Lexie Luthor sangat kaget melihat keberadaan orang-orang ini. Matanya melotot saat melihat senjata-senjata api yang saat ini sedang tertuju ke arah dirinya.Al Caponne nampak melangkah di belakang 5 orang yang sedang menodongkan senjata api ke arah Lexie Luthor itu."Ternyata kamu yang berani main gila di sini. Iya kan? Kamu yang membunuh orang-orangku. Iya kan?" ketus Al Caponne sambil melotot ke arah Lexie Luthor.Lexie Luthor cuma diam. Dia pura-pura ketakutan. Tetapi sebenarnya tangannya mulai berusaha menyentuh sesuatu di dekat tempat duduknya."Nampaknya kamu yang mengoperasikan robot di bawah sana yang membakar barang-barangku. Iya kan?" Al Caponne kembali melotot ke arah Lexie Luthor."Iya. Ampuni aku, tuan." Wajah Lexie Luthor memelas. Dia belum berhasil menyentuh sesuatu yang harus dia sentuh untuk membawanya keluar dari masalah ini."Kenapa kamu membunuh orang-orangku di pabrik ini, hah?!""Aku tidak sengaja, tuan. Aku hanya ingin menjebak musuhku.""Hmmm.""Waktu aku menem
Sambil memeriksa keadaan di dalam mobil van milik Lexie Luthor ini, Daniel mulai menelpon Andreas."Iya, tuan muda?" jawab Andreas di ujung telepon."Periksa keadaan sekelilingmu. Sebelum mati, Lexie Luthor baru mengatakan kepadaku kalau dia telah menyiapkan suatu kejutan di hotel itu.""Iya, tuan muda. Segera aku lakukan.""Aku sedang menuju ke sana. Kamu suruh Mathias saja yang periksa sementara kamu dan Xiang Mei terus berjaga-jaga di dekat Wilona dan anakku. Mengerti?""Iya, tuan muda. Aku mengerti.""Bagus." Daniel mematikan telpon dan mulai fokus untuk memeriksa keadaan di dalam Van ini. Dia juga memeriksa laptop hingga dia menemukan sesuatu.**Di hotel tempat Wilona dan para pengawalnya berada, beberapa perubahan mulai terjadi.Beberapa anggota pasukan dari kedutaan itu terlihat ditumpukkan di dalam mobil-mobil mereka dalam keadaan tidak bernyawa.Sebagian dari anggota pasukan pengawal dari kedutaan yang lainnya, yang baru menghabisi rekan-rekannya, kini mulai bergabung dengan
Orang-orang berpenampilan ninja yang baru saja menerobos jendela itu kini mulai balas menembak ke arah Andreas.Beberapa anak buahnya Andreas yang berjaga-jaga di depan pintu kamarnya Wilona, kini langsung berlindung saat terjadi tembak-menembak antara Andreas dan orang-orang berpenampilan ninja.Setelah itu, anak buahnya Andreas itu mulai mengambil senjata api mereka masing-masing untuk membantu Andreas menembak ke arah para ninja.Ternyata para ninja ini tidak hanya berpenampilan seperti ninja tapi mereka juga memiliki kemampuan seperti ninja, 4 Andreas, dua orang ini mengeluarkan samurai mereka dan mulai menangkis peluru-peluru yang ditembakkan oleh Andreas dan anak buahnya.Kedua orang ninja ini maju dengan gagah berani mendekati posisinya Andreas.Andreas berusaha memancing 2 orang samurai ini karena dia tahu dua orang samurai ini adalah samurai-samurai hebat yang bisa saja membuat masalah bagi Lidya, karena itu, Andreas langsung memasuki sebuah kamar yang kebetulan adalah kamarn
Beberapa sabetan dari samurai itu berhasil dihindari Andreas, kemudian Andreas berusaha menusuk lawannya dengan pedangnya yang tajam.Ninja itu berhasil menghindar ke arah kiri sambil menyabetkan samurainya ke arah leher Andreas.Hanya tersisa seinchi lagi bagi Andreas dari ancaman liang kubur karena kalau dia terlambat menghindar sepersekian detik saja, maka lehernya akan putus disabet oleh ninja yang menggunakan samurai itu.Andreas melompat ke arah ranjangnya kemudian dari atas ranjang, dia melompat dan melakukan sebuah serangan yang merupakan gubahan dari jurus pedang menusuk bukit.Dengan jurus ini, Andreas bermaksud untuk menusuk lawannya. Andreas mengincar dada lawannya. Dia berusaha menusuknya untuk menghabisi lawannya.Lawannya masih berhasil melengos ke samping sehingga tusukan Andreas itu hanya mengenai lengan lawannya.Tapi di saat yang bersamaan, Andreas merasakan kakinya yang baru saja menjejak lantai kamar sudah ditendang oleh lawannya sehingga kaki Andreas tertekuk ke
A Hua menunggu di dalam kamar dengan dua senjata api genggam terarah ke arah pintu. Setiap saat dia akan menembakkan senjata apinya itu saat musuhnya muncul di balik pintu itu.Tiba-tiba terdengar suara keras bersamaan dengan jeritan keras dan suara benda terlempar membentur dinding di luar sana.A Hua masih sempat melihat berkelabatnya sebuah bayangan. Walaupun bayangan ini sangat cepat tapi dia tahu kalau itu adalah bayangan Daniel, tuan mudanya."Tuan muda." A Hua segera keluar dari kamar dan mendapatkan Ken yang sedang berdiri sementara pria yang tadi memegang RPG sudah terbujur kaku di lantai tak bernyawa lagi.Begitu melihat A Hua, Daniel segera berkata, "bantu pengamanan di kamar nyonya muda, cepat.""Baik, tuan muda." A Hua segera meminta para pelayan di kamar itu untuk tetap bersembunyi sementara dia langsung menutup pintu kamar ini dan langsung berlari menuju ke kamarnya Wilona.A Hua yakin dengan kedatangan Daniel ini, maka musuh yang sudah masuk ke lantai ini akan segera d
"Jadi siapa pelakunya Felix?" tanya Daniel penasaran."Ternyata pelakunya tidak seperti dugaan kita selama ini, tuan muda," tandas Felix di ujung telepon."Apa? Jadi bukan ayah, ibu atau adiknya Eldridge?""Iya, tuan muda. Mereka bertiga memilih untuk hidup tenang di pengasingan mereka di Swedia. Mereka tidak mau mencampuri lagi dalam urusan bisnis. Mereka memilih untuk hidup dengan sisa harta mereka. Apalagi--""Apalagi, kenapa?" potong Daniel."Mereka tidak berani mengusikmu lagi, tuan muda. Mereka takut akan kehilangan nyawa mereka kalau mengusik Anda, tuan muda. Itu pernah mereka ungkapkan kepada pengacara mereka dan pengacara mereka teruskan kepada Anda, tuan muda.""Iya, aku percaya akan pernyataan mereka itu.""Apalagi sejak awal mereka tahu kalau Eldridge lah yang bersalah, Eldridge lah yang mengusik Anda, tuan muda. Eldridge yang berusaha merampas istri Anda, karena itu, kematian Eldridge tidak mereka sesali dan mereka tidak bermaksud menuntut balas.""Oke. Lalu siapa yang in
"Terjadi penyerangan di kantor pusat Golden Horse Bank, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon.Daniel langsung terdiam karena kantor pusat Golden Horse Bank adalah tempat tersimpannya banyak uang juga emas milik Golden Horse Group sendiri dan juga nasabah-nasabah kelas kakap yang mempercayakan penyimpanan mereka di bank utama Golden Horse Group itu.Dengan terjadinya penyerangan itu, maka dia takut kalau berita itu sampai tersebar maka saham Golden Horse Group khususnya Golden Horse Bank akan bisa terkoreksi."Apa yang terjadi? Bagaimana kejadiannya?" tanya Daniel cemas."Mereka menyusup, berpura-pura menjadi nasabah bank. Mereka bahkan membawa uang yang banyak di koper-koper sehingga mereka layani oleh manajer bank dan karyawan.""Lalu?""Pada saat itulah mereka melakukan perampokan. Mereka menutup Golden Horse Bank dengan cepat dan dengan aksi mereka itu, mereka berhasil menyekap banyak sandera.""Huh.""Tapi, sampai saat ini, mereka belum berhasil membobol brankas utama Golden H
Setelah itu, Sergei nampak mulai menelpon. Entah sengaja atau tidak, dia menekan tombol loudspeaker sehingga pembicaraan dia dengan orang yang dia telepon bisa didengar oleh orang-orang di dekatnya termasuk polisi muda itu."Bos Benjamin, aku sudah berhasil melakukan penyanderaan dan para polisi sudah memenuhi tempat ini. Aku juga sudah meminta seorang stafku untuk memberitakan berita tentang perampokan di Diamond Bank ini ke seluruh dunia," kata Sergey sambil tersenyum bangga."Hahaha. Bagus, Sergey. Rencana kita sudah mulai berhasil. Saham Diamond Bank mulai terkoreksi beberapa saat yang lalu, demikian juga saham Diamond Group yang selama setengah tahun ini merajai dunia. Ini akan membuat Ken Wong merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu," kata suara di ujung telepon."Iya, Bos Benjamin. Kita di ambang keberhasilan untuk membuat saham Diamond Group hancur, hehehe.""Itulah yang aku inginkan. Pokoknya, semua uang dan emas yang kalian dapatkan di bank itu, akan menjadi milik kalian.
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv