Share

581 Sebuah Alamat

"Ini bukan tulisannya, Ken. Cara nulisnya beda. Ini benar-benar bukan Ken." gumam Lidya saat dia memperhatikan perbedaan antara tulisan Ken sebelumnya dengan tulisan Ken pada chat-nya malam ini yang menyatakan Ken sedang berada di sebuah kelab malam.

"Apakah handphonenya Ken diambil orang atau jatuh dan orang yang menemukan handphone itu sengaja memfitnah Ken?" Lidya mengerutkan keningnya.

"Tapi kalau dia capek-capek memfitnah Ken, itu berarti dia mengenal Ken atau mengenal aku, sehingga dia memfitnah Ken. Tunggu dulu, jangan-jangan aku juga difitnah oleh mereka sehingga Ken kelihatan sedih seperti yang dibilang oleh Lukman tadi?" kali ini Lidya memegang dagunya.

"Duh, apa yang terjadi sih? Si Ardi kan sudah tidak ada. Kalau ada orang yang mencoba memfitnah aku dan Ken, lalu itu siapa?" batin Lidya sambil hari menghela nafas panjang seolah memikul beban yang sangat berat.

Setelah itu, mungkin karena dia merasa lelah, dia berusaha untuk tidur.

Lidya terbangun saat mobil yang dinaiki in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status