dibuang oleh bangsawan tersebut.

Zi Lan juga diberi tahu tentang keberadaan Sekte Abadi Kuno, dan ia langsung memutuskan untuk bergabung dengan sekte Abadi Kuno tanpa pikir panjang. Yang Wei menyambut dengan senyum lebar.

Setiap menerima satu murid, tuan rumah akan mendapatkan 1 poin kontribusi yang bisa tukar dengan item di Toko. Murid juga mendapat 1 poin kontribusi.

Poin kontribusi murid hanya bisa digunakan oleh murid sendiri, fitur penukaran belum tersedia sampai di sekte ada seorang yang secara resmi menjadi kultivator atau berjalan di jalan pencari/pengejar kebenaran (Dao). Itu menjadi misi sampingan ke dua yang diberikan sistem.

[Misi Sampingan dipicu: Dapatkan satu anggota sekte yang secara resmi menempuh jalan Kultivator.

Hadiah: Membuka fitur penukaran kontribusi murid, 100 poin kontribusi sekte.]

Selain itu, hak istimewa bangunan sekte tingkat 1 sudah bisa diakses. Susunan pengumpulan Qi tingkat 1 (terbuka.) Menara Pembentukan Tubuh tingkat 1 (terbuka.)

Hak istimewa selanjutnya akan di buka setelah bangunan sekte naik ke level 2.

"Murid-murid ku, pimpin jalan menuju kota Qiyang."

Dibawah perintah Patriak Sekte, kedua gadis kecil itu memimpin jalan.

Dalam perjalanan Yang Wei bertanya sambil menunjukkan sebuah koin emas, "Xiao Lan, apa kamu tahu nilai mata uang?"

"Aku tahu, aku tahu!" Zi Yue menyela. Ia melompat ke jalan Yang Wei dan berkata dengan mata berbinar, "Master, satu emas setara dengan 1.000 perak dan 1 perak setara dengan 1.000 perunggu."

Yang Wei melihat kekaguman Dimata Zi Yue. Gadis itu bahkan tak mengalihkan pandangannya dari emas di tangan Yang Wei setelah berucap.

"Ambil." Yang Wei melemparkan koin emas itu kepadanya dengan acuh.

Zi Yue menangkap nya dengan cepat dan menggenggamnya erat-erat. Setetes Air mata jatuh ke pipinya tapi dia menghapusnya sebelum ada yang sadar.

Bab terkait

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 3: Pria Gemuk

    Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang. Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan. "Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam. "Berhenti!" Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya. "Orang berpakaian aneh, d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 4: Membunuh

    "Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah. Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut. Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah.""Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya.""Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan. "Potong!""Plak!"Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga. Si gemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 5: Jimat Pelarian

    Yang Wei berhenti menggulir layar sentuh. Sementara, pikiran dia terganggu oleh suara yang tiba-tiba masuk. Dia merasa aura kuat mengembun di udara, lalu dinding angin muncul, mengurung dirinya bersama dua murid generasi pertama Sekte Abadi Kuno. Yakni Zi Bersaudari."Ding" "Ding!" "Ding!" Senjata prajurit yang menyerang Yang Wei terhalang oleh dinding angin, kemudian itu terpantul kembali, dan jatuh berserakan ke tanah. Semua prajurit memiliki ekspresi ngeri di wajah mereka.Karena pada saat senjata mengenai dinding angin, mereka menyadari bahwa kekuatan recoil beberapa kali lebih kuat dari serangan mereka. Untungnya senjata-senjata itu langsung terlempar. Jika tidak, tangan para prajurit pasti sudah remuk."Ahli mana yang ikut campur! Tolong tunjukkan diri Anda!" Pria gemuk yang bersembunyi dalam kerumunan prajurit, berteriak setelah melihat banyak prajuritnya berpaku ngeri. Setelah teriakan itu, dinding angin mengurung dia ditengah-tengah hamparan prajurit. Hal ini memisahkan di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 6: Badai Spiritual

    Dalam perjalanan kembali ke sekte dan akan melewati sungai deras yang muncul di bab 2, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, awan hitam dengan petir yang berderak mengambang di langit.Fenomena tersebut mencakup wilayah seluas puluhan kilometer. Gemuruh guntur berlama-lama sementara angin sangat kencang. Air sungai tampak di aduk, bebatuan dan tanah bergetar seperti ada gempa. "Aneh." Yang Wei berpikir, "Aku merasa kekuatan spiritual berkumpul di satu titik di bawah awan itu. Sebenarnya ada apa?" [Ding! Misi Sampingan (3) terpicu. Dapatkan harta alam yang akan segera lahir. Hadiah: 200 poin kontribusi.] "Misi sampingan lagi!?" Yang Wei terkejut dan berkata, "Misi sampingan muncul cukup sering? Apa sistem jaman sekarang takut Tuan Rumahnya kekurangan plot untuk tampil di layar?" Sistem menjawab dengan benar, "Misi Sampingan terpicu jika keadaan-keadaan khusus terpenuhi. Dan itu haruslah sesuatu yang melibatkan peningkatan kekuatan sekte. Sebagai sistem Sekte Abadi Kuno, itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 7: Yunxi

    Dalam badai spiritual.Jeritan putus asa berangsur-angsur menjadi tawa, dan gelombang aura jahat menyebar. Mirip jeritan iblis jahat dari kedalaman jurang neraka. 100 meter jauhnya, para seniman Beladiri Mistis mundur beberapa langkah karena kaget. Mereka berkeringat dingin, dan jejak ketakutan tampak dari ekspresi mereka. "Iblis! Seniman Beladiri Iblis!" Seorang laki-laki tua berkata. "Apa!" Seniman Beladiri mistis lainnya berseru serempak, mereka menatap Laki-laki tua itu. "Orang Tua, jangan bicara omong kosong!""Benar." Seniman Beladiri lain menimpali, "kami semua tahu bahwa Seniman Beladiri Iblis sudah pindah ke benua Desolati Barat. Bagaimana mereka bisa bermain ke benua kami, Utara Desolati?""Aku, aku hanya menebaknya," kata Laki-laki Tua dengan canggung. Pada saat ini seorang tetua berjubah putih keluar dari kelompok. Dia berkata, "Apa yang dikatakan Pak Tua tidak salah. Tuan ini pernah membaca buku tentang atribut Seniman Beladiri Iblis, sungguh gelombang aura barus

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 8: Lahirnya Harta Alam

    Li Ao, Xixi, dan gadis muda lainnya mendirikan formasi. Tangan membangun segel rumit, bibir bergerak melafalkan mantra. Qi Vital menyalakan formasi sesuai panduan ilmu materai. Sama seperti formasi sepenuhnya dihidupkan, dan gaya tarik terhampar dibawah kaki Yuxin, mereka berteriak serempak,"Bintang Dan Bulan Mengunci Bumi!" Atmosfer diselimuti aura supranatural. Cahaya menjadi redup dan angin berhembus kencang, udara terasa misterius. Dilangit, Bulan dan Bintang bersinar cemerlang.Namun, badai spiritual tiba-tiba mengembang. Padahal kekuatan materai belum sukses menyegel Yuxin.Paksaan besar menekan mereka ber tujuh dari seluruh penjuru.Mendadak formasi runtuh. Qi Vital mereka berantakan akibat penindasan aura, juga serangan balik dari runtuhnya formasi. Alhasil mereka tak kuasa dan pingsan selagi darah bercucuran dari hidung, telinga atau mata. Badai spiritual terus berkembang. Namun Yang Wei diam-diam terjaga. Mendapati energi tak wajar lebih kuat dari sebelumnya, ia sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 1: Sutra Sembilan Yin-Yang

    Di timur benua besar yang ada di Benua Origin, terdapat 9 Negara yang menjadi tempat tinggal suku manusia. Negara Chu yang merupakan kekaisaran tertinggi dibenua itu memiliki banyak akademi dan sekte yang menjadi tanah suci para seniman beladiri sejak jaman kuno. Karena itu, hampir semua penduduknya terlibat dalam kultivasi mistis.Seorang seniman beladiri dapat mengolah energi mistis yang disebut Qi Vital. Dalam proses pengolahan, seorang akan melibatkan energi langit dan bumi yang disebut kekuatan spiritual yang akan diserap untuk dimurnikan dan kemudian di ubah menjadi Qi Vital.Qi Vital inilah yang harus dipupuk terus menerus hingga jenuh dan mampu menerobos menjadi energi paling murni.Sebagai energi penantang langit, banyak sekali kegunaan Qi Vital. Tapi pada umumnya, diperlakukan sebagai kekuatan batin untuk memperoleh umur panjang dan terbebas dari segala penyakit fana.Orang-orang tersebut adalah pengejar Dao. ..... .....Kabupaten Qiyang, satu dari sembilan kabupaten di prov

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13

Bab terbaru

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 8: Lahirnya Harta Alam

    Li Ao, Xixi, dan gadis muda lainnya mendirikan formasi. Tangan membangun segel rumit, bibir bergerak melafalkan mantra. Qi Vital menyalakan formasi sesuai panduan ilmu materai. Sama seperti formasi sepenuhnya dihidupkan, dan gaya tarik terhampar dibawah kaki Yuxin, mereka berteriak serempak,"Bintang Dan Bulan Mengunci Bumi!" Atmosfer diselimuti aura supranatural. Cahaya menjadi redup dan angin berhembus kencang, udara terasa misterius. Dilangit, Bulan dan Bintang bersinar cemerlang.Namun, badai spiritual tiba-tiba mengembang. Padahal kekuatan materai belum sukses menyegel Yuxin.Paksaan besar menekan mereka ber tujuh dari seluruh penjuru.Mendadak formasi runtuh. Qi Vital mereka berantakan akibat penindasan aura, juga serangan balik dari runtuhnya formasi. Alhasil mereka tak kuasa dan pingsan selagi darah bercucuran dari hidung, telinga atau mata. Badai spiritual terus berkembang. Namun Yang Wei diam-diam terjaga. Mendapati energi tak wajar lebih kuat dari sebelumnya, ia sangat

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 7: Yunxi

    Dalam badai spiritual.Jeritan putus asa berangsur-angsur menjadi tawa, dan gelombang aura jahat menyebar. Mirip jeritan iblis jahat dari kedalaman jurang neraka. 100 meter jauhnya, para seniman Beladiri Mistis mundur beberapa langkah karena kaget. Mereka berkeringat dingin, dan jejak ketakutan tampak dari ekspresi mereka. "Iblis! Seniman Beladiri Iblis!" Seorang laki-laki tua berkata. "Apa!" Seniman Beladiri mistis lainnya berseru serempak, mereka menatap Laki-laki tua itu. "Orang Tua, jangan bicara omong kosong!""Benar." Seniman Beladiri lain menimpali, "kami semua tahu bahwa Seniman Beladiri Iblis sudah pindah ke benua Desolati Barat. Bagaimana mereka bisa bermain ke benua kami, Utara Desolati?""Aku, aku hanya menebaknya," kata Laki-laki Tua dengan canggung. Pada saat ini seorang tetua berjubah putih keluar dari kelompok. Dia berkata, "Apa yang dikatakan Pak Tua tidak salah. Tuan ini pernah membaca buku tentang atribut Seniman Beladiri Iblis, sungguh gelombang aura barus

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 6: Badai Spiritual

    Dalam perjalanan kembali ke sekte dan akan melewati sungai deras yang muncul di bab 2, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, awan hitam dengan petir yang berderak mengambang di langit.Fenomena tersebut mencakup wilayah seluas puluhan kilometer. Gemuruh guntur berlama-lama sementara angin sangat kencang. Air sungai tampak di aduk, bebatuan dan tanah bergetar seperti ada gempa. "Aneh." Yang Wei berpikir, "Aku merasa kekuatan spiritual berkumpul di satu titik di bawah awan itu. Sebenarnya ada apa?" [Ding! Misi Sampingan (3) terpicu. Dapatkan harta alam yang akan segera lahir. Hadiah: 200 poin kontribusi.] "Misi sampingan lagi!?" Yang Wei terkejut dan berkata, "Misi sampingan muncul cukup sering? Apa sistem jaman sekarang takut Tuan Rumahnya kekurangan plot untuk tampil di layar?" Sistem menjawab dengan benar, "Misi Sampingan terpicu jika keadaan-keadaan khusus terpenuhi. Dan itu haruslah sesuatu yang melibatkan peningkatan kekuatan sekte. Sebagai sistem Sekte Abadi Kuno, itu

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 5: Jimat Pelarian

    Yang Wei berhenti menggulir layar sentuh. Sementara, pikiran dia terganggu oleh suara yang tiba-tiba masuk. Dia merasa aura kuat mengembun di udara, lalu dinding angin muncul, mengurung dirinya bersama dua murid generasi pertama Sekte Abadi Kuno. Yakni Zi Bersaudari."Ding" "Ding!" "Ding!" Senjata prajurit yang menyerang Yang Wei terhalang oleh dinding angin, kemudian itu terpantul kembali, dan jatuh berserakan ke tanah. Semua prajurit memiliki ekspresi ngeri di wajah mereka.Karena pada saat senjata mengenai dinding angin, mereka menyadari bahwa kekuatan recoil beberapa kali lebih kuat dari serangan mereka. Untungnya senjata-senjata itu langsung terlempar. Jika tidak, tangan para prajurit pasti sudah remuk."Ahli mana yang ikut campur! Tolong tunjukkan diri Anda!" Pria gemuk yang bersembunyi dalam kerumunan prajurit, berteriak setelah melihat banyak prajuritnya berpaku ngeri. Setelah teriakan itu, dinding angin mengurung dia ditengah-tengah hamparan prajurit. Hal ini memisahkan di

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 4: Membunuh

    "Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah. Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut. Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah.""Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya.""Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan. "Potong!""Plak!"Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga. Si gemu

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 3: Pria Gemuk

    Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang. Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan. "Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam. "Berhenti!" Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya. "Orang berpakaian aneh, d

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 2: Misi Sampingan Dua

    Sungai jernih mengalir di sepanjang jalur sungai yang terdapat banyak bebatuan. Airnya cukup deras dan itu bertabrakan dengan batu, menyebabkan air memercik ke udara. Yang Wei masih mengenakan pakaiannya dari dunia Modern, celana panjang dan kaos berlengan panjang. Saat ini sedang menyeberangi sungai. Setelah berhasil dan berdiri di sisi lain sungai, ia mendengar suara pembicaraan tidak jauh dari sana. Walaupun bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut sangat asing, tetapi dia masih pergi mencari tahu. Dibalik pohon besar, salah satu pembicara meringis kesakitan. Yang Wei merasa cemas dan mempercepat langkah kakinya. Segera dia menemukan dua gadis kecil berusia 10 tahunan berada di balik pohon dan semak-semak. Seorang gadis memiliki kaki hampir putus, air mata berlinang diwajahnya yang kotor dan rambutnya yang hitam lurus, lengket oleh keringat. Gadis yang sehat tengah merawat gadis terluka. Begitu Yang Wei muncul, dia melompat kaget dan langsung mengangkat balok kayu di sam

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 1: Sutra Sembilan Yin-Yang

    Di timur benua besar yang ada di Benua Origin, terdapat 9 Negara yang menjadi tempat tinggal suku manusia. Negara Chu yang merupakan kekaisaran tertinggi dibenua itu memiliki banyak akademi dan sekte yang menjadi tanah suci para seniman beladiri sejak jaman kuno. Karena itu, hampir semua penduduknya terlibat dalam kultivasi mistis.Seorang seniman beladiri dapat mengolah energi mistis yang disebut Qi Vital. Dalam proses pengolahan, seorang akan melibatkan energi langit dan bumi yang disebut kekuatan spiritual yang akan diserap untuk dimurnikan dan kemudian di ubah menjadi Qi Vital.Qi Vital inilah yang harus dipupuk terus menerus hingga jenuh dan mampu menerobos menjadi energi paling murni.Sebagai energi penantang langit, banyak sekali kegunaan Qi Vital. Tapi pada umumnya, diperlakukan sebagai kekuatan batin untuk memperoleh umur panjang dan terbebas dari segala penyakit fana.Orang-orang tersebut adalah pengejar Dao. ..... .....Kabupaten Qiyang, satu dari sembilan kabupaten di prov

DMCA.com Protection Status