Share

Menjauhlah

Tok ... tok ... tok ...

Bastian dan Kasih saling menatap satu sama lain. Mereka sudah menduga jika yang datang adalah Bima.

"Biar aku yang bukain, Bun," kata anak itu.

Ketika Bastian ingin bangun dari duduknya, Kasih langsung memegang tangan Kasih seraya menggeleng cepat.

"Tidak usah, kita teruskan makan saja."

"Tapi, Bun."

"Biarkan saja, biar dia mengira kalau kita tidak ada di rumah."

"Tapi, Bun. Kasihan Om Bima."

"Bastian, dengar Bunda. Mulai saat ini kita nggak usah lagi dekat-dekat dengan om Bima."

"Kenapa, Bun? Emangnya om Bima jahat sama kita?"

"Pokoknya jangan dekat-dekat, sekarang habiskan makananmu!"

"Iya, Bun," kata Bastian patuh.

Mereka pun kembali melanjutkan acara makannya.

"Kasih, aku tahu kamu ada di dalam. Kenapa nggak dibuka pintunya?"

Lagi-lagi Bastian dan Kasih saling pandang, tapi kali ini Bastian tidak berani berbicara lagi.

Kasih menghela napas berat, berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju pintu, tapi sebelum benar-benar dia melangkahkan kakinya, wanita itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status