Share

105, Bertekuk lutut

MENAPAKI gedung milik ayahnya, menuju lantai di mana dia habiskan waktu, tenaga, pikiran, dan perhatiannya untuk menyelesaikan semua ternyata membuat hatinya berdesir. Emosinya bergolak. Di dalam lift, dia memejamkan matanya erat, dan semakin erat menggenggam tangan Nayara.

Saatnya melepaskan.

Tidak ada yang abadi. Akan ada waktunya semua yang dia genggam harus dia lepas.

Termasuk gadis ini?

Hatinya semakin berdesir. Dia belum siap untuk itu. Butuh waktu untuk melepaskan sesuatu yang hidup dan bisa menghidupkan. Bersama Nayara dia merasa hidupnya lebih hidup.

Semakin mendekati lantai…

Nayara semakin merapatkan tubuhnya. Dan ketika pintu lift terbuka, sebelah tangannya yang menganggur bergerak memegang siku Manggala.

“Siap?”

Manggala mengangguk dan mereka melangkah bersamaan keluar lift.

“Aku tunggu di Papyrus ya,” ujar Nayara ketika mereka sudah di depan ruang meeting Sastra Media. Pi

Sandra Setiawan

Ih, Manggala baik banget sih. Dia tetap taruh orang-orang terbaiknya di sana. Eh, saya sudah pernah bilang kan, Manggala kalau kecapean mimisan. Tapi di sini yang lebih parah tuh Nayara. Ah, dua-duanya sih. Tapi di situlah sweet-nya. Mereka saling menguatkan dan menyembuhkan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Sandra Setiawan
nggak kok. lagi pula, skr kan mereka udh kompak. udh nggak labur2an. udh saling menemani.saling menguatkan. sabar ya. sebentar lg end.
goodnovel comment avatar
Eny Rafi Akbar
kondisi mereka ....it's broke my heart ,,... jgn lm" nyiksa mereka ya mbak...
goodnovel comment avatar
Sandra Setiawan
skr berasa tegang ya? kmrn sempat berasa bete ga? pas nayara yg kabur2an lagi. di pf lain pada komplen nayara ngeselin plot jd stuck. awalnya nay yg urusin manggala. lalu nay limbung, manggala yg bertahan. skr mrk sudah saling menemani. di sini kan ga tau siapa ngurusin siapa.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status