Walaupun saat ini Jenderal Besar Raven tidak menggunakan baju perang dan juga topi perangnya yang bisa melindunginya dari peluru, tapi dia tidak gentar.Setiap saat peluru-peluru dari moncong senjata 9 orang di hadapannya ini akan menembus tubuhnya dan membawa maut bagi dirinya tapi Jenderal Besar Raven tidak takut.Di bawah tatapan mata jutaan pasang mata yang banyak menahan nafas melihat Jenderal besar kebanggaan mereka akan segera ditembak hingga tewas, Jenderal Besar Raven masih tetap tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun.Jutaan pasang mata menatap ke arah eksekusi ini karena disiarkan secara langsung di seantero Hawking. Bahkan ada TV swasta dari Krimea dan Fandor serta beberapa negara lain yang juga ikut menyiarkan eksekusi mendadak kepada Jenderal Besar Raven ini.Ada banyak yang menyayangkan keadaan ini, ada banyak rakyat Hawking yang menangis. Ada banyak rakyat Hawking yang agak pesimis dengan masa depan mereka pasca Jenderal Besar Raven sudah dieksekusi.Ada banyak rakyat
Tiba-tiba keadaan di pelataran istana ini berubah dengan cepat. Ada pasukan baru yang masuk bahkan ada beberapa helikopter yang berputar-putar di atas istana.Bahkan lebih di atas dari helikopter helikopter itu, ada beberapa pesawat tempur yang terbang di atas sana dan menimbulkan suara yang amat sangat keras.Keadaan yang berkembang ini membuat pemimpin regu tembak memutuskan untuk menunda niat mereka untuk menembak Jenderal Besar Raven.Beberapa saat kemudian, para prajurit yang ternyata berasal dari Batalyon banteng Raider kini sudah mengelilingi Jenderal Besar Raven seakan membentengi Jenderal Besar Raven dengan tubuh mereka, sehingga tim regu tembak itu langsung menurunkan senjata mereka.Seorang pria bertubuh besar kini menatap ke arah atas, ke arah tempat duduknya Pangeran William. Mengambil pengeras suara dan berkata, "maafkan aku, Yang Mulia Pangeran William, tapi kalau memang Jenderal Besar Raven dituduh sebagai pembunuh Raja Lukas maka aku ingin melihat jenazah yang mulia R
Tiba-tiba Jenderal Shichenko bersama Jenderal Brigjen James sudah maju ke depan untuk membentengi Jenderal Besar Raven dari tembakan regu tembak.Hal ini membuat aba-aba dari pemimpin regu tembak untuk segera menembak Jenderal Besar Raven, tidak jadi dilakukan.Kepala staf kerajaan langsung maju ke depan setelah melihat keadaan ini. "Kenapa lagi ini? Apalagi yang kamu mau, Jenderal Shichenko?"Jenderal Shichenko yang ternyata sedang berhubungan lewat telepon kini menyimpan handphonenya dan berkata, "eksekusi ini harus ditunda dulu karena seorang perwiraku yaitu Kapten Vigo menemukan sesuatu."Vigo yang sebelumnya berpangkat Letnan memang sudah naik pangkat menjadi kapten sejak sukses memenangkan perang demi perang bersama Daniel di negara Krimea.Ternyata sejak beberapa detik yang lalu Vigo sudah menelpon Jenderal Shichenko agar Jendral Shivhenko berusaha untuk kembali menunda eksekusi terhadap Jenderal Besar Raven.Pangeran William di atas sana langsung marah-marah. Dia mempertanyaka
Kata-kata Vigo yang diucapkannya dengan suara berapi-api ini melahirkan konsentrasi massa yang berada di luar istana, sebagian mulai bergerak masuk ke dalam istana.Sejak siaran langsung disiarkan lewat tv-tv ke seantero negeri, sudah ada banyak konsentrasi massa yang terjadi di sekitar istana, walaupun belum ada yang berani masuk ke dalam istana.Massa datang untuk memberikan penghormatan terakhir mereka kepada Jenderal Besar Raven karena walaupun mereka tidak berani untuk membela Jenderal Besar Raven karena Jenderal Besar Raven, mereka anggap memang berada di pihak yang salah tetapi mereka semua ingin memberikan penghormatan mereka yang terakhir untuk Jenderal besar yang melepaskan negara mereka dari penjajahan.Karena itu, sejak siaran langsung yang menayangkan eksekusi yang akan segera dilakukan kepada Jenderal Besar Raven mulai disiarkan, maka sudah ada banyak warga yang berbondong-bondong dari seluruh penjuru ibukota untuk menuju ke arah Istana.Sebagian di antara mereka yang ru
Video yang memperlihatkan Raja Lukas segar bugar bahkan sempat mengamuk bertepatan dengan ditayangkannya siaran langsung pertandingan final gulat pada 2 jam yang lalu, membuat banyak orang mulai mencurigai sesuatu.Banyak orang mulai mencium bau busuk dari istana dan itu juga dirasakan oleh Jenderal Besar Raven yang sebelumnya seperti pasrah menerima nasibnya karena dia merasa bersalah akan kematian Raja Lukas.Kini angin mulai berubah arah. Jenderal Besar Raven kini langsung memberontak hingga tanpa bantuan siapa pun, borgol di tangan dan kakinya sudah hancur dari tangan dan kakinya.Kekuatan Jenderal Besar Raven yang besar ditambah kegeramannya membuat dia berhasil mematahkan borgol yang mengikat tangan dan kakinya.Setelah itu, Jenderal Besar Raven membiarkan tubuhnya dipasangkan dengan baju perang oleh salah satu prajuritnya yang memilih untuk membuka baju perangnya dan memberikannya kepada Jenderal Besar Raven untuk jaga-jaga kalau Jenderal Besar Raven harus beraksi lagi.Sementa
Karena teriakan dari Pangeran William itu membuat layar besar langsung terganti dengan video lainnya. Kali ini, video yang diperlihatkan adalah film propaganda masa lalu yang memperlihatkan kejayaan Dinasti Antoninus di masa lalu.Dinasti Antoninus adalah dinasti dari Keluarga Raja Lukas yang pada ratusan tahun yang lalu sangat disegani sebagai keluarga pemimpin negara kerajaan yang membuat negara Hawking ditakuti lawan dan disegani lawan.Pada saat itu, ada banyak rakyat yang hidup sejahtera sehingga banyak rakyat yang rela mati untuk keluarga Antoninus, pemimpin dari dinasti Antoninus.Hal itulah yang ditunjukkan dalam film propaganda tentang keluarga Antoninus sebagai pemimpin Hawking yang membawa terang bagi rakyat negara Hawking di masa lalu.Di masa lalu, setiap kali pemutaran film tentang dinasti Antoninus ini, maka ada banyak rakyat yang segera memegang dadanya dan terus menatap ke arah film itu tanpa mau untuk mengganti siaran film itu dengan video atau acara yang lain.Karen
Rakyat yang marah, berbondong-bondong naik ke atas sana untuk menuju ke dalam istana.Maka Jenderal Besar Raven dan Jendral Shichenko langsung memerintahkan militer untuk terus melindungi rakyat dari ancaman diserang oleh anggota pengawal istana.Saat itulah seseorang menyapa Jenderal Besar Raven dari belakang. Ternyata orang itu adalah Jenderal Hernandez. "Halo, jenderal Raven. Aku sangat lega karena Jenderal berhasil lolos dari rencana licik istana.""Jenderal Hernandez, sudah berapa lama Anda di sini?""Sebenarnya sudah sejak tadi. Aku yang ikut mengerahkan massa ke dalam istana. Tapi sebelumnya, karena massa sangat banyak, aku mengalami kesulitan untuk mendekatimu.""Oke, Jenderal Hernandez. Mari kita sekarang naik ke istana untuk mencari orang-orang lalim yang sudah membunuh Raja Lukas.""Baik, Jenderal Raven. Kita naik ke istana."Massa yang sudah sangat marah itu, kini menggebrak masuk ke dalam istana.Dengan pengawalan dari anggota militer, maka pasukan pengawal istana tidak m
"Baik, jenderal." Vigo memilih untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh Jenderal Besar Raven. Dia memilih untuk menunggu di luar sementara Jenderal Besar Raven sendiri yang memutuskan untuk masuk sendirian ke dalam sebuah ruangan.Jenderal Besar Raven meninggalkan senjata api otomatisnya di luar, kemudian dia memutuskan untuk masuk sendirian ke dalam ruangan yang memiliki cahaya yang cukup terang itu.Seseorang bertubuh besar dengan otot-otot menyembul keluar dengan berat hampir dua kali lipat dari Jenderal Besar Raven sudah menunggu Jenderal Besar Raven di dalam sana.Orang itu mengepalkan tangan. Dia menggeram dan berkata, "aku adalah pengawal pribadi Pangeran William. Sudah lama kutunggu pertemuan kita ini, jenderal.""Apa aku mengenalmu?" tanya Jenderal Besar Raven sambil melangkah pelan ke arah pria bertubuh besar di depannya ini.Pria itu seperti raksasa dengan tinggi mencapai tiga meter. Tubuhnya sangat besar yang nampaknya terbentuk secara alami dan juga hasil latihan keras seh