Share

Kesengajaan

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-22 18:35:12
Semua pekerjaan telah diselesaikan berdasarkan aturan tertulis. Beberapa syarat tampaknya terlalu berat, tetapi Avanthe tidak bisa melakukan apa pun. Dia tidak diizinkan untuk mengundurkan diri. Tidak diperkenankan mengolah beberapa ruangan kecuali dapur, bar pribadi Hores, dan satu kamar tempat dia menidurkan Hope maupun mengganti pakaian.

Mengenai sepeda-nya yang teronggok di halaman parkir malam itu ....

Avanthe diberitahukan sedikit informasi bahwa Nicky telah memulangkan benda tersebut ke rumah Shilom. Avanthe menunduk; tidak tahu apa yang Hores inginkan. Pria itu seolah semakin sering mengikatnya dengan cara yang begitu buruk.

Di sini tidak memiliki banyak kebebasan. Tidak ada tamu yang datang. Avanthe lebih yakin bahwa dia sebenarnya tidak benar – benar bekerja walau harus mengatur semua kebutuhan Hores sesuai standar yang pria itu berikan. Bahkan Avanthe juga merangkap sebagai seorang bartender bayangan. Mungkin – mungkin dia akan menyediakan minum khusus, kemudian melayani pr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Kita karungin aja Kak wkwk, lempar ke kandang buaya biar gak makin liar si Hores.
goodnovel comment avatar
acw
hores jijay banget sumpah, paling gak banget karakternya suka dilahap cewe lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Sangat Berani

    “Apa kau selalu memakai lensa mata setiap saat?”Avanthe sedikit terkejut ketika tiba – tiba Laticia bertanya sesuatu yang tidak begitu penting kepadanya. Dia menatap wanita itu sebentar. Menimbang – nimbang; merasa tak perlu memberi Laticia jawaban, tetapi sepertinya hal tersebut tidak akan menghentikan wanita yang Hores bawa kemari supaya diam.“Apa kau akan menggoda Mr. Darkgray dengan wajah atau tubuhmu?”Di sekitar mereka napas Laticia berembus panjang, kemudian dengan cepat wanita itu melipat tangan di atas meja bar; menunjukkan sikap angkuh yang menghinakan. Ekspresi sinis saat menunggu Avanthe akan mengatakan sesuatu, setidaknya membuat Avanthe yakin untuk tetap memilih diam selama beberapa saat. Pertanyaan Laticia lebih seperti sebuah tuduhan tanpa bukti. Tidak pernah terbesit niat menggoda siapa pun, tetapi Hores-lah yang terus mengikat Avanthe ke dalam situasi rumit seperti ini. Sudah cukup berkelit menghadapi pria itu dan sekarang Laticia berusaha menambahkan bumbu tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-23
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Sama-sama Jahat

    Avanthe meringis sakit, dan semakin dia mengeluarkan suara untuk mengingatkan Laticia, wanita itu tampak bertambah berang. Harus diakui Laticia punya keberanian besar; melakukan sebuah tindakan jahat di tempat yang seharusnya wanita itu tidak memiliki hak.Avanthe bukan membiarkan Laticia menginjak – injak sikapnya yang lebih banyak diam; terlalu buruk sekadar meladeni wanita seperti ini. Dia berjuang melepas cengkeram Laticia di rambutnya. Tenaga yang cukup besar, Avanthe butuh upaya lebih keras demi membebaskan diri. Nyaris. Usaha untuk membuka jari – jari yang mengepal hampir selesai, tetapi tiba – tiba Laticia menginjak punggung tangannya saat Avanthe secara tidak sengaja mencoba mempertahankan keseimbangan. Ujung heels milik wanita itu menancap cukup kuat. Rasanya sangat sakit. Betapa pun Avanthe ingin terbebas, dia selalu gagal berkat tarikan penuh ambisi. Hanya suara Hope-lah yang menjadi satu – satunya pemicu mengapa Avanthe bisa segera bangkit; memberi Laticia sebuah tampara

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-24
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Bersama Hope

    Setelah mengunci pintu kamar. Avanthe segera meletakkan Hope di antara bantal, mengatur posisi putri kecilnya bersandar di kepala ranjang, lalu menyerahkan boneka gajah untuk dimainkan.Tarikan napas Avanthe panjang, lelah dan nyaris tidak bisa mengatakan apa pun. Dia segera mengambil tindakan membuka ikatan rambut di kepala. Kemudian pelan – pelan meluruh ke bawah; duduk di atas lantai sambil melipat tangan di pinggir kasur dan menyangga wajah di sana. Untuk beberapa saat waktu berjalan begitu hening. Rasanya Avanthe akan terlelap jika dia tak memikirkan Hope masih diliputi keinginan begadang. Mata terang itu melentik lebar; sementara Avanthe diam memperhatikan putri kecilnya yang mulai sibuk sendiri. Terkadang dia akan tersenyum ketika Hope berteriak gemas seraya menarik kuping gajah yang lebar. Tidak ada yang bisa menandingi sulut kebahagiaan di benak Avanthe selain mendapati putri kecilnya semakin pintar dan menggemaskan. Sesekali Avanthe juga akan bergerak saat Ho

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-25
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Satu Keputusan

    “Hope – Hope-nya Mommy wangi sekali.” Avanthe dengan telaten menyematkan kancing – kancing pada pakaian berlengan panjang di tubuh Hope, sesekali akan mencium ceruk leher putri kecilnya hingga Hope akan menanggapi diliputi tawa menggemaskan.Dia melirik jam di dinding. Jarum – jarum hitam yang bergerak menunjukkan seharusnya saat ini Shilom akan meninggalkan rumah untuk bekerja. Avanthe memang sengaja mengambil waktu sedikit lebih siang, karena saat kali pertama terbangun dan mematut diri di depan cermin; dia menemukan luka lebam di sudut bibir terlihat begitu jelas. Tidak cukup berani menunjukkan semua itu di depan wanita yang Avanthe sendiri tidak tahu; sedang apa Shlom sekarang ini? Apakah menunggu jemputan atau justru melakukan kegiatan lainnya? Dia tak berani langsung memastikan. Bahkan ketika harus memandikan Hope. Avanthe harus menemukan waktu yang tepat; ketika Shilom menyiapkan diri di kamar. Betapa pun seperti itu caranya, dia harus melakukan segala sesuatu secara terburu, d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-26
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Dalam Bahaya

    Selesai menidurkan Hope. Avanthe menyibukkan diri melakukan perkerjaan lainnya; melipat pakaian – pakaian kecil dan menyusun ke keranjang yang diletakkan di sudut kamar; menyapu ruangan—dari dapur menuju halaman depan; kemudian membersihkan perangkat – perangkat yang ada di dapur—memastikan dia tak melewatkan sedikitpun perkejaan agar ketika Shilom pulang, wanita itu tidak akan menghadapi pekerjaan rumah setelah lelah harus mengurus gedung mentereng milik pria yang ....Tiba – tiba Avanthe meletakkan satu piring di tangannya sedikit kasar. Dia mengerjap. Menghela napas lalu melangkahkan kaki menuju kamar. Semua sudah selesai. Avanthe pikir dia bisa sedikit beristirahat menenangkan pikiran yang sejak awal tidak pernah berakhir baik – baik saja. Avanthe tak mengerti mengapa dia terus – terus diliputi rasa takut. Barangkali karena pesan yang dititipkan untuk disampaikan kepada Hores menjadi salah satu tolak ukurnya. Avanthe takut kalau keputusan yang dia ambil tidak pernah dis

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-27
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Penghukuman

    “Tadinya aku pikir tamparanku membuatmu sakit sehingga Shilom membenarkan berita tentang kau yang tak masuk kerja hari ini.” Detil bisikan Hores luar biasa begitu dekat di wajah Avanthe setelah pria itu membantingnya dengan kasar ke atas ranjang.Tidak banyak yang bisa Avanthe lakukan saat sementara kedua lengannya masih terpenjara oleh genggaman Hores yang mencekam. Pria itu bahkan duduk di perut bagian bawahnya. Avanthe menggeleng beberapa kali demi menolak bibir Hores yang semakin tak berjarak di sekitar pendengaran. Seringai pria itu sangat licik. Avanthe tidak berdaya, bergetar ketika Hores akan melunjutkan kata – kata yang belum usai.“Aku pikir tidak apa – apa mengunjungimu sebentar. Tapi saat melihat kau ternyata sangat sehat, rasanya semua itu berubah.”Embusan napas begitu panas menyapu di kulit wajah Avanthe. Dia masih mencoba menolak keberadaan pria yang memiliki kuasa penuh atas dirinya. Tenaga Avanthe tak akan pernah sebanding dari badan kekar dan liat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Di Tengah Hujan

    Kelopak mata Avanthe mengerjap beberapa kali mendapati pemandangan yang berputar di iris keunguan miliknya; dia menatap langit – langit kamar seraya mengambil sisa ingatan menyedihkan yang Hores ciptakan. Pria itu meninggalkan begitu banyak hal buruk.Sesaat wajah Avanthe berpaling ke sekitar; pikirannya begitu kosong merasakan rongga dada yang begitu sesak. Sekadar bernapas pun, dia harus menghadapi sebuah kesulitan besar. Dengan bibir setengah terbuka Avanthe mencoba menghirup segenap udara yang bahkan masih memiliki kesan memilukan. Mendapati tangannya masih terikat begitu erat. Lengan Avanthe segera bergerak; dia sedikit memberontak hingga bekas merah—membiru di pergelangannya cukup mencolok. Hores tidak terlihat di mana pun setelah melakukan tindakan kotor. Ntahlah, alih – alih membuat Avanthe lega. Dia justru menerima firasat buruk. Secara absolut tubuh Avanthe melakukan satu tindakan lainnya yang secara pasti melibatkan bibir untuk meringis saat seluruh bagian dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Pil Kb

    “Yakin tidak mau kutemani?”Kai bertanya setelah Avanthe berpamitan turun. Tidak ada yang salah dari sikap tanggung jawab Kai selama pria itu merasa sesuatu yang buruk sedang mencoba melumpuhkan keteguhan Avanthe. Hanya senyum tipis, takut dan ragu – ragu yang paling berani Avanthe serahkan ketika dia akan menolak tawaran pria itu. Kai tidak seharusnya direpotkan terlalu banyak. Avanthe tidak ingin melibatkan Kai ke dalam masalah hanya dengan alasan mereka bertetangga. Pria itu akan selalu mengetahui bagaimana keadaannya lewat jarak rumah yang begitu dekat. Hal tersebut sudah lebih daripada cukup. Avanthe segera bersiap membuka pintu mobil.Dia berhenti sebelum benar – benar akan meninggalkan Kai. “Kau basah kuyup gara – gara aku, Kai. Lebih baik kau mandi, atau kalau tidak kau akan sakit. Aku sangat berterima kasih atas tumpanganmu.”Memang sepanjang perjalanan, hujan beranjak menjadi rintik – rintik. Avanthe melambaikan tangan ke arah pria yang masih menatapnya skeptis

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30

Bab terbaru

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ekstra Part

    “Kau benar – benar akan pergi meninggalkan istana, Hores?” Mata gelap Hores menatap setengah kosong ke depan. Dia telah mengambil keputusan dan menyiapkan segala sesuatu untuk berkelena. Mungkin butuh beberapa waktu sampai benar – benar bisa melupakan kematian Avanthe. Sudah tepat seminggu ... tidak ada petunjuk. Hores tidak sanggup bertahan di sini lebih lama. Dia tak bisa terus dibayangi keberadaan Avanthe di wajah anak – anak. Aceli dan Hope merefleksikan sebuah senyum yang pernah begitu indah. Itu sangat menyakitkan. Hores tidak tahu bagaimana cara melupakan. Berharap dengan berpegian akan menyeretnya keluar dari jurang terjal. Dia ingin menjadi musafir yang lupa arah jalan pulang. Ingin meninggalkan pelbagai macam ingatan di masa lalu, seperti permintaan Avanthe; saat di mana wanita itu pernah begitu ingin agar dia melupakan masa kelam yang menyatukan mereka. Andai saja. Hores menarik napas panjang setelah mengemasi seluruh kebutuhan untuk memulai. Dia menatap Raja V

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ending

    “Sudah tiga hari, Hores. Kau menghabiskan darahmu di sini. Jika kau memang mencintai Ava. Biarkan dia bereinkarnasi, dia akan hidup kembali. Berharaplah akan menjadi manusia. Tapi, dengan menyimpan jasadnya kau tidak akan mendapat apa pun. Selain itu, apa yang kau lakukan bisa membuatmu terbunuh. Kau satu – satunya yang kumiliki. Aku tidak ingin kehilangan dirimu.” Raja Vanderox menjulang tinggi di belakang, menatap sebentuk bahu Hores yang lunglai ketika pria itu bersimpuh di depan peti tembus pandang, sambil meletakkan tangan ke dalam. Darah terus dibiarkan menetes supaya mengisi penuh dan merendam tubuh kaku Avanthe sebagai proses pengawetan. Tidak ada yang tahu kapan semua berakhir seperti semestinya. Sebagian dari mereka menyimpan pengetahuan berani bahwa Avanthe jelas – jelas tidak akan kembali. Tidak termasuk ke dalam pengecualian. Bagaimanapun, Raja Vanderox tak sanggup melihat putranya menderita. Hores seperti hilang arah; tersesat; melupakan bahwa pria

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Dan Paling Akhir

    Avanthe menjulang dengan pandangan lurus ke bawah. Ujung pedang ... menancap di telapak tangan Margarheta Bell kembali ditarik. Wanita itu lagi – lagi mendesis, tetapi dia tak peduli. Tujuannya pasti. Margarheta Bell harus membayar setiap penderitaan Hores, yang menjadi rasa takut terdalam di pikiran pria tersebut. Untuk memusnahkannya; mereka perlu melenyapkan sumber utama. Telah begitu dekat. Hampir. Avanthe menyeringai tipis. “Aku akan membunuhmu,” ucapnya diliputi serangan konkrit dan menghujam perut Margarheta Bell. Dia tak ingin wanita itu terburu mengembuskan napas terakhir. Harus ada penderitaan lain, yang belum terbayarkan. Ingin mendengar teriakan lebih keras ketika Margarheta Bell mengerang kesakitan. Ada kepuasann di mana Avanthe menekan ujung pedang dan membuat wanita itu terlihat diliputi kecenderungan untuk menahan diri, atau memang Margarheta Bell berusaha mengatakan sesuatu. Wanita itu memegangi luka lubang menganga di perutnya sambil mendedika

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Perang Akhir

    Kai .... Pria itu ada di sana, berdiri nyaris tanpa diberi jarak dari Margarheta Bell. Sebuah pemandangan yang membuat perasaan Avanthe seperti ditikam. Dia dirampas, kemudian dilempar ke tepian untuk menyadari bahwa Kai tidak sebaik dari yang pernah dibayangkan. Mengapa seperti ini? Benak Avanthe bertanya – tanya kapan? Apakah ini bagian rencana awal yang tidak sama sekali dia ketahui, bahwa Kai bukan benar – benar seorang teman. Pria itu sama sekali tidak memberi petunjuk. Tak ada yang sanggup menyadarinya atau malah Hores .... Wajah Avanthe berpaling ke arah pria, persis menjulang tinggi di sampingnya. Hores tidak diliputi ekspresi terkejut, atau sebenarnya .... “Kau tahu ini dari awal?” tanya Avanthe nyaris tak percaya. Hores melirik singkat, tetapi anggukan luar biasa samar seperti menamparnya dengan keras. “Mengapa kau tidak sedikitpun bicarakan ini kepadaku?” “Berharap kau akan pe

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Mendekati Akhir

    “Aku tidak menginzinkanmu pergi, Ava. Kau tidak boleh ikut berperang. Ada risiko yang kau tahu kita tak bisa menghindarinya. Aku tak ingin sesuatu terjadi kepadamu. Kau adikku.”Avanthe tersenyum tipis menanggapi pernyataan Kingston. Dia akan baik – baik saja, meski merasa getir mengenai apa yang menjadi keputusan; menitipkan anak – anak, lalu berniat kembali ke dunia mereka sesungguhnya. Ini sudah termasuk sebagai keputusan yang bulat. Avanthe tahu betapa mereka akan menghadapi risiko riskan, tetapi terus menyaksikan Hores terluka adalah rasa sakit tak terungkap. Makin mencekik jika dia berusaha bersikap tak peduli. Malah, benaknya terus menaruh desakan khawatir mengenai pria itu. Hores sudah menghadapi masa – masa sulit. Dia tidak ingin berakhir terlalu jauh. “Aku akan baik – baik saja. Tidak usah takut. Kau tahu aku tidak lemah, bisa menjaga diriku dengan baik. Hores dan ayahnya mungkin akan kalah pasukan. Kita tidak tahu seberapa jauh Margarheta Bell menyiapkan perang i

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Taktik

    “Hores ...,” panggil Avanthe lirih. Dia dengan gemetar mengusap rahang kasar pria itu. Berharap akan ada prospek bagus, tetapi tidak. Hening terasa penuh gemuruh. Rasanya benar – benar menyakitkan. “Aku bicara denganmu, Hores ....” “Hores tidak akan mendengarmu. Dia sedang masa pemulihan saat ikut berperang. Aku mengingatkannya supaya tidak ikut. Putra-ku sangat keras kepala. Dia tetap melibatkan diri, sampai mereka menemukan kelemahannya dan menghajarnya tanpa ampun.” Kelemahan? Di mana sebenarnya Hores juga sedang terluka? Dan mereka, siapa pun mereka, memanfaatkan situasi ini untuk menikung di belakang? Avanthe mengetatkan pelukan secara naluriah. Dia hanya ingin melarikan diri dari cengkeraman Hores, bukan dengan sengaja membuat pria itu terluka parah. Hores menghadapi risiko besar, karena berusaha memulangkannya ke neraka berbentuk mewah, berusaha mengembalikannya ke Meksiko dan anak – anak akan itu serta. Namun, semua berubah

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Kenyataan yang Tak Terduga

    “Hores?” Seperti ada gemuruh besar dengan segala bentuk sambaran mengerikan. Avanthe menatap wajah Ellordi penuh tanda tanya. Dia tak ingin percaya terhadap apa pun itu. Tidak ada penjelasan gamblang mengenai keadaan Hores saat ini, tetapi mengapa rasanya seperti telah membawa dia menghadapi pendekatan yang jelas, di mana kekhawatiran berakhir sebagai rayuan tidak masuk akal. Hores baik – baik saja ... akan selalu begitu. Pria itu harus kembali untuk anak – anaknya. Bukankah Aceli sudah menunggu? Meminta supaya Avanthe membangunkan ketika Hores datang? Sekarang apa yang bisa dilakukan setelah semua terasa mengejutkan? Avanthe menatap ayahnya sambil menggeleng samar. Bagian paling penting adalah menyingkirkan tumpukan air yang membentuk percikan kaca. Dia melihat semua dengan buram, sama seperti berjuang keras meyakinkan perasaannya, meski tidak ada harapan tersisa. “Jangan katakan itu, Papa,“ ucap Avanthe mendeteksi akan ada suatu informasi u

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Ketakutan

    Pernyataan Hores mengenai perang di wilayah pria itu menjadi suatu bagian paling nyata, bahwa mereka ... meski tidak terlibat; juga mengalami dampak serius. Suara – suara ledakan hingga guncangan yang sesekali terasa begitu keras merupakan prospek terburuk. Avanthe bertanya – tanya pertempuran seperti apa, atau barangkali perebutan hak dari mana sehingga nyaris tidak ada damai di Kerajaan Bawah Tanah. Dia khawatir mengenai Hores, takut jika akan terjadi suatu hal tak diinginkan dan berakibat fatal. Rasanya sesuatu di dalam diri Avanthe seakan ingin memberi petunjuk. Dia tak ingin terlalu memikirkan hal tersebut, hanya tidak tahu bagaimana caranya, tidak tahu apakah seharus ini mendambakan Hores baik – baik saja, maka pria itu akan kembali mendatangi anak – anak, apalagi ... jika secara ajaib mereka bisa berdamai. Membayangkan andai perasaan mereka kembali utuh. Anak – anak juga akan menyukainya; tidak ada pemisahan dan pelbagai hal lain yang menjadi masalah besar.“Mommy,

  • Passionate Devil: Selir yang Terluka   Uraian

    Pernyataan Hores terdengar penuh pengalihan serius. Perkara pancake itu lagi dan permasalahan yang selalu sama ....Avanthe diam beberapa saat, terpaku, memikirkan kembali pengajuan Hores sebagai berikut;Apa yang dia ingin pria itu katakan?Tidak banyak, tetapi Hores telah mengatakannya. Ya, setidaknya Avanthe mengerti ... betapa dia perlu menyadari bentuk kesalahpahaman yang menyemat di sana dengan suatu pengakuan nyata. “Dan kau percaya aku akan melakukannya?” tanyanya sarat ekspresi nanar. Ini lebih buruk dari membayangkan Hores telah sadar dari setiap tindakan buruk. Avanthe ingin tahu, adakah cara ampuh untuk menarik Hores ke permukaan, memberi pria itu petunjuk, atau sejenis lainnya, tetapi bagaimana? Dia belum menemukan cara. Dengan desakan putus asa dalam dirinya, reaksi Avanthe yang paling murni adalah menunduk saat Hores seperti tidak memiliki niat menanggapi. Pria itu selalu percaya terhadap apa yang menurutnya benar, tetapi lupa bahwa logika juga h

DMCA.com Protection Status