Share

Bab 16: Inikah Nasihat Ayah?

Rosalyn menarik tangannya, tetapi membiarkan Dewa menyentuh perutnya.

“Vinsensia … sebentar lagi aku ke hotel,” tutur Dewa, seketika Vinsensia terdiam dan tersenyum.

Sedangkan Rosalyn mereguk saliva kental yang membakar tenggorokan. Kini, napas wanita itu terasa berat seolah-olah dadanya terhimpit bongkahan batu besar. Meskipun bukan pertama kali ditinggalkan karena Vinsensia, tetapi relung hatinya terasa… nyeri.

[Jangan lama-lama ya Dewa. Dan … sampaikan permohonan maafku pada Rosalyn.]

“Ya tunggulah.” Dewa tersenyum merekah pada Vinsensia. Kemudian mengakhiri panggilan video.

Setelah itu suasana dalam kabin mobil menjadi senyap. Baik Dewa atau Rosalyn tidak ada yang bicara sepatah kata.

Menyadari posisinya hanya sebatas pengganti, Rosalyn bergegas turun dari mobil. Namun, Dewa menahan pergelangan tangan wanita itu.

Rosalyn menoleh dan memandang datar wajah tampan suaminya. “Ada apa lagi?”

“Aku menghubungi sopir. Kamu tunggu saja di pinggir jalan.” Perlahan Dewa melepas cekalan tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status