Setelah itu, Sergei nampak mulai menelpon. Entah sengaja atau tidak, dia menekan tombol loudspeaker sehingga pembicaraan dia dengan orang yang dia telepon bisa didengar oleh orang-orang di dekatnya termasuk polisi muda itu."Bos Benjamin, aku sudah berhasil melakukan penyanderaan dan para polisi sudah memenuhi tempat ini. Aku juga sudah meminta seorang stafku untuk memberitakan berita tentang perampokan di Diamond Bank ini ke seluruh dunia," kata Sergey sambil tersenyum bangga."Hahaha. Bagus, Sergey. Rencana kita sudah mulai berhasil. Saham Diamond Bank mulai terkoreksi beberapa saat yang lalu, demikian juga saham Diamond Group yang selama setengah tahun ini merajai dunia. Ini akan membuat Ken Wong merasakan apa yang pernah aku rasakan dulu," kata suara di ujung telepon."Iya, Bos Benjamin. Kita di ambang keberhasilan untuk membuat saham Diamond Group hancur, hehehe.""Itulah yang aku inginkan. Pokoknya, semua uang dan emas yang kalian dapatkan di bank itu, akan menjadi milik kalian.
Polisi muda itu tersenyum kepada Agnes. "Sudahlah. Namaku tidak penting, yang penting aku disini untuk menolongmu dan menolong yang lain. Jangan tertipu dengan penampilanku yang pura-pura takut, kamu akan melihat aku yang sebenarnya nanti."Agnes mulai tersenyum. Dia mulai percaya kepada polisi muda ini. Sementara itu, di depan mereka mulai terjadi perubahan.Sergey kembali menelpon dan seperti biasa, loudspeakernya nyala. Nampaknya Sergai ini adalah seorang yang pendengarannya buruk sehingga dia perlu memakai loudspeaker untuk menelpon."Ada apa, bos?" kata seseorang di ujung telepon."Bruno, aku mau kamu menculik Paman Kim, pemimpin lama Golden Horse Grup untuk dibawa ke sini karena dia salah satu dari dua orang yang bisa membuka brankas uang di kantor pusat Golden Horse Group yang sedang aku kuasai ini.""Tapi, Victor Wong itu dikelilingi oleh banyak pengawal, Sergey. Bagaimana dengan orang yang satunya? Mungkin lebih mudah bagiku untuk menculik orang yang satunya lagi.""Justru or
Karena itu, Daniel segera berkata, "biar aku yang bicara dengan pasukan SWAT itu."Sergey menoleh ke arah Daniel dan berkata, "apa maksudmu?""Aku bisa membujuk anggota SWAT itu untuk tidak menyerang. Aku mengenal mereka. Mereka akan mendengarkan aku. Please, jangan ada korban di kalangan para Sandera. Kalian tidak perlu seperti ini, kalian kan hanya mengincar isi brankas. Iya kan?""Tentu saja.""Kalau begitu, kalian bisa mendapatkan apa yang kalian inginkan tanpa membunuh para sandera. Iya kan?" bujuk Ken.Sergey nampak memegang dagunya. Setelah itu, dia berkata kepada dua orang anak buahnya, "antar dia ke atas.""Baik.""Jaga-jaga jangan sampai dia menghabisi kalian."Anak buahnya Sergey tertawa mengejek mendengar kata-kata Sergey. "Orang seperti ini, walaupun ada 10 orang, masih mampu aku hadapi sendiri."Sergey tertawa mendengar kata-kata anak buahnya. Setelah itu, Sergei berkata kepada Ken, "ingat, kalau anggota SWAT itu tetap memaksa masuk di lantai 22, maka kamu yang akan kami
Daniel teringat akan salah satu jurus dari ilmu Tapak Dewa.Jurus ini bisa membuat banyak serangan berbentuk awan secara bersamaan ke banyak arah.Jurus ini memang tidak sekuat dengan jurus Tapak Dewa tingkat tinggi yang membentuk tapak raksasa yang terbentuk dari awan yang tebal yang bisa menghancurkan apa saja tapi walaupun dampaknya tidak terlalu kuat tapi masih cukup untuk membunuh satu orang pria kuat di setiap serangan berbentuk awan kecil.Jurus ini berguna untuk membunuh banyak objek dalam sekali serang dan sangat cocok dengan keadaan sekarang, dimana Ken berhadapan dengan banyak perampok yang berada di depan banyak sandera.Jurus ini berguna untuk membuat membunuh musuh tanpa mereka bisa berkutik lagi.Daniel mulai memperhitungkan akan siapa saja yang akan masuk dalam bidikannya saat ini.Dua telapak tangannya bisa melahirkan puluhan awan kecil dalam waktu yang bersamaan menyerang ke arah yang dituju oleh Daniel.Masalahnya, ada beberapa perampok yang ternyata berada di tempa
Daniel merasakan sesuatu yang berbeda dengan orang-orang yang berada di dalam ruangan di balik pintu di depannya ini.Orang-orang di dalam sana tidak seperti sebelumnya yang cuma mengandalkan senjata api karena orang-orang di dalam sana mempunyai lebih dari itu.Itu membuat Daniel agak khawatir. Dia menunggu hingga semua dari para pegawainya melewatinya.Daniel juga masih menunggu sampai mereka terdengar membuka pintu di lantai atap di atas sana.Dengan pendengarannya yang sangat peka, Daniel bisa memusatkan pendengarannya ke arah sesuatu yang berada jauh di sana, sesuatu yang berada di balik pintu tertutup di depannya ataupun sesuatu yang berada satu lantai di atas dari tempat dia berada pada saat ini.Dengan pendengarannya, Daniel bisa mendengarkan saat para pegawainya mulai terdengar berusaha membuka pintu ke lantai atap dan di saat yang sama, telinganya juga mendengar ke balik pintu di depannya ini dan dia mulai sadar kalau orang-orang yang berada di balik pintu di depannya ini mu
Dua orang itu, terutama pria berkulit kuning berumur 40 tahunan itu, nampak mengatakan sesuatu.Tidak ada suara sama sekali yang diperdengarkan oleh dua orang itu tetapi dari gerak bibir mereka, Daniel segera tahu akan apa maksud kedua orang itu.Rupanya dua orang itu adalah dua orang sandera dan menurut mereka, mereka sudah berhasil menemukan senjata api dan mereka akan segera menembak para ninja itu dari belakang.Mereka meminta Daniel untuk sama-sama menembak ke arah para ninja di depan Daniel itu.Daniel mulai melihat dua orang itu mulai mengeluarkan senjata api genggam. Posisi kedua orang itu berada di belakang 6 orang berpakaian ninja tapi penutup mukanya tidak dipakai itu.Tapi sayangnya, salah satu dari para ninja itu, yang berada di paling belakang, berhasil melihat pergerakan dua orang sandera ini, sehingga ninja itu langsung melemparkan sejenis senjata rahasia ala ninja.Senjata rahasia itu adalah benda tajam berbentuk bintang yang bisa dilempar untuk membunuh lawannya.Per
Mendengar suara langkah kaki banyak orang itu, Daniel khawatir akan keselamatan John Mc Clane dan pria yang satunya lagi, karena itu dia segera mengajak mereka berdua untuk menjauh dari tempat dia membunuh para ninja tadi."Memang kenapa?" tanya John Mc Clane bingung sambil nampak menatap Daniel penuh tanya.Mereka berdua tidak memiliki telinga seperti Daniel, mereka tidak mendengar suara-suara langkah kaki di bawah tangga, hanya Daniel yang bisa mendengar suara langkah kaki itu, karena suara langkah kaki itu memang masih agak jauh dari lantai ini."Ada yang datang kita harus sembunyi. Ayo," kata Daniel sambil petunjuk ke arah dalamJohn Mc Clane mengikuti kata-kata Daniel ini, demikian juga dengan pria Asia Timur berumur 40 tahunan tadi yang belakangan memperkenalkan namanya sebagai Chen Long itu.Ketiganya menjauh dari pintu yang tadi untuk masuk lebih ke dalam di lantai tempat Daniel bertemu dengan para ninja tadi.Daniel masih tetap berjalan agak pelan, dia terus menyuruh John Mc
PRRRAAAANNNGGGTerdengar suara keras kaca pecah saat John Mc Clane sudah membungkus tangannya dengan jas yang dia pakai untuk dia hantamkan ke arah kaca.Setelah itu, dengan cepat John Mc Clane berhasil merebut senjata api laras panjang yang dipegang oleh salah seorang perampok di luar jendela.Tapi walaupun John Mc Clane sudah bergerak secepat yang dia bisa, tetap saja kurang cepat bagi John Mc Clane sehingga seorang perampok berhasil menembak John.Beruntung bagi John Mc Clane karena saat dia menghancurkan kaca jendela, Daniel segera waspada dan siap sedia memberikan bantuan kepada John Mc Clane.Karena itu, saat peluru dari perampok yang menembak John Mc Clane tertuju ke kepala John Mc Clane yang sedang sibuk merampas senjata api perampok lainnya, maka Daniel segera melemparkan sebuah awan kecil.Awan kecil ini kemudian menjadi pelindung bagi kepala hampir plontos John Mc Clane sehingga kepala John itu selamat dari tembakan lawan.John Mc Clane yang tidak terlalu sadar akan apa yan