Share

103, Tidak Percaya

“YA Tuhan, kamu kenapa, Nay?”

         Nayara sudah tidak bisa berkata-kata. Berjuang menghadapi dirinya sendiri, melawan batinnya sendiri, bertarung dengan ketakutannya sendiri. Hanya dia sendiri yang bisa mengusir pergi kekalutan ini. Tapi kali ini, semakin dia berusaha mencuat, dia semakin merasa tenggelam. Semakin dia butuh Manggala, semakin dia merasa dia harus pergi menjauh. Pergi, sebelum ditinggal pergi. Dan kemarin Manggala hampir pergi tapi dia tidak bisa pergi.

Nayara semakin tenggelam ke dasar. Tangannya menggapai berusaha mencari pegangan. Secepat itu pula Manggala meraih tangannya. Genggamannya sungguh kuat mengalirkan ketakutannya.

Tak perlu kata-kata, Nayara hanya butuh ditemani. Dan itu yang Manggala berikan. Tapi hasrat untuk pergi juga begitu kuat.

“Mang…ga…la… I… can’t… breathe….” Semakin dia panik semakin dia kesuli

Sandra Setiawan

Kasihan Nayara. Dia merasa bersalah banget nggak ngintilin Manggala. Tapi gimana dong, mereka kan belum nikah. Nayara tau, mereka tuh dekatnya sudah kelewatan. Kalau dulu pas ngurus Manggala mabuk mereka belum ada rasa, sekarang perasaan mereka kuat banget. Mereka bisa saling menerkam kalau lagi berantakan gini lalu berduaan aja. Kalau seperti ini, logika dan perasaan beneran berhadap-hadapan cari musuh. Tapi hidup memang sering seperti itu kok. Saling berbenturan. Makanya kita butuh tali biar kalau nyasar nggak sampai lepas jauh.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sandra Setiawan
maafkan emaknya manggala yg omes ini. berasa gatel kl ga selipin yg nyerempet2.
goodnovel comment avatar
nisya82mahmud
endingnya bikin ngakak ..he he
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status