Share

Bab 4: Membunuh

Author: Mu_Yan
last update Last Updated: 2024-04-13 06:20:49

"Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah.

Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.

Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?

Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut.

Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah."

"Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.

Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya."

"Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan.

"Potong!"

"Plak!"

Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga.

Si gemuk itu sombong dan berpikir bahwa dia dapat melakukan segala jenis aksi.... Namun, kali ini dia telah menabrak orang yang salah. Dan menciptakan adegan dimana pria gemuk terlempar hingga menabrak dinding restoran dan jatuh ketanah sampai muntah darah.

"Beraninya menyakiti tuan Baron!" Pria bersenjata mengguncang senjatanya dan meraung keras. Dia memimpin sesama rekan prajuritnya untuk menyerang.

"Teman-teman! Potong pria lancang ini menjadi delapan bagian."

"Hiat!"

Yang Wei mendengus melihat tindakan sekelompok pria bersenjata bergegas menyerangnya. Karena dari sudut pandangnya sendiri, gerakan orang bersenjata terlihat sangat jelas.

Bahkan tanpa berpikir lebih jauh, Yang Wei mengayunkan tinju yang dipenuhi kekerasan kepada salah satu pria terdekat. Hal ini langsung menampar wajah pria tersebut dan melemparkan sosok itu ke udara. Melihat itu, rekannya terdiam ditempat.

Saat mendarat, dia memuntahkan seteguk darah bersama dua benda kecil warna putih, itu gigi.

Yang Wei merasa hawa dingin menyelinap ke punggungnya dan bersiap untuk menghindar, tapi hawa itu tiba-tiba mereda.

Perasaan buruk membuncah dihatinya. Ia melirik kebelakang, menemukan seorang pria menusuk tombak tajam ke belakang tenggorokan Zi Yue.

Ia tanpa sadar berteriak, "Menunduk!"

Ucapan itu belum sepenuhnya keluar dari tenggorokannya, tapi Yang Wei sudah memutar tubuhnya sementara tangan kanannya meraih gadis kecil itu, lalu ....

"Slurtt!" suara daging yang tertusuk benda tajam terdengar, ekspresi Yang Wei membeku seketika.

Zi Yue merasa air hangat memercikan ke wajahnya dan ia mendongak. Tanpa sadar dia menutupi mulutnya dengan tatapan teror dimatanya.

Tombak tajam menembus dada Yang Wei, darah merah mengalir kebilahnya dan menetes perlahan.

Melihat pemandangan tersebut, kenangan-kenangan lama mengalir dibenak Zi Yue. Ketika orang-orang berdiri didepannya untuk melindunginya dari bahaya dan terluka selama proses. Seperti tindakan Zi Lan pagi tadi atau aksi paman Ksatria yang dimakan binatang buas beberapa waktu lalu.

Rasa bersalah perlahan menggerogoti jiwanya dan itu menyebabkan kebencian tumbuh dihatinya yang masih bersih.

"Tuan! Tuan!" Zi Lan yang lebih tenang memanggil dengan cemas.

"Itulah akibat dari kelancanganmu!" Penyerang itu mencibir sambil menarik kembali tombaknya, tapi itu tidak bergerak se inci pun.

"Hah?" Dia bingung.

Sementara itu, Sutra Sembilan Yin-Yang beredar sendiri ditubuh Yang Wei. Menemukan hal tersebut, ia segera meragakan keterampilan secara aktif dan berusaha keras menarik kekuatan spiritual disekitar untuk memberi makan tubuhnya secara gila-gilaan.

Tiba-tiba, suara rantai pecah meledak dalam kesadarannya dan secercah cahaya meledak dari kekosongan.

Dalam benaknya notifikasi sistem terdengar.

[Ding! Misi sampingan kedua selesai. Hadiah secara otomatis diambil.]

Namun Yang Wei tidak menyadari itu semua.

Tatapan Yang Wei menyala dengan sinar tajam, membuat penyerang mundur beberapa langkah dan melepaskan tombak di cengkraman tangannya.

Menyerangnya baik-baik saja, tapi bernyali untuk diam-diam menyakiti murid pertamanya adalah masalah serius.

"Kamu, kamu, barusan tadi apa!?"

Yang Wei menarik tombak keluar dari dadanya, dibawah tatapan kebingungan sang Penyerang. Darah muncrat, tapi ekspresinya tidak berubah.

Tombak menari ditangan Yang Wei sebelum ujung tajam itu menempel di antara alis penyerang. Gerakan itu lincah meskipun terlihat tidak berpengalaman, dan benar-benar mirip seperti ular yang menerkam mangsanya.

"Menyerang muridku secara diam-diam? Maka jadilah orang pertama yang mati di tangan Raja ini!" Setelah berkata, tombak itu tergelincir untuk menusuk tengkorak penyerang.

Diam!

Waktu seperti terhenti pada saat ini, tetapi tubuh dari kepala yang memiliki tombak tertancap di antara alisnya perlahan jatuh terlentang.

Wajah mayat yang masih hangat tersebut, menggambarkan kengerian. Siapapun akan berpikir setelah melihat wajah itu, bahwa sebelum kematiannya, sang mayat telah melihat teror paling mengerikan saat kematian menghampiri.

[Ding! Tuan Rumah menyelesaikan misi tersembunyi "Melindungi Murid" x1 dan menerima 10 poin kontribusi.]

[Ding! Tuan Rumah menyelesaikan misi tersembunyi "Beradaptasi Dengan Dunia Baru" x1 dan menerima keterampilan Beladiri kelas menengah kualitas tinggi "Telapak Lima Elemen. Hadiah secara otomatis diambil.]

Yang Wei merasa tidak nyaman setelah membunuh seseorang. Namun ketenangan segera kembali setelah notifikasi Sistem datang.

"Saya membunuh untuk melindungi keluarga saya. Ini tidak disebut kejahatan." Yang Wei membenarkan tindakannya.

"Master, bagaimana keadaan mu? Apa dada Anda sakit?" suara Zi Yue menarik perhatian Yang Wei.

Dia menunduk dan melihat gadis kecil itu terisak-isak.

"Maaf aku menakuti kamu." Kata Yang Wei dengan rasa bersalah.

"Fyuuh!"

"Fyuuh!"

Zi Lan berjinjit untuk meniup luka berdarah di dada Yang Wei tanpa mengucapkan sepatah katapun. Bahkan mimik wajahnya bisa di sebut setenang air. Tapi Yang Wei tahu bahwa gadis itu sangat memikirkannya.

"Kalian ingin melanjutkan?" Yang Wei menoleh ke sisa kelompok bersenjata dan berkata, "Jika tidak, enyahlah sekarang juga!"

"Ya, ya."

Sekelompok pria bersenjata melarikan diri sekaligus dengan ngeri.

Yang Wei menilai sekeliling untuk menemukan pria gemuk.

Setelah beberapa saat dia menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. "Sayang sekali orang itu sudah pergi. Aku jadi tidak bisa memotong kakinya."

Lalu dia menoleh ke lantai atas. Seorang pria paruh baya yang tampak jujur memandangnya dengan ketakutan.

Menghela nafas dia berkata, "Bos, maaf sudah melibatkan restoran Anda. Saya hanya punya sedikit emas disini, tapi semoga jumlah ini bisa mengkompensasi kerugian."

Yang Wei meninggalkan 10 emas, sebelum memegang tangan kecil kedua muridnya.

"Apa kamu berdua sudah siap?" Yang Wei berkata, "Tuan akan membawa kalian pulang ke Sekte untuk mencari kebenaran dao."

"Yue siap!" Zi Yue berkata sambil memegang erat tangan sang Tuan. Ia menerima keamanan dari kehangatan yang ia rasakan.

Zi Lan hanya mengangguk tanpa kata.

Berjalan meninggalkan restoran, kelompok Yang Wei menarik perhatian orang lain untuk kesekian kalinya.... Orang- orang itu berbisik diantara mereka, membahas kejadian yang baru saja terjadi.

Kamera berkedip dengan warna gelap. Ketika cahaya kembali.

Yang Wei sudah tiba di gerbang kota Qiyang bersama Zi Yue dan Zi Lan di masing-masing tangan. Tapi dia menemukan gerbang kota telah ditutup. Lebih dari 50 pria bersenjata lengkap berjaga dengan penampilan garang.

Emosi Yang Wei rumit.

Dia berpikir, "Apakah orang itu memanggil lebih banyak pasukan secara khusus untuk menghentikan Kami di pintu keluar?"

Jika hanya dia sendiri maka mudah untuk melewati barisan tersebut. Namun dengan tambahan dua pemula, akan menjadi sedikit sulit.

Fungsi Teleportasi tidak memiliki kemampuan mentransfer orang lain.

Benar saja! Setelah mereka menemukan kelompok Yang Wei, sekelompok pria bersenjata yang telah berjaga-jaga langsung mengelilinginya dari segala arah.

"Sialan!" Yang Wei tak bisa lagi menahan amarahnya.

Sementara itu, pikirannya sudah mengakses Toko Sistem dan menggulir layar secepat mungkin.

Beberapa waktu lalu sebelum meninggalkan Sekte, dia melihat item yang disebut "Zimat Pelarian" saat menjelahi Toko dan efek dari Zimat Pelarian adalah memberi pengguna kecepatan tak tertandingi selama 60 menit, tapi ada juga efek sampingnya.

Tepat pada saat ini suara marah datang dari jauh,

"Berani sekali kalian menghalangi jalan Saudara Muda!"

Related chapters

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 5: Jimat Pelarian

    Yang Wei berhenti menggulir layar sentuh. Sementara, pikiran dia terganggu oleh suara yang tiba-tiba masuk. Dia merasa aura kuat mengembun di udara, lalu dinding angin muncul, mengurung dirinya bersama dua murid generasi pertama Sekte Abadi Kuno. Yakni Zi Bersaudari."Ding" "Ding!" "Ding!" Senjata prajurit yang menyerang Yang Wei terhalang oleh dinding angin, kemudian itu terpantul kembali, dan jatuh berserakan ke tanah. Semua prajurit memiliki ekspresi ngeri di wajah mereka.Karena pada saat senjata mengenai dinding angin, mereka menyadari bahwa kekuatan recoil beberapa kali lebih kuat dari serangan mereka. Untungnya senjata-senjata itu langsung terlempar. Jika tidak, tangan para prajurit pasti sudah remuk."Ahli mana yang ikut campur! Tolong tunjukkan diri Anda!" Pria gemuk yang bersembunyi dalam kerumunan prajurit, berteriak setelah melihat banyak prajuritnya berpaku ngeri. Setelah teriakan itu, dinding angin mengurung dia ditengah-tengah hamparan prajurit. Hal ini memisahkan di

    Last Updated : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 6: Badai Spiritual

    Dalam perjalanan kembali ke sekte dan akan melewati sungai deras yang muncul di bab 2, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, awan hitam dengan petir yang berderak mengambang di langit.Fenomena tersebut mencakup wilayah seluas puluhan kilometer. Gemuruh guntur berlama-lama sementara angin sangat kencang. Air sungai tampak di aduk, bebatuan dan tanah bergetar seperti ada gempa. "Aneh." Yang Wei berpikir, "Aku merasa kekuatan spiritual berkumpul di satu titik di bawah awan itu. Sebenarnya ada apa?" [Ding! Misi Sampingan (3) terpicu. Dapatkan harta alam yang akan segera lahir. Hadiah: 200 poin kontribusi.] "Misi sampingan lagi!?" Yang Wei terkejut dan berkata, "Misi sampingan muncul cukup sering? Apa sistem jaman sekarang takut Tuan Rumahnya kekurangan plot untuk tampil di layar?" Sistem menjawab dengan benar, "Misi Sampingan terpicu jika keadaan-keadaan khusus terpenuhi. Dan itu haruslah sesuatu yang melibatkan peningkatan kekuatan sekte. Sebagai sistem Sekte Abadi Kuno, itu

    Last Updated : 2024-04-19
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 7: Yunxi

    Dalam badai spiritual.Jeritan putus asa berangsur-angsur menjadi tawa, dan gelombang aura jahat menyebar. Mirip jeritan iblis jahat dari kedalaman jurang neraka. 100 meter jauhnya, para seniman Beladiri Mistis mundur beberapa langkah karena kaget. Mereka berkeringat dingin, dan jejak ketakutan tampak dari ekspresi mereka. "Iblis! Seniman Beladiri Iblis!" Seorang laki-laki tua berkata. "Apa!" Seniman Beladiri mistis lainnya berseru serempak, mereka menatap Laki-laki tua itu. "Orang Tua, jangan bicara omong kosong!""Benar." Seniman Beladiri lain menimpali, "kami semua tahu bahwa Seniman Beladiri Iblis sudah pindah ke benua Desolati Barat. Bagaimana mereka bisa bermain ke benua kami, Utara Desolati?""Aku, aku hanya menebaknya," kata Laki-laki Tua dengan canggung. Pada saat ini seorang tetua berjubah putih keluar dari kelompok. Dia berkata, "Apa yang dikatakan Pak Tua tidak salah. Tuan ini pernah membaca buku tentang atribut Seniman Beladiri Iblis, sungguh gelombang aura barus

    Last Updated : 2024-04-19
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 8: Lahirnya Harta Alam

    Li Ao, Xixi, dan gadis muda lainnya mendirikan formasi. Tangan membangun segel rumit, bibir bergerak melafalkan mantra. Qi Vital menyalakan formasi sesuai panduan ilmu materai. Sama seperti formasi sepenuhnya dihidupkan, dan gaya tarik terhampar dibawah kaki Yuxin, mereka berteriak serempak,"Bintang Dan Bulan Mengunci Bumi!" Atmosfer diselimuti aura supranatural. Cahaya menjadi redup dan angin berhembus kencang, udara terasa misterius. Dilangit, Bulan dan Bintang bersinar cemerlang.Namun, badai spiritual tiba-tiba mengembang. Padahal kekuatan materai belum sukses menyegel Yuxin.Paksaan besar menekan mereka ber tujuh dari seluruh penjuru.Mendadak formasi runtuh. Qi Vital mereka berantakan akibat penindasan aura, juga serangan balik dari runtuhnya formasi. Alhasil mereka tak kuasa dan pingsan selagi darah bercucuran dari hidung, telinga atau mata. Badai spiritual terus berkembang. Namun Yang Wei diam-diam terjaga. Mendapati energi tak wajar lebih kuat dari sebelumnya, ia sangat

    Last Updated : 2024-04-22
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 1: Sutra Sembilan Yin-Yang

    Di timur benua besar yang ada di Benua Origin, terdapat 9 Negara yang menjadi tempat tinggal suku manusia. Negara Chu yang merupakan kekaisaran tertinggi dibenua itu memiliki banyak akademi dan sekte yang menjadi tanah suci para seniman beladiri sejak jaman kuno. Karena itu, hampir semua penduduknya terlibat dalam kultivasi mistis.Seorang seniman beladiri dapat mengolah energi mistis yang disebut Qi Vital. Dalam proses pengolahan, seorang akan melibatkan energi langit dan bumi yang disebut kekuatan spiritual yang akan diserap untuk dimurnikan dan kemudian di ubah menjadi Qi Vital.Qi Vital inilah yang harus dipupuk terus menerus hingga jenuh dan mampu menerobos menjadi energi paling murni.Sebagai energi penantang langit, banyak sekali kegunaan Qi Vital. Tapi pada umumnya, diperlakukan sebagai kekuatan batin untuk memperoleh umur panjang dan terbebas dari segala penyakit fana.Orang-orang tersebut adalah pengejar Dao. ..... .....Kabupaten Qiyang, satu dari sembilan kabupaten di prov

    Last Updated : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 2: Misi Sampingan Dua

    Sungai jernih mengalir di sepanjang jalur sungai yang terdapat banyak bebatuan. Airnya cukup deras dan itu bertabrakan dengan batu, menyebabkan air memercik ke udara. Yang Wei masih mengenakan pakaiannya dari dunia Modern, celana panjang dan kaos berlengan panjang. Saat ini sedang menyeberangi sungai. Setelah berhasil dan berdiri di sisi lain sungai, ia mendengar suara pembicaraan tidak jauh dari sana. Walaupun bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut sangat asing, tetapi dia masih pergi mencari tahu. Dibalik pohon besar, salah satu pembicara meringis kesakitan. Yang Wei merasa cemas dan mempercepat langkah kakinya. Segera dia menemukan dua gadis kecil berusia 10 tahunan berada di balik pohon dan semak-semak. Seorang gadis memiliki kaki hampir putus, air mata berlinang diwajahnya yang kotor dan rambutnya yang hitam lurus, lengket oleh keringat. Gadis yang sehat tengah merawat gadis terluka. Begitu Yang Wei muncul, dia melompat kaget dan langsung mengangkat balok kayu di sam

    Last Updated : 2024-04-13
  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 3: Pria Gemuk

    Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang. Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan. "Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam. "Berhenti!" Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya. "Orang berpakaian aneh, d

    Last Updated : 2024-04-13

Latest chapter

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 8: Lahirnya Harta Alam

    Li Ao, Xixi, dan gadis muda lainnya mendirikan formasi. Tangan membangun segel rumit, bibir bergerak melafalkan mantra. Qi Vital menyalakan formasi sesuai panduan ilmu materai. Sama seperti formasi sepenuhnya dihidupkan, dan gaya tarik terhampar dibawah kaki Yuxin, mereka berteriak serempak,"Bintang Dan Bulan Mengunci Bumi!" Atmosfer diselimuti aura supranatural. Cahaya menjadi redup dan angin berhembus kencang, udara terasa misterius. Dilangit, Bulan dan Bintang bersinar cemerlang.Namun, badai spiritual tiba-tiba mengembang. Padahal kekuatan materai belum sukses menyegel Yuxin.Paksaan besar menekan mereka ber tujuh dari seluruh penjuru.Mendadak formasi runtuh. Qi Vital mereka berantakan akibat penindasan aura, juga serangan balik dari runtuhnya formasi. Alhasil mereka tak kuasa dan pingsan selagi darah bercucuran dari hidung, telinga atau mata. Badai spiritual terus berkembang. Namun Yang Wei diam-diam terjaga. Mendapati energi tak wajar lebih kuat dari sebelumnya, ia sangat

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 7: Yunxi

    Dalam badai spiritual.Jeritan putus asa berangsur-angsur menjadi tawa, dan gelombang aura jahat menyebar. Mirip jeritan iblis jahat dari kedalaman jurang neraka. 100 meter jauhnya, para seniman Beladiri Mistis mundur beberapa langkah karena kaget. Mereka berkeringat dingin, dan jejak ketakutan tampak dari ekspresi mereka. "Iblis! Seniman Beladiri Iblis!" Seorang laki-laki tua berkata. "Apa!" Seniman Beladiri mistis lainnya berseru serempak, mereka menatap Laki-laki tua itu. "Orang Tua, jangan bicara omong kosong!""Benar." Seniman Beladiri lain menimpali, "kami semua tahu bahwa Seniman Beladiri Iblis sudah pindah ke benua Desolati Barat. Bagaimana mereka bisa bermain ke benua kami, Utara Desolati?""Aku, aku hanya menebaknya," kata Laki-laki Tua dengan canggung. Pada saat ini seorang tetua berjubah putih keluar dari kelompok. Dia berkata, "Apa yang dikatakan Pak Tua tidak salah. Tuan ini pernah membaca buku tentang atribut Seniman Beladiri Iblis, sungguh gelombang aura barus

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 6: Badai Spiritual

    Dalam perjalanan kembali ke sekte dan akan melewati sungai deras yang muncul di bab 2, langkahnya tiba-tiba terhenti. Karena, awan hitam dengan petir yang berderak mengambang di langit.Fenomena tersebut mencakup wilayah seluas puluhan kilometer. Gemuruh guntur berlama-lama sementara angin sangat kencang. Air sungai tampak di aduk, bebatuan dan tanah bergetar seperti ada gempa. "Aneh." Yang Wei berpikir, "Aku merasa kekuatan spiritual berkumpul di satu titik di bawah awan itu. Sebenarnya ada apa?" [Ding! Misi Sampingan (3) terpicu. Dapatkan harta alam yang akan segera lahir. Hadiah: 200 poin kontribusi.] "Misi sampingan lagi!?" Yang Wei terkejut dan berkata, "Misi sampingan muncul cukup sering? Apa sistem jaman sekarang takut Tuan Rumahnya kekurangan plot untuk tampil di layar?" Sistem menjawab dengan benar, "Misi Sampingan terpicu jika keadaan-keadaan khusus terpenuhi. Dan itu haruslah sesuatu yang melibatkan peningkatan kekuatan sekte. Sebagai sistem Sekte Abadi Kuno, itu

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 5: Jimat Pelarian

    Yang Wei berhenti menggulir layar sentuh. Sementara, pikiran dia terganggu oleh suara yang tiba-tiba masuk. Dia merasa aura kuat mengembun di udara, lalu dinding angin muncul, mengurung dirinya bersama dua murid generasi pertama Sekte Abadi Kuno. Yakni Zi Bersaudari."Ding" "Ding!" "Ding!" Senjata prajurit yang menyerang Yang Wei terhalang oleh dinding angin, kemudian itu terpantul kembali, dan jatuh berserakan ke tanah. Semua prajurit memiliki ekspresi ngeri di wajah mereka.Karena pada saat senjata mengenai dinding angin, mereka menyadari bahwa kekuatan recoil beberapa kali lebih kuat dari serangan mereka. Untungnya senjata-senjata itu langsung terlempar. Jika tidak, tangan para prajurit pasti sudah remuk."Ahli mana yang ikut campur! Tolong tunjukkan diri Anda!" Pria gemuk yang bersembunyi dalam kerumunan prajurit, berteriak setelah melihat banyak prajuritnya berpaku ngeri. Setelah teriakan itu, dinding angin mengurung dia ditengah-tengah hamparan prajurit. Hal ini memisahkan di

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 4: Membunuh

    "Apa-apaan kalian ini!?" Yang Wei berdiri dengan tangan terentang, ekspresinya sangat amarah. Ia sedang berpesta bersama muridnya, tapi sekelompok orang bersenjata lengkap yang di pimpin oleh pria gemuk datang mengelilingi mereka. Menghancurkan meja makan dan mengusir semua pelanggan. Bahkan menyakiti beberapa orang tidak bersalah dalam prosesnya.Apa si gemuk berpikir dia adalah seorang preman kampung yang berniat memalak pemilik kedai?Zi Yue memeluk Zi Lan dan bersembunyi di belakang Yang Wei, mereka berdua gemetar karena takut. Diam-diam Zi Yue berbisik, "Tuan, aku salah.""Siapa mereka?" Yang Wei yang tidak sengaja mendengarnya, bertanya.Zi Yue mengantup bibirnya, tapi Zi Lan berkata, "Si gemuk memotong kaki saya.""Jadi begitu!" Api kemarahan menyala dimata Yang Wei setelah mendengar jawaban ringan Zi Lan. "Potong!""Plak!"Dan dia bergerak sangat cepat, meraih sisa pecahan meja sekuat tenaga, menggunakannya untuk menyerang si gemuk yang hendak bicara sekuat tenaga. Si gemu

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 3: Pria Gemuk

    Pmukiman penduduk, luar Kota Qiyang. Jalan utama tampak bersih dan kering namun tidak lebar. Kedua sisi jalan, terdapat barisan rapi gubuk kecil. Di bagian belakang ada tanah pertanian luas yang menanam berbagai tumbuhan. "Tuan Yang, untuk memasuki kota kami harus membayar 2 perak/orang kepada penjaga gerbang. Tapi orang biasa seperti saya ...." Zi Yue mengingatkan saat mereka bertiga sudah dapat melihat gerbang raksasa kota Qiyang. Kakak beradik tersebut berjalan bergandengan.Yang Wei mengangguk dan berkata, "Tidak apa-apa. Cukup ikuti Master ini dan semuanya akan baik-baik saja."Lebih dekat dari gerbang, jalan itu semakin lebar dan orang-orang yang lewat juga berpakaian lebih bagus. Penampilan kelompok Yang Wei menarik perhatian banyak orang. Dari sudut pandang tertentu, kamera menangkap seorang pria yang tiba-tiba berlari kearah tertentu secara diam-diam. "Berhenti!" Kelompok Yang Wei dihentikan oleh penjaga dengan tombak bermata tajam di tangannya. "Orang berpakaian aneh, d

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 2: Misi Sampingan Dua

    Sungai jernih mengalir di sepanjang jalur sungai yang terdapat banyak bebatuan. Airnya cukup deras dan itu bertabrakan dengan batu, menyebabkan air memercik ke udara. Yang Wei masih mengenakan pakaiannya dari dunia Modern, celana panjang dan kaos berlengan panjang. Saat ini sedang menyeberangi sungai. Setelah berhasil dan berdiri di sisi lain sungai, ia mendengar suara pembicaraan tidak jauh dari sana. Walaupun bahasa yang digunakan dalam percakapan tersebut sangat asing, tetapi dia masih pergi mencari tahu. Dibalik pohon besar, salah satu pembicara meringis kesakitan. Yang Wei merasa cemas dan mempercepat langkah kakinya. Segera dia menemukan dua gadis kecil berusia 10 tahunan berada di balik pohon dan semak-semak. Seorang gadis memiliki kaki hampir putus, air mata berlinang diwajahnya yang kotor dan rambutnya yang hitam lurus, lengket oleh keringat. Gadis yang sehat tengah merawat gadis terluka. Begitu Yang Wei muncul, dia melompat kaget dan langsung mengangkat balok kayu di sam

  • Patriark Sekte Abadi Kuno   Bab 1: Sutra Sembilan Yin-Yang

    Di timur benua besar yang ada di Benua Origin, terdapat 9 Negara yang menjadi tempat tinggal suku manusia. Negara Chu yang merupakan kekaisaran tertinggi dibenua itu memiliki banyak akademi dan sekte yang menjadi tanah suci para seniman beladiri sejak jaman kuno. Karena itu, hampir semua penduduknya terlibat dalam kultivasi mistis.Seorang seniman beladiri dapat mengolah energi mistis yang disebut Qi Vital. Dalam proses pengolahan, seorang akan melibatkan energi langit dan bumi yang disebut kekuatan spiritual yang akan diserap untuk dimurnikan dan kemudian di ubah menjadi Qi Vital.Qi Vital inilah yang harus dipupuk terus menerus hingga jenuh dan mampu menerobos menjadi energi paling murni.Sebagai energi penantang langit, banyak sekali kegunaan Qi Vital. Tapi pada umumnya, diperlakukan sebagai kekuatan batin untuk memperoleh umur panjang dan terbebas dari segala penyakit fana.Orang-orang tersebut adalah pengejar Dao. ..... .....Kabupaten Qiyang, satu dari sembilan kabupaten di prov

DMCA.com Protection Status