Share

71, Kehilangan

Sesaat Setelah Nayara Pergi

MANGGALA berlari begitu cepat. Menerobos semua yang ada. Bergegas menuju mobil, dia membanting pintu mobil menutup keras lalu membeku di sana. Napasnya lagi-lagi memburu bukan sisa berlari. Jantungnya berdetak cepat, keringat dingin mengalir keluar dari tubuhnya.

Sampai berbuku putih tangannya mencengkeram kemudi. Masih terengah, dia tidak bisa menghentikan emosinya. Bagaimana dia bisa menghentikan jika mengeluarkannya saja dia gagal. Dia ingin menangis, jika Nayara ada di sini, dia mungkin benar-benar akan menangis. Meraung mengiba menahannya tetap di sini. Tapi sekarang tidak ada lagi Nayara.

Tidak ada lagi orang yang tekun mendengar ceritanya. Tidak ada lagi orang yang mengurus dan menemaninya ketika dia terpuruk. Tidak ada lagi tangan yang membelainya. Tidak ada lagi pangkuan tempatnya tidur bermanja. Tidak ada lagi suara yang meninabobokan.

Tidak ada lagi Nayara. Nayaranya pergi.

Dia b

Sandra Setiawan

Tuh kan…. Nay! Ish. Kasihan Manggala tau, Nay. Kenapa sih harus pergi kalau kamu juga begitu modelnya. Ampun deh… Pulang, Nay. Pulang. Btw, kok saya pengin nulis spin off Gia ya? Enaknya ditempelin cerita apa ya?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status