"Jadi siapa pelakunya Felix?" tanya Daniel penasaran."Ternyata pelakunya tidak seperti dugaan kita selama ini, tuan muda," tandas Felix di ujung telepon."Apa? Jadi bukan ayah, ibu atau adiknya Eldridge?""Iya, tuan muda. Mereka bertiga memilih untuk hidup tenang di pengasingan mereka di Swedia. Mereka tidak mau mencampuri lagi dalam urusan bisnis. Mereka memilih untuk hidup dengan sisa harta mereka. Apalagi--""Apalagi, kenapa?" potong Daniel."Mereka tidak berani mengusikmu lagi, tuan muda. Mereka takut akan kehilangan nyawa mereka kalau mengusik Anda, tuan muda. Itu pernah mereka ungkapkan kepada pengacara mereka dan pengacara mereka teruskan kepada Anda, tuan muda.""Iya, aku percaya akan pernyataan mereka itu.""Apalagi sejak awal mereka tahu kalau Eldridge lah yang bersalah, Eldridge lah yang mengusik Anda, tuan muda. Eldridge yang berusaha merampas istri Anda, karena itu, kematian Eldridge tidak mereka sesali dan mereka tidak bermaksud menuntut balas.""Oke. Lalu siapa yang in
"Terjadi penyerangan di kantor pusat Golden Horse Bank, tuan muda," jawab Felix di ujung telepon.Daniel langsung terdiam karena kantor pusat Golden Horse Bank adalah tempat tersimpannya banyak uang juga emas milik Golden Horse Group sendiri dan juga nasabah-nasabah kelas kakap yang mempercayakan penyimpanan mereka di bank utama Golden Horse Group itu.Dengan terjadinya penyerangan itu, maka dia takut kalau berita itu sampai tersebar maka saham Golden Horse Group khususnya Golden Horse Bank akan bisa terkoreksi."Apa yang terjadi? Bagaimana kejadiannya?" tanya Daniel cemas."Mereka menyusup, berpura-pura menjadi nasabah bank. Mereka bahkan membawa uang yang banyak di koper-koper sehingga mereka layani oleh manajer bank dan karyawan.""Lalu?""Pada saat itulah mereka melakukan perampokan. Mereka menutup Golden Horse Bank dengan cepat dan dengan aksi mereka itu, mereka berhasil menyekap banyak sandera.""Huh.""Tapi, sampai saat ini, mereka belum berhasil membobol brankas utama Golden H
Setelah itu, Sergei nampak mulai menelpon. Entah sengaja atau tidak, dia menekan tombol loudspeaker sehingga pembicaraan dia dengan orang yang dia telepon bisa didengar oleh orang-orang di dekatnya termasuk polisi muda itu."Bos Benjamin, aku sudah berhasil melakukan penyanderaan dan para polisi sudah memenuhi tempat ini. Aku juga sudah meminta seorang stafku untuk memberitakan berita tentang perampokan di Diamond Bank ini ke seluruh dunia," kata Sergey sambil tersenyum bangga."Hahaha. Bagus, Sergey. Rencana kita sudah mulai berhasil. Saham Diamond Bank mulai terkoreksi beberapa saat yang lalu, demikian juga saham Diamond Group yang selama setengah tahun ini merajai dunia. Ini akan membuat Ken Wong merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu," kata suara di ujung telepon."Iya, Bos Benjamin. Kita di ambang keberhasilan untuk membuat saham Diamond Group hancur, hehehe.""Itulah yang aku inginkan. Pokoknya, semua uang dan emas yang kalian dapatkan di bank itu, akan menjadi milik kalian.
Polisi muda itu tersenyum kepada Agnes. "Sudahlah. Namaku tidak penting, yang penting aku disini untuk menolongmu dan menolong yang lain. Jangan tertipu dengan penampilanku yang pura-pura takut, kamu akan melihat aku yang sebenarnya nanti."Agnes mulai tersenyum. Dia mulai percaya kepada polisi muda ini. Sementara itu, di depan mereka mulai terjadi perubahan.Sergey kembali menelpon dan seperti biasa, loudspeakernya nyala. Nampaknya Sergai ini adalah seorang yang pendengarannya buruk sehingga dia perlu memakai loudspeaker untuk menelpon."Ada apa, bos?" kata seseorang di ujung telepon."Bruno, aku mau kamu menculik Paman Kim, pemimpin lama Golden Horse Grup untuk dibawa ke sini karena dia salah satu dari dua orang yang bisa membuka brankas uang di kantor pusat Golden Horse Group yang sedang aku kuasai ini.""Tapi, Victor Wong itu dikelilingi oleh banyak pengawal, Sergey. Bagaimana dengan orang yang satunya? Mungkin lebih mudah bagiku untuk menculik orang yang satunya lagi.""Justru or
Karena itu, Daniel segera berkata, "biar aku yang bicara dengan pasukan SWAT itu."Sergey menoleh ke arah Daniel dan berkata, "apa maksudmu?""Aku bisa membujuk anggota SWAT itu untuk tidak menyerang. Aku mengenal mereka. Mereka akan mendengarkan aku. Please, jangan ada korban di kalangan para Sandera. Kalian tidak perlu seperti ini, kalian kan hanya mengincar isi brankas. Iya kan?""Tentu saja.""Kalau begitu, kalian bisa mendapatkan apa yang kalian inginkan tanpa membunuh para sandera. Iya kan?" bujuk Ken.Sergey nampak memegang dagunya. Setelah itu, dia berkata kepada dua orang anak buahnya, "antar dia ke atas.""Baik.""Jaga-jaga jangan sampai dia menghabisi kalian."Anak buahnya Sergey tertawa mengejek mendengar kata-kata Sergey. "Orang seperti ini, walaupun ada 10 orang, masih mampu aku hadapi sendiri."Sergey tertawa mendengar kata-kata anak buahnya. Setelah itu, Sergei berkata kepada Ken, "ingat, kalau anggota SWAT itu tetap memaksa masuk di lantai 22, maka kamu yang akan kami
Daniel teringat akan salah satu jurus dari ilmu Tapak Dewa.Jurus ini bisa membuat banyak serangan berbentuk awan secara bersamaan ke banyak arah.Jurus ini memang tidak sekuat dengan jurus Tapak Dewa tingkat tinggi yang membentuk tapak raksasa yang terbentuk dari awan yang tebal yang bisa menghancurkan apa saja tapi walaupun dampaknya tidak terlalu kuat tapi masih cukup untuk membunuh satu orang pria kuat di setiap serangan berbentuk awan kecil.Jurus ini berguna untuk membunuh banyak objek dalam sekali serang dan sangat cocok dengan keadaan sekarang, dimana Ken berhadapan dengan banyak perampok yang berada di depan banyak sandera.Jurus ini berguna untuk membuat membunuh musuh tanpa mereka bisa berkutik lagi.Daniel mulai memperhitungkan akan siapa saja yang akan masuk dalam bidikannya saat ini.Dua telapak tangannya bisa melahirkan puluhan awan kecil dalam waktu yang bersamaan menyerang ke arah yang dituju oleh Daniel.Masalahnya, ada beberapa perampok yang ternyata berada di tempa
Daniel merasakan sesuatu yang berbeda dengan orang-orang yang berada di dalam ruangan di balik pintu di depannya ini.Orang-orang di dalam sana tidak seperti sebelumnya yang cuma mengandalkan senjata api karena orang-orang di dalam sana mempunyai lebih dari itu.Itu membuat Daniel agak khawatir. Dia menunggu hingga semua dari para pegawainya melewatinya.Daniel juga masih menunggu sampai mereka terdengar membuka pintu di lantai atap di atas sana.Dengan pendengarannya yang sangat peka, Daniel bisa memusatkan pendengarannya ke arah sesuatu yang berada jauh di sana, sesuatu yang berada di balik pintu tertutup di depannya ataupun sesuatu yang berada satu lantai di atas dari tempat dia berada pada saat ini.Dengan pendengarannya, Daniel bisa mendengarkan saat para pegawainya mulai terdengar berusaha membuka pintu ke lantai atap dan di saat yang sama, telinganya juga mendengar ke balik pintu di depannya ini dan dia mulai sadar kalau orang-orang yang berada di balik pintu di depannya ini mu
Dua orang itu, terutama pria berkulit kuning berumur 40 tahunan itu, nampak mengatakan sesuatu.Tidak ada suara sama sekali yang diperdengarkan oleh dua orang itu tetapi dari gerak bibir mereka, Daniel segera tahu akan apa maksud kedua orang itu.Rupanya dua orang itu adalah dua orang sandera dan menurut mereka, mereka sudah berhasil menemukan senjata api dan mereka akan segera menembak para ninja itu dari belakang.Mereka meminta Daniel untuk sama-sama menembak ke arah para ninja di depan Daniel itu.Daniel mulai melihat dua orang itu mulai mengeluarkan senjata api genggam. Posisi kedua orang itu berada di belakang 6 orang berpakaian ninja tapi penutup mukanya tidak dipakai itu.Tapi sayangnya, salah satu dari para ninja itu, yang berada di paling belakang, berhasil melihat pergerakan dua orang sandera ini, sehingga ninja itu langsung melemparkan sejenis senjata rahasia ala ninja.Senjata rahasia itu adalah benda tajam berbentuk bintang yang bisa dilempar untuk membunuh lawannya.Per
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv