Selama beberapa menit Andreas dan kawan-kawan walaupun sudah berada di mobil jemputan yang dikirimkan oleh Felix, tetapi mereka tidak bisa kemana-mana karena ada banyak peluru yang terarah ke arah mereka lagi pula jalanan betul-betul sudah diblokade oleh banyak sekali mobil musuh.Serangan dari kelompok-kelompok yang mengikuti sayembara untuk menculik Wilona itu bahkan hampir saja berhasil menyerbu ke arah mobil-mobil tempat Andreas, Matias, Xiang Mei bertahan melindungi Wilona.Untung saja ada drone-drone milik Tenggo yang dia kontrol bersama berapa anak buahnya yang tinggal di hotel-hotel di dekat tempat ini yang datang membantu, sehingga membuat gerakan penculikan kepada Wilona masih belum bisa terjadi.Hanya saja keadaan semakin terdesak karena drone-drone milik tango mulai berjatuhan satu-persatu karena serangan-serangan dari lawan-lawannya.Tenggo sempat mengaktifkan beberapa drone-nya untuk menghancurkan dua buah mobil supaya dengan hancurnya dua mobil itu, maka mobilnya Andrea
Beberapa saat sebelumnya, dua orang sniper profesional dengan seorang teman mereka, sudah bersiap-siap di atas sebuah gedung di Pulau Manhattan.Sebelumnya, mereka sudah mendapatkan informasi kalau posisinya Wilona sudah diketahui sehingga mereka segera merapat ke posisi yang dimaksud dan ikut menyaksikan saat ada banyak tembakan yang tertuju ke arah para pengawalnya Wilona untuk menghabisi para pengawalnya Wilona, supaya kelompok yang mengikuti sayembara untuk menculik Wilona itu, bisa menculik Wilona dengan mudah.Tapi kelompok yang berada di bawah sana, mengepung Andreas dan kawan-kawannya dalam usaha mereka untuk menculik Wilona, sehingga setiap tembakan mereka tidak tertuju ke arah Wilona.Dan ini berbeda dengan para sniper yang berada di atas gedung ini.Mereka datang bukan untuk menculik Wilona tapi untuk membunuh Wilona.Para sniper ini menyimpan dendam sedalam lautan kepada Wilona karena sebelumnya, teman-teman mereka yang termasuk dalam geng motor yang berusaha menculik Wilo
Mendengar suara sirine mengaung-ngaung seperti itu, Suma Han dan Lulu langsung mengajak keluarganya untuk masuk ke dalam dan bahkan masuk ke dalam ruangan bawah tanah tempat sebelumnya Daniel dan yang lainnya bersembunyi.Sebenarnya beberapa hari ini, saat Daniel dan yang lainnya mondar-mandir keluar-masuk ke pintu menuju ruang bawah tanah itu, Lulu sudah berhasil menghafal puzzle di dinding yang merupakan cara untuk keluar masuk dari pintu itu, tapi sebelumnya, Lulu tidak pernah mencobanya.Hanya saja, saat ini, saat Lulu melihat ada banyak polisi dan militer yang mengepung Daniel dan karena Lulu tidak mau terlibat dalam masalah Daniel kalau harus berhadapan dengan pihak militer dan kepolisian negara ini, maka Lulu terpaksa mengajak semua keluarganya dengan membawa barang apa yang ada, untuk masuk ke ruang bawah tanah.Lulu sangat senang karena dia berhasil membuka ruang bawah tanah itu, sesuai ingatannya saat dia sempat melihat Tenggo membuka pintu ruangan ini.Suatu kali, Lulu mema
Pesawat tempur yang datang itu, bukan hanya satu tapi ada 3 pesawat tempur yang tampak datang dengan penuh ancaman.Dengan tenaga dalamnya, Daniel memang bisa membawa boat ini menjauh dari kejaran kapal-kapal laut lainnya tapi mustahil untuk bisa menjauh dari pesawat tempur berkecepatan tinggi seperti itu karena itu, Daniel cuma bisa terdiam.Untuk sementara Daniel memperhatikan gerak-gerik 3 pesawat tempur itu.Pesawat tempur ini sudah lewat 3 kali, melewati kapal yang dinaiki Daniel ini. Mereka berputar-putar seolah ingin mengintimidasi semua yang di kapal ini.Setiap kali terbang di atas kapal yang dinaiki Daniel ini, setelah agak jauh, 3 pesawat tempur itu kembali berbalik seakan ingin memberitahu Daniel kalau Daniel tidak perlu lari lagi karena Daniel sudah berada di tangan mereka.Tapi gertakan yang dilakukan oleh tiga pesawat tempur ini tidak membuat Daniel gentar. Dia cuma menunggu apa yang akan dilakukan oleh tiga pesawat tempur ini dan akan bertindak sesuai dengan tindakan y
Menyadari kalau pesawat musuh sudah menjatuhkan bom yang menargetkan di bagian depan kapal ini, membuat Daniel harus melakukan dua hal secara bersamaan.Tangan Daniel tetap melakukan lontaran pukulan Tapak Dewa ke arah atas untuk berusaha tepat memukul pesawat di atas sana saat pesawat tempur itu lewat di atas kapal kecil ini.Secara bersamaan, kaki Daniel bergerak. Gerakan yang dilakukan kaki Daniel ini bukan gerakan sembarangan karena dengan gerakan itu, kapal yang jadi tempatnya berpijak, tiba-tiba bergerak cepat ke arah kiri menjauh dengan cepat dari posisi semula.Dengan melakukan dua gerakan itu secara bersamaan, Daniel ingin berusaha meraih dua hasil bagus secara bersamaan.Pukulan tangan Daniel ke atas membentuk sebuah tapak raksasa yang meluncur deras ke arah atas untuk menghancurkan pesawat tempur yang sedang lewat di atas kapal ini.Sementara gerakan kakinya, berusaha membuat kapal ini melenceng ke kiri dari posisinya semula.Walaupun pesawat tempur itu lewat dengan sangat
Dengan Daniel mengerahkan seluruh tenaga dalamnya, terciptalah sebuah tapak raksasa, tapak raksasa yang tidak akan bisa dilewati oleh pesawat tempur ketiga, sekalipun dia melakukan manuver karena tapak raksasa itu terlalu besar dan menduduki area yang terlalu besar untuk dihindari.Apalagi pilot pesawat tempur itu, sudah melaju dengan sangat cepat dengan target melakukan pengeboman ke arah kapal kecil yang dilindungi Daniel.Pesawat tempur ketiga itu tidak mampu lagi melakukan manuver cepat untuk menghindari tapak raksasa itu, sehingga posisi terbangnya sudah langsung tertuju ke arah tapak dewa raksasa itu.Karena pilot pesawat tempur ketiga ini tidak ingin mengalami nasib yang sama dengan dua temannya yang sebelumnya hancur oleh tapak raksasa buatan Ken ini, maka pilot itu berusaha menembak ke arah tapak raksasa itu.Dia berharap dengan tembakan-tembakannya ini, maka tapak raksasa ini akan memudar dan tidak lagi berbahaya bagi pesawatnya.Tapi sayangnya, tembakan-tembakan dari pilot
Di kejauhan sana, Daniel melihat Wilona dibawa keluar oleh 3 orang yang memakai baju penyelam.Seorang wanita memiting leher Wilona sambil menaruh senjata api di pelipis Wilona sementara dua temannya juga agak berlindung di balik tubuh Wilona.Hal ini membuat Andreas dan kawan-kawannya yang baru saja menghabisi musuh-musuh mereka, tidak bisa berkutik untuk menolong Wilona.Andreas dan kawan-kawannya tidak bisa menembak karena Wilona berada dalam ancaman musuh. Mereka tidak menyangka kalau yang menyerang mereka adalah pasukan penggalih perhatian, sementara ada beberapa orang lainnya yang sudah menyusup ke arah bawah untuk mengambil Wilona.Entah apa yang terjadi pada Xiang Mei yang sedang bersama Wilona di kamar bawah, yang jelas Wilona saat ini sudah berada di tangan musuh.**Daniel sudah melihat hal itu dari kejauhan tetapi jaraknya dengan Wilona masih sangat jauh. Daniel terus berusaha berenang. Dia frustasi karena dia masih juga belum berhasil mendekati kapal, jaraknya masih terla
Daniel membuka matanya.**Di tempat lain. Wilona sangat ketakutan karena dia berhasil diculik oleh tiga orang yang sebelumnya berhasil memukul Xiang Mei hingga tidak berdaya.Wilona hanya bisa berteriak saat Xiang Mei dipukul dan diinjak-injak oleh 2 orang lawannya sementara satu orang lawannya langsung mencekik lehernya dan menarik Wilona untuk mengikutinya.Setelah itu, tiga orang yang menculik Wilona itu membawa Wilona ke atas kapal dan langsung membawa Wilona ke dalam kapal selam tanpa Andreas dan yang lainnya bisa memberi pertolongan.Wilona tidak bisa menyalahkan Andreas dan kawan-kawannya, karena Andreas takut bertindak mengingat dirinya berada dalam ancaman bahaya. Hanya saja, Wilona tidak habis pikir mengapa Daniel tidak datang menolongnya.Hingga Wilona sudah masuk ke dalam kapal selam, tidak ada pertolongan dari Daniel. Ini membuat Wilona merasa sangat heran.Dari rasa kecewa, belakangan Wilona menjadi takut, dia takut kalau Daniel sudah dicelakai lawan.Wilona tidak tahu
Posisi Lidya masih sangat jauh dari Ken tapi Ken sudah melihatnya.Lidya sudah mendatangi Ken didampingi oleh Romel yang berjalan dengan bantuan tongkatnya.Tidak ada cadar yang menutupi bagian wajah Lidya, cadar sudah diangkat ke atas sehingga wajah cantiknya terlihat dengan sangat jelas. Ken bisa melihat wajah Lidya dari jauh.Ken tersenyum. Ada rasa syukur di dalam dadanya karena sebentar lagi dia akan memiliki pujaan hatinya yang sebentar lagi akan secara resmi jadi istri, pendamping hidupnya yang nantinya akan melahirkan anak-anak untuk Ken.Ada rasa bahagia yang tidak bisa Ken ungkapkan saking besarnya dan saking dalamnya rasa yang Ken rasa dengan kenyataan kalau dia akan segera menikah dengan Lidya.Selangkah demi selangkah, dengan diiringi lagu 'Beautiful in White' Lidya berjalan melewati banyak tamu di lorong yang tadi sempat dilewati juga oleh Ken.Wajah Lidya merona dalam kebahagiaan karena sebentar lagi dia akan dipersunting oleh lelaki yang menjadi pujaan hatinya itu.Berb
Ken tahu kalau dia tidak bisa membiarkan senjata ditangan Lenny ini menyentuh tubuhnya, karena pisau itu adalah senjata terkuat bagi seorang yang yang ahli tenaga dalam seperti Ken.Karena itu, begitu melihat pergerakan Lenny yang sebelumnya menyasar anak kecil itu kini beralih kepadanya maka Ken langsung mengerahkan tenaga dalamnya untuk memukul ke arah lantaiIni adalah salah satu jurus miliknya yang jarang sekali dia pakai yaitu jurus Memukul Bumi Menembus Awan.Prinsip dari jurus ini adalah memukulkan tenaga dalam ke arah bawah untuk membuat Ken bisa mencelat naik tinggi ke atas untuk membuat tubuhnya terbang untuk beberapa saat dengan gerakan sangat cepat.Hal ini berguna untuk menghindari serangan ke arahnya yang dilakukan Lenny.Karena walaupun Lenny hanya gadis biasa yang tidak mengerti tenaga dalam, tapi, saat Lenny membeli pisau itu pada pemilik pisau itu sebelumnya, si pemilik sebelumnya itu, telah mengajari cara menyatu dengan pisau ini.Dengan menyatukan diri dengan Pisau
Saat ini, orang yang memegang Pisau Pemutus Langit sudah menunggu dengan kebencian yang meluap-luap di dalam dadanya.Dia menunggu sambil berdiri bersama orang-orang yang membentuk pagar hidup bersama para undangan di acara pernikahan Ken dan Lidya ini.Saat ini, dia langsung menundukkan kepalanya karena dia melihat Victor dan Meggie sedang berjalan dan semakin mendekati posisinya. Dia tahu kalau sampai dia mengangkat kepalanya dan saling tatap dengan Victor atau Meggie, maka mereka berdua akan mengenalinya.Orang ini menundukkan kepalanya dalam-dalam hingga akhirnya dia hanya bisa melihat kedua kaki Victor yang di depannya yang melewatinya bersama Meggie.Setelah Victor dan Meggie lewat, dia tahu kalau sedikit lagi Ken akan lewat di depannya dan saat itulah dia akan beraksi.Dia tahu kalau untuk bisa menikam Ken, maka mungkin dia hanya bisa memiliki satu kesempatan. Mungkin tidak akan ada kesempatan kedua karena begitu dia menikam Ken di kesempatan pertama, maka akan ada banyak orang
Seseorang tiba-tiba datang merangkul Ken dari belakang dan masuk di antara Ken dan orang yang mengincar Ken.“Ed Van Horn. Ternyata kamu datang juga?” sapa Ken kepada orang yang merangkulnya dari belakang ini.“Tentu saja, Ken. Kita sudah berteman baik sejak lama, tentu saja aku tidak akan mungkin melewatkan pernikahanmu ini. Aku sampai cancel perjalananku ke Amerika Selatan untuk acaramu ini. Hahaha.” Ed Van Horn berjalan cepat sehingga Ken ikut-ikutan berjalan cepat masuk ke dalam hotel.Orang yang ingin membunuh Ken, terpaksa melepaskan tangannya dari pisaunya. Dia kemudian mengikuti dari belakang. Saat di pintu masuk hotel, ada banyak orang yang kini menghalangi langkah pembunuh itu karena semuanya ingin masuk ke dalam setelah melihat Ken sudah masuk menyusul Victor dan Maggie yang sudah masuk duluan.Kini, langkah orang ini benar-benar terhenti. Dia hanya bisa memaki-maki dalam hatinya kepada orang-orang yang menghalangi langkahnya. Dia semaki marah saat dia melihat Ken dan Ed Va
Sesampainya di hotel, Ken beserta Victor dan Maggie sudah disambut oleh banyak orang di depan pintu masuk hotel. Ada dewan direksi dan dewan manager Diamond Group, ada para CEO anak perusahaan Diamond Group, juga ada para relasi dan pejabat di Hongkong dan bahkan beberapa duta besar dan partner bisnis dari berbagai negara yang khusus datang untuk mengikuti acara ini.Sebagian direksi bahkan baru kembali menjabat setelah sempat dinonaktifkan oleh Ricky di masa pemerintahan Ricky sebelumnya. Demikian juga sebagian CEO yang sempat dipecat Ricky dan bahkan anak perusahaan yang mereka pinpin itu, sempat pindah tangan setelah dijual Ricky.Tapi setelah Ken naik tahta menjadi Presiden direktur Diamond Group ditambah dengan sokongan pengaruh yang kuat dari Lidya sebagai pemegang saham terbanyak, maka, dalam waktu singkat, Ken kembali berhasil membuat Diamond Group yang sempat oleng di tangan Ricky, membaik kembali.Karena itu, hampir semua karyawan Diamond Group yang hadir di tempat ini, seng
Lidya berhasil mendapatkan puncaknya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken. Tiba-tiba rasa kantuk menyerangnya. Ketegangan selama beberapa hari ini dari mulai memutuskan untuk berpisah dengan Ken dan berlanjut dengan penculikan yang dilakukan Jack serta percobaan perkosaan yang dua kali terjadi padanya membuat dia sangat lelah.Sebelumnya Lidya tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Ken yang mengadakan pertemuan berbahaya dengan pimpinan dari 3 kelompok mafia besar dan bahkan Ken sempat terlihat khawatir sesaat sebelum pergi ke pertemuan itu.Akhirnya sekarang ini, setelah Lidya bertemu Ken dan sempat melewati rapat Diamond Group dan diteruskan dengan berhubungan dengan Ken dan mencapai satu kali puncak, kini, rasa kantuk yang amat hebat menyerang Lidya sehingga dia langsung merebahkan tubuhnya di atas tubuh Ken.Lidya lupa kalau Ken sempat ditusuk di dada sehingga beberapa saat kemudian, Ken langsung mengeluh sakit.Lidya terbangun dan melihat Ken memegang dadanya ya
Ken menghela nafas berat dan berkata, "bakal susah, sih. Tapi, aku suka banget." Ken menatap Lidya penuh arti."Apa bisa nunggu sampai kamu sembuh dulu?" tanya Lidya sambil menatap Ken penuh selidik.Ken kembali menghela nafas berat. "Saat dalam pertempuran, bercumbu denganmu adalah semangatku untuk menang dan lolos dari sana."Kali ini Lidya yang menghela nafas. "Baiklah tunggu disini, ya?"Setelah itu, Lidya berjalan ke arah pintu kamar tempat Ken dirawat yang sehari-hari yang memang adalah kamarnya Ken itu.Lidya menutup dan langsung mengunci pintu. Setelah itu, dia kembali mendekati Ken dan kembali menghela nafas."Kamu kenapa?" tanya Ken sambil menatap penuh selidik ke arah Lidya."Aku maunya kan kita melakukan ini kalau kita sudah resmi menikah.""Kan kamu yang duluan meminta ini. Iya kan?""Iya, sih. Tapi waktu itu, karena aku ingin kita akan segera terpisah untuk selamanya. Makanya aku ingin kenangan terakhir yang indah denganmu.""Sekarang aku sudah terlanjur ketagihan, Lidya
Saat Ricky berusaha mengarahkan senjatanya ke arah Ken, Ken sudah mengetahuinya, pendengaran tajamnya berhasil mencium pergerakan tidak wajar Ricky tanpa Ken perlu untuk melihatnya.Ditambah dengan teriakan beberapa CEO yang melihat Ricky menarik senjata sehingga Ken segera mengibaskan tangannya ke arah belakang tanpa perlu melihat ke belakang atau membalikkan tubuhnya.Hasilnya, senjata api di tangan Ricky itu terlempar ke udara dan jatuh ke atas meja. Senjata api itu langsung diamankan seorang satpam.Ken sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang lebih pada Ricky, tapi, dia tidak melakukannya. Dia cuma meminta anak buahnya Lee Lien Chieh untuk menjaga Ricky.Lee Lien Chieh sendiri sejak tadi sudah ditangani oleh dua dokter yang sejak tadi mengikuti Alvin dan sekarang ini, Lee Lien Chieh yang sudah mendapatkan pertolongan pertama, langsung dibawa oleh beberapa satpam untuk dibawa ke rumah sakit.Acara penggantian pemimpin Diamond Group, kini kembali diteruskan. Alvin meresmikan Ken seba
Melihat Ricky mengeluarkan senjata api, Alvin langsung membentak Ricky, “mau apa kamu, hah?!”Ricky mendelik dan mengarahkan senjata apinya ke arah Alvin. Lee Lien Chieh berusaha merampas senjata api di tangan Ricky tapi tidak berhasil. Kemudian suara tembakan terdengar.Banyak orang yang berteriak saat Ricky menembak. Sebelumnya ada yang mengira Ricky hanya akan menggertak dan tidak akan berani menembak dengan senjata apinya tapi setelah Ricky benar-benar menembak, keadaan betul-betul berubah.Hampir semua orang langsung tiarap ke lantai, ada yang merangkak dan membuka pintu untuk keluar secara diam-diam dari ruang rapat ini. Yang masih duduk hanya beberapa direksi senior. Beberapa CEO yang masih berusia muda, memutuskan untuk berdiri dan melindungi Alvin, tapi, ada beberapa di antaranya yang langsung didorong oleh anak buahnya Ricky.Lee Lien Chieh tersungkur di lantai sambil memegang perutnya yang terkena timah panas hasil tembakan Ricky tadi. Lee Lien Chieh berhasil melindungi Alv