Share

Fakta

“Lama tidak bertemu denganmu, Roarke. Kau terlihat mirip seperti mendiang ayahmu. Tampan, dan ya ... setidaknya cocok untuk menggantikan posisinya sementara waktu.”

Senyum Margarheta Bell meninggalkan kesan menyedihkan, yang Hores harap dia tak menatap wanita itu lagi, tetapi kebutuhan dari pertemuan mereka bukan apa – apa selain menyelesaikan tujuan sesungguhnya di sini. Sudut bibir yang terangkat sinis telah mencoba menyimpulkan beberapa hal. Margarheta Bell duduk di hadapan Hores persis dibentengi sekian meter jarak oleh meja panjang di hadapan mereka. Di samping wanita itu; Haris Johannson, saudara laki – laki yang lain juga tak luput dari iris gelap Hores. Dua gelandangan yang harusnya tidak diterima di istana ini. Beruntunglah Hores sedang tak berminat menanggapi pernyataan ibunya dengan serius. Cenderung ingin pertemuan ini segera berakhir—dan wanita itu segera mengangkat kaki pergi.

“Katakan perdamaian apa yang kau maksud.”

Hores langsung menemb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status