Home / Fantasi / Patriark Sekte Abadi Kuno / Bab 5: Jimat Pelarian

Share

Bab 5: Jimat Pelarian

Author: Mu_Yan
last update Last Updated: 2024-04-13 06:21:17

Yang Wei berhenti menggulir layar sentuh. Sementara, pikiran dia terganggu oleh suara yang tiba-tiba masuk. Dia merasa aura kuat mengembun di udara, lalu dinding angin muncul, mengurung dirinya bersama dua murid generasi pertama Sekte Abadi Kuno.

Yakni Zi Bersaudari.

"Ding" "Ding!" "Ding!"

Senjata prajurit yang menyerang Yang Wei terhalang oleh dinding angin, kemudian itu terpantul kembali, dan jatuh berserakan ke tanah. Semua prajurit memiliki ekspresi ngeri di wajah mereka.

Karena pada saat senjata mengenai dinding angin, mereka menyadari bahwa kekuatan recoil beberapa kali lebih kuat dari serangan mereka. Untungnya senjata-senjata itu langsung terlempar. Jika tidak, tangan para prajurit pasti sudah remuk.

"Ahli mana yang ikut campur! Tolong tunjukkan diri Anda!"

Pria gemuk yang bersembunyi dalam kerumunan prajurit, berteriak setelah melihat banyak prajuritnya berpaku ngeri.

Setelah teriakan itu, dinding angin mengurung dia ditengah-tengah hamparan prajurit. Hal ini memisahkan dirinya dari perlindungan para prajurit.

"Kamu! Kamu! Kamu!" Pria Gemuk mengulangi kalimat yang sama dengan keringat dingin bercucuran.

"Kamu apa?"

Laki-laki berpakai mewah datang dari luar barisan prajurit sambil mengipasi diri sendiri.

Menemukan bahwa kehadiran yang dia takuti benar-benar muncul. Pria Gemuk itu langsung tersungkur karena mengalami kelemahan ginjal. Eh? seharusnya lutut dia menjadi lemas seperti jelly.

"Ka-kapan Tuan Iblis Angin pulang?" Pria gemuk berpikir, tetapi kalimat itu terucap secara tidak sadar.

"Hehehe." Laki-laki itu berkata dengan senyum tidak ramah, "Apa yang barusan kamu bilang? Aku tidak dapat mendengarnya dengan jelas. Bisakah kamu mengulangi sekali lagi?"

Pria Gemuk buru-buru menutup rapat-rapat mulutnya, dan kepalanya terus menggeleng sekuat tenaga. Namun sudah terlambat....

Laki-laki itu menjentikkan kipasnya, seketika angin kencang tercipta dari udara tipis. Laki-laki itu memanipulasi angin menggunakan kekuatan mistis dari pengendalian Qi Vital. Dan membuat angin menerjang Pria Gemuk, seketika melemparkan si gemuk yang hampir kencing di celana itu ke udara.

"Ahh! Tidak! Tuan Muda maafkan aku! Aku telah berbuat salah!" ~~~~~~

"Hah? Siapa tadi?"

Tatapan Laki-laki terlibat heran. Senyum diwajahnya membeku karena kaget.

Baru saja, dia menangkap siluet kabur melintasi udara, menuju Pria Gemuk yang terombang-ambing di angin bagaimana sambaran kilat. Disaat siluet melewati bidang kekuatan angin yang dia kendalikan, kekuatan mistis itu hilang kendali sesaat.

Selanjutnya, teriakan menyayat hati bergema dari mulut Pria Gemuk. Kemudian, kaki yang terputus jatuh ke permukaan tanah dan darah segar meletus seperti air mancur.

"Apa! Apa yang kau lakukan padaku!" Pria Gemuk meraung dan wajahnya tampak ganas akibat menahan rasa sakit.

Yang Wei berkata dengan tenang, "Menyakiti murid saya, Patriark Sekte Abadi Kuno, adalah pilihan terburuk yang pernah Anda lakukan!"

Suaranya mengalir ke telinga semua orang yang hadir seperti air pasang, membawa serta niat membunuh.

Lima puluh prajurit menggigil dan punggung mereka basah oleh keringat. Semua prajurit menyaksikan tindakan Yang Wei gentar. Mereka juga berpikir sejak kapan anak itu pindah ke sisi Tuan Baron.

"Sekte Abadi Kuno?" Laki-laki melipat kipasnya, ekspresinya serius saat dia berpikir keras untuk menemukan nama Sekte Abadi Kuno dalam ingatan.

Setelah beberapa saat dia hanya bisa menghela nafas. "Sekte macam apa ini? Aku sama sekali belum pernah mendengarnya."

"Saudara ini, terimakasih atas bantuan Anda hari ini." Yang Wei muncul di sisi Zi bersaudari seperti hantu dan menggenggam tinjunya menghadap Laki-laki itu, "Yang Wei akan mengingatnya selama bulan dan matahari. Sampai jumpa."

Tanpa menunggu jawaban Laki-laki itu, Yang Wei memegang murid generasi pertama di masing-masing tangan dan berkata, "tolong, tutup mata kalian sebentar."

"Em."

Kedua murid masih tercengang oleh adegan di depan mata mereka. Namun mendengar kata sang Tuan, keduanya langsung patuh memejamkan mata mereka.

Energi yang hampir substansial mengembang di sekeliling mereka bertiga.

Pada saat itu Yang Wei melihat seluruh dunia membeku seperti cermin. Debu di udara, angin, semut, burung, air, semuanya tampak berhenti. Apa saja yang dia saksikan tampak membeku bagaikan sebuah lukisan.

Dimata orang lain, ada kilatan cahaya menyelebungi Kelompok Yang Wei sebelum cahaya itu meleset ke barat. Bahkan sebelum ada yang menyadari, kilat sudah menghilang tertelan jarak.

"Saya harus kembali dan melapor kepada Ayah."

Lelaki berpakaian mewah berpikir serius, dan berkata dalam hati, "Saudara muda, Yang Wei, tidak sesederhana yang terlihat. Masalah tentang Sekte Abadi Kuno ini juga sangat penting."

Di gerbang Sekte Abadi Kuno, cahaya berkedip dan sosok Yang Wei bersama Zi Yue dan Zi Lan menampakkan diri.

Yang Wei melirik gadis-gadis itu, senyum hangat muncul diwajah nya.

"Murid-murid ku, kalian sudah boleh membuka mata," katanya.

"Wah!"

"Astaga! Saudari Lan, apa kita berada di surga!"

Gerbang Sekte Abadi Kuno memiliki plakat yang bersinar dengan cahaya yang mempesona, seolah memancarkan kebijaksanaan bumi dan kemuliaan langit beserta isinya.

Mereka berdua melihat sekeliling dengan mata terbuka lebar, penuh keterkejutan. Rasa takjub sepenuhnya mendominasi hati mereka.

Pada saat itu ada suara mirip angsa, tetapi tidak melengking, itu bahkan terdengar lembut dan menyenangkan. Saat keduanya menoleh ke langit, tiga ekor derek melebarkan sayap dan terbang di atas awan. Sinar ke emasan matahari menyinari derek-derek itu, membuatnya terlihat seperti binatang suci saat sayap-sayap lebar mereka membentang.

"Tenang," kata Yang Wei, "Cobalah menghirup udara dalam-dalam."

Kedua gadis itu mematuhi. Segera seruan takjub muntah dari mulut murid pertama. Hal ini membuat Yang Wei merasa sombong.

"Hufff~"

"Astaga!"

Zi Yue memerah karena rasa gembira.

"Tuan, ini sangat ajaib. Saya merasa sangat tenang, tubuhnya saya begitu ringan seolah saya akan terbang. Wah, apa ini? Kenapa saya tiba-tiba memahami sesuatu?"

Zi Lan terdiam, tapi tatapannya bersinar terang.

Yang Wei mencubit pipi Zi Yue dan menjelaskan,

"Udara di pegunungan sekte kami penuh akan kekuatan spiritual. Dan jika itu masuk ketubuh kamu, maka kamu bisa terbebas dari segala jenis penyakit."

"Apakah seajaib itu?"

"Tentu saja, Tuan tidak akan pernah berbohong."

Yang Wei melangkah ke gerbang, berbalik dan merentangkan tangannya sambil berkata dengan senyum lebar, "Selamat Datang di sekte Abadi Kuno. Saya adalah Kepala Keluarga, Yang Wei, menyambut kamu berdua untuk menjadi murid generasi pertama."

Dia berhenti, membuat aksi mempersilahkan dan melanjutkan, "Silahkan masuk."

"Saudari Lan, ayo!" Zi Yue memeluk Zi Lan, mendesaknya untuk segera memasuki gerbang.

Zi Lan juga tidak sabar, jadi dia langsung memimpin jalan. Sebelum melangkahi gerbang, dia membungkuk hormat kepada Yang Wei. Tentu saja Zi Yue mengikuti teladan sang Kakak.

Setelah melewati gerbang, gadis-gadis itu tiba di halaman. Kekuatan spiritual disini bahkan lebih padat dari pada di luar tadi.

"Yae! yae! yae!"

Zi Yue menari dan bernyanyi, dia sangat riang. Zi Lan yang pendiam, juga berlarian seperti kupu-kupu. Wajah mereka berdua memerah karena gembira.

Pada saat ini Yang Wei memandang mereka dari atap Aula utama. Rasa pencapaian membuncah di hatinya. Karena dia telah melakukan sesuatu yang dapat ia banggakan sepanjang masa.

Efek dari Jimat Pelarian masih berlaku, Yang Wei tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia pergi diam-diam, menuju kota Qiyang dengan tujuan membeli rempah-rempah dan bahan makanan.

Related chapters

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 6: Badai Spiritual

    Dalam perjalanan kembali ke sekte dan akan melewati sungai deras yang muncul di bab 2, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, awan hitam dengan petir yang berderak mengambang di langit.Fenomena tersebut mencakup wilayah seluas puluhan kilometer. Gemuruh guntur berlama-lama sementara angin sangat kencang. Air sungai tampak di aduk, bebatuan dan tanah bergetar seperti ada gempa. "Aneh." Yang Wei berpikir, "Aku merasa kekuatan spiritual berkumpul di satu titik di bawah awan itu. Sebenarnya ada apa?" [Ding! Misi Sampingan (3) terpicu. Dapatkan harta alam yang akan segera lahir. Hadiah: 200 poin kontribusi.] "Misi sampingan lagi!?" Yang Wei terkejut dan berkata, "Misi sampingan muncul cukup sering? Apa sistem jaman sekarang takut Tuan Rumahnya kekurangan plot untuk tampil di layar?" Sistem menjawab dengan benar, "Misi Sampingan terpicu jika keadaan-keadaan khusus terpenuhi. Dan itu haruslah sesuatu yang melibatkan peningkatan kekuatan sekte. Sebagai sistem Sekte Abadi Kuno, itu

    Last Updated : 2024-04-19
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 7: Yunxi

    Dalam badai spiritual.Jeritan putus asa berangsur-angsur menjadi tawa, dan gelombang aura jahat menyebar. Mirip jeritan iblis jahat dari kedalaman jurang neraka. 100 meter jauhnya, para seniman Beladiri Mistis mundur beberapa langkah karena kaget. Mereka berkeringat dingin, dan jejak ketakutan tampak dari ekspresi mereka. "Iblis! Seniman Beladiri Iblis!" Seorang laki-laki tua berkata. "Apa!" Seniman Beladiri mistis lainnya berseru serempak, mereka menatap Laki-laki tua itu. "Orang Tua, jangan bicara omong kosong!""Benar." Seniman Beladiri lain menimpali, "kami semua tahu bahwa Seniman Beladiri Iblis sudah pindah ke benua Desolati Barat. Bagaimana mereka bisa bermain ke benua kami, Utara Desolati?""Aku, aku hanya menebaknya," kata Laki-laki Tua dengan canggung. Pada saat ini seorang tetua berjubah putih keluar dari kelompok. Dia berkata, "Apa yang dikatakan Pak Tua tidak salah. Tuan ini pernah membaca buku tentang atribut Seniman Beladiri Iblis, sungguh gelombang aura barus

    Last Updated : 2024-04-19
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 8: Lahirnya Harta Alam

    Li Ao, Xixi, dan gadis muda lainnya mendirikan formasi. Tangan membangun segel rumit, bibir bergerak melafalkan mantra. Qi Vital menyalakan formasi sesuai panduan ilmu materai. Sama seperti formasi sepenuhnya dihidupkan, dan gaya tarik terhampar dibawah kaki Yuxin, mereka berteriak serempak,"Bintang Dan Bulan Mengunci Bumi!" Atmosfer diselimuti aura supranatural. Cahaya menjadi redup dan angin berhembus kencang, udara terasa misterius. Dilangit, Bulan dan Bintang bersinar cemerlang.Namun, badai spiritual tiba-tiba mengembang. Padahal kekuatan materai belum sukses menyegel Yuxin.Paksaan besar menekan mereka ber tujuh dari seluruh penjuru.Mendadak formasi runtuh. Qi Vital mereka berantakan akibat penindasan aura, juga serangan balik dari runtuhnya formasi. Alhasil mereka tak kuasa dan pingsan selagi darah bercucuran dari hidung, telinga atau mata. Badai spiritual terus berkembang. Namun Yang Wei diam-diam terjaga. Mendapati energi tak wajar lebih kuat dari sebelumnya, ia sangat

    Last Updated : 2024-04-22
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 1: Sutra Sembilan Yin-Yang

    Di timur benua besar yang ada di Benua Origin, terdapat 9 Negara yang menjadi tempat tinggal suku manusia. Negara Chu yang merupakan kekaisaran tertinggi dibenua itu memiliki banyak akademi dan sekte yang menjadi tanah suci para seniman beladiri sejak jaman kuno. Karena itu, hampir semua penduduknya terlibat dalam kultivasi mistis.Seorang seniman beladiri dapat mengolah energi mistis yang disebut Qi Vital. Dalam proses pengolahan, seorang akan melibatkan energi langit dan bumi yang disebut kekuatan spiritual yang akan diserap untuk dimurnikan dan kemudian di ubah menjadi Qi Vital.Qi Vital inilah yang harus dipupuk terus menerus hingga jenuh dan mampu menerobos menjadi energi paling murni.Sebagai energi penantang langit, banyak sekali kegunaan Qi Vital. Tapi pada umumnya, diperlakukan sebagai kekuatan batin untuk memperoleh umur panjang dan terbebas dari segala penyakit fana.Orang-orang tersebut adalah pengejar Dao. ..... .....Kabupaten Qiyang, satu dari sembilan kabupaten di prov

    Last Updated : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 2: Misi Sampingan Dua

    Sungai jernih mengalir di sepanjang jalur sungai yang terdapat banyak bebatuan. Airnya cukup deras dan itu bertabrakan dengan batu, menyebabkan air memercik ke udara. Yang Wei masih mengenakan pakaiannya dari dunia Modern, celana panjang dan kaos berlengan panjang. Saat ini sedang menyeberangi sungai. Setelah berhasil dan berdiri di sisi lain sungai, ia mendengar suara pembicaraan tidak jauh dari sana. Walaupun bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut sangat asing, tetapi dia masih pergi mencari tahu. Dibalik pohon besar, salah satu pembicara meringis kesakitan. Yang Wei merasa cemas dan mempercepat langkah kakinya. Segera dia menemukan dua gadis kecil berusia 10 tahunan berada di balik pohon dan semak-semak. Seorang gadis memiliki kaki hampir putus, air mata berlinang diwajahnya yang kotor dan rambutnya yang hitam lurus, lengket oleh keringat. Gadis yang sehat tengah merawat gadis terluka. Begitu Yang Wei muncul, dia melompat kaget dan langsung mengangkat balok kayu di sam

    Last Updated : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 3: Pria Gemuk

    Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang. Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan. "Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam. "Berhenti!" Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya. "Orang berpakaian aneh, d

    Last Updated : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 4: Membunuh

    "Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah. Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut. Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah.""Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya.""Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan. "Potong!""Plak!"Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga. Si gemu

    Last Updated : 2024-04-13

Latest chapter

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 8: Lahirnya Harta Alam

    Li Ao, Xixi, dan gadis muda lainnya mendirikan formasi. Tangan membangun segel rumit, bibir bergerak melafalkan mantra. Qi Vital menyalakan formasi sesuai panduan ilmu materai. Sama seperti formasi sepenuhnya dihidupkan, dan gaya tarik terhampar dibawah kaki Yuxin, mereka berteriak serempak,"Bintang Dan Bulan Mengunci Bumi!" Atmosfer diselimuti aura supranatural. Cahaya menjadi redup dan angin berhembus kencang, udara terasa misterius. Dilangit, Bulan dan Bintang bersinar cemerlang.Namun, badai spiritual tiba-tiba mengembang. Padahal kekuatan materai belum sukses menyegel Yuxin.Paksaan besar menekan mereka ber tujuh dari seluruh penjuru.Mendadak formasi runtuh. Qi Vital mereka berantakan akibat penindasan aura, juga serangan balik dari runtuhnya formasi. Alhasil mereka tak kuasa dan pingsan selagi darah bercucuran dari hidung, telinga atau mata. Badai spiritual terus berkembang. Namun Yang Wei diam-diam terjaga. Mendapati energi tak wajar lebih kuat dari sebelumnya, ia sangat

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 7: Yunxi

    Dalam badai spiritual.Jeritan putus asa berangsur-angsur menjadi tawa, dan gelombang aura jahat menyebar. Mirip jeritan iblis jahat dari kedalaman jurang neraka. 100 meter jauhnya, para seniman Beladiri Mistis mundur beberapa langkah karena kaget. Mereka berkeringat dingin, dan jejak ketakutan tampak dari ekspresi mereka. "Iblis! Seniman Beladiri Iblis!" Seorang laki-laki tua berkata. "Apa!" Seniman Beladiri mistis lainnya berseru serempak, mereka menatap Laki-laki tua itu. "Orang Tua, jangan bicara omong kosong!""Benar." Seniman Beladiri lain menimpali, "kami semua tahu bahwa Seniman Beladiri Iblis sudah pindah ke benua Desolati Barat. Bagaimana mereka bisa bermain ke benua kami, Utara Desolati?""Aku, aku hanya menebaknya," kata Laki-laki Tua dengan canggung. Pada saat ini seorang tetua berjubah putih keluar dari kelompok. Dia berkata, "Apa yang dikatakan Pak Tua tidak salah. Tuan ini pernah membaca buku tentang atribut Seniman Beladiri Iblis, sungguh gelombang aura barus

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 6: Badai Spiritual

    Dalam perjalanan kembali ke sekte dan akan melewati sungai deras yang muncul di bab 2, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, awan hitam dengan petir yang berderak mengambang di langit.Fenomena tersebut mencakup wilayah seluas puluhan kilometer. Gemuruh guntur berlama-lama sementara angin sangat kencang. Air sungai tampak di aduk, bebatuan dan tanah bergetar seperti ada gempa. "Aneh." Yang Wei berpikir, "Aku merasa kekuatan spiritual berkumpul di satu titik di bawah awan itu. Sebenarnya ada apa?" [Ding! Misi Sampingan (3) terpicu. Dapatkan harta alam yang akan segera lahir. Hadiah: 200 poin kontribusi.] "Misi sampingan lagi!?" Yang Wei terkejut dan berkata, "Misi sampingan muncul cukup sering? Apa sistem jaman sekarang takut Tuan Rumahnya kekurangan plot untuk tampil di layar?" Sistem menjawab dengan benar, "Misi Sampingan terpicu jika keadaan-keadaan khusus terpenuhi. Dan itu haruslah sesuatu yang melibatkan peningkatan kekuatan sekte. Sebagai sistem Sekte Abadi Kuno, itu

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 5: Jimat Pelarian

    Yang Wei berhenti menggulir layar sentuh. Sementara, pikiran dia terganggu oleh suara yang tiba-tiba masuk. Dia merasa aura kuat mengembun di udara, lalu dinding angin muncul, mengurung dirinya bersama dua murid generasi pertama Sekte Abadi Kuno. Yakni Zi Bersaudari."Ding" "Ding!" "Ding!" Senjata prajurit yang menyerang Yang Wei terhalang oleh dinding angin, kemudian itu terpantul kembali, dan jatuh berserakan ke tanah. Semua prajurit memiliki ekspresi ngeri di wajah mereka.Karena pada saat senjata mengenai dinding angin, mereka menyadari bahwa kekuatan recoil beberapa kali lebih kuat dari serangan mereka. Untungnya senjata-senjata itu langsung terlempar. Jika tidak, tangan para prajurit pasti sudah remuk."Ahli mana yang ikut campur! Tolong tunjukkan diri Anda!" Pria gemuk yang bersembunyi dalam kerumunan prajurit, berteriak setelah melihat banyak prajuritnya berpaku ngeri. Setelah teriakan itu, dinding angin mengurung dia ditengah-tengah hamparan prajurit. Hal ini memisahkan di

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 4: Membunuh

    "Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah. Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut. Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah.""Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya.""Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan. "Potong!""Plak!"Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga. Si gemu

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 3: Pria Gemuk

    Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang. Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan. "Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam. "Berhenti!" Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya. "Orang berpakaian aneh, d

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 2: Misi Sampingan Dua

    Sungai jernih mengalir di sepanjang jalur sungai yang terdapat banyak bebatuan. Airnya cukup deras dan itu bertabrakan dengan batu, menyebabkan air memercik ke udara. Yang Wei masih mengenakan pakaiannya dari dunia Modern, celana panjang dan kaos berlengan panjang. Saat ini sedang menyeberangi sungai. Setelah berhasil dan berdiri di sisi lain sungai, ia mendengar suara pembicaraan tidak jauh dari sana. Walaupun bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut sangat asing, tetapi dia masih pergi mencari tahu. Dibalik pohon besar, salah satu pembicara meringis kesakitan. Yang Wei merasa cemas dan mempercepat langkah kakinya. Segera dia menemukan dua gadis kecil berusia 10 tahunan berada di balik pohon dan semak-semak. Seorang gadis memiliki kaki hampir putus, air mata berlinang diwajahnya yang kotor dan rambutnya yang hitam lurus, lengket oleh keringat. Gadis yang sehat tengah merawat gadis terluka. Begitu Yang Wei muncul, dia melompat kaget dan langsung mengangkat balok kayu di sam

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 1: Sutra Sembilan Yin-Yang

    Di timur benua besar yang ada di Benua Origin, terdapat 9 Negara yang menjadi tempat tinggal suku manusia. Negara Chu yang merupakan kekaisaran tertinggi dibenua itu memiliki banyak akademi dan sekte yang menjadi tanah suci para seniman beladiri sejak jaman kuno. Karena itu, hampir semua penduduknya terlibat dalam kultivasi mistis.Seorang seniman beladiri dapat mengolah energi mistis yang disebut Qi Vital. Dalam proses pengolahan, seorang akan melibatkan energi langit dan bumi yang disebut kekuatan spiritual yang akan diserap untuk dimurnikan dan kemudian di ubah menjadi Qi Vital.Qi Vital inilah yang harus dipupuk terus menerus hingga jenuh dan mampu menerobos menjadi energi paling murni.Sebagai energi penantang langit, banyak sekali kegunaan Qi Vital. Tapi pada umumnya, diperlakukan sebagai kekuatan batin untuk memperoleh umur panjang dan terbebas dari segala penyakit fana.Orang-orang tersebut adalah pengejar Dao. ..... .....Kabupaten Qiyang, satu dari sembilan kabupaten di prov

DMCA.com Protection Status