Sambil memeriksa keadaan di dalam mobil van milik Lexie Luthor ini, Daniel mulai menelpon Andreas."Iya, tuan muda?" jawab Andreas di ujung telepon."Periksa keadaan sekelilingmu. Sebelum mati, Lexie Luthor baru mengatakan kepadaku kalau dia telah menyiapkan suatu kejutan di hotel itu.""Iya, tuan muda. Segera aku lakukan.""Aku sedang menuju ke sana. Kamu suruh Mathias saja yang periksa sementara kamu dan Xiang Mei terus berjaga-jaga di dekat Wilona dan anakku. Mengerti?""Iya, tuan muda. Aku mengerti.""Bagus." Daniel mematikan telpon dan mulai fokus untuk memeriksa keadaan di dalam Van ini. Dia juga memeriksa laptop hingga dia menemukan sesuatu.**Di hotel tempat Wilona dan para pengawalnya berada, beberapa perubahan mulai terjadi.Beberapa anggota pasukan dari kedutaan itu terlihat ditumpukkan di dalam mobil-mobil mereka dalam keadaan tidak bernyawa.Sebagian dari anggota pasukan pengawal dari kedutaan yang lainnya, yang baru menghabisi rekan-rekannya, kini mulai bergabung dengan
Orang-orang berpenampilan ninja yang baru saja menerobos jendela itu kini mulai balas menembak ke arah Andreas.Beberapa anak buahnya Andreas yang berjaga-jaga di depan pintu kamarnya Wilona, kini langsung berlindung saat terjadi tembak-menembak antara Andreas dan orang-orang berpenampilan ninja.Setelah itu, anak buahnya Andreas itu mulai mengambil senjata api mereka masing-masing untuk membantu Andreas menembak ke arah para ninja.Ternyata para ninja ini tidak hanya berpenampilan seperti ninja tapi mereka juga memiliki kemampuan seperti ninja, 4 Andreas, dua orang ini mengeluarkan samurai mereka dan mulai menangkis peluru-peluru yang ditembakkan oleh Andreas dan anak buahnya.Kedua orang ninja ini maju dengan gagah berani mendekati posisinya Andreas.Andreas berusaha memancing 2 orang samurai ini karena dia tahu dua orang samurai ini adalah samurai-samurai hebat yang bisa saja membuat masalah bagi Lidya, karena itu, Andreas langsung memasuki sebuah kamar yang kebetulan adalah kamarn
Beberapa sabetan dari samurai itu berhasil dihindari Andreas, kemudian Andreas berusaha menusuk lawannya dengan pedangnya yang tajam.Ninja itu berhasil menghindar ke arah kiri sambil menyabetkan samurainya ke arah leher Andreas.Hanya tersisa seinchi lagi bagi Andreas dari ancaman liang kubur karena kalau dia terlambat menghindar sepersekian detik saja, maka lehernya akan putus disabet oleh ninja yang menggunakan samurai itu.Andreas melompat ke arah ranjangnya kemudian dari atas ranjang, dia melompat dan melakukan sebuah serangan yang merupakan gubahan dari jurus pedang menusuk bukit.Dengan jurus ini, Andreas bermaksud untuk menusuk lawannya. Andreas mengincar dada lawannya. Dia berusaha menusuknya untuk menghabisi lawannya.Lawannya masih berhasil melengos ke samping sehingga tusukan Andreas itu hanya mengenai lengan lawannya.Tapi di saat yang bersamaan, Andreas merasakan kakinya yang baru saja menjejak lantai kamar sudah ditendang oleh lawannya sehingga kaki Andreas tertekuk ke
A Hua menunggu di dalam kamar dengan dua senjata api genggam terarah ke arah pintu. Setiap saat dia akan menembakkan senjata apinya itu saat musuhnya muncul di balik pintu itu.Tiba-tiba terdengar suara keras bersamaan dengan jeritan keras dan suara benda terlempar membentur dinding di luar sana.A Hua masih sempat melihat berkelabatnya sebuah bayangan. Walaupun bayangan ini sangat cepat tapi dia tahu kalau itu adalah bayangan Daniel, tuan mudanya."Tuan muda." A Hua segera keluar dari kamar dan mendapatkan Ken yang sedang berdiri sementara pria yang tadi memegang RPG sudah terbujur kaku di lantai tak bernyawa lagi.Begitu melihat A Hua, Daniel segera berkata, "bantu pengamanan di kamar nyonya muda, cepat.""Baik, tuan muda." A Hua segera meminta para pelayan di kamar itu untuk tetap bersembunyi sementara dia langsung menutup pintu kamar ini dan langsung berlari menuju ke kamarnya Wilona.A Hua yakin dengan kedatangan Daniel ini, maka musuh yang sudah masuk ke lantai ini akan segera d
"Jadi siapa pelakunya Felix?" tanya Daniel penasaran."Ternyata pelakunya tidak seperti dugaan kita selama ini, tuan muda," tandas Felix di ujung telepon."Apa? Jadi bukan ayah, ibu atau adiknya Eldridge?""Iya, tuan muda. Mereka bertiga memilih untuk hidup tenang di pengasingan mereka di Swedia. Mereka tidak mau mencampuri lagi dalam urusan bisnis. Mereka memilih untuk hidup dengan sisa harta mereka. Apalagi--""Apalagi, kenapa?" potong Daniel."Mereka tidak berani mengusikmu lagi, tuan muda. Mereka takut akan kehilangan nyawa mereka kalau mengusik Anda, tuan muda. Itu pernah mereka ungkapkan kepada pengacara mereka dan pengacara mereka teruskan kepada Anda, tuan muda.""Iya, aku percaya akan pernyataan mereka itu.""Apalagi sejak awal mereka tahu kalau Eldridge lah yang bersalah, Eldridge lah yang mengusik Anda, tuan muda. Eldridge yang berusaha merampas istri Anda, karena itu, kematian Eldridge tidak mereka sesali dan mereka tidak bermaksud menuntut balas.""Oke. Lalu siapa yang in
"Terjadi penyerangan di kantor pusat Golden Horse Bank, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon.Daniel langsung terdiam karena kantor pusat Golden Horse Bank adalah tempat tersimpannya banyak uang juga emas milik Golden Horse Group sendiri dan juga nasabah-nasabah kelas kakap yang mempercayakan penyimpanan mereka di bank utama Golden Horse Group itu.Dengan terjadinya penyerangan itu, maka dia takut kalau berita itu sampai tersebar maka saham Golden Horse Group khususnya Golden Horse Bank akan bisa terkoreksi."Apa yang terjadi? Bagaimana kejadiannya?" tanya Daniel cemas."Mereka menyusup, berpura-pura menjadi nasabah bank. Mereka bahkan membawa uang yang banyak di koper-koper sehingga mereka layani oleh manajer bank dan karyawan.""Lalu?""Pada saat itulah mereka melakukan perampokan. Mereka menutup Golden Horse Bank dengan cepat dan dengan aksi mereka itu, mereka berhasil menyekap banyak sandera.""Huh.""Tapi, sampai saat ini, mereka belum berhasil membobol brankas utama Golden H
Setelah itu, Sergei nampak mulai menelpon. Entah sengaja atau tidak, dia menekan tombol loudspeaker sehingga pembicaraan dia dengan orang yang dia telepon bisa didengar oleh orang-orang di dekatnya termasuk polisi muda itu."Bos Benjamin, aku sudah berhasil melakukan penyanderaan dan para polisi sudah memenuhi tempat ini. Aku juga sudah meminta seorang stafku untuk memberitakan berita tentang perampokan di Diamond Bank ini ke seluruh dunia," kata Sergey sambil tersenyum bangga."Hahaha. Bagus, Sergey. Rencana kita sudah mulai berhasil. Saham Diamond Bank mulai terkoreksi beberapa saat yang lalu, demikian juga saham Diamond Group yang selama setengah tahun ini merajai dunia. Ini akan membuat Ken Wong merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu," kata suara di ujung telepon."Iya, Bos Benjamin. Kita di ambang keberhasilan untuk membuat saham Diamond Group hancur, hehehe.""Itulah yang aku inginkan. Pokoknya, semua uang dan emas yang kalian dapatkan di bank itu, akan menjadi milik kalian.
Polisi muda itu tersenyum kepada Agnes. "Sudahlah. Namaku tidak penting, yang penting aku disini untuk menolongmu dan menolong yang lain. Jangan tertipu dengan penampilanku yang pura-pura takut, kamu akan melihat aku yang sebenarnya nanti."Agnes mulai tersenyum. Dia mulai percaya kepada polisi muda ini. Sementara itu, di depan mereka mulai terjadi perubahan.Sergey kembali menelpon dan seperti biasa, loudspeakernya nyala. Nampaknya Sergai ini adalah seorang yang pendengarannya buruk sehingga dia perlu memakai loudspeaker untuk menelpon."Ada apa, bos?" kata seseorang di ujung telepon."Bruno, aku mau kamu menculik Paman Kim, pemimpin lama Golden Horse Grup untuk dibawa ke sini karena dia salah satu dari dua orang yang bisa membuka brankas uang di kantor pusat Golden Horse Group yang sedang aku kuasai ini.""Tapi, Victor Wong itu dikelilingi oleh banyak pengawal, Sergey. Bagaimana dengan orang yang satunya? Mungkin lebih mudah bagiku untuk menculik orang yang satunya lagi.""Justru or