Share

481 Terpesona

"Kamu kenapa?" tanya Lidya sambil mengerjapkan matanya.

"Aku ... eh ... tidak apa-apa, kok." Ken masih malu untuk mengakui apa yang bergejolak di dalam hatinya saat dia melihat kecantikan Lidya ini.

"Ayo dong, kamu harus berkata jujur kepadaku saat aku bertanya padamu. Aku akan mogok bicara kalau kamu nggak mau bilang." Lidya sengaja memasang wajah cemberut di depan Ken.

Sebenarnya tadi, aku ... aku terpesona melihat wajahmu." Ken akhirnya berkata terus terang tentang apa yang bergejolak di dalam dadanya.

"Betulkah itu yang kamu pikirkan tadi?" tanya Lidya sambil menatap penuh selidik ke arah Ken.

"Iya, Lidya. Itulah yang aku pikirkan tadi." Ken mengangguk.

"Lalu kenapa sesuatu yang bisa membuat aku senang, kamu tidak mau langsung mengatakannya kepadaku?" Lidya pura-pura kesal dan menatap tajam ke arah Ken.

"Tadinya aku pikir, aku tidak pantas mengatakannya."

"Apanya yang tidak pantas? Apakah aku tidak pantas untuk membuatmu terpesona?" desak Lidya.

"Bukan. Bukan begitu, Lidya. Maksud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status