Share

Minta Ditemani

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-30 17:13:06

Derap – derap, dengan injakkan kaki yang begitu hati – hati. Avanthe memastikan setiap langkahnya tidak menimbulkan reaksi spesifik. Dia tak ingin membangunkan Hores setelah pria itu benar – benar tertidur di sofa. Nicky memberi pesan untuk tidak membangunkan majikan-nya, dan itulah yang Avanthe lakukan. Membiarkan Hores terlelap cukup lama, sementara malam semakin larut, ditambah udara di sekitar terlalu dingin untuk pria sakit. Selama beberapa saat dia tak bisa melepaskan Hores dari pikirannya, sehingga di sini, diliputi selimut tebal yang dilipat menggantung di bagian lengan, Avanthe telah menjulang tinggi memperhatikan wajah tampan—sedang terlelap. Pria itu kembali pucat dengan dada yang sungguh bergerak tenang.

Secara tentatif Avanthe memutuskan untuk mengambil posisi duduk di pinggir sofa. Keinginan menatap wajah tidur Hores luar biasa tidak terkendali. Wajah yang terlihat polos, walau sebenarnya ada begitu banyak hal – hal nakal di benak pria itu.

Avanthe tidak tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Polos ndas-mu. Wkwk. Bilang aja dirimu sering mengkhayalkan sesuatu yang tidak beres...
goodnovel comment avatar
Violetta
enak aja, ini akibat perbuatan anda ya, tanggung jawab dahh, thor... aku yg polos jadi gini nih wkwkwk
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Wkwk emang dari oroknya dah tercemar:v
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Peti

    “Hope – Hope sudah siap bertemu Daddy-mu yang menjengkelkan?” Avanthe bertanya lembut kepada si bayi. Dia tertawa ringan saat Hope menggeliat antusias dan sesekali gadis kecil itu akan meraba – raba wajahnya. Barangkali keinginan bertemu Hores memang sudah tak tertahan, sehingga Avanthe segera mengambil langkah menuruni undakan tangga. Dia sedikit mengernyit saat beberapa bawahan Hores terlihat berlari dari satu arah ke arah lainnya secara konsisten, seperti ada sesuatu yang mereka kerjakan. Aneh, secara spesifik, yang Avanthe dapati justru dia mencurigai satu ruang di sana. Ruang menonton .... Tempat di mana Hores tidur .... Ntahlah, ketakutan langsung menyergap di benaknya. Avanthe tidak tahu mengapa bayangan – bayangan jahat bermunculan, seolah ingin menghancurkan segala sesuatu yang terbenam. Dia segera melangkahkan kaki, berniat memastikan langsung apa yang sebenarnya terjadi, tetapi tiba – tiba Nicky langsung menghentikan langkahnya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Merelakan

    Hores ....Itu semacam bentuk gumaman samar dan dengan penuh tekad Avanthe segera menggerakkan kakinya yang nyaris terasa begitu kaku. Dia enggan mempercayai bahwa ini adalah sesuatu yang nyata, tetapi jelas – jelas tubuh pria itu memang sedang terbaring tak berdaya. Wajah tampan yang luar biasa pucat menegaskan segala sesuatu di sini.“Apa yang terjadi?”Avanthe bisa mendengar sendiri betapa suaranya bergetar ketika dia berusaha menelusuri bentuk tubuh Hores. Kedua lengan pria itu bahkan diposisikan terlipat di depan perut, persis terlihat seperti mayat baru, walau betapa pun Avanthe tak ingin mempercayai ini secara langsung.Dia menggeleng samar. Juga harus menghadapi matanya yang terasa pedih dan panas. “Apa yang terjadi dengannya Nicky?”Sisa – sisa tenaga untuk menggendong Hope pun cenderung hampir direnggut habis ketika tiba – tiba Nicky dengan inisiatif mengambil si bayi. Ironi, di sanalah tubuh Avanthe jatuh bersimpuh di depan peti.Dari jarak sedekat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Kingston dan Pandora

    Bristol, Inggris. . . . Sudah beberapa hari terakhir Pandora memperhatikan Kingston yang terlihat nyaris tidak menaruh minat pada kebutuhan menunggu elang peliharaan untuk terbang memutar di sekeliling langit sore, tetapi pria itu terus melakukannya sekadar menjulang tinggi dengan wajah begitu datar, bahkan terlalu muram jika dibiarkan begitu saja. Dia tahu apa yang sebenarnya sedang mengusik pikiran suaminya. Kingston terus – terusan menganggap serius reaksi Aceli hari itu, yang sampai saat ini belum terpecahkan, termasuk Avanthe yang tak pernah lagi memberi sinyal. Hanya sedikit informasi ... membuat mereka tahu bahwa Avanthe dan Hores menikah di Istana Bawah Tanah. Raja Osso menyampaikan informasi demikian tepat setelah Kingston melewati portal Kerajaan Ossoron di puncak gedung menterengnya, hanya untuk datang ke perbatasan, memastikan tidak ada perang seperti yang Aceli tangisi tentang Hores. Ya, itu membing

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Kembali Kerja

    “Bagaimana rasanya pindah ke bar baru?”Sudah sering kali Avanthe menghadapi serentetan pertanyaan Aleson, meskipun pria itu sedang disibukkan kebutuhan menyiapkan beberapa gelas yang harus dibawa, sehingga di sinilah dia masih menunggu dan tidak tahu apakah perlu tetap diam dan membiarkan Aleson bicara sendirian.“Rasanya sangat menjengkelkan dan aku juga bertemu wanita yang sungguh mengerikan.” Sayangnya pengkhianatan dalam diri Avanthe selalu mengambil peran. Dia tak sadar telah mengingat Laticia di meja bar Hores dan bagaimana wanita itu menjambak rambutnya. Sedikit tidak mendengar kabar tentang Laticia. Baguslah jika Hores telah benar – benar menyingkirkan orang ketiga di antara hubungan mereka.“Dan mengapa kau bisa kembali ke sini?”Pertanyaan Aleson sekali lagi mencuak ke permukaan. Pria itu harus setengah berteriak setelah musik keras dinyalakan.“Aku membuat permintaan.”Sesuatu yang sama dilakukan Avanthe. Dia tersenyum antusias saat Aleson me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Halo, Ayang

    “Kau dari mana saja, Ava? Aku dari tadi mencarimu.”Avanthe menyengir tertahan mendapati Aleson langsung mengajukan pertanyaan saat pria itu menyadari kedatangannya. Tidak ada yang perlu dibicarakan panjang di sini, dia ingin langsung melakukan pekerjaan setelah mengamati Aleson sibuk menyedok balok es ke dalam ember, lalu menambahkan sebotol sampanye di bagian puncak.“Bawalah ini ke ruang VVIP.”Lagi, hal sekecil ini segera mengingatkan Avanthe kepada Hores. Dia terpaku cukup lama memperhatikan ember dan sampanye yang begitu dekat setelah Aleson menggeser ke arahnya. Pria itu sedang menunggu dengan mengernyit kening, tetapi Avanthe masih butuh waktu beberapa saat sekadar merasa siap.Dia menarik napas dalam – dalam, perlahan menyerahkan senyum tipis kepada Aleson, kemudian mengambil langkah melewati lorong sedikit temaram.Masih tersisa ingatan bagaimana dia tersaruk – saruk usai Hores melepaskan peluru ke kakinya. Di sini, di tempat ini, lalu Avanthe terjeremb

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Melepas Rindu

    Avanthe memang memiliki perasaan serupa kepada pria itu, tetapi tidak semua rindu adalah seks. Dia tak ingin otak mesum Hores makin bertambah liar dengan membiarkan pria itu menyentuhnya di tempat kerja. Di hari pertama pula. “Hores ....” Tangan Avanthe tertahan di belakang kepala pria itu, yang perlahan turun ke bawah. Mengecup beberapa bagian tubuhnya. Dari dada ... merambat ke perut, meski masih dalam balutan pakaian kerja. Tetapi tentang kehamilan yang telah dia dan Shilom ... berdua duga, sudah sedikit menunjukkan perubahan. Tidak begitu mencolok, mungkin Hores tidak akan pernah menyadarinya, seolah bayi mereka memang menuruti keinginan Avanthe untuk tidak memberitahu pria itu. “Hores ....” Dengan terkejut Avanthe memanggil nama pria yang baru saja melucuti celana kain, dan bahkan sekaligus dalaman berenda di tubuhnya, kemudian melempar ke sembarang arah. Itu membuat Avanthe malu. Dia merasa wajahnya segera memanas saat iris gelap Hores s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Mulut Pedas

    Bayangan tentang Hores telah meninggalkan tempat kerjanya, ternyata salah. Malahan Avanthe terkejut menemukan pria itu sedang duduk menyangga lengan di permukaan meja bar dengan ekspresi yang begitu serius dan bahkan nyaris terlihat tak peduli terhadap setiap gerakan Aleson. Di hadapan Hores terdapat sebotol sampanye yang Avanthe tinggalkan di kamar VVIP tadi. Dia bahkan sudah melupakannya jika pria itu tak memperlihatkan secara langsung. Cara Hores menuang sampanye ke dalam gelas berbentuk tulip terlihat elegan. Pria itu telah mengakhiri semburan kecil, kemudian spiral gelembung akan naik ke permukaan untuk meledakkan pesonanya.Avanthe terus terpaku untuk beberapa saat pada gelas yang terisi separuh, lalu Hores menenggaknya dalam satu tengukan. Rasanya akan sangat membakar di sana. Dia meringis memikirkan itu, tidak tahu sejak kapan Hores mulai menyukai cairan fermentasi anggur, tetapi itu lagi – lagi menegaskan bahwa pria yang diamati saat ini telah mengimbangi porsi man

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Jujur

    Rencana untuk menunggu mereka sampai di rumah membuat Avanthe tidak bisa menahan diri lebih lama. Selama dalam perjalanan menuju pulang, dia terus mengamati wajah Hores yang begitu tenang, seolah tidak ada satu pun hal yang telah pria itu lakukan. Cukup dengan membiarkan mata gelapnya menatap lurus – lurus ke depan, sementara Carlo sedang menyetir, mengingat Hores datang ke bar diantar oleh Nicky.“Hores.”Ragu – ragu akhirnya Avanthe memanggil nama pria itu. Wajah Hores langsung berpaling dengan ekspresi ganjil saat sedang menatapnya. Hal yang membuat Avanthe buru – buru melanjutkan sisa kalimat yang menggantung di ujung tenggorokan. “Apa yang kau lakukan kepada Laticia tidak terlalu berlebihan?”“Apanya yang berlebihan?”Setidaknya bicara bersama Hores memang akan menguras energi. Avanthe menahan napas sesaat, lalu mengembuskan secara perlahan. Perlukah Hores diberitahu apa yang sudah pria itu lakukan di bar tadi, sebelum mereka sepakat pulang bersama, adalah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06

Bab terbaru

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ekstra Part

    “Kau benar – benar akan pergi meninggalkan istana, Hores?” Mata gelap Hores menatap setengah kosong ke depan. Dia telah mengambil keputusan dan menyiapkan segala sesuatu untuk berkelena. Mungkin butuh beberapa waktu sampai benar – benar bisa melupakan kematian Avanthe. Sudah tepat seminggu ... tidak ada petunjuk. Hores tidak sanggup bertahan di sini lebih lama. Dia tak bisa terus dibayangi keberadaan Avanthe di wajah anak – anak. Aceli dan Hope merefleksikan sebuah senyum yang pernah begitu indah. Itu sangat menyakitkan. Hores tidak tahu bagaimana cara melupakan. Berharap dengan berpegian akan menyeretnya keluar dari jurang terjal. Dia ingin menjadi musafir yang lupa arah jalan pulang. Ingin meninggalkan pelbagai macam ingatan di masa lalu, seperti permintaan Avanthe; saat di mana wanita itu pernah begitu ingin agar dia melupakan masa kelam yang menyatukan mereka. Andai saja. Hores menarik napas panjang setelah mengemasi seluruh kebutuhan untuk memulai. Dia menatap Raja V

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ending

    “Sudah tiga hari, Hores. Kau menghabiskan darahmu di sini. Jika kau memang mencintai Ava. Biarkan dia bereinkarnasi, dia akan hidup kembali. Berharaplah akan menjadi manusia. Tapi, dengan menyimpan jasadnya kau tidak akan mendapat apa pun. Selain itu, apa yang kau lakukan bisa membuatmu terbunuh. Kau satu – satunya yang kumiliki. Aku tidak ingin kehilangan dirimu.” Raja Vanderox menjulang tinggi di belakang, menatap sebentuk bahu Hores yang lunglai ketika pria itu bersimpuh di depan peti tembus pandang, sambil meletakkan tangan ke dalam. Darah terus dibiarkan menetes supaya mengisi penuh dan merendam tubuh kaku Avanthe sebagai proses pengawetan. Tidak ada yang tahu kapan semua berakhir seperti semestinya. Sebagian dari mereka menyimpan pengetahuan berani bahwa Avanthe jelas – jelas tidak akan kembali. Tidak termasuk ke dalam pengecualian. Bagaimanapun, Raja Vanderox tak sanggup melihat putranya menderita. Hores seperti hilang arah; tersesat; melupakan bahwa pria

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Dan Paling Akhir

    Avanthe menjulang dengan pandangan lurus ke bawah. Ujung pedang ... menancap di telapak tangan Margarheta Bell kembali ditarik. Wanita itu lagi – lagi mendesis, tetapi dia tak peduli. Tujuannya pasti. Margarheta Bell harus membayar setiap penderitaan Hores, yang menjadi rasa takut terdalam di pikiran pria tersebut. Untuk memusnahkannya; mereka perlu melenyapkan sumber utama. Telah begitu dekat. Hampir. Avanthe menyeringai tipis. “Aku akan membunuhmu,” ucapnya diliputi serangan konkrit dan menghujam perut Margarheta Bell. Dia tak ingin wanita itu terburu mengembuskan napas terakhir. Harus ada penderitaan lain, yang belum terbayarkan. Ingin mendengar teriakan lebih keras ketika Margarheta Bell mengerang kesakitan. Ada kepuasann di mana Avanthe menekan ujung pedang dan membuat wanita itu terlihat diliputi kecenderungan untuk menahan diri, atau memang Margarheta Bell berusaha mengatakan sesuatu. Wanita itu memegangi luka lubang menganga di perutnya sambil mendedika

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Perang Akhir

    Kai .... Pria itu ada di sana, berdiri nyaris tanpa diberi jarak dari Margarheta Bell. Sebuah pemandangan yang membuat perasaan Avanthe seperti ditikam. Dia dirampas, kemudian dilempar ke tepian untuk menyadari bahwa Kai tidak sebaik dari yang pernah dibayangkan. Mengapa seperti ini? Benak Avanthe bertanya – tanya kapan? Apakah ini bagian rencana awal yang tidak sama sekali dia ketahui, bahwa Kai bukan benar – benar seorang teman. Pria itu sama sekali tidak memberi petunjuk. Tak ada yang sanggup menyadarinya atau malah Hores .... Wajah Avanthe berpaling ke arah pria, persis menjulang tinggi di sampingnya. Hores tidak diliputi ekspresi terkejut, atau sebenarnya .... “Kau tahu ini dari awal?” tanya Avanthe nyaris tak percaya. Hores melirik singkat, tetapi anggukan luar biasa samar seperti menamparnya dengan keras. “Mengapa kau tidak sedikitpun bicarakan ini kepadaku?” “Berharap kau akan pe

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Mendekati Akhir

    “Aku tidak menginzinkanmu pergi, Ava. Kau tidak boleh ikut berperang. Ada risiko yang kau tahu kita tak bisa menghindarinya. Aku tak ingin sesuatu terjadi kepadamu. Kau adikku.”Avanthe tersenyum tipis menanggapi pernyataan Kingston. Dia akan baik – baik saja, meski merasa getir mengenai apa yang menjadi keputusan; menitipkan anak – anak, lalu berniat kembali ke dunia mereka sesungguhnya. Ini sudah termasuk sebagai keputusan yang bulat. Avanthe tahu betapa mereka akan menghadapi risiko riskan, tetapi terus menyaksikan Hores terluka adalah rasa sakit tak terungkap. Makin mencekik jika dia berusaha bersikap tak peduli. Malah, benaknya terus menaruh desakan khawatir mengenai pria itu. Hores sudah menghadapi masa – masa sulit. Dia tidak ingin berakhir terlalu jauh. “Aku akan baik – baik saja. Tidak usah takut. Kau tahu aku tidak lemah, bisa menjaga diriku dengan baik. Hores dan ayahnya mungkin akan kalah pasukan. Kita tidak tahu seberapa jauh Margarheta Bell menyiapkan perang i

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Taktik

    “Hores ...,” panggil Avanthe lirih. Dia dengan gemetar mengusap rahang kasar pria itu. Berharap akan ada prospek bagus, tetapi tidak. Hening terasa penuh gemuruh. Rasanya benar – benar menyakitkan. “Aku bicara denganmu, Hores ....” “Hores tidak akan mendengarmu. Dia sedang masa pemulihan saat ikut berperang. Aku mengingatkannya supaya tidak ikut. Putra-ku sangat keras kepala. Dia tetap melibatkan diri, sampai mereka menemukan kelemahannya dan menghajarnya tanpa ampun.” Kelemahan? Di mana sebenarnya Hores juga sedang terluka? Dan mereka, siapa pun mereka, memanfaatkan situasi ini untuk menikung di belakang? Avanthe mengetatkan pelukan secara naluriah. Dia hanya ingin melarikan diri dari cengkeraman Hores, bukan dengan sengaja membuat pria itu terluka parah. Hores menghadapi risiko besar, karena berusaha memulangkannya ke neraka berbentuk mewah, berusaha mengembalikannya ke Meksiko dan anak – anak akan itu serta. Namun, semua berubah

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Kenyataan yang Tak Terduga

    “Hores?” Seperti ada gemuruh besar dengan segala bentuk sambaran mengerikan. Avanthe menatap wajah Ellordi penuh tanda tanya. Dia tak ingin percaya terhadap apa pun itu. Tidak ada penjelasan gamblang mengenai keadaan Hores saat ini, tetapi mengapa rasanya seperti telah membawa dia menghadapi pendekatan yang jelas, di mana kekhawatiran berakhir sebagai rayuan tidak masuk akal. Hores baik – baik saja ... akan selalu begitu. Pria itu harus kembali untuk anak – anaknya. Bukankah Aceli sudah menunggu? Meminta supaya Avanthe membangunkan ketika Hores datang? Sekarang apa yang bisa dilakukan setelah semua terasa mengejutkan? Avanthe menatap ayahnya sambil menggeleng samar. Bagian paling penting adalah menyingkirkan tumpukan air yang membentuk percikan kaca. Dia melihat semua dengan buram, sama seperti berjuang keras meyakinkan perasaannya, meski tidak ada harapan tersisa. “Jangan katakan itu, Papa,“ ucap Avanthe mendeteksi akan ada suatu informasi u

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ketakutan

    Pernyataan Hores mengenai perang di wilayah pria itu menjadi suatu bagian paling nyata, bahwa mereka ... meski tidak terlibat; juga mengalami dampak serius. Suara – suara ledakan hingga guncangan yang sesekali terasa begitu keras merupakan prospek terburuk. Avanthe bertanya – tanya pertempuran seperti apa, atau barangkali perebutan hak dari mana sehingga nyaris tidak ada damai di Kerajaan Bawah Tanah. Dia khawatir mengenai Hores, takut jika akan terjadi suatu hal tak diinginkan dan berakibat fatal. Rasanya sesuatu di dalam diri Avanthe seakan ingin memberi petunjuk. Dia tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut, hanya tidak tahu bagaimana caranya, tidak tahu apakah seharus ini mendambakan Hores baik – baik saja, maka pria itu akan kembali mendatangi anak – anak, apalagi ... jika secara ajaib mereka bisa berdamai. Membayangkan andai perasaan mereka kembali utuh. Anak – anak juga akan menyukainya; tidak ada pemisahan dan pelbagai hal lain yang menjadi masalah besar.“Mommy,

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Uraian

    Pernyataan Hores terdengar penuh pengalihan serius. Perkara pancake itu lagi dan permasalahan yang selalu sama ....Avanthe diam beberapa saat, terpaku, memikirkan kembali pengajuan Hores sebagai berikut;Apa yang dia ingin pria itu katakan?Tidak banyak, tetapi Hores telah mengatakannya. Ya, setidaknya Avanthe mengerti ... betapa dia perlu menyadari bentuk kesalahpahaman yang menyemat di sana dengan suatu pengakuan nyata. “Dan kau percaya aku akan melakukannya?” tanyanya sarat ekspresi nanar. Ini lebih buruk dari membayangkan Hores telah sadar dari setiap tindakan buruk. Avanthe ingin tahu, adakah cara ampuh untuk menarik Hores ke permukaan, memberi pria itu petunjuk, atau sejenis lainnya, tetapi bagaimana? Dia belum menemukan cara. Dengan desakan putus asa dalam dirinya, reaksi Avanthe yang paling murni adalah menunduk saat Hores seperti tidak memiliki niat menanggapi. Pria itu selalu percaya terhadap apa yang menurutnya benar, tetapi lupa bahwa logika juga h

DMCA.com Protection Status